Qiansa Afika Avrilia terpaksa harus menikahi pemuda yang telah menolongnya. pemuda itu bernama Nanda Aditama Balendra yang tidak dia ketahui bahwa pria itu adalah pria dimasa lalunya. Mereka terpisah selama 7 tahun karena peristiwa mengerikan yang menimpa Fika 5 tahun yang lalu sehingga mereka kehilangan jejak satu dengan yang lainnya. Mereka berusaha untuk saling menemukan satu sama lainnya. Namun ternyata Tuhan mempertemukan mereka dengan cara yang tak terduga bahkan mempersatukan mereka dalam satu ikatan cinta .
Bagaiman perjalanan cinta mereka dan bagaimana Fika menuntaskan masalah mengenai peristiwa mengerikan yang menimpa dirinya?
Ini adalah novel buatan aku sendiri semoga kalian suka saat membacanya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Liest Holiest, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19
Nanda yang sudah menemukan yang ia cari merasa sangat bahagia. Dia langsung memasukan nomor Fika pada ponselnya 'Qia ku💕💕' begitulah kira - kira nama Fika tersimpan dalam ponsel Nanda.
tanpa menunggu lama lagi Nanda langsung memanggil Fika dengan ponselnya
Tut
Tut
Tut
" Nomor yang anda tuju tidak dapat menerima panggilan ini" begitulah kira - kira yang Nanda dengar saat memanggil nomor Fika
" **** ! Apa sih yang sedang ia lakukan, bahkan untuk mengangkat telponku saja tidak sempat" sejenak kembali terbayang pikiran buruk di kepala Nanda
" Tidak tidak tidak" Nanda menggelengkan kepalanya " akan aku coba lagi" gumamnya seraya kembali melakukan panggilannya
Nanda terus mencoba menghubungi Fika berkali - kali. Sampai akhirnya terdengar lah suara yang sangat ia tunggu - tunggu disebrang sana
🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓
Sementara ditempat Fika , Fika dan yang lainnya kini sedang menikmati kue hasil buatan tangan Yuki . Ya setelah berkutat selama kurang lebih 3 jam akhirnya Yuki menyelesaikan 4 jenis kue yang berbeda - beda yaitu kue balok brownies lumer, nastar, kue salju dan bolu kukus gula aren. Semuanya tampak menggugah selera dimata mereka semua apalagi bagi Fika yang sangat suka makan itu
" Hmmm... kayanya enak banget, Yuki hebat" Fika mengacungkan kedua jempolnya untuk Yuki
" Jangan cuma dilihatin, ayo dicoba!" Yuki tersenyum manis
" Pasti" Adzril mengambil kue balok brownies lumer yang dari tadi membuatnya ingin segera melahapnya " hmm.. nyam...nyam.. enak banget Ki, aku baru coba lo kue kayak gini"
" Ini juga enak " pak Herman memakan bolu kukus gula aren
" Kue kering ini juga sangat enak , beda dari kue yang sering mama beli" mama Wina mencoba nastarnya " kalau rasa kue nya kayak gini. Mama yakin nanti kalau kalian jadi buka toko kue pasti laku banget"
" Papa setuju "pak Herman pun setuju
" Tuh kan , mama sama papa aku aja bilang kayak gitu! gimana Ki kamu siap?" Adzriel ikut menimpali
" Mmm emang gitu ya? Kalau aku terserah kamu aja Ril, orang kamu yang punya modal" Yuki pasrahkan semuanya pada Adzriel
" Kalau begitu Fix, besok kita cari tempatnya oke" Yuki hanya menganggukan kepalanya
" Ye... selamat ya Ki mimpi lo akhirnya akan terwujud" Fika memeluk Yuki yang ada disampingnya dan disambut oleh Yuki
Fika pun kembali melihat kue -kue yang ada di atas meja dihadapannya setelah melepaskan pelukannya
" Hmmm .. semua terlihat enak mau makan yang mana dulu ya" Fika menggosok - gosokan kedua tangannya
" Yang mana dulu juga sama Fik, entar ujung - ujungnya semua kamu makan!" Yuki dengan nada mengejeknya membuat yang lainnya tertawa sedangkan Fika hanya nyengir kuda
" Nih kamu coba dulu yang ini, ini resep andalan gue" Yuki mengambil satu kue balok brownies lumer dan memberikan nya pada Fika
Fika pun mengambilnya, namun baru dia mau memakannya terdenngar suara posel yang berbunyi
Derrrt derrrt derrrt
"Ponsel siapa tuh , angkat gih ! Berisik tau!" Fika langsung memasukan satu suapan kue balok kedalam mulutnya dengan cueknya
Semuanya melihat ke arah Fika " ponsel kamu tuh" semua yang ada disana berbicara dengan kompak membuat Fika tersedak
" Uhuk... uhuk...uhuk" Yuki yang ada disamping Fika pun menyodorkan minuman pada Fika. Fika pun menerimanya dan langsung meneguknya sekali tandas
" Thanks" Fika nyengir ke arah Yuki . Yuki hanya menggelengkan kepalanya
" Angkat tuh berisik tau" Adzriel menimpali
Fika melihat siapa yang memanggilnya. dahinya berkerut melihat nomor yang ada dilayar ponselnya " tanpa berniat menjawabnya Fika kembali meletakan ponselnya
" Kenapa gak diangkat nak" Wina yang penasaran bertanya
" Nomor gak dikenal tan, males"
" Oh" semua hanya ber oh ria saja
Fika dan yang lainnya melanjutkan makan kue mereka . Namun tak lama kemudian ponsel milik Fika berbunyi lembali Fika pun dengan malas melihat ponselnya " masih nomor yang sama, siapa sih ganggu banget" Fika mendengus kesal sambil kembali meletakan ponselnya
Itu terjadi berkali kali sampai semua orang mulai merasa terganggu akan hal itu
" Angkat deh Fik, siapa tau penting" tante Wina memberi saran
" Iya Fik soalnya dari tadi gak berhenti ngehubungi kamu" Yuki ikut menimpali
" Huuh siapa tau penting" Adzriel yang tengah asik melahap kuenya pun ikut berbicara
Fika pun mengiyakan perkataan mereka dan memencet tombol hijau pada layar ponselnya
" Halo, ini siapa sih" Fika berbicara dengan nada malas
"*h*ey kenapa lama sekali kamu mengangkatnya. memangnya apa yang sedang kamu lakukan?" terdengar bentakan dari sebrang sana membuat Fika menjauhkan ponselnya dari telinganya
" Apa aku tidak salah dengar" Fika bergumam seraya menggenggam erat ponselnya didadanya
Jangan lupa Like , Vote dan Komen. Terima kasih🙏🙏