Warning area! banyak yang uwu-uwu dan panas-panas, harap bijak dalam memilih bacaan ya guys
Konflik ngeselin mohon bersabar, gak kuat angkat tangan!!
Karena suatu kejadian kelam Jiana terusir dari tempat tinggalnya. Kebejatan sang pemilik perusahaan tempat ia bekerja menjadi titik balik hancurnya hidup Jiana. Sang most wanted Bryan yang mempunyai wajah malaikat namun berhati iblis, begitulah julukan Jiana. Berimigrasi dan mencoba mencari peruntungan dinegri orang, Jiana meninggalkan semuanya, termasuk Darwin atasan yang ia diam-diam kagumi
Saat hidup Jiana membaik dan ia bisa melupakan semuanya, Takdir membawanya kembali bertemu Bryan
Baca selanjutnya ➡️
Budayakan tinggalkan jejak, like dan vote untuk memberi apresiasi pada penulis 🙊🙊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon irra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Berkumpulnya keluarga
-
-
Jiana menggeliyatkan badan seraya membuka kedua matanya tatkala sinar matahari yang masuk melalui jendela menyilaukan mengusik ketenangannya dalam terlelap
Hal yang pertama Jiana lihat adalah Kya, gadis kecil itu sedang menggoda ayahnya yang masih tertidur dengan cara menciumi bibir Bryan berulang. Dalam hati Jiana merutuki Bryan yang malah ikut tidur seranjang dan satu selimut dengannya padahal mereka belum sah menjadi suami istri yaa meskipun ada Kya ditengah-tengah mereka
Dan apa ini? Jiana benar-benar geram, ternyata tangan besar itu kini sedang menangkup bokongnya. Jiana segera menepisnya dengan kasar
" Dasar mesum gila! bisa-bisanya cari kesempatan saat aku tidur." gerutunya lalu ia memanggil putrinya
" Kya .. "
Spontan gadis kecil itu bangun dan berbalik menghadapnya
" Mum Kya mau minum susu." pintanya manja
" Kamu pasti haus ya. " saut Jiana sambil mencubit pelan pipi Kya
" Kya mau susu coklat!" pintanya lagi, kali ini ia melipat kedua tangan kecilnya dengan bibir mengerucut
Jiana tersenyum dan segera bangun berjalan menuju kopernya yang terletak dekat meja rias. Ia buka koper untuk mengambil susu kemasan yang ia bawa dari Paris. Jika Bryan tahu mungkin ia akan ditertawakan olehnya
Lalu Jiana kembali pada Kya, menuntun gadis kecil itu turun dari ranjang dan keluar dari kamar. Keduanya berjalan menuruni tangga, tatapan Jiana masih celingukan memperhatikan sekitar terlebih ia juga merasa heran dirumah itu sekarang sangat banyak orang. Seperdetiknya Jiana kini merasa malu karena kini semua orang menatap ke arahnya dan Kya
" Kya .. " teriak Pevita langsung berdiri dan berlari menghampiri Jiana dan Kya, langsung saja gadis itu memangku Kya
" Emm Pevita dimana dapur?" tanya Jiana gugup karena dilihati banyak orang
" Ayo ikuti Pevita Aunty. " sautnya berjalan menuju dapur yang langsung diikuti Jiana
Jiana tersenyum, ternyata dapur itu sangat luas berkali lipat dari dapur dirumahnya serta segala macam perabotan ada disana. Setidaknya ini akan membuat Jiana sedikit senang dengan pernikahannya bersama Bryan karena hobinya dalam membuat kue
Sementara Pevita kembali ke ruang tamu dengan Kya dalam pangkuannya
" Daddy. " teriak Kya saat melihat Bryan menuruni tangga dengan muka bantalnya, Bryan tersenyum dan mengerucutkan bibirnya dari jauh pada Kya sehingga gadis kecil itu malah cekikikan karenannya
Pevita segera duduk ditengah Dean dan Bulan. Dean yang gemas pada Kya segera memangku balita itu sambil menciumi pipi Kya hingga cekikikan kembali melengking diruang tamu itu
" Boy putrimu lucu dan cantik!" puji Tiwi
Bryan tersenyum lebar menepuk dadanya bangga lalu berjalan mendekat
" Lihat saja Daddynya!"
" Daddynya pengecut! Tidak bertanggung jawab!" saut Jeny mencebikan bibirnya
" Mom, bisa-bisanya Momy bicara seperti itu." gerutu Bryan menghempaskan tubuhnya ke sofa disamping sang ayah yang hanya tersenyum memandangi putranya. Kini kebahagiaan Ken akan semakin lengkap karena kehadiran cucunya dari Bryan, ia juga tak perlu khawatir lagi membujuk putranya agar segera menikah karena nyatanya saat bertemu ibu putrinya Bryan mau bertanggung jawab dan langsung mau menikahinya
Seorang pria harus bertanggung jawab dan tidak boleh pengecut. Begitulah nasihat yang selalu Ken tanamkan pada putranya dan kini Ken benar-benar semakin bangga pada Bryan meskipun ia sedikit malu, Bryan menghamili anak gadis orang lain
" Lalu kemana saja kamu baru bertemu Kya sampai sebesar ini. Itupun karena Bulan."
" Aku tidak tahu, aku tidak tahu kalau Jiana mengandung anakku, kalaupun aku tahu aku pasti akan bertanggung jawab. "
" Jangan-jangan masih ada anakmu dari wanita lain." gerutu Jeny memberikan delikan sebalnya
" Aku tidak seceroboh itu. " gumam Bryan lalu ia melirik Jiana yang kembali dari dapur, wanita itu terlihat malu-malu karena banyaknya orang disana
" Mum susu Kya. " teriaknya
" Euuumm gigimu semakin hilang jika terus minum susu coklat Kya." ucap Dean yang langsung mendapat cengiran Kya
" Kenapa ada anak semenggemaskan ini." ucap Dean lagi sambil memeluk gemas Kya sambil menciumi pipi membuat Kya menggeliyat geli dan kembali cekikikan
Bryan tersenyum bangga melihat Kya, gadis kecil itu memang sangat lucu. Cerewet, cadel tingkah juga wajahnya yang lucu dengan kedua pipi gembil membuat anaknya itu sangat menarik perhatian siapapun
Malu-malu Jiana memberikan segelas susu hangat itu pada putrinya dan duduk disebelah Dean. Ia melirik Bryan sejenak dan mendelik sebal pada pria itu tatkala tatapan itu terlihat nakal memperhatikan lekuk tubuhnya
" Ji, kamu mau pernikahan yang seperti apa?" tanya Ken yang sejak tadi menjadi pendengar setia kini membuka suaranya. Spontan Jiana menoleh pada calon ayah mertuanya itu
" Aku bagaimana Bryan saja. Tapi aku tidak mau mewah. "
" Ya Dad, aku juga mau sederhana tanpa terlalu mengundang banyak orang apalagi media."
" Bryan tapi inikan pernikahanmu, mana bisa sederhana." gerutu Jeny
" No No, kali ini aku tidak mau menuruti Mom. Aku menikah sederhana dan besok."
" Kenapa kau mau cepat- cepat sekali?"
" Aku dan Jiana tak punya hubungan apapun, tidak baik bukan jika terlalu lama tinggal serumah. Apa kata tetangga?"
" Tumben sekali otakmu beres kali ini." celetuk Bulan membuat semua orang disana tertawa
" Tentu saja karena aku seorang ayah sekarang." saut Bryan dengan tatapan yang kembali nakal pada Jiana yang kembali dibalas delikan sebalnya membuat Bulan yang melihat keduanya mendadak cekikikan. Jiana sepertinya sangat membenci Bryan, tentu saja pasti Bryan akan kesulitan karena ia tahu Jiana tak seperti wanita-wanita Bryan lainnya, wanita itu dingin dan tak mudah tersentuh
" Emmh Ji, kau tidak mengundang teman-temanmu disini?"
Bryan langsung terbahak mendengar penuturan Bulan, pasalnya ia sangat tahu seberapa kurang bergaulnya ia dulu. Saat istirahat jam kerja saja wanita itu selalu menyendiri tak mempunyai teman satupun
" Lihatlah Ji dia mulai gila!" ucap Bulan sambil menoleh pada Jiana yang memberi tatapan garang, ia tahu saat ini Bryan tengah meledeknya. Lalu ia kembali pada Kya yang tengah menghabiskan susunya
" Aku sudah lama tidak berhubungan dengan mereka dan aku juga hilang kontak." saut Jiana. Padahal ia memang tak punya teman samasekali. Hanya Viona teman satu kampungnya dan itupun ia kehilangan kontak Viona
" Kya bagaimana kalau kita berenang?" ajak Pevita
" Mum, Kya mau belenang. " ucapnya dengan mata berbinar apalagi saat Jiana mengiyakannya gadis itu langsung bersorak senang dan mengerucutkan bibir pada Jiana. Jiana tersenyum dan segera memberi kecupan lembut dibibirnya
" Apa dia selalu selucu ini?" tanya Tiwi benar-benar merasa gemas, ia berdiri dan menghampiri Kya yang masih betah dalam pangkuan Dean. Tiwi mengulurkan kedua tangannya ingin memangku Kya, gadis kecil itu terdiam sejenak, celingukan pada ayah dan ibunya. Mungkin pikirnya ia tak mengenal Tiwi. Tiwi menarik kedua tangannya, ia berjongkok didepan Dean sambil mengulurkan jemarinya pada pipi Kya
" Siapa namamu?"
" Kyaca .. " jawab Kya malu-malu
" Sepertinya mendekatinya harus secara pelan-pelan. " bisik Tiwi pada Bulan
" Aunthy, Kya hanya mau pada pria. "
" Kenapa seperti itu?"
" Itu karena dulu ia tak punya ayah, makanya ia selalu menempel pada tiap pria. " jawab Bulan sambil melirik Bryan yang raut wajahnya mendadak sendu, mungkin pria itu menyesali kebodohannya yang tak mencari Jiana
" Baiklah, kita saling mengenal pelan-pelan oke?" tanya Tiwi pada Kya yang malah berbalik dan memeluk Dean dengan erat membuat Tiwi tertawa
Berita pernikahan Bryan dan kehadiran anaknya sepertinya sudah benar-benar tersebar di kalangan keluarga besar Ken. Lihatlah kini mereka baru saja berdatangan masuk kedalam sehingga perhatian semua orang kini tertuju pada keluarga Tisha, kembaran si Tiwi. Tak lupa Edo dan keluarganya, sementara ayah ibu mereka sudah tiada bertahun-tahun silam sehingga tertua dikeluarga besar itu hanya tinggal Andra dan Daisy yang juga sudah renta dengan rambut memutih mereka
Kedua lansia itu kini hanya menikmati masa tua mereka, menatap putra, anak cucunya serta cicit-cicit mereka yang sudah tumbuh besar. Waktu memang sungguh tak terasa bagi Andra dan Daisy karena mereka menikmatinya dengan kebahagiaan melimpah
-
-
Dad Bryan anakmu sudah gak gadis lagi loh....