NovelToon NovelToon
CINTA YANG TAK TERLUPAKAN.

CINTA YANG TAK TERLUPAKAN.

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu
Popularitas:6.7k
Nilai: 5
Nama Author: Ramanda

Karena pertempuran antar saudara untuk memperebutkan hak waris di perusahaan milik Ayahnya. Chairil Rafqi Alfarezel terpaksa harus menikahi anak supirnya sendiri yang telah menyelamatkan Dirinya dari maut. Namun sang supir malah tidak terselamatkan dan ia pun meninggal dunia setelah Chairil mengijab qobul putrinya.

Dan yang paling mengejutkan bagi Chairil adalah ketika ia mengetahui usia istrinya yang ternyata baru berusia 17 tahun dan masih berstatuskan siswa SMA. Sementara umur dirinya sudah hampir melewati kepala tiga. Mampukah Ia membimbing istri kecilnya itu?
Yuk ikuti ceritanya, dan jangan lupa untuk memberikan dukungannya ya. Seperti menberi bintang, Vote, Like dan komentar. Karena itu menjadi modal penyemangat bagi Author. Jadi jangan lupa ya guys....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ramanda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

KEDATANGAN RENDI.

"Siapa ya?" Tanya Widya, dengan mata mengarah ke Anggi. Dan Anggi langsung menaikkan kedua bahunya. Menandakan ia juga tidak tahu.

"Ya udah, dari pada penasaran, mending Lo langsung aja ke kantor. Apa perlu gue temani Lo ke sana?" Tanya Anggi, yang sebenarnya ia juga penasaran.

"Boleh." Jawab Widiya dengan singkat.

"Ayolah kalau begitu." Anggi langsung memeluk lengan Widiya, bak seorang cewek yang menggandeng cowoknya, lalu ia mengajaknya berjalan meninggalkan kelas mereka. Hal itu membuat Widiya merasa risih, karena otomatis semua mata, yang ada koridor sekolah memperhatikan mereka.

"Iiih, Anggi! Jangan begini ah, risih tau, diliatin orang." Protes Widiya sambil ia berusaha menarik tangannya yang dipeluk oleh Anggi. Namun Anggi semakin mempereratnya sehingga akhirnya ia pasrah saja.

"Ah, peduli amat sama orang, yang penting kita, happy, happy-happy ajalah, syalalalala." Balas Anggi yang dikalimat terakhirnya ia sedikit bersenandung. Bahkan ia juga mengoyang-goyang pinggul dan juga tangan kirinya. Membuat Widiya semakin merasa malu.

"Haiiis... Semakin somplak aja nih bocah. Apa Dia nggak merasa malu apa." Gerutu Widiya, seraya ia menutup wajahnya, dengan tangan kanannya. Karena ia paling tak suka menjadi pusat perhatian.

Widiya yang masih menutupi wajahnya, terus berjalan mengikuti langkah Anggi. Sehingga ketika Anggi menghentikan langkahnya, otomatis ia ikut berhenti.

"Kok berhenti Nggi?" Tanya Widiya penasaran.

"Ada apaan tuh? Kenapa pintu kantor dipenuhi oleh para gadis manja?" Kata Anggi, yang ternyata ia tak menghiraukan pertanyaan Widiya.

Mendengar kata pintu kantor, Widiya pun langsung mengarahkan pandangannya ke sana. Dan terlihatlah olehnya kerumunan para siswi perempuan yang sedang berebut ingin melihat isi didalam kantor tersebut.

"Hust! Kamu ngomong apa sih? Kalau didengar oleh mereka bisa berabe tau." Protes Widiya dengan mata yang masih mengarah ke kerumunan tersebut.

"Cih! Emangnya gua pikirin. Udah akh ayo kita masuk. Gua juga penasaran nih, mereka lihat apa sih?" Balas Anggi, yang kemudian ia kembali menarik lengannya Widiya. Sesampainya di depan pintu masuk.

"Minggir minggir minggir... Peran utama mau masuk nih!" Kata Anggi, mereka menerobos masuk ke kantor. Dan otomatis para siswi yang berkerumunan disana langsung bersorak secara bersamaan.

"Huuuuuuuu!!!"

Mendengar sorakkan dari para siswinya, salah seorang guru laki-laki pun langsung keluar dari dalam kantor. "Ada apa ini hah? Kenapa kalian pada kumpul disini?" Tanya guru tersebut.

"Kami cuma ingin melihat kakak tampan itu Pak." Balas salah satu dari siswi perempuan tersebut.

"Eeh... Bikin malu saja kalian! Ayo sana pada bubar!!" Kata guru itu lagi. Dan sekali lagi mereka kembali bersorak.

"Huuuuuuu!!" Sorak mereka. Dan mereka pun mulai meninggalkan tempat itu satu persatu. Setelah para siswinya pergi, sang guru pun kembali ingin masuk. Namun ketika ia melihat Anggi ia pun mengerutkan dahinya.

"Kamu, kenapa masih disini hm? Kamu bukan bernama Widiyakan? Karena yang di panggil hanya Widiya saja." Kata guru tersebut.

"Iya sih Pak, saya bukan Widiya si peran utama. Tapikan saya peran pembantu pak. Jadi sudah seharusnya saya, di dekat pean utama Pak." Balas Anggi terlihat tengil. Membuat sang guru yang mendengarnya langsung menarik nafas sambil menggelengkan kepalanya.

"Hust! Anggi, kamu nggak sopan banget sih? Ayo minta maaf sama pak Endang." Tegur Widiya.

"Hehehe... Maaf ya Pak. Saya cuma bercanda kok. Dan saya disini karena Widi, yang minta ditemenin, Pak." Kata Anggi. Seraya ia mengatupkan kedua tangannya.

"Ya sudah, kalau begitu ayo masuk." Ajak sang guru yang akhirnya masuk terlebih dahulu.

"Yes! Akhirnya gue bisa melihat Kakak tampan." Kata Anggi sambil mengayunkan genggaman tangannya. Tampak sekali ia begitu senang.

"Ya ampun segitu senangnya sih kamu."

"So pasti dong, kan kita mau lihat yang bening-bening." Balas Anggi, seraya matanya mengarahkan ke sebuah sofa yang ada di ruangan guru Dan matanya langsung berbinar tatkala ia melihat seorang pria tampan, sedang duduk disalah satu sofa tersebut. "Oh MG, gantengnya kakak itu. Wid, kalau Lo kenal sama Dia, kenalan gue ya?" Katanya lagi

Melihat mata sahabatnya begitu berbinar, akhirnya Widya pun mengarahkan pandangannya ke pria tersebut. "Siapa dia? Kayaknya Aku nggak kenal deh? Tapi kenapa Dia memanggil Aku ya?" Bisiknya pada Anggi. Namun bisikannya itu ternyata masih terdengar oleh sang pria tampan tersebut. Sehingga ia langsung berdiri dan langsung menghampiri Widiya.

"Hallo Nona, perkenalkan, saya Rendi teman Ayah kamu, yang bernama Ardi Setiawan kan?" Sapa pria itu yang ternyata ia adalah Rendi Asistennya Chairil. Rendi tampak mengulurkan tangannya pada Widiya, bermaksud ingin berkenalan padanya. Akan tetapi Widiya tampak ragu-ragu saat ingin membalas uluran tangan Rendi.

Melihat Widiya tampak ragu-ragu, Anggi pun memutarkan bola matanya. "Haiiis... Hai Tante , kalau ada yang ngajak kenalan tuh jangan diabaikan. Siapa tahu nantinya jadi jodoh. Iyakan Kakak tampan?" Ujar Anggi, lalu ia yang menyambut uluran tangan Rendi Seraya berkata. "Perkenalkan Kak, nama saya, Anggri Sasmita" katanya sambil tersenyum manis pada Rendi. Dan hanya dibalas oleh Rendi dengan senyumannya yang tipis Saja.

"Sudah selesaikan perkenalannya? Sekarang katakanlah, ada maksud apa Anda mencari saya? Dan darimana Anda tau, Saya bersekolah disini?" Tanya Widya tampak penasaran dengan maksud kedatangan Rendi kesekolahannya.

"Saya tadi kerumah kamu Nona tapi tidak ada orang disana dan untungnya saya berjumpa dengan tetangga Anda. Makanya saya sampai disini." Jelas Rendi apa adanya. "Dan maksud saya kesini ingin menjemput anda. Karena saat ini Ayah Anda sedang dirumah sakit." Katanya lagi, membuat Widya tampak terkejut setelah mendengar kalimat terakhirnya Rendi.

"Apakah telah terjadi sesuatu pada Ayah saya Kak?" Tanya Widiya, tampak semakin penasaran.

"Kalau kamu begitu penasaran, sebaiknya kamu ikut saya kerumah sakit sekarang juga." Ajak Rendi yang sepertinya ia tak ingin menjelaskan apa yang terjadi pada Ayah.

Mendengar ajakan Rendi, Widiya tampak ragu. "Hm, gimana ya? Hari ini kami mau ujian penambahan nilai kak." Balas Widiya tampak bingung.

Mendengar perkataan Widiya salah satu guru perempuan yang ada di sana langsung menghampirinya. "Sebaiknya kamu pergi saja Nak. Kalau maslah ujian kamukan bisa nyusul nanti." Kata guru perempuan tersebut. Yang tampak iba melihat Widiya. Sepertinya ia telah mengetahui sesuatu dari Rendi.

"Baiklah Bu. Kalau begitu saya permisi ya Bu." Pamit Widiya, seraya ia menyalami gurunya tersebut. Setelah berpamitan pada sang guru, Widiya pun langsung berlari meninggalkan Anggi yang masih terlihat bingung.

"Widii...! Gue kok ditinggal sih?" Teriak Anggi, Namun tak dihiraukan oleh Widiya.

"Maaf dek, ini keadaan darurat. Jadi tolong jangan ganggu dia dulu ya?" Kata Rendi, setelah itu ia langsung pergi tanpa menunggu jawaban dari Anggi.

"Eh iya kak... Lah main nyelonong aja sih Kakak tampan." Gumam Anggi yang terlihat masih melihat kepergian Rendi. "Eh, kata kakak itu daruratkan? Ah semoga tidak terjadi apa-apa pada Ayahnya Widy." Gumamnya lagi, setelah itu ia pun kembali ke kelas yang teryata Widya sudah tidak ada disana lagi tampaknya ia sudah pergi bersama Rendi..

Bersambung

______________

Jangan lupa tinggalkan jejaknya ya guys. Kasih bintang, Like, Vote, dan komentar, kalau suka dengan novel baru Author ini, oke? Syukron 🙏🏻

1
Ayu Septiani
sabar Chairil..... Diya masih polos otaknya dan keras kepala 😆😆😆😆😆😆
🍒⃞⃟🦅🥑⃟gaibfarm🦉𝐕⃝⃟🏴‍☠️
trkdang org mls utk mninggalkn tmpat trnyman nya, ibrat kata tarzan msuk kota ga akn betahhh dgn khidupan hirukk pikukk yg da di kotaa
Ayu Septiani
barra memang kakak laknat, serakah dan kejam, mata hatinya dh Buta tuh
🍒⃞⃟🦅🥑⃟gaibfarm🦉𝐕⃝⃟🏴‍☠️
pndai bela diri nih widi, kren/Determined/


thor prasaan dkit bngt dah up ny, ga terasa/Grin/
🍒⃞⃟🦅🥑⃟gaibfarm🦉𝐕⃝⃟🏴‍☠️
slgi pakaian ny sopann ga mslh, nmny jga ank muda dn ktrbatasan ekonomi psti mmikirkn mna yg lbih diutmakn
Mujahadah
Bagus Aku sukaa ♥️♥️♥️♥️
Mujahadah
Cayooo Airil 💪🏻💪🏻💪🏻 Kamu pasti bisa menaklukkan istri kecilmu.🥰
🍒⃞⃟🦅🥑⃟gaibfarm🦉𝐕⃝⃟🏴‍☠️
smngt airil, hrs bnyk bersbar krna istrimu msh muda dn labilll/Grin/
🍒⃞⃟🦅🥑⃟gaibfarm🦉𝐕⃝⃟🏴‍☠️
segakny widi da rasa mau membantu airil istirahat


double up kk/Grin/
🍒⃞⃟🦅🥑⃟gaibfarm🦉𝐕⃝⃟🏴‍☠️
trhbur dgn rendi, widi hrs brsikp lbih mnis dikitttt aja ya/Proud/
Wandi Fajar Ekoprasetyo
ada² aja deh airil....mungkin dgn musibah ini Yunda jd LBH perhatian sama airil
🍒⃞⃟🦅🥑⃟gaibfarm🦉𝐕⃝⃟🏴‍☠️
nmany jga suami wjar aja klu cmburu, aplgi istriny msih kenyesss/Chuckle/
Wandi Fajar Ekoprasetyo
airil anteng² aja ya drmh Yunda ....biar terbongkar kasusnya
Wandi Fajar Ekoprasetyo
mamas.....owh...tidak......knp ga Aa aja
Wandi Fajar Ekoprasetyo
nanti juga km akan luluh sama suami ganteng mu itu yunda
Wandi Fajar Ekoprasetyo
malu ya ngakuin klo nasgornya enak
Wandi Fajar Ekoprasetyo
iseng banget sih airil....tp bagus juga sih biar Yunda mau plg/Grin//Grin/
🍒⃞⃟🦅🥑⃟gaibfarm🦉𝐕⃝⃟🏴‍☠️
Widi blm mrskan enkny pny suami yg tlus pluss kayaaa ryaa/Joyful/.

prsaan trsa dkit ya mmbca krya tiap bab ny/Grin/.

brhrap ada double up, triple up. pisss hny brcnda tpi smga diwujudkn/Grin/
Ayesha Almira
airil terus menggoda istri kecilnya
Dhafitha Fitha Fitha
wkwkwkwkwkkw kurang asem
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!