USAI

Tarik nafas dulu sebelum membaca bab yang satu ini.

Sudah?

Jika sudah, selamat membaca 😊

Tak dapat Aira pungkiri jika ia kecewa karena tidak dapat mentonton konser Ed Sheeran, lantaran tiket konser tersebut telah hilang.

"Maaf Bu Aira, Ibu sedang sakit? dari tadi saya perhatikan ibu tidak bersemangat. Jika Bu Aira sedang tidak enak badan, biar saya dan Reni saja yang mengerjakannya." Ucap Winda.

Ia beberapa kali mendapati Aira tengah melamun, bahkan hingga salah mengambil bunga.

"Tidak apa-apa kok win, sebentar lagi selesai." Aira mencoba kembali fokus untuk menyelesaikan pesananya membuat Bloom Bouquet.

Drrrt.. drrrt..

Getar handphone disakunya menghentikan aktivitasnya, begitu melihat nama Reza tertera di layar handphonenya Aira pun langsung menjawabnya.

"Ia byy, kamu dimana?" Ucap Aira.

"Aku masih di Rest Area. Byy, kamu masih mau menonton konser Ed Sheeran tidak?" Tanya Reza.

"Mau, tapi kan tiketnya sudah hilang dan penjualan tiketnya juga sudah di tutup." Ucap Aira dengan nada kecewa.

"Teman aku ada yang mau jual, ia tidak bisa menonton karena mendadak ia harus keluar kota. Jika kamu masih mau kita bisa membelinya, kebetulan ia punya punya dua tiket."

"Benarkah??"

"Ia byy, nanti aku kirim no.rekeningnya. Aku kan belum mengurus ATM, dan token internet bankingku ada di kostan. Kamu tidak keberatankan jika kamu dulu yang membayarnya? uangku di dompet digital tidak cukup." Ucap Reza.

"Okay byy kirimkan saja no.rekeningnya nanti akan aku transfer."

"Okay, nanti akan aku kirimkan ya. Bye" Reza mematikan handphonenya.

Beberapa menit setelah Reza mematikan teleponnya, Aira menerima pesan masuk dari reza yang berisi no.rekening temannya, ia pun langsung mentransfer sebesar Rp.5.200.000,- untuk dua buah tiket kategori satu.

^^^Aira:^^^

^^^Sudah aku transfer ya byy.^^^

Reza:

Terima kasih ya byy.

Hari yang di nanti Aira pun tiba, meski konser baru akan di mulai pukul 18.45 WIB namun Aira sudah bersiap dari pukul 14.00 WIB karena kemungkinan akan macet dan antrian yang masuk pun panjang.

Winda dan beberapa karyawan Aira, nampak terkejut dengan penampilan Aira siang itu yang tak seperti biasanya, biasanya Aira mengenakan pakaian yang lebih tertutup meski ia belum mengenakan hijab, namun siang itu Aira mengenakan kaos putih, denim jacket, short ripped jeans dan tentunya sneakers.

"Wind kamu dan Reni jadi menginap di sini kan?" Tanya Aira.

"Ia Bu, aku dan Reni akan menginap menemani Dek Chelsee." Ucap Winda.

Tin... Tin... Tin...

Dari dalam tokonya Aira melihat mobil Reza sudah tiba di depan toko bunganya.

"Aku titip Chelsee ya Wind, Ren. Chelsee masih tidur siang di kamarnya di temani oleh bibik." Ucap Aira, Ia bergegas memakai tas selempangnya.

"Baik Bu Aira, hati-hati." Ucap Winda dan Reni secara bersamaan, mereka berdua melihat Aira berlari menghampiri Reza yang menunggunya di dalam mobil.

"Mba Win, aku boleh mendoakan mereka putus tidak?" Tanya Reni setelah melihat Aira masuk ke dalam mobil Reza.

"Husttt... kamu itu, kalau doa itu yang baik-baik."

"Pak Reza itu terlihat sombong dan pelit aku tidak suka." Ucap Reni dengan nada kesal.

"Maksud kamu?" Winda belum mengerti apa yang dibicarakan oleh Reni.

"Ya masa tiap kali ngapel tidak pernah membawa apa-apa, pacarku saja yang cuma biruh serabutan kalau ngapel minimal bawa martabak. Bukankah Pak Reza itu seorang manager ya?"

"Sssst... kerjakan saja pekerjaanmu jangan ngomongin orang, sebentar lagi Azzam akan mengantarkan semua Bloom Vase dan Bloom Box ini kepada konsumen." Ucap Winda dengan nada tegas, bukan ia tak merasakan hal yang sama dengan yang reni rasakan dan bukan juga ia tak peduli dengan bosnya namun ia merasa tak sampai hati untuk menggosipi bosnya sendiri.

Sementara itu dalam perjalanan menuju Gelora Bung Karno, Reza menggenggam erat tangan Aira dengan tangan kirinya sedangkan tangan kanannya memegang stir kemudi.

"Tadi Chelsee rewel tidak kamu tinggal?" Tanya Reza, sambil mencium tangan Aira.

"Tadi Chelsee sedang tidur siang, aku sudah titipkan pada Winda, Reni dan ada bibik juga yang menjaganya di rumah." Jawab Aira.

Rasanya terlalu canggung bagi Aira keluar tanpa putrinya, selama ini ia selalu mengajak putri kemana pun ia pergi, hanya pada saat bekerja saja ia keluar tanpa putrinya.

"Kamu makin cantik byy, pakai baju ini, jadi terlihat lebih fresh." Puji Reza.

Aira hanya tersenyum, ia hanya mencoba menempatkan diri saja agar tidak salah kostum.

Pukul 16.20 WIB Aira dan Reza sudah tiba di SUGBK dan benar saja sejumlah penonton telah memadati kawasan konser, Reza menggenggam erat tangan Aira saat mengantri di depan pintu masuk.

Sejumlah petugas terlihat berjaga untuk memeriksa tiket hingga barang bawaan penonton konser, setidaknya ada tujuh lapis pemeriksaan dari aparat keamanan untuk bisa masuk ke SUGBK.

Setelah mengantri kurang lebih satu jam, akhirnya Aira dan Reza bisa masuk ke dalam.

"Banyak banget sih tadi di ceknya, untung kita tidak membawa banyak barang." Gerutu Aira.

"Biar aman dan nyaman byy saat kita sedang menonton." Reza merangkul pundak Aira, berjalan menuju bangku VIP.

Sebelum acara di mulai terlebih dahulu diputarkan lagu kebangsaan ‘Indonesia Raya’. Pukul 18.45 WIB, tata lampu di SUGBK mulai dipadamkan dan hanya menyisakan lighting di panggung. Penonton pun mulai bersorak, kebanyakan dari mereka meneriakan nama Taka, vocalis band rock asal Jepang, One OK Rock, yang menjadi opening act di konser Ed Sheeran yang bertajuk ‘Divide World Tour Jakarta.'

"We want more!” teriak para penonton termasuk Aira, dirinya masih merasa kurang meski One OK Rock telah menyanyikan 8 buah lagu.

Tepat pukul 20.00 WIB Ed Sheeran tampil di atas panggung, tak butuh iringan musik 'full band' atau lampu dramatis, cukup dengan melenggang santai dari balik panggung lalu mengambil gitarnya sambil tersenyum saja sudah cukup membuat penonton termasuk Aira histeris memberi sambutan hangat dan bergembira.

Aira sangat terbuai ketika Ed sheeran membawakan lagu 'Thinking Out Loud', bahkan ia sampai berdiri sambil ikut menyanyikan lagu tersebut.

...So honey now...

...Take me into your loving arms...

...Kiss me under the light of a thousand stars...

...Place your head on my beating heart...

...I'm thinking out loud...

...Maybe we found love right where we are...

Reza merangkul pundak Aira dengan tangan kirinya sedangkan tangan kanannya memegang soft drink, Aira pun melingkarkan tangannya di pinggang reza, keduanya bernyanyi sambil saling menatap.

"Aira, will you marry me." Ucap Reza.