Dalam menggapai cita citanya menjadi seorang Kultivator dengan kultivasi yang tinggi, Yan lan dengan sekuat tenaga terus berlatih dan pada akhirnya dia menjadi kultivator yang tak tertandingi di Benua Permata Hijau.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lazuardi aqbar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menyesal
Dong Wung berfikir keras, walaupun Yan Lan mempunyai kultivasi yang jauh di bawahnya, akan tetapi binatang roh yang ada pada Yan lan sungguh merupakan binatang roh yang sangat kuat, pancaran auranya sampai terasa dan membuat binatang roh yang ada pada Dong Wung menjadi bergetar hebat.
"Tak pernah aku merasakan kekuatan binatang roh sekuat binatang roh yang di miliki oleh pemuda ini, baik dari Zhao ji ang dan Zhao Fang," batin Dong Wung.
Sepertinya aku tak bisa melanjutkan pertarungan ini, karena aku yakin ada orang hebat yang berada di belakang Yan Lan, kalau aku sampai melukainya pasti orang hebat itu tak akan tinggal diam, ini akan membahayakan keluarga Dong ku, lebih baik aku fokus pada kesembuhan putraku," batin Dong Wung kembali.
"Yan Lan!! kau harus bertanggung jawab untuk kesembuhan putraku, kalau tidak aku akan membuat perhitungan dengan mu," teriak Dong Wung sambil melesat pergi meninggalkan Yan Lan.
Setelah kepergian Dong Wung, Yan Lan pergi ke arah Zhao Quin untuk melepaskan totokan yang ada pada tubuhnya.
"Zhao Quin bagai mana keadaan mu?" tanya Yan Lan.
"Aku tak apa apa," jawab Zhao Quin.
"Aku ingin minta bantuan mu, antarkan aku ke balai pengobatan Klan, aku ingin melihat keadaan Dong Kun, siapa tau aku bisa sedikit membantu meringankan luka luka yang di deritanya," ucap Yan Lan kembali.
Zhao Quin menganggukkan kepala mengiyakan. Zhao Quin melangkah beriringan menuju ketempat di mana Dong Kun di rawat.
Di dalam kamar telah banyak yang datang menjenguk Dong Kun, mereka merasa iba pada murid jenius dari klan Zhao yang tak bisa berkultivasi lagi.
Dong Kun menatap tajam ke arah Yan Lan, ingin rasanya dia meremukkan tubuh orang yang telah menghancurkan masa depannya, akan tetapi keadaannya sekarang tak memungkinkan baginya untuk melakukan hal itu.
"Kau sengaja datang kemari untuk mengejekku karena kalah bertarung denganmu bukan?" tanya Dong Kun.
"Aku tak sedikitpun merasa mengejekmu, aku datang kemari untuk melihat keadaanmu dan kalau kau berkenan, aku akan mencoba untuk membantu sebisaku," ucap Yan Lan.
Dong Kun memalingkan mukanya, dari hasil pemeriksaan yang di lakukan para Alkemis klan, tak akan ada yang bisa memperbaiki Dantian dan merindiannya yang rusak, walaupun para Alkemis dari pagoda 9 yang datang untuk menyembuhkannya.
Dong Kun sudah berkecil hati, harapannya untuk hidup juga sudah tak ada lagi. Bagi seorang kultivator kehilangan kultivasi berarti kehilangan kehidupannya.
"Pergi saja kau dari sini!! aku tak ingin melihatmu, dan tak ingin kau menyentuhku!!" hardik Dong Kun.
Semua mata para murid yang ada dalam ruangan itu kini tertuju pada Yan Lan, ingin rasanya mereka menghabisi Yan Lan saat itu juga, akan tetapi mereka sangat canggung pada putri pertama ketua klan Zhao yang datang bersama Yan Lan.
"Kau sudah seperti ini masih saja sombong!!, walaupun semua Alkemis di benua permata hijau mengatakan kau tak bisa disembuhkan lagi, tapi tak ada salahnya kita mencobanya!, apa kau ingin terus menjadi benalu di dalam keluargamu yang tak bisa berbuat apa apa?" hardik Yan Lan.
"Jaga omonganmu Yan Lan!!, ini semua akibat perbuatanmu hingga Dong Kun menjadi seperti ini," teriak salah satu murid senior yang ada di dalam ruangan kamar itu.
Zhao Quin yang mendengar teriakan dari salah satu murid senior yang meneriaki Yan Lan, segera membawa murid itu keluar dari dalam ruangan Dong Kun dirawat.
"Maafkan aku Dong Kun, aku tak bermaksud berkata kasar padamu, aku ingin kita berteman dan aku akan berusaha mencoba untuk mengobatimu," ucap Yan Lan.
Dong Kun meneteskan air mata, dia mengenang kembali saat dia menjadi murid utama dan jenius di klannya, betapa dia sangat angkuh dan sombong kepada murid lainnya.
Dengan kejadian ini Dong Kun menjadi sadar kalau ke jeniusan yang membuatnya sombong dan tinggi hati selama ini, tak bisa membantunya dalam menghadapi kenyataan hidup di hari hari kedepannya, pasti para murid yang pernah disakitinya akan mencibir dan menganggap dirinya sampah di dalam klan Zhao.
Dong Kun memalingkan mukanya kearah Yan Lan dan menatapnya lekat lekat.
"Tolong aku Yan Lan, dan maafkan atas semua perbuatanku padamu," ucap Dong Kun sambil terisak.
Yan Lan menganggukkan kepala dan tersenyum kepada Dong Kun.
"Aku akan mencoba untuk menyembuhkanmu saudaraku, bersabarlah," jawab Yan Lan.
Yan Lan mencari titik nadi yang berada di tangan Dong Kun, matanya terpejam agar bisa masuk ke alam batinnya dimana singa emas miliknya bersemayam.
"Paman Tigris, aku minta bantuanmu untuk memperbaiki Merindian dan dantian Dong Kun," ucap Yan Lan.
"Tuan muda, Merindian dan dantiannya telah terluka parah, untuk memperbaikinya kita harus mencari Teratai cahaya kemilau putri ," ucap Tigris.
"Paman berada di mana teratai roh cahaya kemilau putri itu? bisakah paman menunjukkan tempatnya?" tanya Yan Lan.
"Teratai itu adalah teratai goib, tak sembarangan orang yang bisa memetiknya, yang bisa memetiknya adalah seorang wanita yang masih perawan, dan masih di bawah 20 tahun, dia juga harus mempunyai kemampuan di bidang Alkemis," ucap Tigris.
"Wanita yang memetik teratai roh cahaya kemilau putri akan menyatu dengan teratai itu, dia akan memiliki kemampuan Alkemis di atas rata rata seorang jenius Alkemis, untuk menuju kesana banyak rintangan yang harus dihadapi termasuk binatang roh kultus dewa yang mempunyai kemampuan setara dengan ku.
Binatang roh itu berwujud naga salju dan nama hutan yang akan dituju adalah Hutan alam lelembut, persiapkan dirimu jika ingin kesana, aku akan membimbingmu menuju tempat itu," ucap Tigris.
"Terimakasih paman," ucap Yan Lan.
Yan Lan kembali membuka matanya, dan betapa terkejutnya Yan Lan ketika menoleh ke sebelah kirinya, disana telah berdiri Dong Wung ayah dari Dong Kun.
"Yan Lan bagaimana keadaan putraku? tanya Dong Wung.
Yan Lan akhirnya menceritakan semua yang di ceritakan oleh Tigris.
Dong Wung mangut mangut mengerti dengan cerita yang Yan Lan ceritakan.
"Aku akan mempersiapkan perbekalan kita, aku dan beberapa murid akan ikut serta kesana," ucap Dong Wung.
"Maaf paman, tempat yang kita tuju sangat berbahaya, lebih baik kita membawa orang yang mempunyai Kultivasi tinggi saja, agar tak menimbulkan korban saat disana," ucap Yan Lan.
"Baik Yan Lan, besok kita berangkat," ucap Dong Wung.
tar di alam dewa nambah lagi
lanjuuuuuut