NovelToon NovelToon
KEMBALI-NYA SANG ANTAGONIS 2

KEMBALI-NYA SANG ANTAGONIS 2

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Wanita / Balas Dendam
Popularitas:4.5k
Nilai: 5
Nama Author: Senjaku02

Kisah ini lanjutan dari KEMBALI-NYA SANG ANTAGONIS seasons 1
Banyak adegan kasar dan umpatan di dalam novel ini.


Cerita akan di mulai dengan Cassia, si Antagonis yang mendapatkan kesempatan terlahir kembali, di sini semua rahasia akan di ungkap, intrik, ancaman, musuh dalam selimut dan konflik besar, kisah lebih seru dan menegangkan.


Jangan lupa baca novel KEMBALI-NYA SANG ANTAGONIS season 1 agar makin nyambung ceritanya. Happy reading!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Senjaku02, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 18

 "Baca saja! Dan kamu akan temukan jawabannya," ujar Lucas, dia menatap Liam seolah memerintahkan untuk segera membuka berkas itu dan membaca isinya.

  Liam menurut, dia mengambil berkas itu, perasaan tak nyaman itu kemudian hadir saat ia menyentuh berkas yang orang tuanya berikan.

  Perlahan. Namun pasti, Liam membuka berkas itu dia membaca berkas itu dan wajahnya langsung pucat pasi, dadanya berdebar kencang dengan wajah pucat pasi.

DEGH!

  'Ini? Dari mana Daddy dan Mommy mendapatkan ini?' pikir Liam.

 "Mom, Dad... kalian dapat berkas ini dari mana?" Suara Liam bergetar, penuh pertanyaan yang tak terucap jelas di antara gugup dan kecemasannya. 

  Lucas dan Olivia saling bertatapan, raut wajah mereka berubah antara bingung dan waspada. "Kami tidak tahu, Liam. Apa sebenarnya yang kamu ketahui? Apakah kau sudah mengetahui kebenarannya sebelum kami tahu?" tanya Lucas dengan suara berat, menuntut jawaban yang dapat menjelaskan semuanya. 

  Liam menundukkan kepala, mencoba meredam gejolak dalam dadanya. Nafas panjang keluar dari bibirnya yang gemetar saat ia memejamkan mata sejenak, sebelum akhirnya berkata, "Mom, Dad... sebenarnya aku sudah tahu... beberapa hari yang lalu."

  Mata Olivia membasah, ada tumpang tindih rasa haru dan duka di dalamnya. "Lalu... kenapa kamu tidak segera bilang pada kami?" suaranya hampir tercekat oleh air mata. 

  Di balik keheningan yang menghantui, mereka semua tahu Nafisha, wanita yang mereka sangka hanya perempuan licik dengan masa lalu kelam, sesungguhnya adalah darah daging keluarga Smith, putri kandung yang mereka kira hilang.

  Perasaan mereka berputar liar, seperti badai yang tak berujung antara luka lama dan harapan baru. Dunia yang selama ini mereka pegang ternyata penuh rahasia yang siap mengoyak hati dan kehidupan mereka.

...****************...

  Nafisha yang sudah mendapatkan bayaran dari sekantong darah miliknya segera membeli kebutuhan hidupnya sehari-hari. 

  namun hatinya bergetar dalam diam. Meski 10.000 pound terasa mewah bagi sebagian orang, bagi Nafisha itu berarti harus hidup berhemat cukup selama tiga atau empat bulan, tanpa harapan mendapatkannya kembali dalam waktu dekat.  

  "Hah... kenapa aku nggak minta langsung satu miliar saja?" gerutunya, suara penuh penyesalan yang menggantung di udara.

  Uang segini meski besar bukan jaminan kebebasan yang dia dambakan.  

Langkahnya berat saat melangkah menuju supermarket, memilih dengan cermat bahan makanan instan dan kebutuhan pokok lainnya.

 Setiap keputusan adalah pertaruhan, setiap pembelian menjadi penanda perjuangannya bertahan. Nafisha tahu, ini baru awal dari liku hidup yang harus dilaluinya dengan segala keterbatasan.

  Tak lama setelah keluar dari supermarket, langkahnya terhenti oleh beban yang menghimpit dada. Uang di rekeningnya menyusut tajam, untuk memenuhi kebutuhannya dua minggu ke depan. 

  “Aku harus cari cara… cara lain untuk dapat tambahan uang,” gumamnya dengan suara serak, sambil menatap trotoar yang kian sepi.

  Kakinya melangkah berat menuju apartemen pemberian Erick satu-satunya tempat berlindung di dunia ini. Bayangan kehilangan itu membuat jantungnya berdegup tidak karuan. 

  Kalau Erick mengambil kembali apartemen itu, ke mana dia harus pergi? Tidur di mana? Pikiran itu menusuk perasaannya seperti pisau, menyisakan kecemasan yang membara dalam sunyi malam.

  " Nggak mungkin dia mau mengambil lagi, kan apartemen itu atas nama ku." Ujarnya dengan percaya diri.

  Nafisha benar-benar licik dalam memanfaatkan setiap kesempatan. Barang-barang yang diberikan padanya semua harus atas nama dirinya. Jadi kecil kemungkin akan di minta lagi. 

...****************...

  "Cas, kamu sudah kembali?" Arzhela bertanya saat Cassia baru saja menutup pintu Apartemen.

  "Iya, aku ada beberapa tugas dan ya aku tadi mampir sebentar di perpustakaan kota," jawan Cassia, dia menjawab dan menjelaskan kemana dia sampai pulang terlambat.

  "Baiklah, pergi mandi dan istirahat setelah ini!" kata Veronica perhatian.

  "Baik, oh ya, aku akan turun lagi dan kita akan membahas soal perayaan natal, bagaimana? Apa kalian senggang?" tanya Cassia, dia menggulir matanya untuk menatap teman-temannya bergantian.

  "Kami semua senggang, kamu mandi sana!" Mutiara mendorong pelan Cassia agar segera pergi mandi sebab ia yakin Cassia lelah dan ia butuh air hangat.

  "Ok," Cassia mengangguk, dia berlalu meninggalkan teman-temannya yang sekarang sibuk melihat drama di ruang tamu.

Sedangkan di Amerika.

  Vladimir keluar dari rumah, dia berjalan pelan menuju garasi dimana motor mewahnya terparkir cantik di sana.

  "Vla, mau kemana?" tanya Margaretha saat melihat sang putra ada di garasi. Kebetulan Margaretha baru saja tiba.

  "Keluar, aku ada urusan, Mam," jawab Vladimir, dia anak muda dan biasa untuk pergi malam demi bisa berkumpul dengan teman-temannya.

  Margaretha dan Thomas tidak pernah membatasi pergaulan kedua anak mereka, sebab mereka tahu, keduanya butuh banyak koneksi dan menjelajahi dunia luar agar nantinya mampu menghadapi semua masalah tanpa embel-embel Gray di dalamnya.

  "Hati-hati kalau begitu! Ingat untuk tidak minum alkohol!" peringati Margaretha, bukan tanpa alasan ia memberikan ultimatum seperti itu, sebab ini tradisi sebelum Natal mereka tidak boleh minum Alkohol apapun alasannya.

  "Iya, Mam," Vladimir mengangguk, dia pamit dan setelah itu naik keatas motor untuk pergi dari sana.

  Motor mewah Vladimir meraung menghasilkan bunyi nyaring di area rumah mewah Gray, kepergiannya membuat Margaretha hanya mampu menatap dengan doa dalam hati demi keselamatan untuk sang putra.

  Vladimir membelah jalanan kota Amerika dengan motor mewahnya, tujuannya adalah sebuah cafe sederhana dimana sosok teman-temannya berkumpul sebelum Natal di mulai.

  Motor Vladimir berhenti di sebuah parkiran luas dimana cafe milik salah satu sahabatnya berdiri kokoh di sana.

  Russel memiliki sebuah cafe sederhana hasil dari tabungannya, walaupun terlihat sederhana. Namun, cafe itu selalu ramai karena jelas sang pemilik adalah Russel sosok putra dari Hugo yang terpandang, tapi terlepas dari Itu Cafe ramai karena desain dan tempatnya yang strategis.

  "Kalian sudah lama?" tanya Vladimir, dia duduk dengan menggantungkan tasnya di kursi.

  "Baru lima menit yang lalu," jawab Geovano.

  "Mana Dax?" tanya Vladimir, dia tak menemukan Dax saat tiba di sana.

  "Belum datang, dia mungkin sedang di jalan," jawaban di dapat dari Russel.

  Vladimir mengangguk, dia melambaikan tangannya pada pegawai Cafe sebab ingin memesan minuman yang sering kali ia beli di sana.

  "Robusta satu, gulanya sedikit saja!" pesan Vladimir, dia bukan pecinta kopi manis.

  "Wah, apa aku terlambat?" Morgan datang, dia menyapa teman-temannya seperti biasa.

  Namun, ada yang aneh, ini kali pertama Morgan datang bersama seorang gadis dan ya gadis itu tampak asing.

  "Iya, wah, siapa dia?" Geovano bertanya dengan mata menatap sekilas pada gadis berambut panjang yang datang bersama Morgan.

  "Perkenalkan dia Jenny, sepupuku!" kata Morgan, dia meminta Jenny untuk menyapa teman-temannya.

  Jenny tersenyum manis, dia menyambut uluran tangan para sahabat dari sepupunya itu dengan senang hati. Namun, perasaan canggung ia dpat saat menjabat pria di depannya itu.

  "Aku Jenny!" ucap gadis itu.

  "Vladimir," balas Vladimir dengan wajah agak datar.

DEGH!

  'Namanya bagus dan itu setampan orangnya!' batin Jenny, dia tersenyum diam-diam sambil berusaha menenangkan jantungnya yang berdebar tak terkendali.

1
hidagede1
sama" rubah licik, yg paling licik yg menang 🤭😂
hidagede1
jd arzhela tau kalo cassia hidup kembali?
Senjaku02: belum.
total 1 replies
hidagede1
kalo smith tau anak kandung nya, knapa smith tetap mencintai anak angkat nya ketimbang anak kandung nya?
Senjaku02: ikuti terus kelanjutannya ya☺️☺️
total 1 replies
MataPanda?_
trus lanjut kak semangat 😀
Jue
Kenapa Veronica tidak berjodoh dengan abang Casia sahaja , Dengan itu hubungan Veronica dan Casia akan bertambah erat serta dekat .
Jue
Akhirnya ada cinta di hati Casia buat Dax , Semoga mereka bahagia dan menang melawan kejahatan Nafisha dan Darian
MataPanda?_
wah udah ada kelanjutan y trimakasih kak semangat trus..
selalu d berikan kesehatan 😃
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!