NovelToon NovelToon
The Great Wife (Istri Hebat)

The Great Wife (Istri Hebat)

Status: sedang berlangsung
Genre:Bad Boy / Mata-mata/Agen / Dijodohkan Orang Tua / Pengantin Pengganti
Popularitas:5.8k
Nilai: 5
Nama Author: Alisha Chanel

Mata elang Layla mengamati pria yang akan menjadi suaminya dari ujung kaki hingga ujung kepala. Tindikan di telinga, tato di lengan, dan aura berbahaya yang terpancar, adalah definisi seorang badboy. Layla mendesah dalam hati. Menikahi pria ini sepertinya akan menjadi misi yang sangat sulit sepanjang karir Layla menjadi agen mata-mata.

Tapi untuk menemukan batu permata yang sangat langka dan telah lama mereka cari, Layla butuh akses untuk memasuki keluarga Bagaskara. Dan satu-satunya cara adalah melalui pernikahan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alisha Chanel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18

Layla menggigit bibirnya, matanya tak lepas dari pintu kamar hotel berwarna coklat tua itu. Layla sadar dia yang telah menyarankan Adrian untuk menjenguk Monica, tapi kenapa hatinya masih terasa sesak.

"Kenapa Adrian belum kembali juga ya? Katanya cuma pergi sebentar, apa terjadi sesuatu pada Monica? Apa Adrian masih peduli pada wanita itu?" bisik Layla lirih, seolah pertanyaan itu bisa membuka pintu dan menghadirkan sosok Adrian di sana.

Suara jam dinding berdetak memecah kesunyian, namun setiap detiknya terasa seperti jarum yang menusuk hati Layla. Tepat pukul 12.00 siang. Matahari sudah sangat tinggi, tapi bayangan Adrian tak kunjung tampak. Layla menghela napas panjang.

Kebosanan mulai merayap, melilit Layla seperti tanaman liar. Kamar hotel president suite dengan harga sewa bernilai fantastis tersebut, seharusnya menjadi saksi bisu kebahagiaan Adrian dan Layla semalam, kini malah terasa seperti penjara sunyi.

Layla bangkit dari duduknya, kemudian meraih tas yang semula ia letakan di atas nakas.

"Aku akan menyusul Adrian ke rumah sakit, aku harus tahu apa yang terjadi pada Monica, aku bisa mati penasaran jika terus berada di tempat ini tanpa melakukan apapun." gumamnya pada diri sendiri. Keputusan sudah bulat, ia akan menyusul Adrian ke rumah sakit.

Dengan langkah gontai, Layla meninggalkan kamar hotel itu. Pintu tertutup, menyisakan kehampaan di udara.

***

30 menit kemudian...

Sesampainya di rumah sakit, Layla menghampiri Adrian yang tengah berdiri di depan ruang ICU. Wajah pria itu terlihat panik dan juga lelah.

Layla berjalan semakin mendekat. Suara langkah kaki Layla membuat Adrian menoleh, pria itu terkejut sekaligus bahagia melihat kehadiran Layla.

"Layla, kamu datang?" Adrian menggenggam tangan sang istri dengan antusias. Layla menganggukan kepala sebagai jawaban.

"Adrian, apa yang terjadi? Apa Monica baik-baik saja?" tanya Layla lembut.

Adrian menarik napas dalam, lalu berkata, "Maafkan aku, Layla. Monica kondisinya belum juga membaik. Monica sebatang kara di kota ini. Aku tidak tega meninggalkan dia sendirian, apalagi dalam kondisi seperti ini." ucap Adrian lirih.

Layla merasakan ketulusan dalam setiap ucapan Adrian. Layla tahu Monica pernah menjadi orang yang sangat berarti dalam hidup pria itu. Jadi wajar bukan jika Adrian masih peduli pada Monica.

"Layla, aku akan tetap di sini setidaknya sampai Monica sadar, lebih baik kamu pulang lebih dulu ke rumah orang tuaku, aku berjanji akan segera menyusulmu setelah kondisi Monica membaik." ucap Adrian.

"Baiklah, aku akan pulang lebih dulu. Hubungi aku jika kamu butuh bantuanku ya." Layla mengangguk pelan, namun dalam hatinya terasa berat.

"Kamu tidak usah khawatir, jaga dirimu baik-baik." ucap Adrian seraya mengecup kening Layla. Cukup lama Adrian menahan kecupan itu, hingga Layla berinisiatif untuk melepasnya lebih dulu.

"Ini tempat umum Adrian, semua orang bisa melihat kita." ucap Layla. Netranya menelisik sekitar, memastikan aksi mesra mereka tidak dilihat oleh siapapun.

"Maafkan aku, aku sedikit hilang kendali." Adrian terkekeh. Suasana mendadak terasa canggung.

"Aku akan pulang sekarang." ucap Layla memecah keheningan.

"Baiklah, kamu hati-hati di jalan ya, hubungi aku jika sudah sampai rumah." pesan Adrian. Layla membalasnya dengan anggukan kepala.

***

Setelah dari rumah sakit, Layla tidak kembali ke hotel lagi. Gadis itu memutuskan untuk langsung menuju kediaman keluarga Bagaskara, sesuai dengan perintah Adrian.

Dengan langkah berat, Layla memasuki rumah mewah keluarga Bagaskara. Rasa malu dan ragu bercampur aduk dalam hati gadis cantik itu. Tapi semua rasa itu menghilang ketika mom Anzela dan juga dad Kenzo, menyambut kedatangan Layla dengan senyum hangat.

"Layla, kenapa kamu sendirian, nak? Di mana Adrian?" tanya dad Kenzo dengan nada khawatir. Senyum di wajah pria itu luntur saat menyadari Layla hanya datang seorang diri.

Layla menunduk, berusaha menyembunyikan kegugupannya. "Adrian sedang di rumah sakit, dad. Tadi malam Monica masuk rumah sakit, jadi Adrian menemaninya," jawab Layla lirih.

Mendengar jawaban Layla, raut wajah dad Kenzo berubah drastis.

"Apa?! Jadi, Adrian meninggalkanmu di malam pengantin kalian demi wanita lain?" dad Kenzo meninggikan suaranya, membuat mom Anzela berusaha menenangkannya.

"Dasar anak nakal! Ini tidak bisa dibiarkan! Anak itu sudah keterlaluan!" tangan pria paruh baya itu terkepal erat.

Suasana hangat, seketika berubah menjadi tegang. Layla hanya bisa terdiam, merasa bersalah karena telah membuat keributan di keluarga sang suami di hari pertamanya berada di sana, Layla bisa merasakan betapa rumitnya pernikahan yang baru saja ia mulai.

"Kamu istirahat saja di kamar Adrian, ya, Nak. Pasti kamu lelah," ucap mom Anzela dengan senyum lembut yang sedikit dipaksakan, kemudian wanita paruh baya itu menuntun Layla menuju kamar Adrian.

Dalam hatinya, Anzela merasa miris melihat Layla yang harus mengalami malam pengantin seperti ini. Anzela tahu betul Monica adalah mantan kekasih dari putranya. Namun, Anzela berusaha menepis pikiran buruk itu.

"Memang, Adrian ini kadang keras kepala dan sulit ditebak. Tapi, mommy yakin, kelak Adrian akan menjadi suami yang baik untukmu, Layla. Kamu harus sabar menghadapinya, ya," kata mom Anzela sambil menggenggam tangan Layla erat.

Layla hanya tersenyum tipis, berusaha meyakinkan dirinya sendiri bahwa semua akan baik-baik saja. Ia berharap, kata-kata mom Anzela benar adanya. Bahwa Adrian, kelak akan benar-benar menjadi suami yang baik untuknya.

***

***

Kabar tentang Adrian yang meninggalkan Layla di malam pertamanya menyebar dengan cepat. Mulai dari obrolan dari mulut ke mulut, hingga grup WhatsApp keluarga, berita itu menyebar cepat seperti api yang membakar dedaunan kering.

Tak butuh waktu lama, kabar itu akhirnya sampai juga ke telinga Nadin. Nadin yang sedang duduk santai di sofa living room seraya membaca pesan dari grup keluarga, langsung membelalakan matanya saat membaca berita tentang Layla dan Adrian. Wajahnya langsung berubah menjadi sinis, penuh rasa puas dan niat buruk.

"Mah, ada kabar baik." Teriakan Nadin membuat Mita hampir tersedak kue keringnya.

"Adrian ninggalin Layla di malam pertama mereka, kayaknya Adrian nggak serius sama Layla, deh?" Nadin tersenyum sinis, kemudian memperlihatkan ponselnya pada sang mama.

"Haha, jadi benar ya tentang kabar buruk yang beredar tentang Adrian selama ini? Layla harusnya tahu, dia nggak akan pernah benar-benar dicintai oleh Adrian," balas mama Mita dengan nada penuh sindiran.

Mita dan Nadin tak ingin melewatkan kesempatan emas ini. Mereka merasa ini adalah momen yang tepat untuk mengejek dan mempermalukan Layla. Mereka mengira, Layla sedang berjuang sendirian dalam hubungannya yang penuh dengan ketidak pastian bersama Adrian, dan kabar ini akan membuat Layla semakin merasa rendah diri.

"Kalau aku jadi dia, pasti malu banget. Untung aku nggak jadi nikah sama Adrian, aku nggak mau jadi bahan tertawaan semua orang," ucap Nadin dengan nada sinis.

"Setidaknya, ini jadi pelajaran buat Layla untuk tidak terlalu percaya sama pria brengsek kayak Adrian. Kalau mama jadi Layla sih, mama nggak akan biarin Adrian pergi di malam pertama apapun alasannya." mama Mita menambahkan.

Mereka berdua tertawa kecil, merasa puas dengan kemalangan yang menimpa Layla saat ini.

Bersambung.

1
Anjani
OMG, cuma demi hp Nadin sampel rela tidur sama om-om
Anjani
astaga, ternyata Nadin jadi ani-ani😱
Anjani
semangat Layla💪
Anjani
mungkin ibu kamu kena pelet layla 😂
Dew666
👩‍❤️‍👩👩‍❤️‍👩👩‍❤️‍👩👩‍❤️‍👩👩‍❤️‍👩
Anjani
pak Hendra kayaknya sangat mencintai ibunya Layla, kenapa ibunya Layla malah lebih milih mokondo kaya si indra
Alisha Chanel: Hanya ibunya Layla dan Author yang tahu🤭
total 1 replies
Anjani
pantesan perusahaannya gak berkembang, rupanya di korupsi toh
Alisha Chanel: Susah emang😌
total 1 replies
Anjani
ternyata Indra bisa merasa bersalah juga
Alisha Chanel: Indra juga manusia🤭
total 1 replies
Anjani
dasar laki mokondo gak tahu diri🤬
Anjani
layla keren, gak mudah di tindak kaya pemeran utama waita di novel lain😂
Alisha Chanel: Tapi kurang laris novelnya kak, kayaknya pembaca lebih suka pemeran utama wanita yang teraniaya🤭
total 1 replies
Anjani
semoga ya mom
Alisha Chanel: Aamiin
total 1 replies
Anjani
dasar bucin😂
Anjani
seberat apapun masalah suami istri, akan selesai di atas ranjang 🤭
Alisha Chanel: Betul sekali🤭
total 1 replies
Anjani
suami istri sama saja ternyata
Alisha Chanel: Mereka jodoh😄
total 1 replies
Anjani
emak-emak mau kaya atau miskin mulutnya lemes🤭
Alisha Chanel: Betul, udah bakat alami kayaknya🤣
total 1 replies
Anjani
tidak semudah itu ferguso
Anjani
hebat joshua ush jadi profesor di usia muda, adrian aja blm lulus kuliahnya. semoga layla gak berpaling
Anjani
jangan beri celah pada pebinor
Alisha Chanel: Betul👍
total 1 replies
Anjani
makanya jangan gantung perasaan wanita
Alisha Chanel: Betul
total 1 replies
Anjani
dasar nenek gatel, udah tua pake inplan
Alisha Chanel: Makin dua makin jadi🤔
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!