Khodam Leluhur

Arshy merasa tak percaya dengan apa yang dilihat nya saat ini. Sosok kuntilanak cantik dengan tahi lalat di pipi, mirip mendiang ratu horor Suzana yang merupakan ibu kandung dari Alam suaminya, kini ada di hadapan nya. Kuntilanak itu menghilang setelah berpamitan menjemput Raina yang hendak melahirkan Saras waktu itu.

Arshy segera memanggil suaminya, tak berselang lama Alam pun datang. Pria yang tak lagi muda itu seketika mematung. Matanya berkaca-kaca, sosok yang ia rindukan akhirnya muncul juga.

"Ibu.... Ibu kemana saja ? Kenapa ibu baru datang ?" tanya nya dengan suara bergetar

"Maaf kan saya, saya tidak ada pilihan lain. Saya tidak ingin memberikan peluang bagi makhluk lain untuk mendapatkan apa yang mereka incar " Ucap Susan

"Maksud ibu apa ?" Tanya Alam

"Ibu mu memberikan energi nya pada cucumu yang baru dilahirkan. Karena pada saat itu nyawanya terancam tak hanya karena kecelakaan yang hampir merenggut nyawa nya,tetapi banyak makhluk jahat yang menginginkan nya. Beruntung ibu mu bisa bertindak cepat sebelum semuanya terlambat" Ujar Kakek tua berjanggut panjang

"Jadi, itu alasan nya kenapa ibu gak pernah muncul ?" Tanya Arshy

"Jadi,...selama ini ibu yang mengendalikan Saras?" Sambung Alam bertanya

Susan tersenyum, menoleh ke arah Saras yang menatap nya bingung.

"Tidak. Saya hanya memberikan energi saya saja, bukan mengendalikan nya, semua yang dilakukan Saras itu benar-benar adalah Saras, bukan karena saya "Terang Susan

"Lalu kakek ini siapa ? " Tanya Alam

Arshy menoleh karena terkejut," Kamu bisa melihat nya ? " Tanya nya heran

"Iya, memangnya kenapa ? " Tanya Alam

"Kalau itu, kamu lihat gak ? " Tanya Arshy menunjuk Taehyun yang berada di pojok ruangan

Alam menggeleng,lalu sosok kakek itu terkekeh kecil.

"Hehehe ... Itu karena saya yang ingin menampakan wujud saya. Biar kalian tahu jika saya lah yang akan menjaga cucu kalian. Saya Suro Dipati panggil saja Eyang Suro" Ucap Eyang Suro lalu memejamkan mata dan melesat masuk ke dalam tubuh Saras.

Saras mengerjap merasakan tubuhnya panas namun dalam sekejap rasa panas itu berubah menjadi dingin lalu kembali normal.

"Oma ... ?" Kejut gadis itu

"Tidak apa-apa nak,eyang Suro merupakan khodam leluhur mu dari gunung lembah merah" Ucap Arshy

"Oma tahu ?" Tanya Saras nampak terkejut

Arshy mengangguk, ia lalu duduk di samping cucunya, menyentuh pundak nya lembut..

"Dulu... Ada sepasang suami istri menginginkan seorang keturunan, tetapi sampai pernikahan mereka yang dijalani nya bertahun-tahun rupanya tidak juga diberikan keturunan. Hingga pasangan itu memilih pergi dan tinggal di sebuah desa terpencil untuk melakukan pengobatan alternatif agar istrinya bisa cepat hamil. Tetapi sebelum keinginan mereka terwujud, sebuah insiden terjadi, hingga membuat istri nya harus terlibat dalam sebuah perjanjian dengan salah satu menguasai di alam ghaib.

Beberapa bulan berlalu akhirnya mereka dikaruniai seorang putri kecil yang cantik dan manis, tetapi akibat dari perjanjian itu konsekuensi nya wanita itu harus menjadi dayang di kerajaan alam ghaib,yang itu berarti di alam nyata wanita itu meninggal dunia." Tutur Arshy secara perlahan menceritakan asal-usul dirinya dan juga cucunya

"Lalu bagaimana dengan anak mereka ? anak nya pasti sedih karena harus kehilangan mama nya? " Tanya Saras

"Mamanya sering mendatangi nya ketika malam tiba, membacakan dongeng sebelum tidur, dan mengajarkan banyak hal, jadi anak itu tidak pernah merasa kehilangan sosok dan kasih sayang mama nya "Terang Arshy

"Kenapa bisa begitu ? " Tanya Saras lagi

"Karena tak ada seorang ibu yang tak menyayangi anak nya" ucap Arshy

"Kalau begitu, mama gak sayang sama aku , makanya mama gak pernah datang seperti mama nya anak itu " Ucap Saras tiba-tiba berpikir seperti itu

"Kata siapa mama kamu gak sayang sama kamu? Meski mama kamu gak pernah mendatangi mu, percayalah mama dan papa mu sangat menyayangi mu" Ucapan Oma nya nampak tidak membuat nya puas, tetapi Saras tak ingin membantah ucapan Oma nya.

"Lalu apa yang terjadi pada anak itu selanjutnya? " Tanya Saras mengalihkan pembasahan.

"Anak itu tumbuh jadi seorang gadis yang mandiri dan kuat, tetapi memiliki kemampuan spiritual yang tinggi. Energi positif nya selalu membawa kebahagiaan bagi orang-orang didekat nya" Jawab Arshy sambil melamun membayangkan bundanya.

"Lalu apa dia menikah dan hidup bahagia?" Tanya Saras lagi

"Tentu saja, di pernikahan nya gadis itu dikaruniai tiga orang anak kembar, dua laki-laki dan satu perempuan " Ucap Arshy

"Kembar tiga ? seperti Oma, Kakek Arash, dan Kakek Arsha ? " Tanya Saras lagi

"Iya, dan kami bertiga lah anak-anak dari gadis itu, gadis yang merupakan seorang titisan Ratu Alam ghaib"

Saras terkesiap , begitupun dengan Alam. Pria itu segera mendekat lalu bertanya," Benarkah ? Jadi Bunda....kenapa kamu baru menceritakan nya sekarang ? Apa Arsha dan Arash juga tahu? " Tanya nya

"Aku rasa mereka tidak tahu. Lagipula kamu gak pernah nanya, ya kali aku langsung cerita , kan gak mungkin " Ucap Arshy

"Iya juga ya.... " Gumam Alam

"Tapi ... "

" Tapi kenapa ? " Tanya Alam

"Semenjak bunda menggantikan posisi ratu sebelum nya, bunda sudah lupa pada ku, Arash maupun Arsha. Semua yang terjadi semasa hidupnya bunda sudah lupa" Lirih Arshy sedih

"Jadi sekarang bunda Vinaya jadi ratu alam ghaib ? " Tanya Susan

"Hey... kalian kan besanan kenapa manggil nya bunda " Seru Arshy, seketika ia merindukan momen-momen seperti saat ini , dimana mereka yang selalu berdebat konyol dan berakhir dengan sebuah ledekan.

Namun seketika Susan terdiam, tatapan nya berubah sedih karena sebentar lagi dia harus benar-benar pergi tak akan kembali.

"Maafin saya ya,.. Jika selama ini saya sering bikin repot dan bikin kesel. Saya berharap kita bisa kembali seperti dulu, meski itu tidak akan mungkin terjadi" Ucap nya

"Apa maksud ibu ? " tanya Alam yang mendadak perasaan nya tidak enak

"Tugas saya untuk menjaga nya sudah selesai,karena kini sudah ada eyang Suro yang akan menjaga nya "Ucap Susan menatap Saras

"Saya tidak bisa berlama-lama lagi,maaf ya saya harus pergi" Ucap Susan yang semakin memudar

"Tidak , ibu... jangan pergi !" Teriak Alam

"Tidak bisa,nak... Semua yang hidup pasti akan mati dan kembali pada Sang Pencipta. Jagalah diri kalian ! Sampaikan salam ku pada Pandu. Kalian jangan khawatir Pandu pasti akan sembuh " setelah mengucapkan itu, Susan pun benar-benar menghilang.

" Ibu.... " Alam menangisi kepergian ibunya

"Padahal baru saja kita bertemu kenapa kita harus berpisah kembali, kenapa dia harus pergi ..."

Arshy mengusap-usap punggung suaminya mencoba menyalurkan kekuatan agar suaminya tak terlalu larut dalam kesedihannya.

"Oma...Opa, yang tadi itu siapa ? Kenapa Opa manggil nya ibu ? Mana masih muda banget?" Celetuk Saras bertanya

Saat itu Arshy pun menceritakan tentang siapa Susan sebenarnya dan apa yang telah menimpa nya. Saras pun mengerti dan juga merasa prihatin atas apa yang terjadi.

"Jadi sebenarnya aku ini... Siapa ? " tanya Saras tiba-tiba

"Ya, kamu Saras cucu Oma dan Opa " Jawab Arshy dengan kening berkerut

"Maksud aku, apa aku juga akan menggantikan posisi bunda nya Oma ? Aku gak mau kalau sampai melupakan Oma, Opa , kakak , dan semuanya. Aku gak mau kehilangan semua kenangan kita ! " Ucap Saras dengan mata berkaca-kaca

"Oma gak tahu sayang, kita berdoa saja semoga bunda Vinaya tidak kepikiran buat pensiun jadi ratu alam ghaib " Ucap Arshy yang diselingi candaan.

"Omaaa....," Rengek Saras

(gambar hanya pemanis) Eyang Suro Dipati

.....