Bagi ku restu orang tua adalah hal yang terpenting dalam hidup.. hingga aku berfikir kebahagiaan itu akan selalu berada di pihak ku.. dengan melihat senyum ibu ku.. dan menerima laki-laki pilihan nya, aku percaya Tuhan akan selalu memberiku ridho dalam setiap perjalanan hidup ku... hingga aku berani melepas kan semua impian ku, melupakan indah nya masa lalu ku, dan meninggalkan dia... CINTA PERTAMA KU dan aku sadar, dia tak akan pernah bisa terganti... hingga akhir nya cinta pertama ku kembali hadir di saat aku mulai menyerah pada hidup
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Iis Surya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Topeng siska
Aku masih menunggu di halaman sekolah Maria, ketika tiba-tiba seseorang menepuk pundakku
"Kirana.. " aku menoleh dan sedikit terkejut
aku hendak bangkit dari duduk ku ketika tangan Siska memegang tanganku
"Kirana,.. kita bicara sebentar.. " pintanya membuatku membatalkan niatku pergi dari tempat itu
"Kirana...aku sama sekali nggak tahu mas Bagas itu mantan suami kamu .. " jelas Siska memecah keheningan
Aku tidak tahu harus berkata apa..
"Kiran... apa kamu mau agar aku membatalkan pernikahan ini. ? "selidik nya membuat
Aku tersenyum sinis
"Kamu jangan ngada-ngada ya sis.. "
"Aku nggak mau hubungan kita jadi jelek kiran.. kita sahabatan sudah lama.. aku nggak mau gara-gara ini kita jadi musuhan... "
"Sudah lah sis,.. aku juga bingung harus bagaimana.. aku pun tidak berhak untuk marah sama kamu.. entah lah.. aku hanya mengkhawatirkan perasaan Maria anakku.. karena sampai sekarang dia belum tahu ayah dan ibu nya bercerai.. " ungkap ku
Siska terdiam..
"Aku ikut saja kata kamu kiran.. apa sebaiknya yang harus aku lakukan..aku juga nggak mau menyakiti kamu atau anakmu..? " ujar Siska mencoba meyakinkan ku
"Biar aku yang memikirkan cara untuk bicara sama anakku.. kamu dan mas Bagas tidak usah ikut campur.. " tegas ku sambil bergegas pergi
"Mama... " teriak Maria ruang berlari ke arah ku
"Jangan lari sayang nanti jatuh... " aku langsung memeluk tubuh nya yang hampir jatuh
"Halo... ini pasti Maria.. putri kecil nya Mama kiran.. " sapa Siska yang tiba-tiba sudah ada di samping ku
"Halo tante... "
Aku menatap Siska dengan kesal
"Ayo sayang... kita pulang,.." ajakku sambil menuntun Maria
"Dadah tante,.. aya pulang dulu ya.. "
Siska tersenyum dan terus menatap kami dari kejauhan..
Tiba-tiba ada rasa takut dan kegelisahan yang menyelimuti ku.. bukan karena pernikahan mereka.. tapi aku takut mereka mengusik Maria..
...****************...
Setiba nya di rumah aku langsung menutup pintu gerbang dan menyuruh bi sumi dan suami nya mengunci pagar..
Entah lah.. rasa takut itu semakin menjadi saat aku bertemu Siska tadi
"Sayang... dengar ,kalau kamu nanti ketemu tante itu lagi kamu harus bilang sama mama ya.. " pinta ku setelah mengganti seragam Maria..
Maria mengangguk
"Itu kan tante nya silvi ya ma.. ? " tanya nya
"Iya, itu tante nya silvi .. "jawabku singkat
"Waktu itu aya pernah melihat tante itu sama ayah,... apa tante itu teman ayah juga mah..?
aku mendekati maria dan bertanya dengan lembut
" Memang nya kapan.. aya pernah melihat mereka berdua sayang..?"
"Waktu aya masih kelas nol kecil... " jelas Maria lugu
"Apa..? waktu aya kelas nol kecil?? bukan nya itu setahun yang lalu?" tanya ku
Maria mengangguk..
"Mungkin aya salah lihat,.. mana mungkin ayah sama tante nya silvi .. " ujarku masih ragu
"nggak mama.. kan ayah langsung ngasih coklat sama aya.. dan bilang jangan bilang sama mama.. ."celoteh maria sambil menyimpan jari telunjuk didepan bibir nya
"mama, jangan bilang ayah ya... " pinta Maria sambil tersenyum
Aku berusaha mencerna apa yang maria katakan..
Meski pun aku sudah tidak peduli sama mantan suami ku..Tapi aku merasa ada yang janggal di sini..Mau tidak mau aku harus menghubungi Siska..untuk mendapatkan jawaban
...****************...
"Akhirnya kamu menghubungi aku kiran.. " ucap Siska sambil mengulurkan tangan nya dan mau tidak mau aku menyambut nya
"Singkat saja, sis.. aku nggak mau basa-basi.. " aku memilih duduk berhadapan dengan nya
"Ayolah kiran.. kita sudah lama nggak ngobrol.. tempo hari kita bertemu sepintas saat Reuni.. "
"sudah lah Siska, aku tahu benar kamu pasti paham kenapa aku mengajak mu bertemu di sini... . "
"Ok,.. kalau kamu ingin to the point.. aku siap jawab pertanyaan apapun dari kamu.. " jawab siska tanpa perasaan bersalah
"Sejak kapan kamu kenal Bagas? " tegas ku
"Aku bertemu dengan masa Bagas sekitar... setahun yang lalu.. " Siska memainkan gelas minuman nya
Aku terdiam menanti cerita selanjutnya keluar dari mulut nya..
"Aku bertemu dengan nya saat dia dinas di surabaya... kamu tahu kan,.. setiap menang tender.. kita selalu ngumpul,makan-makan.. dan.. "
Siska menatap ku "Kirana, apa kamu tahu Bagas orang seperti apa..? " selidik Siska
Aku menghela napas..
"lanjutkan cerita mu.. " tegas ku
Aku sungguh tak peduli apapun itu tentang Bagas.. hanya ada satu hal yang ingin ku pastikan..
"Aku pernah tidur dengan nya.. " lanjut Siska datar
"Degggg..
Seakan waktu berhenti saat itu, seluruh tubuh ku membeku... otak ku tak bisa mencerna apa yang baru saja ku dengar
"Kapan??? " hardik ku tak ingin bertele-tele
"Awal nya setiap Bagas ke Surabaya, karena dulu aku masih di surabaya.. "
Mata ku mulai berkabut hingga tak bisa melihat dengan jelas lagi sosok perempuan yang ada di depanku
"Wanita jal**g... !!!" pekik ku melempar minumanku ke wajah nya
"Kirana.. kau Gi**a.. ! " teriak Siska berdiri memakiku.. hingga semua orang di sana melihat ke arah kami..
"Kamu yang ingin aku jujur,... itulah kejujuran nya..! !! "
Aku tak bisa menahan emosi ku lagi hingga ku tampar wajah nya berkali -kali
"Dasar pela***.. !! " maki ku hingga beberapa waiter datang memisahkan.
Dada ku bergemuruh , tangan ku bergetar dengan hebat
"Tunggu..!! " hardik ku
"Jawab dengan jujur, apa kamu tahu Bagas itu suami aku???!!! "cecar ku dengan penuh amarah
Siska tersenyum di sela isak tangis nya
Sungguh aku tak bisa menahan emosi ku lagi hingga mendorong waiters dan menjambak rambut nya..
...****************...
Bi sumi datang tergopoh-gopoh menghampiri ku..
"Ya ampun nyonya, kok bisa begini... " tangis nya yang melihat ku berantakan
tapi, bi sumi lebih terkejut lagi saat melihat Siska yang keluar dari ruang security
"Itu siapa nyonya..? " bisik nya di sela isak nya
Aku menoleh tajam pada Siska yang duduk tanpa tenaga di seberang ku dengan penampilan yang Acak-acakan
"Nyonya kiran,.. anda beruntung nyonya Siska tidak membawa masalah ini ke jalur hukum.. saya harap permasalahan kalian bisa di selesaikan dengan baik.. " ujar manager cafe tempat aku beradu kekuatan dengan Siska tadi
Aku hanya terdiam menarik napas
"Saya minta maaf karena telah membuat kekacauan di tempat bapak.. untuk kerusakan apapun itu biar saya yang ganti.. " ucapku tulus
"dan untuk mas Waiters tadi.. saya sungguh minta maaf mas.. " aku menghampiri Waiters yang sempat terdorong oleh ku tadi..
"Jika ada luka atau apapun saya akan bertanggungjawab.. " jelas ku sambil memberi beberapa lembar uang dan kartu alamat rumah ku
"Tidak apa-apa nyonya saya mengerti,.. Terima kasih.. " jawab nya membuat ku tersentuh
Aku kembali menatap Siska
"Jika kamu mau lapor, lapor aja.. sekalian aku akan bilang sama semua orang... orang macam apa kamu sebenar nya.. " ujar ku sinis..
Siska hanya menatap ke arah ku dengan nanar.. wajah nya lebam bekas tamparan ku tadi..
Sungguh aku tak menyangka.. sahabat SMA ku dulu ,ternyata akan menjadi musuh utama ku sekarang.
"Setebal apa pun topeng mu Siska, akhir nya akan terbuka juga... dan itu sangat menyakitkan. " batinku pedih
Akupun berpamitan pada semua, dan bergegas pergi di iringi bi sumi yang mengikuti dengan penuh tanda tanya