NovelToon NovelToon
Transaksi Terakhir

Transaksi Terakhir

Status: sedang berlangsung
Genre:Sistem / Anak Lelaki/Pria Miskin
Popularitas:808
Nilai: 5
Nama Author: Ray Nando

Seoul tidak pernah tidur, tetapi bagi Han Ji-woo, kota ini terasa seperti sedang koma.

Di bawah gemerlap lampu neon Distrik Gangnam, Ji-woo duduk di bangku taman yang catnya sudah mengelupas, menatap layar ponselnya yang retak. Angin musim gugur menusuk jaket tipisnya yang bertuliskan "Staff Event". Dia baru saja dipecat dari pekerjaan paruh waktunya sebagai pengangkut barang bagi para Hunter (pemburu).

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ray Nando, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MUSUH YANG MEMBERI UANG

​"...Diskon 90%!" seru pelayan itu dengan ceria sambil meletuskan confetti.

​Wajah Ji-woo memucat.

"TIDAK! Aku tolak! Aku mau bayar harga penuh! Tambahkan pajak 50% kalau perlu!"

​Pelayan itu bingung. "Ta-tapi Tuan, ini kebijakan toko..."

​TING!

​[SISTEM LUCKY BASTARD AKTIF]

​Anda mendapatkan keberuntungan tak terduga!

Harga Barang: 200 Juta Won (Setelah Diskon).

Sisa Uang yang Gagal Dibelanjakan: 1,8 Miliar Won.

​Hukuman Sistem: Karena Anda gagal miskin, level kekuatan fisik diturunkan menjadi: WARGA SIPIL LEMAH.

​"Argh!" Ji-woo memegangi dadanya. Kakinya gemetar. Diskon itu melumpuhkannya. Dia bersandar pada etalase kaca, napasnya berat.

​"Tuan Han!" Yuna menjatuhkan belanjaannya dan menopang tubuh bosnya.

​Di saat Ji-woo sedang dalam kondisi terlemahnya, pintu butik terbuka perlahan. Suasana di dalam toko tiba-tiba menjadi dingin. Bukan dingin karena AC, tapi hawa dingin yang menusuk tulang.

​Seorang pria jangkung dengan setelan jas ungu tua masuk. Dia mengenakan topeng porselen putih yang hanya menutupi separuh wajah atasnya. Di tangannya, dia memutar-mutar sebuah koin emas kuno.

​"Han Ji-woo," suara pria itu halus namun berbisa. "Sang Warlord yang alergi kekayaan. Menarik sekali."

​Ji-woo mencoba berdiri tegak, tapi otot kakinya terasa seperti jeli. "Siapa... kau?"

​Pria itu tersenyum. "Namaku Broker. Aku di sini untuk memberikan 'donasi' pada pahlawan baru kita."

​Broker menjentikkan koin emas di tangannya ke arah Ji-woo. Koin itu melayang pelan, tapi Ji-woo bisa melihat aura hitam pekat menyelimutinya.

​[PERINGATAN BAHAYA]

​Objek Terdeteksi: Koin Kutukan Mammon.

Nilai Nominal: 100 Won.

Nilai Konseptual: 100 Miliar Won.

​EFEK: Jika koin ini menyentuh kulit Anda, saldo sistem Anda akan bertambah 100 Miliar Won secara instan.

KONSEKUENSI: Kematian instan akibat kelebihan muatan aset.

​Mata Ji-woo terbelalak. Serangan musuh ini bukan melukai, tapi memperkaya! Jika koin itu menyentuh kulitnya, dia akan menjadi orang terkaya di Korea sekaligus mayat dalam sedetik.

​"Yuna! Jangan sentuh koin itu!" teriak Ji-woo.

​Koin itu melesat semakin cepat. Ji-woo tidak bisa menghindar dengan tubuh "Warga Sipil"-nya.

​Bab 5 : INFLASI KEKERASAN

​"Tangkap!"

​Di detik terakhir, Ji-woo melakukan satu-satunya hal yang bisa dia lakukan. Dia merogoh saku, mengeluarkan kartu kredit hitamnya (Black Card), dan melemparnya sekuat tenaga untuk menangkis koin itu.

​TING!

​Koin emas beradu dengan kartu kredit di udara.

Terjadi ledakan kecil. Bukan api, tapi ledakan uang kertas. Ribuan lembar uang Won berhamburan memenuhi butik.

​"Reaksi yang cepat," puji Broker. "Tapi aku punya banyak uang receh."

​Broker merogoh sakunya dan melempar segenggam penuh koin emas. Kali ini lusinan. Hujan uang mematikan mengarah ke Ji-woo.

​"Sialan! Yuna, lari!"

​Ji-woo menarik tangan Yuna, menyeretnya bersembunyi di balik meja kasir yang terbuat dari marmer tebal.

Tuk! Tuk! Tuk!

Koin-koin itu menancap di marmer seperti peluru, menembus setengah ketebalannya.

​"Tuan, apa yang terjadi? Kenapa dia menyerang kita dengan uang?" Yuna menangis ketakutan.

​"Dia tahu kelemahanku," desis Ji-woo. "Dia ingin membuatku overdosis harta."

​Ji-woo mengecek statusnya. Saldo: 1,8 Miliar Won (karena diskon sialan tadi). Dia terlalu lemah untuk bertarung fisik melawan Broker. Dia harus membuang uang ini sekarang juga untuk mengaktifkan kembali otot Warlord-nya.

​Tapi bagaimana? Dia terjebak di balik meja. Tidak ada waktu untuk transaksi jual beli.

​Mata Ji-woo tertuju pada mesin EDC (Electronic Data Capture) di meja kasir di sebelahnya.

​"Yuna, gesek kartu ini!" Ji-woo melempar Black Card-nya. "Masukkan nominal 1,8 Miliar! Cepat!"

​"Ta-tapi untuk beli apa?"

​"BELI TOKO INI!" teriak Ji-woo.

​Broker sudah melompat ke atas meja kasir, siap menendang Ji-woo. Kaki pria itu dilapisi sepatu emas yang berkilauan.

​Yuna dengan tangan gemetar menggesek kartu, menekan angka nol sebanyak mungkin secara acak, lalu menekan tombol hijau.

​BEEP.

​[TRANSAKSI DISETUJUI]

​Pembayaran: 1.800.000.000 Won.

Penerima: Butik Berlian Cheongdam.

Saldo Anda Saat Ini: 0 Won.

​STATUS: KEMISKINAN SEMPURNA TERCAPAI.

KEKUATAN: WARLORD LIMIT BREAK (100%).

​Waktu seakan melambat.

Tendangan Broker hanya berjarak satu inci dari wajah Ji-woo.

Namun, di saat saldo menyentuh angka nol, mata Ji-woo menyala merah menyala.

​GRAB.

​Ji-woo menangkap pergelangan kaki Broker dengan satu tangan. Cengkeramannya begitu kuat hingga sepatu emas Broker retak.

​"Maaf," suara Ji-woo terdengar berat dan mengerikan. "Kau salah pilih lawan. Aku sedang bokek berat sekarang."

​BAM!

​Ji-woo membanting Broker ke lantai marmer sampai lantai itu hancur berkeping-keping. Seluruh bangunan butik bergetar.

​Broker terbatuk darah. Topengnya retak. Dia mencoba bangkit, kaget dengan perubahan kekuatan instan ini. "Kau... monster..."

​"Aku bukan monster," Ji-woo berdiri, merapikan jas mahalnya yang sekarang penuh debu. "Aku hanyalah konsumen yang tidak puas."

​Broker tertawa serak. "Kau pikir ini sudah selesai? Lihat sekelilingmu."

​Ji-woo menoleh. Uang kertas yang tadi berhamburan akibat ledakan koin... mulai bergerak. Lembaran uang itu melipat diri, menyatu, membentuk origami menyerupai prajurit-prajurit kecil setinggi lutut.

​Pasukan Origami Uang. Jumlahnya ratusan.

​"Kau kuat saat miskin," kata Broker sambil mundur perlahan ke arah pintu keluar yang sudah hancur. "Tapi bisakah kau melawan musuh yang terbuat dari uang? Setiap kali kau memukul mereka, uangnya akan menempel padamu, masuk ke sakumu, dan membuatmu kaya kembali."

​Broker menjentikkan jari. "Serang dia. Buat dia kaya raya."

​Ratusan prajurit uang itu menyerbu sambil bersorak dengan suara kertas bergesekan. Kresek-kresek-kresek!

​Ini mimpi buruk. Jika Ji-woo memukul mereka, dia mengambil uang itu. Jika dia mengambil uang, dia melemah. Jika dia melemah, dia mati.

​Ji-woo melihat sekeliling. Dia butuh solusi. Solusi yang boros.

Matanya tertuju pada sistem penyiram api (sprinkler) di langit-langit toko. Lalu dia menatap korek api Zippo emas (barang dagangan toko) yang tergeletak di lantai.

​"Yuna," panggil Ji-woo tenang.

​"Y-ya, Bos?" Yuna masih bersembunyi.

​"Pernah lihat api unggun seharga 2 Miliar Won?"

​Ji-woo menyambar korek api itu, menyalakannya, dan melemparkannya ke tumpukan baju-baju sutra mahal di rak terdekat.

​"Bakar semuanya!"

​Api menyambar cepat kain sutra itu. Alarm kebakaran berbunyi.

WIIUUU! WIIUUU!

​Sprinkler menyala, tapi bukan air yang turun.

Ji-woo menggunakan Skill Sistem barunya.

​[SKILL: LIQUIDITY FLOOD (Banjir Likuiditas)]

​Deskripsi: Mengubah air di sekitar menjadi zat pelarut uang.

Biaya: 0 Won (Gratis karena Anda sedang Miskin Mutlak).

​Air yang turun dari sprinkler berubah warna menjadi hijau asam. Saat air itu menyentuh prajurit origami uang, kertas-kertas itu mendesis dan meleleh menjadi bubur kertas tak bernilai.

​"TIDAK!" teriak Broker dari luar toko. "Uangku!"

​Pasukan uang itu hancur lebur dalam hitungan detik. Nilai ekonominya hilang. Ancaman kekayaan paksa telah dinetralkan.

​Ji-woo berjalan menembus hujan air asam itu (yang tidak melukainya karena dia 'miskin'), menuju pintu keluar. Dia menatap Broker yang kini terlihat ketakutan.

​"Kau berutang renovasi toko padaku," kata Ji-woo sambil mengepalkan tangan.

​Broker menggertakkan gigi. "Ini belum berakhir, Warlord. Tuan Mammon akan sangat tertarik padamu."

​Sebuah portal berbentuk brankas bank muncul di belakang Broker. Dia melompat mundur masuk ke dalamnya dan menghilang, meninggalkan Ji-woo dan Yuna di tengah reruntuhan butik mewah yang kini basah kuyup dan hangus.

​Sirene polisi terdengar mendekat.

​Yuna merangkak keluar dari balik meja, basah kuyup, memegang struk pembayaran.

"Tuan... kita baru saja membeli toko ini seharga 1,8 Miliar, lalu membakarnya sampai habis dalam waktu 5 menit."

​Ji-woo tersenyum puas, merasakan kekuatan ototnya yang maksimal.

"Benar, Yuna. Itu namanya burning money dalam arti harfiah."

​Tiba-tiba ponsel Ji-woo bergetar.

​[NOTIFIKASI ASURANSI]

​Karena toko yang Anda beli memiliki Asuransi Kebakaran Premium...

Klaim Asuransi Disetujui Otomatis.

​Dana Penggantian: 5.000.000.000 Won.

Status Transfer: BERHASIL.

​Senyum Ji-woo lenyap seketika.

Lututnya lemas lagi. Dia jatuh tertelungkup ke genangan air.

​"SISTEM SIALAAANNN!!!" teriak Ji-woo ke langit-langit toko yang bocor.

1
Pretty_Mia
Author, kapan nih next chapter?
Ray void: terimakasih support nya update nya pagi besok yaa😄😄😍
total 1 replies
Shoot2Kill
Ceritanya keren, bahasanya juga mudah dimengerti!
Ray void: terimakasih atas support nya😁😁😁
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!