NovelToon NovelToon
Balas Dendam Istri Yang Dikhianati

Balas Dendam Istri Yang Dikhianati

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas dendam pengganti
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Fazilla Shanum

Aira memergoki suaminya selingkuh dengan alasan yang membuat Aira sesak.
Irwan, suaminya selingkuh hanya karena bosan dan tidak mau mempunyai istri gendut sepertinya.

akankah Aira bertahan bersama Irwan atau bangkit dan membalas semuanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fazilla Shanum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Cincin Mata-Mata

"Apa dia pernah ada pengalaman jadi sekretaris sebelumnya?" tanya Pak Agam.

"Aku tidak mungkin sembarangan memilih orang, Papa bisa tes aja kerja hari ini," jawab Damian dengan percaya diri.

Sedangkan Aira yang mendengar jawaban dari Damian melotot kearahnya. Karena tadi dirinya sudah mengatakan tidak memiliki pengalaman apapun sebelumnya.

"Ya sudah hari ini juga bisa langsung kerja. Kamu juga kembali ke kantor sana," ucap Pak Agam.

"Aku punya mata-mata disini. Awas aja kalau Papa sampai mengerjainya," ancam Damian.

"Iya," jawab Pak Agam dengan sebal.

Selama dua ini ia tidak akan mendapatkan amunisi di pagi hari jika tidak memiliki sekretaris yang cantik dan bertubuh seksi.

"Sekarang apa tugas Aira? Biar aku yang akan ajari lebih dulu sebentar," ucap Damian.

Pak Agam segera memberikan tumpukan map pada Damian.

"Hanya itu saja untuk hari ini. Jangan lupa cek jadwal Papa," ucap Pak Agam.

"Baiklah. Ayo Aira, kamu langsung ke mejamu yang ada tepat di depan ruangan Papa," ucap Damian.

Aira menganggukan kepalanya, dan segera mengikuti Damian pergi keluar dari ruangan Pak Agam.

"Damian kayaknya ingin mengerjai ku, makannya nyari sekretaris wanita yang gendut seperti itu," gumam Pak Agam.

Ia hanya bisa geleng-geleng kepala saja dengan kelakuan anaknya itu. Dia tidak sadar bahwa kelakuannya juga buat geleng-geleng anaknya. Tidak mau terlalu memikirkan, akhirnya Pak Agam mulai fokus dengan pekerjaannya.

Sedangkan diluar, Aira dan Damian pergi ke tempat yang menjadi ruangan Aira sebagai sekretaris. Aira duduk di kursinya dan Damian mulai menjelaskan banyak hal tentang tugas Aira hari ini.

"Bagaimana Aira, apa kamu mengerti? Atau ada yang ingin kamu tanyakan sebelum saya pergi dari sini?" tanya Damian.

Aira menggeleng. "Tidak, Pak. Saya sudah mengerti penjelasan dari Pak Damian."

"Bagus, sekarang bisa kamu kerjakan agar aku bisa mengeceknya," ucap Damian.

Aira mulai menggerakkan jari-jarinya di atas komputer, ia mengerjakan laporan dengan cepat. Hingga setelah dua puluh menit, Aira sudah selesai mengerjakannya.

"Ini Pak laporan yang saya buat, bisa langsung Bapak cek saja," ucap Aira.

Damian langsung mengecek dengan teliti. "Pinter juga nih cewek meskipun gendut," batin Damian.

"Good, kamu sama sekali tidak ada kesalahan. Tetap pertahankan, dan jalankan misi. Ini adalah cincin darurat, kamu bisa menyalakannya jika ingin bertemu dengan Papa, agar saya juga bisa mendengar apa saja yang kalian obrolkan," ucap Damian sambil memberikan cincin itu pada Aira.

"Baik, Pak." Aira mengambilnya dan langsung memakai cincin itu.

"Saya akan kembali ke kantor, kamu yang betah selama dua bulan," kata Damian sebelum ia benar-benar pergi.

Aira hanya mengangguk.

Damian pergi meninggalkan Aira. Setelah kepergian Damian, Aira bekerja dengan sungguh-sungguh hingga tak terasa jam makan siang tiba.

Aira yang melihat Pak Agam keluar dari ruangannya membuat ia berdiri untuk menanyakan mau kemana bosnya itu.

"Maaf, Bapak mau kemana?" tanya Aira.

Pak Agam menoleh dan menghentikan langkahnya. "Bukan urusan kamu! Jadi lebih baik kamu urus aja diri kamu sendiri."

Aira mengikuti langkah Pak Agam. "Saya diminta Pak Damian untuk selalu mengikuti Pak Agam dan harus tau kemana Pak Agam akan pergi."

"Lancang sekali mulut kamu berkata seperti itu pada saya. Kamu ingin aku jual hah?!" bentak Pak Agam membuat nyali Aira ciut.

Pak Agam langsung masuk ke dalam lift, dan Aira tetap mengikuti Pak Agam dan masuk ke dalam lift walaupun ia sebenarnya takut dengan apa yang Pak Agam katakan tadi.

"Saya sebenarnya tidak ingin mencampuri urusan Bapak, karena seperti yang Bapak bilang tadi, agar saya mengurusi diri saya sendiri. Tapi saya hanya ingin sedikit bercerita pada Bapak, suami saya juga suka sekali selingkuh dan bermain wanita. Dan Pak Agam harus tau, dia tiba-tiba mati karena terserang penyakit HIV kronis Pak," ucap Aira.

Ia pura-pura sesegukan agar bisa menarik perhatian Pak Agam agar Pak Agam juga bisa jera dan bisa segera berhenti untuk berselingkuh di belakang istrinya.

"Sayangnya saya tidak peduli. Kamu pikir, saya dan suamimu itu sama? Bahkan hampir satu minggu sekali saya check up. Jadi jangan menggurui, wajar kalau suamimu selingkuh, melihat kamu yang tidak ada bentukannya itu," jawab Pak Agam.

"Ya Bapak tidak salah juga sih. Saya memang cukup sadar diri, dan apa yang Pak Agam katakan juga sama persis dengan perkataan suami saya yang saat itu menjadi direktur. Tapi hari nahas tidak ada dikalender, Pak. Dokter tidak bisa dipercaya begitu saja, dan suami saya malah mengeluarkan bau tak sedap hingga membuat orang-orang yang melayat malah membicarakannya Pak," ucap Aira.

Aira benar-benar harus memutar otaknya agar bisa membuat Pak Agam jera dan tidak kembali selingkuh lagi.

"Lelucon! Hal semacam itu ada di dunia tv." Tawa Pak Agam meremehkan Aira.

"Saya tidak akan membuat Pak Agam percaya sih, itu keputusan Bapak. Yang penting saya sudah berbagi sedikit pengalaman saya," jawab Aira sambil tersenyum.

Lift terbuka dan Pak Agam kembali melanjutkan langkahnya, dan Aira kembali mengikutinya.

"Kamu mau kemana sih? Ini tuh waktunya istirahat, sebaiknya kamu makan dan nikmati waktu istirahat kamu tanpa perlu susah payah mengurus saya. Saya bahkan tidak tertarik sedikit pun dengan kamu," ucap Pak Agam.

"Ya memang bukan niat saya mau bikin Bapak tertarik, tapi saya emang mau ikut kemanapun Bapak pergi. Pak Damian bakalan ngomel kalau saya tidak mengikuti Bapak," jawab Aira santai.

"Lagi-lagi anak itu. Berapa dia membayarmu? Aku akan ganti dua kali lipat," tanya Pak Agam.

"Aku berhutang budi sama Pak Damian, Pak. Jadi nggak ada bayarannya sih!" bohong Aira.

"Bodoh!" Maki Pak Agam.

Ia segera masuk ke dalam mobilnya untuk pergi dari kantornya. Aira yang sudah tidak mampu menahan Pak Agam hanya bisa melihat kepergiannya saja.

"Huft, aku tidak bawa mobil jadi nggak bisa ngejar Pak Bos deh," ucap Aira. Ia segera mengambil hpnya dan menghubungi Damian.

Tut ... tut ... tut

"Halo, siapa ini?" tanya Damian karena nomor Aira masih baru.

"Ini saya Aira, Pak. Saya hanya ingin melaporkan, jika Pak Agam keluar dari kantor. Saya sudah berusaha semaksimal mungkin untuk mencegahnya tapi beliau tidak mengindahkannya," lapor Aira pada Damian.

"Ini kan baru hari pertama, jadi santai dulu aja Aira. Masih ada waktu banyak, yang penting Papa tidak pernah lagi bermain wanita di kantor," ucap Damian.

"Baik Pak. Apa saya boleh meminta sesuatu sama Pak Damian?" tanya Aira.

"Katakan saja," jawab Damian.

"Saya tadi mengarang cerita agak aneh pada Pak Agam. Pak Damian tau nggak biasanya Pak Agam akan check kesehatannya kemana?" tanya Aira.

"Ya taulah. Meskipun nggak tinggal serumah, saya masih memantau kesehatan Papa dan Mama," jawab Damian.

"Pak Damian sogok dokternya agar dia mengatakan kalau Pak Agam terkena penyakit HIV yang mungkin waktunya tidak akan lama lagi," ucap Aira.

"Kaget?" Kaget Damian.

"Ya, saya pikir hanya itu satu-satunya cara untuk bisa menyadarkan Pak Agam. Dia tidak akan jera jika dokter masih mengatakan kalau dirinya sehat-sehat saja," ucap Aira.

Ia hanya memilih opsi tercepat agar bisa mendapatkan bonus dari Damian. Meskipun dirinya kaya, tapi untuk sekarang semua asetnya masih dikuasi oleh suaminya itu. Jadi lumayan kan kalau dia mendapatkan bonus dari Damian yang lumayan nominalnya.

"Kamu benar, tapi apa ini akan berhasil?" tanya Damian.

"Kalau belum di coba, gimana bisa tau Pak Damian. Aku yakin jika Pak Agam dalam waktu dekat pasti akan check kesehatan. Mungkin jika tidak hari ini, ya besok. Walaupun terkesan tidak peduli, dia pasti takut," ucap Aira menjelaskan.

"Baiklah, Aira. Terimakasih untuk idenya, akan saya coba," jawab Damian.

"Baiklah, Pak, kalau begitu saya tutup dulu panggilannya. Assalamualaikum."

"Walaikumsalam."

1
🍌 ᷢ ͩ 👏Mojito🏚️²²¹º
Luar biasa
🍌 ᷢ ͩ 👏Mojito🏚️²²¹º
semangat aiiraaaa🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️
🍌 ᷢ ͩ 👏Mojito🏚️²²¹º
setaaannn 😤😤😤
🍌 ᷢ ͩ 👏Mojito🏚️²²¹º
garasi thor.. bukan bagasi🤦🏻‍♀️
🍌 ᷢ ͩ 👏Mojito🏚️²²¹º
laki2 gila, ga tau diri.. bajiguurrr😒
DARU YOGA PRADANA
Karakternya juara banget. 🏆
[mini share] Andrea Duarte ouo
Bravo thor, teruslah berkarya sampai sukses!
Raptor gamer
Aku suka banget sama cerita ini, jangan berhenti menulis author!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!