"Aduh.... sakit woi! turun ga kamu!" ucap seorang gadis cantik dengan pakaian sederhana dan tingkah yang bar bar nya, menghadang seorang pengendara motor yang baru saja menyerempet nya hingga jatuh ke sawah.
"Sorry." ucap seorang pria dengan wajah yang tertutup helm mahal, dan mengeluarkan suara yang membuat gadis itu tertegun.
wajah nya yang kotor, akibat terjatuh di sawah, membuat nya seakan lupa, bahwa dia baru saja di senggol oleh orang di depan nya. tapi gadis itu malah melamun dan tak sadar untuk bersikap tegas.
Pria itu menatap heran, dan langsung pergi tanpa berkat apa apa lagi, sepertinya memang pria itu memiliki urusan yang lebih penting saat itu.
"Aisshh, dasar goblok, apa yang kamu pikirkan Selin, dia yang nabrak kamu, malah dia yang pergi. woi, liat ya kalau kamu balik lagi, tak cincang kamu jadi gulai!" pekik nya yang mencak mencak seperti seekor monyet. untung saja kondisi di sawah begitu sepi, dan kebetulan saat itu tengah hari, jadi aman tak membuat Selina malu
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon putrinw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.5
"Loh, kenapa baju nya basah toh nduk?" tanya Buna dengan raut wajah cemas saat melihat anak gadisnya pulang dengan wajah yang cemberut.
"Buna, tadi Selin disenggol sepeda motor Bun, jadi wajah sama baju Selin kotor. Liat ini, luka di tangan."
"Astaga, kamu pasti pecicilan kan. Udah Buna bilang, jangan kayak anak kecil. Ga nurut sama orang tua ini." omel Buna dengan membantu Selin masuk ke dalam.
"Jangan dimarahin toh nduk, cucu ku ini ga salah kok, tadi dia memang di senggol orang." ucap mbak uty yang muncul tiba tiba membuat ana kaget.
"Loh ibu, kok bisa barengan sama Selin?"
"Orang anak mu tadi mau nyusul ke sawah, tapi di perjalanan ke sana, di senggol orang. Jadi sedikit luka di tangan nya itu. Ayo nduk, masuk sana. Mbah mau pulang dulu, mau ngasih makan ayam. diobatin sama Buna mu ya."
"Iya Mbah, makasih ya Mbah."
"hati hati, ya Bu." ucap ana kepada mertua nya itu.
setelah mandi, dan berganti pakaian, luka kecil Selin tadi, diobati oleh ibunya itu. Dengan menahan sakit, Selin mencoba untuk tidak menjerit kesakitan.
"Aww." ringis nya pelan saat Buna nya itu menaburkan obat merah di siku tangan nya.
"minum obat ini dulu nduk, biar ga nyut nyutan nanti."
"Makasih Buna."
"yaudah Buna mau nyiapin makan malam dulu, ayah pasti sebentar lagi pulang.'
"Iya Bun." ucap nya sambil fokus ke arah laptop nya itu.
****
"Cucu ku." pekik Oma nur kepada cucu kesayangan nya itu.
"oma." ucap Aksa yang memeluk erat Oma nya dengan penuh kelembutan.
"Oma sehat kan?"
"Sehat Alhamdulillah. dimana mami papi mu nak?"
"Belum sempat kesini Oma, mami sibuk dengan bisnis butik nya. Papi sibuk dengan urusan kantor nya."
"Oma khawatir kamu ga kesini lagi."
"Maaf ya Oma, Aksa harus pulang kemarin, soalnya ada yg tender besar. jadi terpaksa aksa urus terlebih dahulu.'
"Gpp, Yo wes, ayo masuk. Oma buatin masakan kesukaan kamu."
"Makasih Oma." ucap Aksa dengan tatapan penuh sayang nya.
Aksa wins, atau yang kerap di panggil Aksa merupakan cucu satu satu nya dari Mbah nur. Kedua orang tua Aksa saat ini berada di kota. Dan masing masing sibuk dengan pekerjaan mereka. Jarang sekali ada waktu bersama dengan Aksa.
Aksa tumbuh di keluarga kaya, tetapi jarang sekali ada kehangatan di dalam keluarga nya itu. itulah sebab nya, pria itu lebih suka menghabiskan waktunya di apartemen pribadi nya sendiri.
Aksa juga sudah merintis usaha nya, sejak dia masih umur belasan tahun, dan kini dia sudah menjadi seorang CEO besar di perusahan ternama di kota.
Dari hasil pemikiran dan juga kecerdasan nya, Aksa bisa membuat perusahaan nya sendiri. Dan juga Aksa terkenal dengan sifat tegas, dingin dan cuek nya. dia juga sering di kejar kejar oleh para rekan bisnis wanita nya itu.
"Gimana perjalanan nya ke kota nak?"
"Cape Oma, tapi rasa cape Aksa hilang karena liat senyum Oma yang manis ini."
Oma nya langsung terkekeh kecil,Aksa memang selalu bersifat hangat dengan nya. Tapi dia juga terkadang merasa kasihan melihat cucu nya itu. Jarang mendapatkan kehangatan keluarga yang utuh. Karena kedua orang tua Aksa adalah orang tua pembisnis. Sibuk dengan dunia mereka masing masing.
"Ayo makan yang banyak. Oma tau, kamu pasti jarang makan yang benar kan selama di kota." ucap Oma nur sambil mengambilkan Aksa nasi ke dalam piring cucu kesayangan nya itu.
"Tentu saja, Aksa ga akan mungkin nolak masakan terenak Oma ini." ucap nya dengan nada semangat.
Aksa baru sempat berkunjung ke tempat oma nya di desa teluk kerang. beberapa hari yang lalu dia sibuk dengan dokumen dokumen yang menumpuk di tempat kerja nya. Dia juga meminta asisten nya, untuk menghandle pekerjaan yang ada, dan mengambil cuti sementara untuk menenangkan pikiran nya.
Banyak orang yang tidak tau, bahwa saat ini Aksa sedang mengalami patah hati yang berat. karena melihat calon tunangan nya tidur dengan pria lain. Hal itu membuat laki laki itu langsung memutuskan Rachel detik itu juga. tanpa pikir panjang, Aksa langsung memblokir semua fasilitas Rachel dan menenangkan dirinya untuk sementara waktu. Oma nya belum tau tentang permasalahan cucu kesayangan nya itu. kalau saja tau, tentu saja Oma nya akan menindaklanjuti dan mengintrogasi anak laki laki nya itu yang sibuk dengan pekerjaan saja, tanpa memperdulikan anak kandung nya.
Oma nur langsung mengelus rambut cucu nya dengan penuh kasih sayang. Dia berharap cucu nya menemukan pendamping yang pas dan menyayangi cucu nya sepenuh hati, tanpa memandang siapa Aksa.
"Gimana, udah ada belum calon menantu Oma ini?"
"Belum Oma, Aksa masih ingin fokus dengan karir saja."ucap nya mengelak membicarakan tentang jodoh nya itu. Ada luka di dalam jawabnya. Dia belum siap menceritakan dengan Oma nya itu.
"Ga boleh ngomong gitu toh le, kamu ini harus berusaha nyari juga. Jangan cuek cuek juga ke para gadis di luar sana."
"Mereka cuman ingin harta ku saja Oma, aku juga belum kepikiran untuk menikah." ucap nya dengan tersenyum pahit. seolah luka yang diberikan Rachel benar benar membekas di hati Aksa. bukan karena pria itu masih sayang, tetapi rasa trauma nya kepada seorang gadis membuat nya belum benar benar memikirkan Masalah percintaan untuk saat ini.
"Di desa ini, banyak yang cantik cantik toh le, kamu sama orang desa ini aja. Cucu nya Mbah uty itu, cantik poll. Kata orang orang dia selebew. Itu loh yang sering buat konten konten unik."
"Selebgram Oma, bukan selebew." ucap Aksa menahan tawa melihat keluguan Oma nya.
"Nah itu, Oma yakin kamu suka pasti."
"Aksa belum mau kenal dulu Oma, masih fokus dengan pekerjaan yang menumpuk."
"Dasar kamu, ga pernah dengerin ucapan Oma. Yo wes, oma mau ke rumah nya besti Oma dulu."
"Oma Udah gaul juga, siapa yang ngajarin?"
"Cucu nya Mbah uty. oma kan sering ke rumah nya, anak nya baik, santun, cantik, dan calon sarjana. Oma suka sama si Selin itu, kamu sama dia aja le, dijamin rumah tangga kalian akan bahagia."
"Oma, udah sana katanya mau ke rumah besti." ucap Aksa yang tak ingin membahas orang lain terlebih dahulu.
"Iss kamu, Oma nya lagi ngomong udah di suruh pergi saja. Yo wes, Oma pergi dulu."
"Iya Oma hati hati."
"huft....maaf Oma. Aksa belum bisa cerita untuk masalah ini." gumam pria itu dengan menyandarkan tubuhnya ke sofa. Kemungkinan dia akan tidur sebentar untuk menghilangkan rasa lelah nya itu.
