NovelToon NovelToon
Batu Rang Bunian

Batu Rang Bunian

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: HARJUANTO

Deskripsi Novel: Batu Rang Bunian

​"Batu Rang Bunian" adalah sebuah petualangan seru yang membongkar batas antara dunia kita yang penuh cicilan dan deadline dengan alam Bunian yang misterius, katanya penuh keindahan, tapi faktanya penuh drama.

​Sinopsis Singkat:
​Ketika seorang pemuda bernama Sutan secara tidak sengaja menemukan sebongkah batu aneh di dekat pohon beringin keramat—yang seharusnya ia hindari, tapi namanya juga anak muda, rasa penasaran lebih tinggi dari harga diri—ia pun terperosok ke dunia Bunian. Bukan, ini bukan Bunian yang cuma bisa menyanyi merdu dan menari indah. Ini adalah Bunian modern yang juga punya masalah birokrasi, tetangga cerewet, dan tuntutan untuk menjaga agar permata mereka tidak dicuri.

​Sutan, yang di dunia asalnya hanya jago scroll media sosial, kini harus beradaptasi. Ia harus belajar etika Bunian (ternyata dilarang keras mengomentari jubah mereka yang berkilauan) sambil berusaha mencari jalan pulang. Belum lagi ia terlibat misi mustahil.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HARJUANTO, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 12: Jantung Samudra dan Keseimbangan yang Retak

BAB 12: Jantung Samudra dan Keseimbangan yang Retak

​Bagian I: Badai di Darat dan Petunjuk yang Terakhir

​Tangan Air raksasa yang dibentuk Laksamana Guntur menghempas pantai dengan kekuatan luar biasa. Pualam, dengan sekuat tenaga, mengayunkan pedang patahnya, memecah Tangan Air itu menjadi semburan. Namun, setiap pecahan air itu kembali menyatu, forming a new, angrier limb.

​"Ini tidak ada habisnya, Sutan! Dia mengendalikan Keseimbangan Air itu sendiri!" teriak Pualam, terengah-engah.

​Pangeran Senja, yang panik, membaca naskah kuno dengan cepat. "Naskah mengatakan! Segel 3, Keseimbangan Air, dipertahankan oleh Jantung Samudra! Untuk menembusnya, seseorang harus membuktikan kemurnian niat! Hanya mereka yang berani menghadapi ketakutan terdalam di bawah laut yang bisa melewatinya!"

​"Ketakutan terdalam?" gumam Sutan. Ia mengabaikan Tangan Air yang kini menghempas dekat, melindungi Sutan dengan perisai cahaya dari Batu Putih. Ia memfokuskan Batu Putih ke laptop Buniannya, mencoba meretas frekuensi Laksamana Guntur.

​"Dia menggunakan frekuensi rendah dari dasar laut untuk mengendalikan air!" kata Sutan. "Dia mengacaukan sinyal Keseimbangan alami air!"

​Laksamana Guntur menyeringai. "Jangan sia-siakan energimu, Manusia. Aku telah mempelajari kekuatan Chaos dan menggunakannya untuk menembus Segel ini. Kalian tidak akan bisa menghentikanku!"

​Tiba-tiba, dari dalam Samudra, muncul sesosok wanita. Ia tinggi, dengan rambut panjang terurai yang berkilauan seperti mutiara, dan mata yang setajam karang. Ia mengenakan gaun yang terbuat dari jubah air yang mengalir. Dialah Dewi Laut, Penjaga Keseimbangan Air.

​Dewi Laut itu memandang Laksamana Guntur dengan tatapan murka. "Pengkhianat! Kau berani menodai Jantung Samudra dengan ambisi kotor!"

​"Dewi Laut!" Pualam terkejut.

​Dewi Laut mengulurkan tangannya ke arah Laksamana Guntur. Sebuah gelombang energi air yang murni melesat, menabrak Tangan Air raksasa dan menghancurkannya.

​Namun, Laksamana Guntur tidak gentar. Ia menyeringai. "Kau lemah, Dewi! Keseimbanganmu sudah retak karena ulah OPD. Kau tidak punya kekuatan lagi!"

​Laksamana Guntur mengangkat Kunci Akses D-Gate berwarna hijau neon. Ia mengarahkannya ke Dewi Laut. Seketika, cahaya hijau itu mengunci Dewi Laut, menekan kekuatan Keseimbangannya.

​"Tidak!" teriak Dewi Laut, kekuatannya melemah.

​"Dia menggunakan Kunci Akses D-Gate untuk menekan Dewi Laut!" seru Sutan. "Dia menguras energinya!"

​Pangeran Senja melihat ke naskah kuno.

"Naskah itu mengatakan: Jika Jantung Samudra terlalu lama diserang, ia akan memanggil Badai Terakhir! Badai itu tidak hanya menghancurkan musuh, tapi juga semua yang ada di permukaannya!"

​"Sial! Kita tidak punya waktu!" Sutan tahu ia harus bertindak.

​Ia melihat ke Pualam, lalu ke Pangeran Senja. "Kalian berdua, lindungi Dewi Laut! Aku akan menghadapi Laksamana Guntur! Aku akan mencari Jantung Samudra itu!"

​Sutan melompat ke air. Dengan Batu Putih di tangannya, ia memfokuskan niatnya: Keberanian.

Penyelaman ke Dalam Kegelapan

​Saat Sutan menyentuh air, ia merasakan dingin yang menusuk, tetapi juga dorongan energi yang kuat. Batu Putihnya bersinar terang, menciptakan gelembung udara di sekeliling Sutan dan memungkinkannya bernapas di bawah air.

​Sutan menyelam ke dalam kedalaman samudra. Semakin dalam ia menyelam, semakin gelap airnya. Ia melihat terumbu karang yang telah mati, dan makhluk-makhluk laut yang bersembunyi dalam ketakutan.

​Batu Putihnya menuntunnya. Itu mengarahkannya ke sebuah retakan besar di dasar samudra.

​Sutan masuk ke dalam retakan itu. Ini adalah sebuah gua bawah laut yang sangat gelap. Ia bisa merasakan energi Keseimbangan Air yang murni, tetapi juga adanya gangguan yang kuat.

​Di tengah gua itu, mengambang sebuah Kristal Biru Raksasa yang berdenyut—itulah Jantung Samudra!

​Namun, Kristal itu kini diselimuti oleh jaringan kabel-kabel hitam tebal, terhubung ke sebuah perangkat OPD yang memancarkan cahaya hijau neon—sama seperti perangkat di dahi Ratu. Perangkat itu menguras energi Jantung Samudra.

​"Kau di sini, Manusia," sebuah suara mendesis dari kegelapan.

​Laksamana Guntur muncul. Ia tidak lagi mengenakan pakaian nelayan. Tubuhnya kini sebagian berubah menjadi bayangan air, dan matanya merah menyala. Dia telah sepenuhnya merasuki kekuatan air yang terkuras.

​"Kau pikir kau bisa menghentikanku?" raung Laksamana Guntur. "Aku telah menunggu ratusan tahun untuk mendapatkan kekuatan ini! Aku akan menggunakan Jantung Samudra untuk menguasai semua dimensi!"

​"Tidak akan," jawab Sutan, suaranya mantap. Ia telah melihat ketakutannya di terowongan Bunian, dan ia telah mengalahkan ambisi kotor OPD di Wentira. Ia tidak akan mundur sekarang.

​"Kau terlalu naif, Sutan! Keseimbangan adalah ilusi! Hanya Kekuatan yang nyata!" Laksamana Guntur mengayunkan tangannya. Gelombang air raksasa terbentuk di dalam gua, menyerang Sutan.

​Sutan tidak melawan dengan kekuatan. Ia memfokuskan Batu Putihnya ke Stabilitas. Ia membiarkan gelombang air itu melintasinya, namun ia tetap berdiri tegak, tak tergoyahkan.

​"Itu tidak akan berhasil, Manusia!" Laksamana Guntur menyerang lagi, kali ini dengan duri-duri air yang tajam.

​Sutan tahu ia harus menghancurkan perangkat OPD yang menguras Jantung Samudra. Ia melompat, menggunakan dorongan energi dari Batu Putihnya untuk bergerak cepat.

​Ia melesat ke arah perangkat itu, sambil mengaktifkan laptop Buniannya.

​"Jika kau ingin Keseimbangan air, Laksamana," teriak Sutan. "Aku akan memberimu Keseimbangan digital!"

​Sutan mengarahkan laptopnya ke perangkat OPD. Ia meluncurkan Serangan DDoS Antar-Dimensi yang paling kacau.

​BZZZZZT!

​Perangkat OPD itu bergetar hebat. Kabel-kabelnya putus. Layarnya menampilkan error dan kemudian meledak dengan percikan api bawah air.

​Jaringan OPD di Jantung Samudra telah hancur.

​Kebangkitan Dewi Laut dan Hukuman untuk Pengkhianat

​Seketika setelah perangkat itu hancur, energi Keseimbangan Air dari Jantung Samudra mengalir bebas.

​Kristal Biru Raksasa itu bersinar dengan cahaya biru yang begitu terang hingga menerangi seluruh samudra. Gelombang energi itu melesat ke permukaan.

​Di permukaan, Dewi Laut yang tadinya tertekan oleh Kunci Akses D-Gate, kini mendadak bangkit, kekuatannya kembali penuh. Kunci Akses D-Gate di tangan Laksamana Guntur meleleh, tidak mampu menahan Keseimbangan yang murni.

​"Laksamana Guntur!" raung Dewi Laut. "Kau telah menodai Keseimbangan Air dan membahayakan semua kehidupan!"

​Di dalam gua bawah laut, Laksamana Guntur menjerit. Tubuhnya yang bayangan air mulai menghilang, kembali menjadi air biasa.

​"Tidak! Kekuatanku... hilang!" teriaknya.

​Sutan melihat Laksamana Guntur meleleh, menjadi genangan air yang tidak berdaya. Energi Keseimbangan tidak menghancurkannya, melainkan memurnikannya—mengembalikan Laksamana Guntur ke bentuk aslinya, air tanpa ambisi, air tanpa Chaos.

​Sutan berenang ke permukaan.

​Di pantai, Dewi Laut telah memulihkan diri. Pualam dan Pangeran Senja menunduk hormat.

​Dewi Laut memandang Sutan. "Kau, Duta Keseimbangan. Kau telah membuktikan kemurnian niatmu. Kau telah menyelamatkan Jantung Samudra. Apa yang bisa kuberikan padamu sebagai imbalan?"

​Sutan tersenyum, kelelahan namun puas. "Saya... saya hanya ingin pantai ini tetap bersih, Dewi. Dan kalau boleh, saya ingin tahu, apakah utang kopi saya masih lunas?"

​Dewi Laut tertawa, tawa yang merdu seperti gemericik air.

​"Utangmu akan selalu lunas, Duta Sutan. Kau telah membawa Keseimbangan ke tempat yang paling dalam. Sekarang, tugasmu belum selesai."

​Dewi Laut mengulurkan tangannya. "OPD masih ada. Mereka mungkin sudah mendapatkan markas baru. Pergilah. Aku akan menjaga Keseimbangan Air. Dan kami akan mengirimkan bantuan saat kau membutuhkannya."

​Sutan mengangguk. Ia memandang ke laut, lalu ke Pualam dan Pangeran Senja.

​"Ayo, Tim," kata Sutan. "Kita punya dunia lain untuk diselamatkan. Dan mungkin, kalau kita beruntung, kita bisa menemukan charger ponsel di dimensi berikutnya."

​Tamat Jilid 3 (Jalur Utama)

​Lanjutan cerita (Jilid 4) akan membawa Duta Sutan, Raja Pualam, dan Pangeran Senja ke petualangan yang lebih jauh, menghadapi ancaman OPD di dimensi yang belum terjamah!

1
checangel_
Congrats ya Sutan 🤧
checangel_
Alhamdulillah, pembaca ikut lega😄
Bellla Zakiyah
👍
Bellla Zakiyah
👍.......
Bellla Zakiyah
👍
checangel_
Dari epilog sekian dan terima baca 👍
checangel_
Ya Allah, tablet bahkan di genggamannya 😭
checangel_
Iyalah, masa depan kan misteri yang belum terpecahkan dan hanya Pena Langit yang mengetahuinya seluruh chapternya, kita hanya bisa menjalankan tugas-Nya saja sebaik mungkin, mau itu berubah atau tidak masa depan, semua tergantung langkah imannya masing-masing 😄
checangel_
Nggak usah memilih gimana? 😅
checangel_
Nah, gitu dong jangan terus menerus memikirkan hutang 🤧
checangel_
👏
checangel_
Ternyata perkara hutang kopi masih berlanjut😅
checangel_
Charger ponsel😭
checangel_
Apakah itu kabel jaringan internet 😂
checangel_
COD nyasar sampai sini 😅
checangel_
Sutan dengan persyaratannya 😅
checangel_
Mendapat gelar sebagai "Duta" antar demensi 👏
checangel_
Astaghfirullah, Sutan kamu masih saja bahas perkara hutang kopi😅
checangel_
Kamu bisa saja Sutan dan bisa-bisanya lho🤧
checangel_
Ada Direkturnya juga ternyata 😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!