Pria tidak sengaja mendapatkan sistem di dalam Game console berbasis full dive. perjalanan nya di dalam game dan mempengaruhi kehidupan nyata. mari ikuti kisahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Afief46, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Neraka
Tembakan dan ledakan terdengar di setiap penjuru dunia. Darah dimana mana, tangisan dan teriakan mengiringi suara ledakan.
"Peluru tidak bisa melukai para monster, hanya player yang dapat melindungi kita". Banyak teriakan serupa menggema di berbagai tempat. Karena tentara ataupun orang biasa selain player, mereka tidak dapat berbuat selain bersembunyi.
Saat itu semua player tampak bekerjasama. Di semua tempat tanpa terkecuali di hadiri monster walaupun berukuran kecil.
Peperangan sudah berjalan selama satu jam. Tampak portal di langit mengecil dan setelah itu menghilang. Artinya sudah tidak ada monster lagi yang datang. Hanya tersisa Monster berlevel tinggi yang belum di kalahkan.
Pemerintahan hancur karena kehadiran monster. Tidak ada yang melindungi mereka, karena mereka mengharapkan para tentara yang bukan player.
Saat ini panel dunia memberitahukan bahwa jumlah manusia biasa sudah berkurang sebanyak 6 milliar jiwa. Yang di antaranya terdapat 1.8 juta player.
Player tidak banyak korban yang berjatuhan, karena senjata mereka dapat melukai musuh. Dan status mereka dapat menghindari serangan monster dengan mudah, terkecuali monster yang berlevel tinggi dari mereka.
Di saat itu mereka sadar bahwa kiamat datang dengan cara yang tidak di kira kira oleh manusia.
....
"Sialan... Aku berharap keluargaku baik baik saja". Renard mengayuh dengan keringat bercucuran. Karena setelah di dunia nyata, kekurangan MP mengakibatkan kelelahan.
Panel status \=
< Nick name \= Renard >
< Level \= 53 >
< Jumlah gold \= 4.756.839 >
< STR \= 424 + 250 AGI \= 157 + 24 >
< DEF \= 174 + 18 INT \= 90 >
< ACC \= 223. SPD \= 178 >
Renard melihat panel status nya dan menambahkan sisa point yang di dapat saat naik level dalam perjalanan.
"Ayolah sudah dekat... " Renard hanya berjarak 15 menit lagi dari kampung halamannya.
....
Di beberapa negara sudah ada yang bisa membunuh monster yang berlevel 40 hingga 45.
Kejadian ini membutuhkan waktu lama untuk pulih. Kejatuhan umat manusia sangat drastis. Hanya player lah yang dapat mempertahankan dunia ini sekarang.
"DING"
< Waktu Invasi Tinggal 21 jam >
Panel sistem memberitahukan sisa waktu dari invasi monster Nirvana. Semua player menatap ngeri ke panel yang muncul di atas langit.
"Sisa 21 jam ini terasa seperti di neraka". Masing masing player berpikir keras di kepala mereka.
...
"KLANG... KLANG...". Suara pedang beradu dengan monster terdengar dari sebuah rumah kecil di desa. Di sekitar desa itu sudah gelap karena listrik sudah terputus. Beberapa rumah terlihat hancur ataupun terbakar. Bau amis menyebar di udara, mayat mayat berhamparan di desa itu.
"Cepat kalian lari ke hutan belakang, aku akan menahan monster ini". Seorang pria berumur 40 tahun sedang bertarung dengan monster. Dia seorang player dengan level yang tidak terlalu tinggi.
"Tidak, kau bagaimana ?. Kami tidak bisa meninggalkanmu". Ibu Renard terlihat memegang parang besar, dia terlihat sedang menjaga Sinta yang berada di belakangnya.
"Bu, aku takut...". Sinta memegang pundak ibunya yang bergetar. Semua orang pasti merasakan ketakutan yang sangat besar apabila di posisi seperti ini.
Seekor monster laba laba hitam bertuliskan "Black spider level 20". Sedang menyerang mereka dengan ganas.
"Aku tidak perlu kau pikirkan, kalian harus pergi dari sini segera. Cepat... Dan jangan menoleh ke belakang !!!". Pria paruh baya itu membentak ibu Renard dan Sinta agar mereka melarikan diri ke hutan dan bersembunyi di sana.
Renard sudah sampai di depan rumahnya, melihat seekor monster berukuran seperti manusia sedang mengobrak abrik rumahnya.
"Sistem, pasang perlengkapan !!". Renard langsung membuang sepeda itu dan berlari mengarah ke monster yang di dalam rumahnya.
Sistem langsung memasang semua perlengkapan Renard yang terakhir kali di pakai saat di dalam game.
"SLIIING...." Suara sayatan pedang terdengar memecah keributan di dalam rumah.
Seketika tubuh monster itu terbelah menjadi dua bagian. Darah hijau berceceran dimana-mana mana.
Keheningan tercipta, saat itu Sinta memecahkan keheningan."Kak, kau kah itu..?" Sinta bertanya ke arah kegelapan di ruang tengah yang porak poranda itu.
Langkah kaki terdengar berat bagi mereka, Semua yang menunggu jawaban menelan ludahnya sendiri. Di balik bayangan gelap muncul sesosok pria menggunakan masker, dengan baju hitam layaknya pendekar dari masa depan.
"Ibu.. Sinta, ini aku Renard . Aku datang untuk menjaga kalian". Renard membuka maskernya dan menitikan air mata melihat keluarganya dalam keadaan baik. Meskipun terlihat sangat buruk, tapi Renard bersyukur semua baik baik saja.
Sinta dan Ibunya segera berlari menghampiri Renard . Pelukan dan Isak tangis pun terdengar di ruangan yang porak poranda itu. Terlihat pria paruh baya itu terduduk dengan menghembuskan nafas berat.
Pria itu adalah seorang Pengusaha pupuk di desa Ibunya Renard .Rumahnya berhadapan dengan rumah Renard di desa. Ibu Renard dan Sinta sangat mengenal baik pria itu. Karena pria itu tinggal seorang diri tanpa siapapun di desa, jadi Pria itu sering meminta bantuan kepada Ibu Renard untuk memasakkan makanan di rumahnya.
"Paman, Aku mengucapkan terima kasih banyak karena pertolongan paman". Renard menundukkan badannya hingga 90 derajat. Dia sangat berterima kasih dengan perlindungan yang di berikan pria itu.
"Sama sama nak, untung kau cepat datang. Sinta bilang bahwa kakak nya adalah Renard yang terkenal itu !" Pria itu bersyukur dengan kehadiran Renard yang tepat waktu. Kalau saja Renard terlambat entah apa jadinya karena pria itu berada di level 15, yang artinya dia masih kalah oleh monster itu.
