Kayla Agustina, nama yang terdengar seperti melodi indah di tengah malam yang sunyi. Namun, kehidupan gadis muda ini tidaklah seindah namanya. Sepuluh tahun yang lalu, ibunya meninggalkannya untuk mengejar kehidupan yang lebih baik dengan pria lain, meninggalkan Kayla yang masih berusia sepuluh tahun dengan luka yang dalam. Ayahnya, yang berusaha keras untuk mengisi kekosongan itu, akhirnya berhasil membalikkan keadaan dan membuat keluarga mereka menjadi salah satu yang terkaya di kota.
Tapi, kebahagiaan yang Kayla rasakan tidak berlangsung lama. Ayahnya tiba-tiba meminta dia untuk menikah dengan seorang laki-laki bisu, yang membuat Kayla merasa tidak percaya dan marah. "Aku tidak mau menikah dengan pria bisu! Papa rela mengorbankan aku hanya karena harta?" Valeria membentak papanya dengan emosi yang meluap.
Siapa sebenarnya laki-laki itu? Apa alasan ayahnya meminta Kayla menikahinya? Dan apa yang membuat Kayla begitu menolak? Mari baca kisah mereka di "Terpaksa Menikahi CEO Bisu"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TMCB
Kayla bergegas menuruni tangga sambil membawa beberapa buku di tangan nya, dia bergegas menuju pintu keluar apartemen untuk segera berangkat ke kampus.
"Nona Kayla!" panggil bi Ema.
Kayla menghentikan langkahnya dan berbalik menatap bi Ema.
"Apa bi?" tanya nya.
"Tuan muda menyuruhku memberikan ini padamu," ucap bi Ema sambil memperlihatkan sebuah kunci mobil.
"Untuk ku? Di mana dia?" tanya Kayla sedikit bingung.
Siapa yang tidak kebingungan pagi-pagi di beri sebuah kunci mobil.
"Tuan ada urusan, dia pergi buru-buru bersama dengan tuan Azka, dia meninggalkan kunci mobil, mungkin ia tau kalau nona akan ke kampus hari ini," jelas bi Ema panjang lebar.
"Baiklah, bi kalau begitu aku berangkat dulu, jika dia kembali katakan padanya terima kasih," ucap Kayla yang kemudian berlalu pergi.
"Hah? Kenapa harus bibi juga yang mengucapkan terima kasih non?" lirih bi Ema yang tak mungkin terdengar lagi oleh Kayla.
Setibanya di depan pintu, Kayla terkejut melihat sebuah mobil sport berwarna hitam terparkir tepat di halaman apartemen.
"Wahhhhh!" katanya dengan mata berbinar-binar.
Bukan kagum karena dia tidak pernah memiliki benda itu,. namun lebih tepatnya dia sangat senang karena akhirnya dia punya mobil dengan warna hitam, biasanya sang ayah selalu membeli nya barang dengan warna mencolok.
Tampa banyak basa-basi, Kayla langsung masuk ke dalam mobil tersebut dan segera mengemudi menuju kampus.
"Sudah ku duga, dia pasti sangat tidak nyaman selalu berada dalam satu mobil dengan ku, makanya dia membeli ku mobil ini," batin Kayla sambil fokus mengemudi.
Sementara itu di perusahaan Yudistira grup.
"Tuan muda, kenapa kau tiba-tiba meminta ku membelikan mobil lain untuk nona Kayla? Bukan kah seharusnya lebih bagus pulang pergi bersama mu? Dengan begitu kalian akan lebih dekat," ungkap Azka kepada Xavier.
Saat itu mereka mereka baru saja selesai rapat.
*"Aku hanya tidak ingin dia merasa tidak nyaman jika berada dalam satu mobil dengan ku, sebaiknya kau jangan banyak tanya, keluar dari sini segera dan jangan ganggu pekerjaan ku,*" tulis Xavier di layar ponsel nya.
Azka yang membaca tulisan itu pun seketika mengunci mulutnya rapat-rapat dan segera berlalu pergi dari sana karena takut.
Sementara itu Xavier masih memikirkan kejadian tadi malam di mana Kayla menemani nya tidur semalaman.
"Xavier apa yang kau pikirkan? Dia hanya kasihan kepada mu, seharusnya aku tidak memikirkan nya, tapi rasa nyaman yang dia berikan padaku membuat kepala ku sakit, seperti ada sesuatu yang tidak asing dari aroma tubuhnya," batin Xavier.
Setiap ia mengingat kejadian tadi malam di mana Kayla memeluk nya, ia selalu seperti mencium aroma wangi dari tubuh Kayla, dan itu sama sekali bukan bau yang asing, seolah-olah ia sudah kenal bau itu sejak lama namun saat berusaha mengingat ia selalu merasa pusing.
"Siapa sebenarnya dia? Dan siapa sebenarnya anak kecil yang ada di dalam mimpi ku?" batin Xavier.
Bena, setiap tidur nya Xavier selalu memimpikan tentang kecelakaan dan juga sosok anak perempuan.
Karena memikirkan hal tersebut membuat kepala nya sakit, Xavier pun kembali fokus dengan pekerjaan nya.
Sementara itu di sisi lain ...
Kayla tiba di kampus dengan mobil barunya, namun orang-orang yang sudah btau jati diri Kayla sama sekali tidak terkejut akan pemandangan tersebut, Kayla memang lumayan sering gonta-ganti kendaraan untuk kuliah.
"Kayla!" panggil Vania segera menghampiri Kayla yang baru saja berjalan beberapa langkah meninggalkan parkiran kampus.
"Ada apa?" ucap Kayla.
"Kau harus segera lihat ini, ayo cepat ikut aku," kata Vania.
Tanpa banyak basa-basi, Vania segera menarik pergelangan tangan Kayla menuju ke suatu tempat.
Tak butuh waktu lama mereka pun akhirnya tiba di sebuah tembok yang biasanya di jadikan tempat untuk menempelkan pengumuman penting atau lain sebagainya.
Terlihat di sana foto Kayla yang keluar dari mobil bersama dengan seorang laki-laki yang tak lain adalah Azka.
"Seseorang memotret mu dan membuat gosip miring, ini sudah menyebar," kata Vania.
"Lalu di mana salahnya?" tanya Kayla terlihat sangat santai.
Meskipun orang-orang mulai membicarakan dirinya, namun Kayla yang merasa tidak ada masalah malah terlihat santai-santai saja.
"Nama baik mu tercemar gara-gara foto ini," kesal Vania.
"Apakah aku peduli? Sudahlah biarkan saja, lagipula foto nya lumayan bagus," tanggap Kayla sambil tersenyum.
"Apa kau sudah gila? Bukan kah biasanya kau selalu menjaga nama baik mu?" marah Vania.
"Sekarang sudah tidak," kata Kayla lagi, dia kemudian menarik Vania pergi dari kerumunan tersebut.
Namun di saat yang bersamaan ia berpapasan dengan Aldo dan Reyhan.
"Kayla tunggu," ucap Aldo sambil memegang pergelangan tangan Kayla.
"Lepaskan!" ucap Kayla menepis kasar tangan Aldo.
Aldo merasakan perubahan besar di diri Kayla, dia semakin galak saat ini, tak selembut dulu.
"Kayla, kau tidak ingin menjelaskan apapun padaku?" tanya Aldo sambil menunjuk ke arah mading itu.
"Apa urusannya dengan mu?" jawab Kayla.
"Iya Kayla benar," ungkap Vania.
"Aku ingin kau menjelaskan padaku, siapa sebenarnya dia? Siapa laki-laki yang ada di dalam foto itu?" ucap Aldo mulai emosional.
"Siapapun dia yang jelas dia tidak bisa di bandingkan dengan mu," jawab Kayla yang kemudian pergi sambil menyenggol pundak Aldo.
"Kayla!" teriak Aldo.
"Aldo sudah, sebaiknya kau jangan melakukan hal yang seharusnya tidak kau lakukan," kata Reyhan menahan Aldo.
"Kenapa? Masalahnya apa?" ucap Aldo geram.
"Lihat saja perlakuannya sekarang kepada mu seperti apa," ungkap Reyhan.
"Aku tidak peduli," kata Aldo yang kemudian meninggalkan tempat tersebut.
Sementara itu ...
"Ini bukumu yang ku pinjam beberapa hari lalu, maaf jika aku telat mengembalikan nya," ungkap Kayla sambil menyerahkan buku yang dia pinjam kepada Vania.
"Tidak masalah, oh ya bagaimana perkembangan hubungan kalian?" tanya Vania yang selalu menjadi orang kepo dan penasaran.
"Emmm, aku dan dia, biasa-biasa saja, tapi semakin lama tinggal bersama aku semakin melihat sisi lain di dirinya," ucap Kayla sambil tersenyum tipis.
"Apa sisi lain itu?" tanya Vania penasaran.
"Dia tidak mengerikan, tidak semengerikan yang aku bayangkan sebelumnya, meskipun sikapnya dingin dan cuek, dia sama sekali tidak buruk, hanya saja dia terlalu banyak mengalami keteraumaan, membuat dirinya jadi seperti orang aneh, dan kau tau? Badai tadi malam dia sangat takut," jelas Kayla panjang lebar.
"Menyedihkan sekali, ku dengan dia trauma karena kecelakaan dan kedua orang tuanya meninggal, apakah itu benar? Melihat nya seperti sosok yang kuat, tegar dan tidak memiliki kelemahan ya, siapa sangka dia takut badai petir," lanjut Vania sambil mengerutkan keningnya.
"Dia tidak takut, kau ini tidak mengerti, dia hanya trauma," jelas Kayla.
"Cieee, ada yang mulai membela suaminya," goda Vania.
Mulut ember Vania itu membuat Kayla kaget dan segera melirik sekeliling mereka, untungnya tidak ada siapapun di sekitar mereka.
Next?
jgn hrp kau bs mncapai kay...
bikin kapok dy kk
mn xavier... bkn ny jmpt istri ny
lgsg bgkar z...