Ikhtisar :
Menjadi seorang anak yang di beri kelebihan oleh sang maha kuasa bukanlah perkara yang menyenangkan, mereka harus menjalani hidup yang penuh dengan hal mistis. Belum lagi mereka selalu terganggu dengan suara, aroma bahkan suara-suara makhluk gaib. Adara Aurelia Alvarendra, seorang gadis yang mempunyai kemampuan khusus. Adara bisa melihat bahkan bisa berinteraksi langsung dengan makhluk tak kasat mata, karena kemampuannya tersebut membuat Adara di benci oleh kakek dan neneknya sendiri. Karena mereka menganggap kalau kelebihan yang dimiliki oleh Adara adalah sebuah kutukan. Justin Leon Alvarendra, kakak kandung Adara sangat menyayanginya Adara. Dia selalu membela Adara ketika Adara di hina oleh kakek dan neneknya, namun sifat Adara benar-benar berbeda dari orang yang memiliki kemampuan sepertinya, bagaimana tidak ? kalau hobi Adara membully makhluk gaib. Dia memiliki sifat tengil dan bobrok membuat makhluk gaib takut untuk mendekatinya.
Simak cerita selengkapnya !
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon indah Mayaddah f, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7 Hari Pertama Bersekolah
Keesokkan paginya, Adara sudah bersiap dengan seragam sekolahnya. Adara sedang berdiri di depan cermin sambil mengoleskan bedak dengan tipis di wajahnya.
Terdengar suara pintu terbuka, membuka Adara yang tadinya fokus menatap cermin beralih menengok.
“Mama” Panggil Adara melihat Khasandra yang baru saja memasuki kamarnya
Khasandra tersenyum manis menatapnya
“Putri mama sudah siap ?” Tanya Khasandra
“Udah dong mah, udah dari tadi malahan” Jawab Adara sambil tersenyum senang
“Kalau sudah siap, ayo sekarang turun kita sarapan dulu. Jangan lupa tasnya di bawa” Ujar Khasandra sambil mengelus kepala Adara dengan sayang, Adara mengangguk patuh
Adara menggendong tasnya,kemudian keluar tak lupa menutup pintu kamarnya. Menyusul Khasandra yang sudah lebih dulu berjalan di depan, sesampai di meja makan sedah ada Reynard dan juga Justin yang sudah menunggu.
“Pagi papa, kakak” Sapa Adara yang sudah sampai di depan meja makan
Merasa ada yang memanggilnya membuat Justin dan Reynard menatapnya.
“Pagi juga putri kesayangan papa, kamu makin cantik saja sih pake baju seragam sekolah” Ucap Reynard terkekeh sambil mencubit pipi Adara dengan gemas
“Ih papa sakit tahu, masa pipi Dara di cubit sih” Protes Adara menjauhkan wajahnya dari Reynard sedangkan Reynard hanya tertawa melihat tingkah Adara yang selalu membuat dirinya gemas sendiri
“Dek, benar kata papa. Kamu makin cantik memakai seragam sekolah” Puji Justin sambil memandang penampilan Adara dari atas hingga bawah
“Abang jangan ikut-ikutan seperti papa dong, masa dari tadi Dara mulu yang di bicarakan” Gerutu Adara
“Udah gangguin adenya,ayo kita sarapan nanti terlambat” Lerai Khasandra membuat semuanya mengangguk patuh
Beberapa menit kemudian, acara sarapan meraka telah selesai sekarang Adara akan pergi ke sekolah.
“Dara ingat pesan papa, kamu harus jaga diri jangan nakal apalagi sampai membuat ulah. Jangan menunjukkan kelebihan kamu di depan banyak orang” Ujar Reynard sebelum Adara berangkat sekolah
Adara yang sednag memakai kaos kaki langsung menhentikan kegiatannya
“Oke pa, papa tenang saja. Dara nggak akan nakal kok percaya deh” Jawab Adara dengan yakin, membuat Reynard tersenyum senang
“Ma, papa pamit ya mau berangkat kerja dulu” Pamit Reynard sambil mencium kening istrinya itu
“Justin nanti kamu antar Dara ke sekolah terlebih dahulu, kalau perlu kamu masuk dan antar sampai ruang kepala sekolah. Papa gak mau putri kesayangan papa ini sapai kenapa-napa” Tambah Reynard dengan serius
“Siap pa, pokoknya kalau sama Justin Dara aman pa” Ucap Justin membuat Reynard tenang setelah mendengar ucapan dari putranya
“Kak Justin, ayo berangkat” Ajak Adara dengan semangat
“Dek sudah siap ?” Tanya Justin membuat Adara menganggukkan kepalanya
“Mama, Dara sama kakak mau pamit. Mama hati-hati di rumah jangan kangen sama Dara ya” Celoteh Adara
Justin melongo mendengar celotehan Adara yang sangat-sangat berlebihan
“Udah sana berangkat, nanti telat loh” Jawab Khasandra
“Iya ma, assalamu’alaikum” Ucap Adara
“Wa’alaikumsalam” Jawab Khasandra
Adara dan Justin berangkat, yang di kendarai oleh Justin dengan kecepatan sedang. Justin sesekali melirik Adara yang masih diam, membuat dirinya tidka tenang.
“Dara ngambek sama kakak ya ?” Tanya Justin
“Nggak” Jawab Adara tanpa melihat sang kakak
“Terus kalau gak ngambek, kenapa dari tadi di cuekin terus ?” Tanya Justin
“Dara gak nyuekin kakak kok, Dara hanya sedang gugup. Soalnya baru pertama kali ini Dara sekolah normal, ya pasti Dara guguplah” Jawab Adara
Mendengar jawaban Adara membuat Justin tertawa …
“Udah gak usah gugup, di bawa santai aja. Nanti aklau ada apa-apa atau ada yang gangguin Dara, tinggal telpon kakak aja ya” Ucap Justin
“Oke kak” Jawab Adara
Karena keasikan mengobrol, Dara tidak sadar kalau sekarang dirinya sudah sampai di depan gerbang SMA Rajawali 2.
“Ayo turun” Ajak Justin setelah memarkirkan mobilnya
“Kok udah sampai kak, cepet banget” Ucap Adara merasa semakin gugup
“Udah dong, tapi Dara jangan gugup kaya gitu. Di sini aman kok, soalnya waktu kakak masih sekolah di sini guru dan muridnya baik-baik” Jawab Justin mencoba menenangkan
“Kakak alumni di sekolah ini ?” Tanya Adara
Yang diangguki oleh Justin
“Coba sekarang Dara Tarik nafas terus keluarkan dengan pelan” Ucap Justin, Dara menuruti ucapan Justin
“Gimana ? Udah tenang ?” Lanjut Justin
“Udah lumayan tenang kak” Jawab Adara
“Kita keluar sekarang ?” Tanya Justin
Adara menatap kondisi di luar sekolah dari dalam jendela mobilnya, dirinya kembali gugup ketika menyadari jika dirinya dan Justin sedang menjadi pusat perhatian.
“Kakak bagaimana ini ? Dara takut” Cicit Adara kemudian menundukkan kepalanya
“Adek gak usah gugup, percaya deh sama kakak. Mereka semua baik kok” Jawab Justin sambil mengangkat wajah adiknya yang menunduk
“Kalau kamu takut di sekolah, kita pulang saja ya” Ucap Justin yang tak tega melihat sang adik ketakutan
“Nggak mau, Dara mau sekolah” Jawab Adara dengan cepat
“Ya udah, kalau sekarang mau sekolah. Ayo kita keluar” Ujar Justin
Dengan ragu Adara mengangguk
“Kamu yakin ?” Tanya Justin memastikan sekali lagi
“Iya kak” Jawab Adara
Mendengar ucapan Adara membuat Justin membuka pintu mobilnya dan keluar, membuat semua orang yang melihatnya menjerit dengan histeris, terlebih lagi para siswi yang dulu adek kelasnya Justin tahu kalau Justin itu siapa.
“Aaaaaa, demi apa itu kak Justin”
“Astaga, kak Justin maik ganteng aja sih”
“Sumpah hati gue meleleh melihat ketampanan kak Justin”
“Kak Justin, kita nikah yuk”
“Itu kak Justin sama siapa sih ? sepertinya murid baru”
“Mimpi ap ague semalam, bisa lihat kak Justin lagi”
Itulah beberapa teriakan dari para siswi yang sangat mengagumi sosok Justin, Justin menghiraukan teriakan itu dan fokus kepada Adara.
“Ayo keluar” Ajak Justik ketika setelah membukakan pintu mobil
“Semangat Adara Aurelia Alvarendra, lo pasti bisa” Gumam Adara meyakinkan dirinya sendiri, dengan langkah sedikit bergetar
Setelah Adara keluar, Justin menutup pintu mobilnya kemudian menggenggam tangan adiknya dengan erat. Bahkan Justin bisa merasakan beritu gugupnya Dara, sampai tangannya berkeringat.
Sepanjang perjalanan begitu banyak pasang mata yang menatap Justin dan juga Adara, bahkan bisik-bisik mulai terdengar.
“Itu kak Justi sama siapa ?”
“Anj*r, kok dia cantik banget, pacar kak Justin bukan ya ?”
“Idih ceweknya sok ngartis, nggak cocok sama sekali jalan berdampingan sama kak Justin seperti itu. Cocokan juga gue”
“Ceweknya kok kaya songong banget yah, gak cocok sumpah sama kak Justin”
“Gue juga mau kali di gandeng seperti itu sama kak Justin”
“Mereka cocok banget sumpah”
“Mereka berdua ada hubungan apa sih ? kok kelihatannya kaya dekat banget ?”
Adara berusaha pura-pra tidak mendengar, dia menjadi semkin gugup. Dia bisa merasakan jika Justin semakin erat menggenggam tangannya.
Dengan cepat Justin mengajak Adara ke kantor kepala sekolah
“Baru saja masuk sekolah, udah banyak yang ngomongin gue aja. Kayaknya kakak terkenal banget di sekolah ini, sampai buat cewek-cewek klepek-klepek seperti tadi” Gumam Adara dengan kesal
Sesampai di ruang kepala sekolah, Justin langsung mengetok pintu.
“Permisi” Ucap Justin dengan nada sopan
“Silahkan masuk” Sahut orang yang berada di dalam
“Loh Justin ?” Ucap Kepala Sekolah tersebut sangat kaget melihat keberadaan Justin
“Pagi pak” Sapa Justin
“Pagi” Jawab Kepala Sekolah
“Ini saya mengantarkan siswan baru, dan kebetulan dia adik saya pak” Ucap Justin
“Namanya Adara Aurelia Alvarendra, bukan ?” Tanya Kepala Sekolah
“Iya pak” Jawab Adara
“Oke, Adara kamu masuk kelas 10 IPS 3” Ucap Kepala Sekolah
“Baik pak, terima kasih” Ujar Adara
“Kalau begitu mari kita antar kamu ke kelas” Ajak Kepala Sekola
“Tidak usah pak, biar saya saja yang antar Adara” Tolak Justin dengan lembut
“Baiklah kalau begitu” Jawab Kepala Sekolah
“Kalau begitu, saya sama Adara mau ke kelasnya pak” Ucap Justin
“Silahkan Justin” Jawab Kepala Sekolah
Justin pun mengantarkan Adara ke kelasnya, di perjalanan
“Kakak nggak telat kuliahnya ? Hari ini juga kakak mahasiswa baru juga” Ujar Adara
“Nggak kok, tenang saja” Jawab Justin sambil tersenyum manis
Justin mengantarkan Adara sampai di depan kelasnya, sebenar dia tidak tega jika harus meninggalkan Dara sendiri apalagi Dara siswi baru jadi belum mempunyai teman. Sejak tadi Justi mengira kalau Adara gugup karena menjadi pusat perhatian, tapi ternyata digaan dia salah. Adara gugup karena melihat begitu banyak makhluk ghaib yang berada di SMA Rajawali 2, bahkan sekuat tenaga Adara bersikap seolah-olah dia tidak bisa melihat mereka itu semua Adara lakukan agar hidupnya menjadi tenang tidak ada yang meneror dirinya lagi.
masih setia baca