NovelToon NovelToon
Akan Ku Balas Rasa Sakit Ini

Akan Ku Balas Rasa Sakit Ini

Status: tamat
Genre:Reinkarnasi / Balas Dendam / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Mengubah Takdir / Kelahiran kembali menjadi kuat / Menyembunyikan Identitas / Tamat
Popularitas:56.3k
Nilai: 4.9
Nama Author: Erchapram

Luna Aurora Abraham rela meninggalkan nama belakang dan keluarganya demi menikah dengan lelaki yang dicintainya yaitu Bima Pratama. Seorang pria dari kalangan biasa yang dianggap Luna sebagai dewa penyelamat saat dirinya hampir saja diperkosa preman.

Dianggap gila oleh suami dan Ibu mertuanya setelah mengalami keguguran. Dengan tega, Bima memasukkannya ke Rumah Sakit jiwa setelah menguasai seluruh harta kekayaan yang dimilikinya.

Tidak cukup sampai di situ, Bima juga membayar orang-orang di RSJ untuk memberikan obat pelumpuh syaraf. Luna harus hidup dengan para orang gila yang tidak jarang sengaja ingin membunuhnya.

Hingga suatu hari, Bima datang berkunjung dengan menggandeng wanita hamil yang ternyata adalah kekasih barunya.

"Aku akan menikah dengan Maya karena dia sedang mengandung anakku."

Bagaimana kelanjutan kisah Luna setelah Tuhan memberinya kesempatan kedua kembali pada waktu satu hari sebelum acara pernikahan.

Update setiap hari hanya di Noveltoon.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Erchapram, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Luna Dan Daisy

Satu bulan kemudian, setelah rutin menjalani terapi bersama Dokter Anggreani kini Luna sudah bisa menjalani hidup lebih baik. Bukan sembuh secara total, karena memang penyakit mental seperti itu tidak bisa disembuhkan. Tapi bisa ditekan supaya rasa cemas dan khawatir berlebih itu tidak muncul dan mengganggu kehidupan Luna bersama masa kehamilannya.

Kandungan Luna saat ini sudah 10 minggu, masih tidak terlalu ketara lantara tubuh Luna yang tinggi dan langsing sebelum hamil. Selama tinggal di Indonesia, perusahaan Luna untuk sementara di pegang oleh Atlas. Karena Luna masih harus banyak beristirahat demi kesehatannya. Tapi, bukan berarti Luna hanya berdiam diri tanpa melakukan kegiatan.

Keseharian Luna adalah menjadi asisten pribadi sekaligus bodyguard untuk Atlas. Hanya istilah saja, yang sebenarnya adalah Luna selalu mengikuti kemana pun Atlas pergi, tidak boleh sejengkal pun Atlas menjauh atau sedetik saja tak terlihat. Meskipun sudah bisa mengendalikan rasa cemas yang berlebihan tapi sikap posesif Luna justru semakin bertambah besar.

Atlas risih? Tentu saja tidak sama sekali. Atlas memaklumi setiap apa yang dilakukan oleh Luna. Trauma masa lalu ditambah hormon kehamilan menbuat Luna bukan seperti dirinya sendiri. Luna seperti memiliki kepribadian lain yang manja dan mudah tersinggung serta sensitif berlebihan. Tapi bagi Atlas, semua itu tidak masalah asalkan Luna bahagia.

Hari ini adalah jadwal Luna periksa kandungan, dan dia ingin pergi hanya berdua dengan Daisy.

"Mas, Kak, aku ingin quality time hanya bersama Kakak ipar. Karena setelah dari Rumah Sakit, kami berdua akan pergi berbelanja dan perawatan seluruh tubuh di salon spa langgananku. Kalian para lelaki akan bosan jika ikut."

"Lagi pula, para hama pengganggu sudah kalian singkirkan semua kan? Jadi apa lagi yang harus ditakutkan. Ya kan Kak Daisy kita butuh waktu hanya berdua." Ucap Luna menggebu mengungkapkan keinginannya.

"Tapi kalian berdua sedang hamil, dan lihatlah perbedaan perut kalian. Meskipun istriku kandungannya lebih muda, tapi perutnya sudah terlihat besar."

"Sedangkan Luna masih bisa memakai celana jeans ketat dan perutnya masih terlihat rata." Ucap Ervan.

Ya, kandungan Daisy baru 9 minggu, tapi sudah seperti 16 minggu besarnya. Bukan hanya karena faktor kehamilan kembar, tapi juga karena postur tubuh Daisy yang mungil membuat perutnya melar ke depan. Menggantung seperti sebuah balon.

"Sudahlah, kalau kalian begini lebih baik aku tidak jadi ke Dokter. Sana Kak Ervan bawa pergi saja istrimu itu. Kurung saja dalam kamar, supaya aku tidak bisa bercengkrama dengannya. Menyebalkan." Ucap Luna beranjak ingin masuk kembali ke kamarnya. Luna ngambek, dan itu bisa berjam-jam atau berhari-hari baru sembuh.

"Honey... Tunggu, jangan marah ya sayang." Ucap Atlas merayu, tapi sayangnya Luna tidak mudah dirayu.

"Abang sih, cuma pergi ke mall saja tidak diperbolehkan. Kita harus tahu, Luna masih dalam masa pemulihan mental, dan itu tidak mudah. Menjadi Luna itu sulit Bang, harusnya sebagai kakak kamu bisa menyadarinya." Ucap Daisy.

"Aku hanya mengkhawatirkan kalian sayang, aku takut akan terjadi masalah yang tidak diinginkan. Tanpa pengawasan, kepergiaan kalian bisa saja membahayakan. Mungkin benar para pelakor sudah musnah, tapi musuh bisnis selalu ada dan berkeliaran di manapun sayang. Kami pebisnis harus waspada terhadap hal seperti itu, karena incaran mereka adalah kelemahan kita."

"Iya, maaf aku tidak berfikir sampai ke sana. Sekarang Luna sudah marah, lalu bagaimana kita tunda saja ke dokternya sampai Luna sendiri yang meminta pergi."

"Sebaiknya memang seperti itu, kalau begitu kita tunggu mereka sambil duduk santai di ruang tengah saja. Biar Atlas yang membujuk Luna, kenaps dia menjadi aneh."

"Abang... Jangan begitu, mau seperti apa Luna tetap adik kandung Abang yang harus tetap abang sayang." Ucap Daisy kembali mengingatkan. Seperti itulah kepribadian Daisy yang lembut dan penuh perhatian. Beruntung sekali Ervan menemukan bidadari pengganti kuntilanak terbang yang bermuka mengerikan.

"Iya, terima kasih sudah hadir sayang. Kamu adalah kebahagiaan Abang."

Tap

Tap

Tap

"Ayo Kak, kita pergi." Ucap Luna yang nampak menuruni tangga dengan wajah datar tanpa senyuman. Ya, Atlas berhasil membujuk istrinya supaya tidak ngambek. Tapi Luna masih tidak mau berbicara dengan suaminya itu.

"Hmm... Baiklah." Ucap Daisy lembut.

Tanpa bicara pamit pada suami dan Kakaknya, Luna memasuki mobilnya.

"Aku sebal dengan kedua pria itu, huh... Ingin rasanya aku becek-becek muka gantengnya." Omelnya.

"Lain kali, semarah apa pun kamu dengan suami dan Kakakmu. Kamu wajib pamit saat mau pergi. Aku tidak membela mereka, tapi ketika kita masih memiliki keluarga yang menyayangi sepantasnya kita hargai keberadaan mereka." Ucap Daisy.

"Usia kamu jauh lebih muda dariku, tapi kenapa pemikiran kamu justru lebih dewasa. Aku malu Kak, kenapa jadi aku yang menjadi manja dan kekanak-kanakan seperti ini." Ucap Luna malu.

"Karena aku didewasakan oleh keadaan, aku terbiasa hidup susah sejak kecil. Jadi tidak ada waktu untuk bersikap manja." Jawab Daisy.

"Kita sudah sampai Kak, nanti kita masuk ke ruangan Dokternya barengan aja ya. Aku ingin melihat keponakan kembarku, apa jenis kelamin mereka. Jadi penasaran." Ucap Luna dengan satu tangan yang mengelus perut buncit Kakak iparnya.

"Kayaknya masih terlalu kecil untuk bisa dilihat jenis kelaminnya deh. Tunggu 6 atau 7 bulanan."

"Ya sudah, sepertinya setelah ini giliran kita yang dipanggil Kak." Dan benar saja, nama Luna lebih dulu dipanggil, tapi Daisy ikut masuk karena permintaan Luna.

"Loh ini, kok Nyonya Daisy ikut masuk?" Tanya Dokter itu.

"Dia kakak saya Dokter, dan kita sama sedang hamil jadi sekalian ingin melihat keadaan keponakan."

"Oh begitu, ya sudah Nyonya Luna silahkan tiduran di brangkar dulu sementara saya siapkan alatnya."

"Wah, si dede sudah berkembang ini Nyonya Luna. Kondisinya sehat, air ketuban cukup dan beratnya sesuai usia kehamilan." Ucap Dokter.

"Tapi, kenapa perut saya masih terlihat rata meskipun kalau diraba sedikir terasa keras." Ucap Luna.

"Wajar karena postur tubuh Anda memang tinggi, jadi ukuran rahimnya memanjang. Tidak masalah, nanti juga akan besar seiring berjalannya usia kandungan." Ucap Dokter memberi penjelasan.

"Dokter, kalau begitu langsung periksa Kakak saya ini. Dia perutnya besar sekali, saya curiga di dalamnya bukan hanya 2 bayi." Ucap Luna curiga kehamilan Daisy.

"Baiklah, kalau begitu Nyonya Luna silahkan turun dan Nyonya Daisy ganti yang naik ke brangkar."

Dokter nampak jeli, melihat keadaan rahim Daisy. Wajah dokter itu tiba-tiba tersenyum sangat lebar.

"Sepertinya kecurigaan Anda benar Nyonya Luna, Kakak Anda ini tidak hamil kembar 2, melainkan ada 3 bayi yang sedang tumbuh."

"Tuh kan benar, Kak Ervan emang gak peka. Aku lihat saja sudah tidak yakin jika isi 2, bentuk besarnya itu berbeda. Lebih penuh dan padat di berbagai sisi." Ucap Luna.

"Kalau begitu, terima kasih dokter. Kami berdua pamit permisi dulu."

"Ayo Kak, kita tebus vitaminnya, setelah itu kita ke Mall."

Beberapa saat kemudian, Luna dan Daisy sudah tiba di Mall. Mereka langsung menuju ke toko pakaian khusus Ibu hamil. Bukan toko yang waktu itu Luna datangi, tapi toko lain yang lebih besar dan lebih lengkap.

"Ayo kita borong semua pakaian hamil ini. Lucu-lucu. Kak ini cocok untuk Kakak pakai."

"Iya, gak terlalu panjang dan pas untuk perutku yang besar."

"Luna, kamu pilih-pilih dulu yang lain ya, aku pingin ke toilet dulu sebentar. Rasanya sudah di ujung, takut ngompol." Ucap Daisy sambil memegang perutnya.

"Mau aku temani?" Tanya Luna.

"Tidak perlu, lagi pula toiletnya ada di seberang toko ini."

Dan Daisy pun pergi ke toilet sendirian, meskipun terlihat di seberang nyatanya menuju ke sana harus memutar jalan cukup jauh.

Tapi saat diujung lorong, Daisy tidak sengaja bertatap mata dengan sosok yang paling dibenci tapi juga ingin selalu dia hindari.

"Bagaimana bisa dia ada di negara ini?" Gumam Daisy pelan.

"Hai Daisy... Apa kabar? Lama tak jumpa sekarang perut kamu sudah sangat besar. Apa ini hasil jual diri kamu? Sok jual mahal saat aku dekati, ternyata bunting juga kan... Hahaha..."

Daisy tidak menanggapi, tujuannya hanya ingin ke toilet. Tapi saat berusaha melewatinya, tangan Daisy dicekal kemudian tengkuknya dipukul sehingga pingsan.

1
Cicih Sophiana
semoga semua di beri kesembuhan dan bahagia untuk keluarga Luna dan Daisy...
Cicih Sophiana
manusia bia dab si Anthony
Cicih Sophiana
ketemu cowok yg kelewat gila...
Cicih Sophiana
waduh cari penyakit aja tuh orang...
bisa di musnahkan dia...
Cicih Sophiana
musnahka pelakor Atlas... boleh gak Atlas aq titip satu pelakor untuk di mustahil kan...🤭😁
Cicih Sophiana
ternyata luar biasa cobaan cinta nya untuk Luna... gimana gak sesakit itu klo kejadian nya memang seperti itu...
Cicih Sophiana
waduh tersiksa sekali mau mati nya... judul novel terdahulu apa ya thor klo boleh tau..
Erchapram: Pelacur Cantik Di Tubuh Istri Sampah
total 1 replies
Cicih Sophiana
siapa itu yg datang... pasti si kadal buntung🤭😂
Binti Shl
kalo atlas bener2. berubah,ok lah.buka hatimu. Luna mungkin udah takdir mu bersama atlas
Binti Shl
ada juga ya bidan yang gemblung 😀
Binti Shl
lah gak sadar mak e bima punya dosa apa 🤦
Cicih Sophiana
uek Luna mau muntah mendengar Bima cinta Luna hanya untk dia...
Cicih Sophiana
wah Ervan gak pake pemanasan dulu main coblos aja... gak sabaran banget🤭😁
Cicih Sophiana
Dahsyat orang beruntung mendapatkan Ervan yg baik, mertua yg baik ade iparpun baik.. dari kluarga yg kaya raya pula
Erchapram: Betul
total 1 replies
Cicih Sophiana
wow yg jd Luna cantik nya 🥰😍😍
Erchapram: Terima kasih
total 1 replies
Cicih Sophiana
5 tahun bertemu lagi...
Cicih Sophiana
seribu satu untuk laki" yg mulus belum ada bekas perempuan lain... walau itu hanya ciuman
Cicih Sophiana
klo jodoh ya Van... qta tdk tau datang nya dari mana dgn siapa dan tdk tau siapa dia... klo Allah berkehendak akan datang sendiri
Cicih Sophiana
heis siapa jg yg mau bunuh diri... aq malah sedang melihat air sungai mengalir 🤫
Erchapram: Haha bisa saja kak
total 1 replies
Cicih Sophiana
terbuka kan hati dan mata kamu Ervan... siapa kekasih kamu yg kamu cintai sebenar nya...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!