NovelToon NovelToon
Tuan, Dia Istriku

Tuan, Dia Istriku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / CEO
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: Rahma Banilla

Novel ini sakuel dari novel "Cinta yang pernah tersakiti."

Tuan, Dia Istriku.

Novel ini menceritakan kehidupan baru Jay dan Luna di Jakarta, namun kedatangannya di Ibu Kota membuka kisah tentang sosok Bu Liana yang merupakan Ibu dari Luna.

Kecelakaan yang menimpa Liana bersama dengan suami dan anaknya, membuatnya lupa ingatan. Dan berakhir bertemu dengan Usman, Ayah dari Luna. Usman pun mempersunting Liana meski dia sudah memiliki seorang istri dan akhirnya melahirkan Luna sebelum akhirnya meninggal akibat pendarahan.

Juga akan mengungkap identitas Indah yang sesungguhnya saat Rendi membawanya menghadiri pesta yang di adakan oleh Jay.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma Banilla, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bertemu Nathan

..."Maaf Pak, di luar ada yang mencari Pak Jay." Ujar Vina menatap Jay....

..."Mencari aku? Siapa?" Tanya Jay heran....

..."Pak Nathan, CEO dari perusahaan Pram's Corporation." Jawab Vina, sontak Jay dan Aryas saling tatap mata....

...***...

Jay berdiri lalu merapihkan Jasnya sebelum keluar dari ruangan Aryas untuk menemui Nathan.

"Tunggu Mas." Aryas bangkit dan menghampiri Jay yang sudah di ambang pintu.

"Kenapa Yas?" Tanya Jay.

"Apa Mas mengenal CEO dari perusahaan Pram's corporation itu?" Tanya Aryas.

"Tidak terlalu mengenalnya, hanya sebatas tau kalau CEO dari perusahaan itu bernama Nathan." Jawab Jay.

"Aku pikir Mas mengenalnya, ya sudah Mas temui dia." Ucap Aryas lalu memilih kembali duduk di kursinya, sementara Jay gegas menemui orang yang tiba-tiba ingin bertemu dengannya.

Jay menghampiri Nathan yang sudah menunggunya di luar, Jay mencoba tersenyum dan menyalaminya.

"Selamat Pagi, Pak Nathan." Sapa Jay mengulurkan tangannya.

Nathan tersenyum lebar sambil menjabat tangan Jay, "Selamat pagi Pak Jay, maaf saya menganggu pekerjaan anda." Ucapnya.

"Sama sekali tidak Pak, Mari kita duduk di sana." Jay mengajak Nathan untuk duduk di sofa yang ada di depan ruangannya.

Nathan tersenyum lalu mengikuti langkah Jay, keduanya duduk saling berhadapan.

"Apa yang bisa saya bantu, Pak?" Tanya Jay yang sebenarnya juga bingung, Tiba-tiba CEO dari perusahaan Pram's corporation ingin menemuinya.

Nathan pun menjelaskan alasannya datang menemui Jay yaitu menanyakan tentang program milik Jay.

"Jadi kedatangan saya kesini karena Saya tertarik dengan program yang anda tawarkan dulu Pada Pak Rizal." Ucap Nathan.

"Rizal? Rizal pemilik Amarta Caffe?" Tanya Jay memastikan apa Rizal yang di maksud Nathan adalah pemilik Caffe yang pernah ia temui.

"Benar Pak, Pak Rizal adalah manager di Amarta Caffe, kebetulan Caffe itu adalah milik saya." Jawab Nathan.

"Ohhh, maaf Pak, saya tidak tau. Kalau begitu mari masuk ke ruangan saya saja Pak, agar pembicaraan ini lebih nyaman, sekalian saya akan terangkan lebih detail tentang program itu." Ucap Jay yang akhirnya mengajak Nathan masuk ke dalam ruangannya.

Keduanya berjalan beriringan, lalu Jay masuk lebih dulu ke ruangannya, disusul oleh Nathan yang berjalan di belakangnya.

"Silahkan duduk Pak." Ucap Jay mempersilahkan Nathan untuk duduk.

Jay menyalakan laptopnya untuk menjelaskan kembali program yang akan Ia tawarkan pada Nathan, sementara Nathan terus melihat-lihat ruangan yang nampak rapih dan wangi. Lalu matanya menangkap foto pernikahan yang tak biasa di meja kerja Jay.

"Apa ini foto pernikahan?" Tanya Pak Nathan.

Jay pun menghentikan jari jemarinya yang menari di atas keyboard, lalu mendongak menatap Nathan yang sedang memandang foto pernikahannya, "Ohhh, iya. Itu foto pernikahan saya Pak." Ucapnya.

"Tapi berbeda dari yang lain ya, Pak." Ucap Nathan.

Jay terkekeh, "Iya tentu saja Pak, karena saya menikah di rumah sakit, jadi fotonya seperti itu." Jawab Jay.

"Oh Wow, unik sekali. Menikah di rumah sakit." Gumam Nathan namun masih bisa di dengar oleh Jay.

Jay hanya tersenyum lalu kembali fokus pada laptopnya. Jay mulai menjelaskan tentang program yang Ia buat, Nathan diam memperhatikan sembari menatap tajam pada Jay.

"Program anda ini luar biasa Pak Jay, saya sangat tertarik, saya akan coba bicarakan dengan manager Rizal. Saya akan atur waktu pertemuan kita selanjutnya, dan alangkah lebih baiknya kalau kita bisa bicarakan ini di luar perusahaan, mungkin saya akan undang Pak Jay datang ke Amarta Caffe saja, bagaimana?" Ucap Nathan.

"Ohhh, itu suatu kehormatan untuk saya Pak, dengan senang hati pasti saya akan datang sesuai undangan anda Pak." Jawab Jay.

"Kalau begitu saya harus segera pergi, karena saya ada urusan lain." Pamit Nathan.

"Ohhh ya, silahkan Pak, mari." Ucap Jay lalu mengantar Nathan sampai di depan pintu ruangannya.

"Senang bertemu dengan anda Pak Jay." Ucap Nathan seraya mengulurkan tangannya didepan Jay.

Jay tersenyum lalu menjabat tangan Nathan, "Iya, senang bisa mengenal anda Pak Nathan." Sahutnya.

Nathan pun pamit dan segera melangkah pergi dari perusahan itu, "Jay... Jay... Bersiaplah untuk menyerahkan istrimu, padaku." Gumam Nathan menyeringai setelah berada di dalam mobilnya.

***

"Sayang, kamu bersiap ya, sebentar lagi Gani datang jemput kamu." Jay mengirim pesan pada Luna.

Luna tersenyum, lalu mengetik sebuah pesan balasan, "Ok Mas, Luna sudah siap, tinggal menunggu jemputan." Balasnya.

"Ok sayang, see you." Balas Jay.

Alis Luna berkerut saat membaca kata terakhir dari pesan itu, namun pesan dari Jay kembali masuk.

"Maksudnya sampai bertemu sayang." Ralat Jay dalam pesannya.

Luna tersenyum, "Iya Mas." Balas Luna, lalu meletakkan ponselnya di atas nakas.

Luna mengambil tas kecil yang akan ia kenakan lalu memasukan ponsel milik suaminya ke dalam tas.

Tok

Tok

Tok

Luna gegas membuka pintu saat terdengar pintu di ketuk dari luar.

"Maaf Nyonya, Jemputan nya sudah menunggu di luar." Ucap Pak Mat.

"Ohhh, Ok Pak Mat, terimakasih." Ucap Luna lalu melangkah untuk menemui Gani di luar.

"Mari Nyonya, Tuan sudah menunggu." Ucap Gani seraya membuka pintu mobil.

"Terimakasih." Sahut Luna segera masuk ke dalam mobil.

Gani dan Ardan pun ikut masuk, mereka duduk di jok depan, kali ini Ardan yang mengendarai mobilnya.

Sepanjang perjalanan Luna hanya terdiam menatap ke luar jendela.

"Nyonya, anda baik-baik saja kan?" Tanya Gani yang memperhatikan Luna yang terlihat berbeda, tak ada keceriaan di wajahnya.

"Iya Kak, Luna baik-baik saja." Jawab Luna yang masih saja memanggil Gani dengan sebutan kakak, karena Luna menganggap semua yang dulu tinggal di panti adalah kakaknya, salah satunya adalah Gani.

Gani tersenyum lalu kembali menatap ke depan. Tak lama mobil yang di kendarai Ardan memasuki halaman restoran mewah.

Disana sudah berdiri seorang Jay yang menunggu kedatangan istrinya, Gani buru-buru turun lalu membukakan pintu mobil untuk Luna.

"Mas." Lirih Luna lalu menghampiri sang suami.

Jay tersenyum lalu merangkul pinggang Luna dan membawanya masuk ke dalam restoran.

"Kamu sudah memesan makanan Mas?" Tanya Luna saat Jay menarik kursi untuk istrinya.

Luna melihat sudah ada beberapa makanan dan minuman yang tersaji di atas meja.

"Iya sayang, menghemat waktu, sembari menunggu kamu, mas pesan makanan, jadi saat kamu datang kita bisa langsung makan." Jawab Jay duduk berhadapan dengan Luna.

"Semoga kamu suka sama makanannya ya?" Ucap Jay.

"Iya Mas." Sahut Luna.

"Ayo, kita makan." Ucap Jay lalu meraih sendok dan garpu di samping piring.

Keduanya pun lantas memakan makanannya.

"Hari minggu nanti kita main ke rumah Aryas, kita akan main sepuasnya sama Syifa disana." Ucap Jay di sela makannya.

"Beneran Mas?" Wajah Luna nampak berbinar.

"Iya sayang." Sahut Jay lalu kembali melahap makanannya.

"Yeyyy, Luna jadi ngga sabar Mas." Ucap Luna girang, Jay hanya tersenyum.

Makanan di piring keduanya pun telah tandas, dan seorang pelayan kembali datang membawakan makanan penutup yaitu Strawberry cake.

"Silahkan Tuan." Ucap pelayan wanita itu setelah meletakkan hidangan penutup.

"Terimakasih." Sahut Jay.

"Kamu pesan kue juga Mas?" Tanya Luna tersenyum senang.

"Iya, untuk kamu, tapi Mas tidak tau kamu suka kue rasa apa, jadi Mas pesankan Strawberry cake." Jawab Jay.

"Hahaha, Mas... Luna mana pernah makan kue mahal begini Mas, paling banter juga kue nastar, itu pun kalau Pas lebaran. Di toko Rahma juga Luna hanya makan beberapa kue aja, jadi Luna ngga tau mana kue yang Luna suka dan yang ngga Luna suka." Ucap Luna terkekeh.

"Ya sudah cobain dulu yang ini. Enak Loh." Ucap Jay seraya memotong Strawberry cake lalu menyuapkannya ke mulut Luna.

"Hemmmm, enak banget Mas." Luna nampak menikmati kue itu.

"Kamu suka sayang?" Tanya Jay.

"Suka Mas, ini enak." Jawab Luna lalu kembali memakan kue itu, namun beberapa menit kemudian Luna nampak gelisah.

"Akhhhh." Luna melepas garpu di tangannya lalu memegangi dadanya yang terasa sesak.

"Sayang, kamu kenapa?" Panik Jay bangkit dari duduknya lalu menghampiri Luna.

"Mas... Luna...sesak Mas." Ucap Luna terputus-putus dan detik berikutnya Luna tak sadarkan diri.

"Luna." Pekik Jay lalu meraih tubuh Luna yang hampir terjatuh.

1
tiara
betul Marvin Nathan harus tanggung jawab sana kalau ga mau ya udah sama kamu aja
tiara
waduh bagaimana sih Jay nyuruh Luna ke kantor ga ngasih tau staf dikantor kasian kan Luna malah diusir
tiara
sepertinya Jay junior segera hadiirnih, ayo Nathan kamu harus bertanggung jawab pads suster via
tiara
hayo Marvin cari Via sampai ketemu, kasihan dia sekarang jadi menderita karena kamu ga teliti kalau Nathan itu terpengaruh obat perangsang.dan Via jadi korbanmu
tiara
waduuh Nathan harus tanggung jawab tuh sama via
tiara
Ayo Marvin selamatkan Nathan dari kejahatan Clarisa
tiara
semoga caĺon istri Nathan gadis yang baik, apa mungkin tidak disukai Nathan jadi terus mengejar Luns
tiara
Indah seoertinya kakanya Nathan,kalau Luna apa adik Nathan.apa kebetulan saja sama-sama alergi strowbery
tiara
mulai terungkap identitas Luna apakah Nathan tetap masih terus mengejar Luna
tiara
sabar bang Rendy Nathan hanya menolong indah karena kakinya luka, sepertinya Nathan bertemu kakaknya ya
tiara
sepertinya kakak Nathan itu Indah ya,tapi mengapa wajah Luna mirip ibunya Nathan
tiara
oh alergi thoh kirain kenapa, mungkinkah Luna ada hubungan keluarga dengan Nathan
tiara
sepertinya Nathan melakukan rencana jahat untuk memisahkan Jan dengan Luna nih.semoga saja mereka dapat bersama walaupun penuh rintangan dan ujian yang menghampiri mereka
Nur Nazeerah:: tiara😗
total 1 replies
tiara
wah Nathan mulai melancarkan aksinya nih untuk mendapatkan Luna.
tiara
cari yang lain aja Nathan janganlah sama Luna
tiara
siapa tuh yang mulai bermain dengan Jay,siap-siap.akan dihancurkan. Jay dilawan pasti kalian kalah
tiara
Musuhmu seseorang menginginkan istrimu Jay jadi jagalah istrimu sekuat tenaga biar ga ada yang mengbilnya dari mu
tiara
jangan dipecat lun manfaatin aja sesuai keahlianya kasian kalau dipecat
Anindya Nur Rahma
Jangan jangan Luna saudara Nathan, yang hilang, jadi penasaran deh. Lanjut Thor
tiara
apakah ada hubungan kaka adik atau kebetulan saja mirip saja wajah Luna dengan Nathan.masih rahasia sepertinya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!