NovelToon NovelToon
Mari Kita Menikah! Tapi...

Mari Kita Menikah! Tapi...

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintapertama / Pernikahan Kilat / Obsesi / Cinta Seiring Waktu / Bercocok tanam
Popularitas:6.3k
Nilai: 5
Nama Author: CatVelvet

"Mulai sekarang, kau bekerja sebagai istriku," tegas Gyan Adriansyah kepada istrinya, Jasmine.

Nasib sial tengah menimpa sang gadis cantik yang terkenal sebagai bunga desa. Mulai dari beredarnya video syur yang menampilkan siluet mirip dirinya dengan calon tunangan. Terungkapnya perselingkuhan, hingga dijadikan tumbal untuk menanggung hutang ayahnya pada pria tua.

Namun, ditengah peliknya masalah yang terjadi. Takdir kembali mempertemukan dirinya dengan musuh bebuyutannya semasa kecil dengan menawarkan pernikahan kontrak. Jasmine tak punya pilihan yang lebih baik daripada harus menikahi pria tua.

Akan seperti apakah pernikahan mereka? Gyan yang ia kenal dulu telah berubah drastis. Ditambah lagi harus menghadapi ibu mertua yang sangat membencinya sejak lama.

Yuk simak keseruan ^⁠_⁠^

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CatVelvet, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ice cream

Sepulang dari mall, Gyan membawanya ke sebuah steak house. Rupanya diam-diam ia telah mem-booking tempat dan memberi kejutan bagi Jasmine.

Bu Naura memanggil Jasmine dan melambaikan satu tangannya dari kejauhan saat Jasmine baru saja memasuki steak house tersebut. Senyum bahagia langsung mengubah ekspresinya yang datar menjadi cerah saat melihat ibunya melambaikan tangan padanya. Disana terlihat ayahnya dan juga kakek yang sudah standby disamping ibunya.

Jasmine sempat menoleh pada Gyan. "Kamu yang ngatur pertemuan ini?"

Gyan tersenyum sambil mengangguk menatap senyuman gadis yang terlihat sumringah itu. Ada kepuasan tersendiri dihatinya saat berhasil membuat gadis itu bahagia. Tanpa perlu berlama-lama, Jasmine melangkah cepat menuju meja makan tempat keluarganya berada.

"Ibuk, kakek, ayah, kalian kenapa nggak ngabarin dulu sih kalau mau ketemuan sekarang. Aku kan, bisa membawakan sesuatu untuk kalian."

Bu Naura tersenyum membelai lembut kepala putrinya. "Kamu nggak perlu bawa apa-apa, ketemu kamu aja ibuk sudah senang."

Kakek pun ikut menimpali. "Iya, benar. Melihatmu baik-baik saja kami sudah sangat senang."

Gyan sudah berada tepat dibelakang Jasmine. Ia bersalaman dengan keluarga Jasmine secara bergantian. Menyapa mereka dengan senyuman hangat. Dan mempersilahkan mereka untuk duduk.

Ayah tampak memperhatikan apa yang dikenakan oleh menantunya. Mulai dari sepatu, pakaian bermerek, hingga jam tangan yang pasti bukan barang murahan.

Menantuku memang sangat kaya, tadinya aku ingin meminjam uang padanya. Tapi aku sudah memiliki pekerjaan yang menghasilkan banyak uang sekarang. Batinnya.

Gyan mulai memesan menu terbaik untuk santapan mereka. Mereka pun berbincang-bincang membicarakan pembahasan yang ringan. Menanyakan kabar, keadaan, dan banyak hal lainnya. Saat pesanan sudah tiba, mereka mulai menikmati hidangan lezat itu.

Gyan diam-diam tersenyum melihat senyuman istrinya yang terus terpancar saat bersama dengan keluarganya. Gadis itu benar-benar tampak sangat bahagia. Sesekali Gyan menunjukkan perhatiannya seperti memberi potongan daging yang ia potong dengan tangannya sendiri. Dan menyodorkannya ke mulut Jasmine. Hal itu tentu saja membuat Jasmine terkejut dan salah tingkah. Namun dihadapan keluarga terutama ayahnya yang tak tahu menahu tentang pernikahan palsu itu membuat Jasmine juga mau tak mau menerima sikap manis suaminya dengan wajahnya yang sedikit memerah.

Ibu dan kakeknya saling menyikut pelan dan tersenyum melihat sikap manis Gyan pada Jasmine. Mereka pun tampak senang dengan pemandangan itu. Dan sama-sama bisa melihat ketulusan dari pancaran mata Gyan saat memandang istrinya.

Pertemuan itu berjalan lancar. Jasmine merasa sedih ketika mereka hendak berpisah. Rasanya berat saat melihat mereka mulai menaiki mobil yang dipesan oleh Gyan. Ibu melongok dari jendela mobil.

"Tenang saja, ibuk akan menjenguk ke rumahmu nanti, oke?"

"Kakek juga akan ikut kesana menjenguk mu," sahut kakek melambaikan tangan dari dalam mobil.

Jasmine mulai berkaca-kaca dan menahan tangisnya. "Baiklah, aku akan menunggu kedatangan kalian, janji ya kalian akan datang?"

"Iya, kami janji," jawab ibu.

Mobil mereka pun mulai melaju kencang meninggalkan Jasmine yang tak dapat lagi menahan air matanya. Ibu terus melongok dari jendela dan melambaikan tangannya. Putri semata wayangnya pun juga terus membalas melambaikan tangannya sambil tersenyum meski air matanya membanjiri pipinya.

"Apa kau akan terus menangis?" tanya Gyan setelah dirasa keluarga istrinya sudah tak terlihat lagi dan gadis itu masih meneteskan air mata.

Jasmine langsung menghapus pipi yang basah dengan kedua tangannya. "Memangnya aku tak boleh terus menangis?"

"Boleh, tentu saja. Tapi bukan disini. Banyak orang yang berlalu lalang terus menatapku seolah aku yang membuatmu menangis. Aku hanya tidak ingin ditatap dengan mata penuh tuduhan."

Jasmine langsung menoleh menyapu pandangannya ke sekitar sambil menghapus sisa-sisa air matanya hingga bersih. Dan benar juga, banyak orang yang berlalu lalang menatap Gyan dengan sinis dan menatap dirinya dengan tatapan kasihan. Hal itu membuat Jasmine merasa malu.

Gyan menggandengnya pergi meninggalkan tempat yang tak nyaman. Mereka pergi ke tempat dimana mereka memarkirkan mobil. Gyan mempersilahkan Jasmine untuk masuk terlebih dahulu dimana ia juga membukakan pintu untuknya.

Hari mulai petang. Gyan mengajaknya ke sebuah taman yang sangat indah. Dimana hiasan lampu warna-warni berkelip menghiasi pohon-pohon tabebuya yang sedang mekar.

"Tunggu disini," pintanya menunggu disebuah kursi taman. Jasmine menuruti tanpa bertanya.

Gyan pergi ke sebuah outlet terdekat dan membeli 2 cone ice cream strawberry coklat untuk Jasmine dan vanila coklat untuk dirinya. Setelah selesai membayarnya, ia langsung bergegas menuju kursi dimana istrinya sedang menunggu.

Dari kejauhan, terlihat seorang pria sedang berbicara dengan Jasmine dengan wajah malu-malu. Tampaknya pria itu tertarik pada istrinya. Bahkan wajahnya pun terlihat memerah dan salah tingkah. Rasa cemburu mulai merayap dihatinya menimbulkan rasa kesal. Tak lama kemudian, pria itu pergi ketika Gyan sudah dekat menghampiri Jasmine.

"Kau bicara dengan siapa?" tanya Gyan sinis.

Jasmine langsung menoleh dan tersenyum menggelengkan kepalanya. " Oh... bukan siapa-siapa."

Gyan masih dengan ekspresi kesalnya. Jasmine menatap ice cream strawberry coklat kesukaannya ditangan Gyan yang hampir meleleh.

"Oh! kau membeli ice cream untukku?" tanyanya dengan senyum lebar tanpa menghiraukan ekspresi pria dihadapannya yang masih terlihat kesal.

Gyan menyodorkan ice cream itu sambil menghela napas dan menghembuskannya dengan kasar. Mereka berdua mulai duduk dikursi taman itu. Jasmine langsung menikmatinya dengan senang.

"Apa kau tertarik dengan pria tadi?"

"Tidak," jawab Jasmine singkat dan fokus dengan ice cream nya.

"Apa menurutmu pria tadi itu tampan?"

"Eum..." Jasmine tampak berpikir sejenak. "Lumayan."

Gyan melirik dengan sinis. Sedangkan ice cream ditangannya mulai meleleh. Ia jadi tak berselera menikmati ice cream miliknya setelah melihat seorang pria asing telah menghampiri istrinya.

"Apa pria tadi juga termasuk tipe mu?"

Jasmine kembali berpikir sejenak. "Belum bisa dikatakan tipe ku sih, karena aku juga tidak mengenalnya dengan dekat. Tapi kalau dari penampilannya, aku suka. Dia berpakaian rapi dan wangi. Wajahnya juga terlihat polos."

Tiba-tiba Jasmine teringat dengan Rendy, mantannya. Akh! Rendy juga terlihat seperti itu, tapi dia brengsek dibalik wajah polosnya! Kalau begitu sekarang tipe ku bukan lagi pria polos! Pria polos ternyata pandai menyimpan tipu muslihat. Tapi aku sudah terlanjur mengatakannya... Ya sudahlah biarkan saja. Toh, dia kan, hanya sekedar bertanya.

Gyan berdecak kesal. "Ck!" kemudian ia bergumam pelan hingga nyaris tak terdengar karena di tiba-tiba ada suara music terdengar dari band yang sedang live music di taman itu. "Menyebalkan."

Jasmine menatap es cream ditangan Gyan meleleh dan terus menetes. Sontak saja ia terkejut.

"Eh! Es cream mu meleleh!"

"Biarkan saja!"

"Tapi kan, sayang."

"Kalau gitu, ambil saja buat mu!" jawabnya ketus sambil memalingkan wajah.

Tanpa pikir panjang Jasmine langsung mencondongkan tubuhnya menggenggam tangan Gyan dan menjilat ice cream di pinggir cone itu dan tanpa sengaja juga lidahnya sedikit menyentuh jari Gyan. Sontak saja Gyan terkejut setengah mati. jantungnya langsung berdegup kencang.

"Hei, apa yang kau lakukan?!"

"Dia meleleh!" Jasmine masih menjilat pinggir cone itu.

Gyan menegang saat melihat lidah istrinya sendiri tengah buru-buru menjilat ice cream ditangannya. Hal itu membangkitkan sesuatu dari dalam dirinya. Apakah itu...

Akh! Sial!

Gyan mengusap wajahnya dan mengalihkan pandangannya hingga Jasmine kembali menegakkan punggungnya.

"A, ambil ini!" Gyan menyodorkan es cream miliknya pada Jasmine, namun wajahnya masih tetap berpaling.

Jasmine dengan senang hati menerimanya. Kini ia menggenggam dua es cream ditangannya. Ia dengan semangat melahap dan menjilat kedua ice cream nya secara bergantian. Gyan kembali meliriknya.

"Apa seenak itu?"

"Tentu saja! Dari dulu aku sangat suka ice cream."

"Berhentilah menjilatinya! Mengerikan!"

Jasmine langsung menoleh menatap Gyan bersiap mengomel. "Kalau bukan dijilat, bagaimana aku bisa menikmatinya!"

"Kau kan, bisa langsung menggigit dan mengunyahnya!"

"Mana mungkin aku memakannya dengan cara seperti itu!" bantah Jasmine.

Gyan melihat ice cream yang menempel disudut bibir manis gadis itu. Matanya terpaku menatap sisa ice cream.

Pasti rasanya manis...

Ada hasrat yang keluar dari dalam dirinya untuk mencium bibir manis gadis dihadapannya. Akan tetapi ia memutuskan untuk mengurungkan niatnya. Jika ia sembarangan melakukannya. Mungkin gadis ini takkan menyukainya.

Jemari Gyan terangkat menghapus sisa ice cream disudut bibir istrinya. Jasmine terkejut saat jemari hangat itu menyentuh sudut bibirnya yang dingin. Namun anehnya ia tak menepis tangan pria itu dan membiarkannya memberi perhatian padanya.

Gyan menatap mata gadis dihadapannya dengan tatapan yang begitu dalam, seolah ingin sekali gadis itu memahami apa yang ia rasakan saat ini. Perasaan suka dan cemburu yang saling beradu tengah memperkeruh pikirannya.

Jasmine menghindari tatapan mata dengan suaminya. Ia justru melihat ke arah lain. Hal itu malah menimbulkan kesalahpahaman bagi Gyan. Padahal yang sebenarnya terjadi, Jasmine merasa sangat gugup dan mulai berdebar-debar saat menatap mata pria itu.

Kenapa kau tak membalas tatapanku? Apa kau tidak menyukaiku? Batin Gyan dengan hati yang terluka.

"Aku mau ke toilet untuk mencuci tanganku yang lengket," pamit Gyan meninggalkan Jasmine yang tak membalas perkataannya.

Saat punggung pria itu dirasa sudah menjauh, barulah Jasmine menghela napas dalam-dalam dan menghembuskannya secara perlahan dan berulang kali sampai dirinya merasa cukup tenang.

"Astaga... kenapa aku jadi merasa gugup sekarang?"

Jasmine menyentuh sudut bibirnya yang baru saja disentuh oleh Gyan. Sentuhan hangat itu seolah masih terasa dan meninggalkan jejak disana. Tatapan pria itu juga meninggalkan jejak dalam ingatan Jasmine. Seakan ada sesuatu yang ingin ia sampaikan melalui tatapan itu namun sulit untuk terucap. Wajah Jasmine mulai memerah memikirkannya.

Kira-kira apa arti tatapan itu.

...----------------...

1
Yuni Ngsih
Thooooor klw lg asyik dipotong ku suka ngenes Thor ....soalnya ceritranya lg hot ....lanjut Thor ku ingin trsannya Jasmine yg nikah sm Gyan ....semangat
ARM: Waw makasi banget ❤️ apa ceritanya seru? masih banyak kekurangannya soalnya , kadang nggak PD ☺️
total 1 replies
sjulerjn29
gyan pesonanya luar biasa ya..🤭
ARM: Berkhayal emang bisa nyiptain pesona yg luar biasa 🤭
total 1 replies
Roxanne MA
yuk bantu ramein karya ku jugaa💖
Roxanne MA
akhirnya up jugaa
ARM
oke kak siyap 👍🏻
ARM
Terima kasih banyak kak🙏🏻 btw aku masih pemula, banyak kesalahan yg perlu ku koreksi 🙏🏻☺️
Roxanne MA
lanjut thor
Roxanne MA
baru awalan bab sudah sebagus inii
riniasyifa
Semangat terus berkarya kak
ARM
Semangat ^⁠_⁠^
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!