NovelToon NovelToon
Demon Dragon

Demon Dragon

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi Timur / Reinkarnasi / Fantasi Isekai / Transmigrasi / Light Novel
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: WILDAN NURUL IRSYAD

Jin Lin, seorang otaku yang tewas konyol akibat ledakan ponsel, mendapatkan kesempatan kedua di dunia fantasi. Namun, angan-angannya untuk menjadi pahlawan pupus saat ia terbangun dalam tubuh seekor ular kecil. Dirawat oleh ibu angkat yang merupakan siluman ular raksasa, Jin Lin harus menolak santapan katak hidup dan memulai takdir barunya. Dengan menelan Buah Roh misterius, ia pun memulai perjalanannya di jalur kultivasi—sebuah evolusi dari ular biasa menjadi penguasa legendaris.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon WILDAN NURUL IRSYAD, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Melangkah Menuju Naga

Demi menguatkan tubuhnya, Jin Lin bahkan berlari ke pesisir Pulau Chixia dan melompat ke laut, membiarkan air laut menghantam tubuhnya seperti cambuk dewa. Hantaman gelombang terasa bagaikan batu raksasa yang terus-menerus menabrak dadanya. Setiap hempasan membuat darahnya bergetar hebat. Jin Lin berpegangan erat pada karang agar tak terseret arus yang menggila. Esensi iblis dalam tubuhnya bersirkulasi cepat, menahan gempuran ombak. Tanpa esensi itu, ia mungkin sudah pingsan sejak lama. Dalam penderitaan fisik yang nyaris seperti siksaan, tubuhnya dipaksa beradaptasi dan diperkuat sedikit demi sedikit oleh energi iblis yang menggila.

Bai Su Su pernah diam-diam mengintai dari kejauhan untuk menyaksikan latihannya. Melihat ombak besar berulang kali menelannya, jantungnya nyaris berhenti berdetak. Pada akhirnya, dia tak tahan lagi dan memilih tetap tinggal di rumah. Meskipun khawatir, ia tak pernah melarang Jin Lin. Sebab, Bai Su Su tahu bahwa Jin Lin bukan anak biasa, dan takdirnya bukanlah takdir biasa.

Namun, surga benar-benar mempermainkannya. Jin Lin, dengan pengalaman luar biasa dalam kehidupan sebelumnya, malah diberi tubuh biasa dan masa kecil yang kelam. Terlalu kejam.

"Ketika Langit hendak menugaskan seseorang untuk misi besar, ia akan lebih dulu membuat hatinya menderita, tubuhnya lelah, dan raganya kelaparan..." Bai Su Su teringat pepatah lama dari dunia manusia dan bergumam pelan, "Lin’er, Ibu tidak akan menghentikanmu... tapi hatiku sungguh sakit melihatmu seperti ini."

Dari sudut lain, Hu Xue juga diam-diam menatap Jin Lin. Ada kekhawatiran di matanya, tetapi lebih dari itu adalah kekaguman. Bahkan, kilau bintang kecil tampak berkelip di sana.

Namun Jin Lin tak tahu bahwa dua perempuan tengah memperhatikannya. Dalam latihan yang melampaui batas tubuhnya, ia harus memusatkan seluruh perhatian untuk melawan kekuatan alam. Tak boleh ada gangguan.

Hari demi hari berlalu. Jin Lin semakin kuat. Ia bisa merasakan batas di depan mata. Ada kekuatan besar yang mulai menggeliat dari dalam dirinya. Ia hanya butuh satu lonjakan lagi, satu dorongan terakhir, dan ia akan menembus ke alam berikutnya.

Hari itu, ombak tampak jauh lebih buas dari biasanya. Langit mendung, angin mengamuk, dan laut bagaikan seekor naga raksasa yang bangkit dari tidur panjangnya.

Hari ini adalah tanggal 15 bulan delapan, saat pasang tertinggi terjadi di Pulau Chixia. Jin Lin sudah terbiasa menghadapi gelombang, tetapi laut hari ini... terasa jauh lebih ganas dan liar.

Apakah aku harus berhenti hari ini? sebersit pikiran itu muncul, tapi segera ditepisnya. Tidak!

Menyerah bukanlah pilihannya. Jin Lin menarik napas panjang, menggerakkan esensi iblis dalam tubuhnya, dan melompat ke laut menuju terumbu karang yang biasa ia gunakan sebagai pijakan latihan. Namun, sebagian besar karang kini telah tenggelam. Ia berjuang keras melawan arus, sedikit demi sedikit mendekati tempat itu.

Akhirnya ia sampai!

Namun, sebelum sempat bersiap, ombak raksasa menghantamnya dari samping. Tubuhnya terlempar ke arah karang dan menghantam dengan keras. Punggungnya seolah remuk, dan rasa sakit luar biasa menjalari tulangnya.

Jangan pingsan! Jin Lin menegaskan pada dirinya sendiri. Sekali saja ia kehilangan kesadaran, ombak ini akan menelannya hidup-hidup. Dengan susah payah ia menstabilkan kesadarannya, mengalirkan esensi iblis untuk menopang tubuh dan bertahan.

Namun, tubuh manusianya tak sanggup lagi menahan amukan ombak.

Jin Lin berubah!

Dalam sekejap, ia berubah menjadi wujud aslinya: seekor ular emas sepanjang sepuluh kaki! Dengan tubuh yang telah diperkuat kultivasi dan ramuan, ia melilit erat bagian atas karang. Tak peduli sekuat apa pun ombak menghantamnya, ia tak tergoyahkan.

Saat itu, kekuatan asing mulai muncul dari dalam tubuhnya. Kekuatan ini bergabung dengan esensi iblis dan mulai bergerak liar di seluruh meridian.

Tubuhnya terasa nyeri tak tertahankan!

Rasa sakit datang dari dua arah: hantaman ombak dari luar dan energi iblis yang meledak dari dalam. Di bawah tekanan ganda ini, Jin Lin meraung panjang ke langit.

Raungannya menggema keras—bukan seperti lolongan ular biasa, melainkan auman naga muda!

Energi iblisnya meledak seketika, merobek dan membentuk jalur-jalur baru dalam tubuhnya. Akhirnya, Jin Lin tak mampu bertahan dan pingsan.

Namun, pada saat ia pingsan, kekuatan iblis itu malah membentuk bayangan naga di atas kepalanya. Naga itu memperlihatkan taring dan cakarnya, lalu perlahan-lahan menyelam kembali ke dalam tubuh Jin Lin.

Anehnya, energi itu mulai memperbaiki tubuhnya secara otomatis. Meridian yang rusak diperkuat, jalur energi diperlebar, dan arah aliran energi pun berubah dari jalur seekor ular menjadi sesuatu yang... berbeda.

Tak jelas berapa lama waktu berlalu. Ketika Jin Lin terbangun, laut telah tenang. Hanya bagian atas tubuhnya yang masih muncul di atas air—selebihnya telah terendam laut.

Ia terkejut. Rasa sakit yang sebelumnya menyiksa tubuhnya benar-benar lenyap. Bahkan, tubuhnya terasa ringan, kuat, dan... sensitif. Setiap sisiknya bisa merasakan riak air yang mengalir di dekatnya.

Ketika ia melihat ke dalam tubuhnya, ia terperanjat.

Inti iblis di dalam tubuhnya telah membesar hampir dua kali lipat. Dan di permukaannya, terbentuk pola naga kecil yang melingkarinya. Pola itu transparan dan samar, namun nyata.

Jindan tahap pertengahan!

Jin Lin hampir tak percaya. Sejak garis keturunan Dewa Naga dalam dirinya dibangkitkan oleh Tianlong Zhenren, laju latihannya melesat jauh melampaui makhluk lain. Dari tahap awal ke tahap pertengahan Jindan hanya dalam waktu singkat!

Namun, ada hal lain...

Ia merasa sesuatu yang aneh di atas kepalanya.

Saat berubah ke bentuk manusia, rasa itu menghilang. Tapi ketika ia kembali ke bentuk ular, ia menyentuh kepalanya dengan ekor, dan...

Ada dua tonjolan kecil di sana.

"Aku benar-benar menumbuhkan tanduk..." gumam Jin Lin, antara geli dan bersemangat. "Mungkin suatu hari... aku benar-benar bisa menjadi naga."

Ular bertanduk memang tampak aneh, tetapi ini adalah langkah pertama menuju transformasi yang lebih tinggi. Masih banyak perubahan menantinya di masa depan.

Dengan kekuatan yang meningkat pesat, tubuh Jin Lin kini terasa seperti pegas yang baru saja dikencangkan. Lautan yang semula menakutkan kini tampak begitu jinak.

Dalam semangat yang tak tertahankan, Jin Lin melompat ke laut sekali lagi, mencipratkan air ke segala arah seperti seekor naga muda yang baru saja lahir.

1
⚚ Aethros Vîn
njrtt, mirip si dontol
Người này không tồn tại
Jangan-jangan aku udah terjebak obsession sama tokoh di cerita ini😍
Syaifudin Fudin
Ceritanya aduhai banget, bikin senang hati! 😍
Leonard
Asik deh!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!