NovelToon NovelToon
Ikhlas Cinta Rayandra

Ikhlas Cinta Rayandra

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintapertama / Berondong / Cintamanis / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Slice of Life
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: Lina Handayani

"Perjodohan memang terlihat begitu kuno, tapi bagiku itu adalah jalan yang akan mengantarkan sebuah hubungan kepada ikatan pernikahan," ~Alya Syafira.

Perbedaaan usia tidak membuat Alya menolak untuk menerima perjodohan antara dirinya dengan salah satu anak kembar dari sepupu umminya.

Raihan adalah laki-laki tampan dan mapan, sehingga tidak memupuk kemungkinan untuk Alya menerima perjodohannya itu. Terlebih lagi, ia telah mencintai laki-laki itu semenjak tahu akan di jodohkan dengan Raihan.

Namun, siapa sangka Rayan adik dari Raihan, diam-diam juga menaruh rasa kepada Alya yang akan menjadi kakak iparnya dalam waktu dekat ini.

Bagaimana jadinya, jika Raihan kembali dari perguruan tingginya di Spanyol, dan datang untuk memenuhi janjinya menikahi Alya? Dan apa yang terjadi kepada Rayan nantinya, jika melihat wanita yang di cintainya itu menikah dengan abangnya sendiri? Yuk ikuti kisah selanjutnya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lina Handayani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29 : Selalu Salah

..."Bukan tidak bisa menahan luka, tapi rasanya begitu sakit jika di biarkan saja. Semua yang menyakitkan memang sudah sepantasnya mendapatkan perlawanan."...

...~~~...

Raihan seakan tidak perduli dengan rasa sakit dan ringisan dari sang istri. Ia malah semakin sengaja mengungkapkan kekesalannya, dengan mengobati luka Alya cukup kasar, sehingga membuat sang istri begitu tersiksa dalam rasa sakitnya.

"Mas udah! Jika Mas tidak ikhlas untuk mengobati Alya, biar Alya saja yang obatin sendiri. Aaaww!" ucap Alya karena tidak kuat lagi merasakan sakit begitu Raihan menekan luka memarnya.

"Udah diam saja! Tanggung sedikit lagi," jawab Raihan dengan nada yang ketus.

"Aaaaw! Sakit banget Mas! Udah jangan di tekan-tekan kayak gitu luka memarnya," seru Alya dengan berkata jujur.

"Tahan saja sebentar, ini juga hampir selesai," balas Raihan yang tidak menghiraukan ucapan dari Alya.

"Udah Mas! Ini sakit banget. Aaaaww!" rintis Alya sembari memejamkan kedua matanya, karena semakin ke sini rasanya semakin sakit saja.

"Udah selesai. Lagian, kamu ceroboh banget sih, sayang? Bisa-bisanya sampai terpeleset kayak gitu," kata Raihan begitu ia telah selesai mengobati luka di kaki Alya.

Alya masih terdiam dengan merintis kesaktian, karena kakinya sekarang terasa semakin sakit setelah di obati oleh Raihan. Bukannya mereda, ini malah semakin sakit saja.

Secara tiba-tiba, Raihan memangku tubuh Alya, dan membawanya untuk kembali ke kamar mereka berdua, sembari mendengarkan penjelasan dari Alya.

"A--aku habis ambil air ke dapur, Mas. Teko yang di kamar sudah kosong jadi aku berniat untuk mengisinya lagi, tapi airnya tumpah jadi Alya bersihin, tapi malah jadi terpeleset karena lantainya masih licin," jelas Alya dengan menahan rasa takut dan sakit akan Raihan yang marah nantinya.

"Ya itu salah kamu sendiri, sayang! Makanya kalau ngepel lantai itu yang bener! Biar enggak terpeleset kayak sekarang ini. Pastikan harus bersih dulu dan enggak licin, sehingga tidak sampai mencelakakan orang lain dan kami sendiri," balas Raihan dengan mendudukkan Alya di kasur.

"Ya kan, Alya enggak tahu Mas. Belum biasa lakuin pekerjaan rumah," sahut Alya dengan melakukannya pembelaan.

"Ya makanya belajar! Mas kan sudah bilang jadi istri itu harus serba bisa, jangan serba enggak bisa! Kamu ini, ngepel saja enggak becus! Padahal itu hal yang gampang," ucap Raihan dengan terus memojokkan sang istri.

"Cukup, jangan terus salahin Alya, Mas!" tegas Alya dengan kedua mata yang berkaca-kaca dan air mata yang sudah membahasi kedua pipinya sedari tadi.

Sontak Raihan terkejut dengan ucapan sang istri yang berani meninggikan suara di depannya, sehingga membuat kedua matanya menatap tajam kepada Alya.

"Memang kamu itu salah, sayang! Mas bilang kayak gini itu untuk kasih tahu kamu, kamu seharusnya dengerin dengan baik bukan malah marah-marah kayak gini kepada suami," sahut Raihan dengan kesal kepada Alya yang tidak menanggapi ucapannya dengan benar.

"Terus saja, Mas salahin aku terus. Dan Mas yang selalu bener, sedangkan aku selalu salah di matamu, Mas!" ucap Alya dengan amarah yang memuncak, karena tidak bisa menahannya lagi.

"Ya jelas, karena kamu salah. Mas wajib salahin kamu dan kamu pun tidak akan bisa mengelak karena kamu salah," jawab Raihan tidak melihat Alya yang sudah lelah dengan tuduhannya itu.

"Mas egois! Mas hanya mau bener saja, sedangkan Alya yang selalu di salahkan. Alya juga ngepel tadi belajar untuk melakukan pekerjaan rumah tangga, tapi apa yang Mas lakukan? Menyalahkan semua yang terjadi kepadaku, aku harus bagaimana Mas? Di sini aku hanya serba salah," ucap Alya dengan menahan sesak di dadanya.

Deg.

Raihan tertegun dengan ucapan sang istri yang cukup menohok. Dan di hadapannya sekarang, terlihat wajah cantik Alya yang sudah berlinang air mata.

"Hiks! Mau Mas apa, hah? Marahi terus Alya ...," lirih wanita itu dengan mengungkapkan semua kata yang sebelumnya tidak bisa di ungkapkan.

"Maaf sayang, maafkan Mas. Mas hilang kendali," ucap Raihan dengan langsung memeluk tubuh Alya yang terisak.

"Hiks! Kalau Alya ada salah sama Mas, bicarakan baik-baik. Jangan kayak gini Mas," tutur Alya dengan masih terisak dan bahu bergetar.

"Iya maaf, sayang. Mas tidak bermaksud untuk buat kamu menangis, Mas hanya ingin kamu tahu, dan memberikan pengertian," ujar Raihan sembari mengusap punggung Alya yang sudah bergetar.

"Hiks!" Hanya suara isak tangis Alya saja yang terdengar, sedangkan wanita itu tidak sama sekali bergeming di pelukan Raihan.

"Sudah jangan menangis! Kamu cengeng tahu kalau sudah kayak gini," seru Raihan berniat untuk menenangkannya.

Bukanya diam, Alya malah semakin kejer menangis. Ucapan sang suami memang begitu menyakitkan, walupun hanya sekedar candaan.

Dan di balik pintu kamar yang masih terbuka, terlihat seorang laki-laki yang ternyata mendenger obrolan pasangan suami istri itu di dalam.

"Bang Raihan terlalu menekan Alya. Sampai dia menangis kayak gitu masih saja ucapan menyakitkan keluar dari mulutnya," ucap Rayan di dalam hatinya sembari menatap sendu kepada Alya.

Namun, begitu Alya membaringkan tubuhnya di atas kasur, dengan Raihan yang hendak berjalan menutup pintu kamarnya. Dengan segara, Rayan pergi dari depan pintu, lalu masuk ke dalam kamarnya.

Dengan menutup pintu kamar, Rayan sedetik termenung di balkon kamar yang langsung terlihat pemandangan pinggir halaman rumah yang luas, dengan di temani oleh angin malam, dan pemandangan pepohonan yang indah.

"Entah kenapa, aku merasa tidak tenang membiarkan Alya dengan Bang Raihan. Padahal dia itu Abangku sendiri, tapi enggak tahu kenapa, rasanya aku belum bisa merasakan kelegaan melihatnya bahagia bersama pilihannya itu. Apa mungkin ini karena aku masih memiliki rasa kepada Alya, atau karena memang aku belum ikhlas melepasnya bersama Bang Raihan?" gumam Rayan yang tengah dilema dengan perasaanya sendiri.

***

Sampai matahari menerpa masuk ke dalam jendela kamar, Rayan tidak sama sekali tidur. Niat untuk beristirahat, ia malah tidak sempat tidur, karena ia tidak bisa tidur selamalaman ini. Bahkan, setelah salat subuh di masjid terdekat, Rayan masih saja tidak bisa memejamkan matanya, meskipun sudah berada di atas tempat tidur.

"Sudah pukul tujuh pagi, aku belum sama sekali tidur. Dan hari ini aku harus ke Studio Foto, karena ada pemotretan nanti jam sepuluh. Lelah rasanya tubuh ih pegal-pegal, karena tidak bisa tidur semalaman, malah teringat perlakuan Bang Raihan kepada Alya," ucap Rayan dengan menatap jam yang ada di ponselnya, sembari duduk di atas tempat tidur.

Tok! Tok!

"Rayan, udah pagi nih. Ayo kita sarapan dulu di bawah sama-sama," ucap Bunda Zahra sembari mengetuk pintu kamar sang putra, karena belum turun lagi setelah dari masjid.

"Iya Bun, nanti Rayan nyusul," sahut Rayan dari dalam dengan beranjak dari tempat tidur dan masuk ke dalam kamar mandi.

.

.

.

1
Nar Sih
kak kok tumben bnyk tipo nya ,lanjut kak
Seuntai Kata: Hehe maaf ya kak, agak ngentuk nulisnya kemarin makanya banyak typo. Insyaallah kedepannya akan lebih di perhatiin lagi ya. 😊
total 1 replies
Nar Sih
sabarr dan semagatt rayyan ,buat ungkapin kbnran 💪👍
Seuntai Kata: Kalau kayak gini makin semangat Nuh Rayan, apalagi Dek authornya nih ikutan semangat.
total 1 replies
Nar Sih
sabarr ya rayyan mungkin bnr waktu nya blm pas ,dan semagatt ya rayyan demi kebnran yg sgra terungkap
Seuntai Kata: Iya betul tuh kak, Rayan harus mengatakan yang sebenarnya biar terungkap sikap suaminya.
total 1 replies
Nar Sih
ayoo rayan bilang yg sejujur nya sblm raihan dtg,biaar nysell si raihan
Seuntai Kata: Iya ayo semangati Rayan kak, biar Raihan tahu rasa ya.
total 1 replies
Nar Sih
lanjutt kak👍
Seuntai Kata: Siap Kak, update terbaru loncing 😄.
total 1 replies
Nar Sih
semoga rayyan bnr ,,buka tuh kedok si raihan biar tau rasa
Seuntai Kata: Benar harus di lawan yang kayak gitu tuh.
total 1 replies
Nar Sih
bagus rayan ,bongkar tuh perselikuhan abang mu ,muka sama tpi ahlak beda jauh dri mu ya rayan ,lanjutt kak👍💪
Seuntai Kata: Dukung terus kak, tuh biar Rayan menang. Bisa-bisanya mendua dari Alya. Betul itu meskipun kembar, tapi enggak semua sama ya. 😐
total 1 replies
Nar Sih
waah...pasti tmbh seruu nih kak
Seuntai Kata: Pasti dong makin seru nih.
total 1 replies
Nar Sih
buruan deketi abang mu yg tukang selingkuh itu rayan ,hajar sja🤣🤣
Seuntai Kata: Betul tuh kak, kalau perlu pukul sampe bonyok 🤣.
total 1 replies
Nar Sih
pasti hasil foto nya bagus raina ,kan rayan fotografer pinter
Seuntai Kata: Iya dong kan Rayan fotografer terkenal hehe. 😁
total 1 replies
Nar Sih
ya grgr rania jdi gagal deh rayan tangkap bsh abang nya
Seuntai Kata: Iya yah gak jadi ketemu.
total 1 replies
Nar Sih
lanjutt kak thorr👍🥰🥰
Seuntai Kata: Siap Kak, lanjut terus nih gas poll. Kakak juga yang semangat ya bacanya, di tunggu komentar" serunya nih kak. 😊🙂
total 1 replies
Nar Sih
semagat bljar nya alya ,biar kmu bisa dan ngk di ledekin suami mu terus
Seuntai Kata: Yuk semangati terus Alya ya kak biar bisa melewati semuanya.
total 1 replies
Nar Sih
udah tinggalin aja suami pemarah mu alya
Seuntai Kata: Iya cari lagi ya, tapi alyanya masih cinta kak ...
total 1 replies
Nar Sih
dasar suami gak peka ,kasar lgi
Seuntai Kata: Bertul bikin pengen nampol ya kak.
total 1 replies
Nar Sih
alya seperti nya kmu terlalu perasa ya dgr suara keras sedikit udh nangis bljar jdi lebih dewasa ya alya bukan mksud rayan bicara begitu dia cuma khawatir pda mu
Seuntai Kata: Iya kak, karena Alya dulu di manja sama orangtuanya, makanya dia mudah nangis dan tidak bisa di bentak walupun nadanya tidak terlalu tinggi. Ter kita lihat Alya bakalan semakin dewasa tidak ya? Nah iya, tapi gak berlebihan tuh Raihan.
total 1 replies
Nar Sih
waah...pasti slh paham nih bila raihan tau
Seuntai Kata: Betul tuh bisa jadi marah besar.
total 1 replies
Nar Sih
lanjut kakk ,kata,,yg diatas bagus lho
Seuntai Kata: Iya siap kak, aku lanjut terus nih. Makin semangat deh kalau di kasih semangat kayak gini. Alhamdulillah makasih kak, kalau kakak suka sama kata"nya.
total 1 replies
Nar Sih
dua kepribadiaan yg sangat jauh berbeda ,rahyhan dan rayyan ,yg satu baik lembut dan sopan yg rayhan klau ngomng kasar asal keluar dan ngk setia dgn psngn
Seuntai Kata: Betul yang menyebalkan banget ya, walupun kembar tetep beda karakter tidak keduanya sama ya kak. 🙂
total 1 replies
Nar Sih
awal perkenalan yg baik ya rayyan moga kmu bisa dekat dgn raina
Seuntai Kata: Betul tuh mana tahu ada sesuatu nantinya ....😅
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!