NovelToon NovelToon
Jenderal Reinkarnasi Kebangkitan Permaisuri Tak Dianggap

Jenderal Reinkarnasi Kebangkitan Permaisuri Tak Dianggap

Status: tamat
Genre:Reinkarnasi / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Romansa / Pembaca Pikiran / Balas dendam pengganti / Tamat
Popularitas:28k
Nilai: 5
Nama Author: inda

Fuan, seorang jenderal perempuan legendaris di dunia modern, tewas dalam ledakan yang dirancang oleh orang kepercayaannya. Bukannya masuk akhirat, jiwanya terlempar ke dunia lain—dunia para kultivator. Ia bangkit dalam tubuh Fa Niangli, permaisuri yang dibenci, dijauhi, dan dihina karena tubuhnya gemuk dan tak berguna. Setelah diracun dan dibuang ke danau, tubuh Fa Niangli mati... dan saat itulah Fuan mengambil alih. Tapi yang tak diketahui semua orang—tubuh itu menyimpan kekuatan langit dan darah klan kuno! Dan Fuan tidak pernah tahu caranya kalah...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 27

Kabut putih menggantung di atas Lembah Langit Tertinggi. Udara dingin pagi hari belum mengusir embun yang menempel di bebatuan dan dedaunan, namun suasana di aula utama sudah terasa panas oleh gelora jiwa para penghuni lembah.

Fa Niangli berdiri di depan jendela batu, mengenakan jubah biru langit dengan bordiran angin dan awan. Di belakangnya, semua murid dan tetua telah berkumpul. Bahkan ayam kecil berbulu emas milik Mo Qingluan, Xiao Kuai, tampak bertengger di atas vas batu, matanya waspada.

Tetua Li Shenyuan, pria tua bersorban putih, berdiri tegak di samping kursi batu.

"pemimpin Niangli, keputusanmu menolak undangan istana mungkin benar, tapi kita tak bisa berpura-pura seolah istana akan diam saja. Mereka tidak pernah menerima penolakan tanpa membalas," ucapnya pelan.

Fa Niangli berbalik, sorot matanya tenang, namun dalam.

"Mereka telah menyusupkan racun bahkan sebelum aku menjawab surat mereka. Istana tidak sedang mengundang kita—mereka hendak menjinakkan lembah. Tapi kita bukan ular liar yang bisa dikekang dengan emas."

Tong Lian, murid pertama, maju selangkah. Dia membawa gulungan berita dalam tangannya. "Guru, aku mendapat kabar dari Gege Fa Jinhai. telah menyelidiki jejak para mata-mata istana yang bergerak dari sisi timur hutan Giok. Mereka tidak berjalan sebagai pasukan, melainkan menyamar sebagai pelancong biasa."

Mo Qingluan, murid kedua, mengelus Xiao Kuai yang berkotek pelan. "Mereka ingin menyusup diam-diam. Mungkin juga untuk menculik salah satu dari kita atau memprovokasi penduduk desa sekitar."

Fa Niangli mengangguk tipis, lalu menatap para murid lainnya: Zhu Feng, Xun Wu, Nie Rulan, dan Yu Lianzhu, yang berdiri berjajar dengan wajah serius.

"Zhu Feng, Xun Wu, kalian pergi ke desa barat. Pastikan tidak ada yang diintimidasi oleh utusan kekaisaran. Nie Rulan, Yu Lianzhu, perkuat batasan formasi pertahanan. Gunakan pola Perisai Kabut, tapi biarkan celah kecil di sisi utara. Biarkan mereka merasa kita lengah."

Tetua Li Shenyuan mengangguk mantap. "Aku akan membangkitkan formasi 'Empat Pilar Langit'. Tapi hanya setengah daya, seperti yang kau kehendaki."

"Guru sepertinya mereka lupa atas kesalahan mereka terhadap guru waktu dulu" ujar Yuyu

"Ya benar, dan dengan tidak tau Dirinya mereka ingin memperbudak kita, dan aku hampir saja menjerumuskan keluarga kita dari istana" ujar Fa Niangli

Lalu Fa Niangli menatap semua orang dengan sorot tajam namun penuh kepercayaan.

"Kita bukan pemberontak, tapi kita juga bukan budak. Jika istana ingin mencoba menekan lembah ini dengan kekuatan dan kelicikan, maka biarkan mereka tahu: kita bukan bunga yang bisa dipetik—kita duri dalam bayangan." ujar Fa Niangli

Ayam kecil Xiao Kuai tiba-tiba berkotek keras, seolah ikut merasakan semangat yang mulai membara di dalam aula batu itu.

Tong Lian, Mo Qingluan, Zhu Feng, Xun Wu, Nie Rulan, Yu Lianzhu—semua berlutut serentak bersama tetua.

"Hormat kepada Pemimpin Fa Niangli!" ujar mereka semua lalu pergi melaksanakan tugas mereka.

Sementara itu, di kejauhan, seekor elang utusan Fa Jinhai terbang rendah membawa gulungan pesan rahasia: gerak pasukan istana dari arah barat daya telah terpantau. Mereka hanya dua hari dari batas lembah.

"Mereka benar benar kurang ajar, dulu mereka sudah membuat adikku hampir mati dan sekarang mereka ingin memperalat adikku dan bodohnya aku hampir menyetujuinya" ujar Fa Jinhai

Bersambung

1
Ira Rachmad
nice story...
tp pendek amat yaaaaaaaaaaaa.......
Ira Rachmad
demen dah
lee zha
ringan... menarik... suka.. suka... suka.... semangat terus Thor.... smoga ide idenya mengalir dengan lancarrrr /Determined//Determined//Determined//Determined//Determined//Determined//Smile//Smile//Smile//Smile//Smile/
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
rumah ku adalah istana ku, yang penuh dengan orang² yang saling menghargai
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
hanya sebatas untaian kata tapi penuh dengan makna yang sangat mulia
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
kebodohan yang membawa keberkahan itu 🤣
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
ayam nya juga gak kalah sakti, selalu waspada akan bahaya yang akan datang
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
owalah tong tong, ada ada aja ide briliant mu 🤣
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
ada ada aja ulah tong yang 1 ini /Facepalm/
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
ibu niangli juga kemana, gak kelihatan
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
aku selalu suka cerita seperti ini, terutama mc wanita yang tegas dan baddas
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
tinggal menunggu penyesalan yang tak berujung dari kalian para parasit yang telah memandang nya sebelah mata
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
aku suka itu, lepaskan yang tak menghargai mu dan mulai kehidupan yang baru yang lebih baik lagi
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
mantap, dari tadi aku tunggu kata² ini
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
rumah ibadah gak tuh /Facepalm/
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
lagi lagi pangeran yang buta mata dan hati.
lebih memilih kerikil daripada batu berlian.
Sutami Andriani
👍👍👍
Murni Dewita
keren.....
Murni Dewita
👣
Oi Min
sembilan ma Tong Lian
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!