NovelToon NovelToon
Sang Ketua Dark Dragon

Sang Ketua Dark Dragon

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Mafia / Selingkuh / Bad Boy / Enemy to Lovers
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: Ridwan01

Dark Dragon adalah sebuah kelompok yang di buat oleh anak anak sekolah di tahun dua ribuan. mereka yang merupakan teman sekolah juga teman di tempat balapan setuju untuk membuat kelompok dengan nama itu agar mereka bisa tetap kompak dan punya wadah yang tepat untuk menyalurkan hobi mereka.
sang ketua yang bernama Adrian Wijaya merupakan anak dari seorang Kiai ternama di kotanya tapi dia tidak bisa meneruskan tanduk kepemimpinan pesantren di karenakan dia lebih suka tinggal dan sekolah di Jakarta dan mengelola bisnis orang tuanya.
hingga hidupnya berubah, dari yang hanya mengurus usaha keluarga dan Dark Dragon, tiba tiba ada seseorang yang masuk ke dalam hidupnya. siapakah dia? dan bagaimana kisah mereka juga teman temannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ridwan01, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hari pertama Suami istri 2

Akhirnya mereka sampai di sekolah, Adrian bisa saja menurunkan Sari di halte dekat sekolah, tapi Abah Khalid berpesan padanya untuk selalu menjadi seorang pria yang bertanggung jawab, jadi dia langsung membawa Sari ke sekolah, bahkan para murid terlihat terkejut karena Adrian datang bersama musuh bebuyutannya.

"Itu kan kak Adrian sama Puspita Sari"

"Ko mereka barengan ya"

"Ih ko kak Adrian mau sih sama cewek tomboy itu"

"Bukannya mereka musuhan ya?"

"Anjir, si Marina pasti nangis lihat ini"

"Ko tega sih kak Adrian selingkuh"

Banyak bisik bisik yang bisa di dengar Sari tapi yang membuatnya murung adalah kata selingkuh yang di sebutkan seorang murid. Adrian yang melihat wajah murung Sari, sepertinya mengerti apa yang sari fikirkan. Adrian menghampiri para murid yang berkumpul itu dan menatap tajam ke arah mereka satu persatu.

"Gue bukan pacar si Marina dan gue nggak perlu jaga hati siapapun, yang jadi pacar gue adalah orang yang kalian lihat saat ini bersama gue!" Pekik Adrian dengan suara lantang di depan kerumunan para siswa yang ada di koridor sekolah sambil menggenggam tangan Sari

"Ayo ke kelas!" Ucap Adrian tegas dan membawa Sari pergi dari sana dengan wajah datar dan tatapan tajam pada setiap siswa yang mencibirnya tadi

"Pak ketua kita nggak ada jaim jaimnya, keren banget" ucap Angga bangga saat melihat Adrian tanpa malu menggenggam tangan Sari di depan para murid

"Harus begitu kalau sama orang yang di sayang" jawab Hendra terkekeh

"Padahal tiga bulan yang lalu bilangnya benci" ucap Mandala tertawa

"Tak ada yang bisa menebak takdir, Dala!" Ucap Mahesa serius

"Si Irsyad sama Septian belum datang?" Tanya Samuel yang baru turun dari mobilnya

"Kayanya mereka udah di kelas deh, yuk kita susul, sekalian godain pak ketua kita" jawab Sandi terkekeh

"Ntar Lo malah pengen nikah muda juga" ledek Hendra tertawa

"Kalau ada calonnya mah hayu aja gue" jawab Sandi menaik turunkan alisnya

"Itu si Kirana, Lo kan naksir dia" ucap Angga meledek

"Lo juga naksir si Dela yang anak mami itu" ucap sandi juga meledek

"Terus si Sintia buat siapa?" Tanya Samuel serius

"Si Sintia itu misterius, dia kaya nggak suka sama lelaki manapun, padahal si Seno yang kelas sebelas IPS 2 pernah nembak dia" jawab Mandala terkekeh

"Kenapa Lo selalu tahu info tentang orang yang ada di sekolah ini?" Tanya Samuel memicingkan matanya

"Dia kan mata mata Dark Dragon!" Jawab Hendra santai lalu berjalan menuju ke kelasnya menyusul Adrian.

.................

"Lama Lo pada" keluh Septian ketus pada para sahabatnya yang baru masuk kelas

"Kenapa sih memangnya?" Tanya Hendra terkekeh

"Itu DRA, dia di palakin di Saras" jawab Irsyad tertawa

"Yang malakin malah anteng tuh di bangku depan sama Adrian" jawab Septian mencebik

"Dipalakin apa?" Tanya Mahesa serius

"Nih lihat nih, dompet gue dia kuras, katanya minta selembar malah di ambil semua" keluh Septian mencebik

"Nanti gue ganti" ucap Samuel menepuk bahu Septian

"Beneran ya!" Ucap Septian serius. Dia memang anak dari seorang pemilik toko kelontong di pasar, jadi uang jajannya sering pas Pasan meski toko ayahnya cukup sukses dan memiliki beberapa cabang di pasar lain. Septian juga di didik dengan keras oleh ayahnya jadi dia sangat jarang punya waktu banyak bersama teman temannya kalau tidak ada ijin dari ayahnya.

"Iya Septian Waluyo" jawab Samuel terkekeh

"Si Saras memang keterlaluan, dia tahu aja anak mana yang baru gajian" ucap Angga geleng geleng kepala

"Dia kayanya punya jadwal uang mingguan kita deh" ucap Mandala waspada, karena mereka memang sangat menyayangi teman wanita mereka satu satunya. Lebih tepatnya takut uang mereka di palak Saraswati

"Lo tenang aja Dala, dia itu  lebih sering malakin Irsyad sama Hendra, dia tahu diantara kita yang sudah kerja dan menghasilkan uang sendiri" ucap Samuel terkekeh

"Kalau si Irsyad sih gue tahu dia punya usaha kontrakan almarhum orang tuanya, kalau si Hendra?" Tanya Sandi serius

"Dia setiap hari mandiin mobil sama motor orang tuanya termasuk semua pekerja di rumah om Rendi" jawab Samuel tersenyum

"Iya, gue dapat gaji dari situ" jawab Hendra tidak merasa malu meski dia anak dari  seorang pengusaha properti terkenal di kotanya

"Duitnya buat apa?" Tanya Mahesa serius

"Buat gue kumpulin kalau nanti gue ngajak nikah Vania" jawab Hendra terkekeh dan membuat Irsyad terharu dengan besarnya cinta Hendra pada Vania bahkan sudah mempersiapkan semuanya sejak awal.

"Si Vania memangnya mau sama Lo?" Ledek Septian

"Meski sekarang anaknya masih susah kalau di ajak jalan, tapi gue masukin pelet gue ke kotak bekal yang sering gue kasih ke dia" jawab Hendra santai

"Bisa melet Lo?" Tanya Angga tertawa

"Bisa nih!" Ucap Hendra menjulurkan lidahnya dan membuat semua temannya tertawa

"Pak ketua adem aja" ucap mandala menoel pundak Adrian. Mandala saat ini sedang berkumpul di bangku Hendra yang berada di belakang Adrian

"Gue lagi sibuk ngasih pelajaran perempuan nakal ini" jawab Adrian menunjuk Saraswati yang sedang menulis sesuatu

"Pelajaran apa memangnya?" Tanya Sandi yang langsung menghampiri bangku Adrian dan melihat apa yang di tulis Saraswati

"Gue kapok, dan nggak akan malakin Waluyo lagi" ucap Sandi menyebutkan apa yang di tulis Saraswati

"Ganti jadi Septian lah, Saraswati!" Pekik Septian cemberut

"Adrian nyuruhnya Waluyo aja katanya" jawab Saraswati nyengir dan mendapat geplakan di keningnya oleh Adrian

"Fitnah Lo!" Pekik Adrian terkekeh dan mengacak rambut Saraswati.

keadaan markas belum di perbaiki tapi mereka sudah meminta beberapa anggota yang punya waktu luang untuk membereskan itu, sampai nanti pulang sekolah mereka juga akan membantu dan membeli beberapa perabotan yang sudah rusak akibat kejadian semalam.

"Menurut Lo, ketua kita sudah bukan perjaka lagi nggak?" bisik Angga

"Sari jalannya biasa aja tuh tadi, berarti mereka masih aman" bisik Sandi

"Kira kira dia akan tahan berapa lama, nggak pegang pegang si Sari?" tanya Angga

"Dia anak Kiai makannya pasti kuat" jawab Sandi

"Gue nggak yakin" sahut Angga terkekeh

mereka kembali diam karena bel masuk sudah berbunyi dan guru pelajaran pertama sudah masuk untuk mengajar mereka.

1
darsih
aduh Samuel kasihan keluarga nya ga ada
lanjut KA penasaran
Ridwan01: siap kak terima kasih 🙏☺️
total 1 replies
darsih
jngn berharap ferdinad sari ga bisa d rayu 😀
Ridwan01: benar sekali kak, Sari cuma bisa di rayu pakai bolu pisang 🤭
total 1 replies
Ridwan01
alur ceritanya Santai dan menarik, silahkan mampir👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!