NovelToon NovelToon
The Great Wife (Istri Hebat)

The Great Wife (Istri Hebat)

Status: sedang berlangsung
Genre:Bad Boy / Mata-mata/Agen / Dijodohkan Orang Tua / Pengantin Pengganti
Popularitas:6.1k
Nilai: 5
Nama Author: Alisha Chanel

Mata elang Layla mengamati pria yang akan menjadi suaminya dari ujung kaki hingga ujung kepala. Tindikan di telinga, tato di lengan, dan aura berbahaya yang terpancar, adalah definisi seorang badboy. Layla mendesah dalam hati. Menikahi pria ini sepertinya akan menjadi misi yang sangat sulit sepanjang karir Layla menjadi agen mata-mata.

Tapi untuk menemukan batu permata yang sangat langka dan telah lama mereka cari, Layla butuh akses untuk memasuki keluarga Bagaskara. Dan satu-satunya cara adalah melalui pernikahan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alisha Chanel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14

Dari balik pilar rumah, Nadin mengamati setiap gerak-gerik Adrian dan Layla. Hatinya mencelos melihat kemesraan yang terpancar dari keduanya.

Senyum Layla yang merekah saat Adrian mengusap rambutnya, tatapan teduh Adrian saat menatap Layla, semuanya terasa seperti pisau yang mengiris-iris hati gadis berambut pirang kecoklatan itu.

Nadin menggigit bibir bawahnya, berusaha menahan air mata yang mulai menggenang di pelupuk mata. Penyesalan merayapi setiap sudut hatinya. Nadin ingin menjerit, ia menyesal telah membatalkan perjodohannya dengan Adrian, menyesal telah memberikan kesempatan pada Layla untuk merebut Adrian darinya.

Dahulu, Nadin merasa perjodohan ini adalah sebuah paksaan. Ia merasa tidak memiliki perasaan apa pun terhadap Adrian. Nadin masih ingin bebas, masih ingin mengejar mimpinya sendiri tanpa terikat oleh perjodohan konyol ini.

Namun, setelah melihat Adrian bersama Layla, Nadin baru menyadari betapa bodohnya dirinya. Gadis itu baru menyadari bahwa Adrian adalah pria yang baik, perhatian, dan penyayang. Bukan pria pembangkang, pemberontak dan suka membuat masalah seperti yang digosipkan orang-orang.

Adrian terlihat berbeda dari rumor yang beredar selama ini. Tidak ada kesan bad boy atau pria brengsek. Pria itu justru terlihat begitu lembut, perhatian, dan selalu memperlakukan Layla dengan baik. Nadin semakin yakin, semua cerita buruk tentang Adrian hanyalah bualan semata.

"Aku tidak bisa membiarkan ini terjadi. Aku harus merebut Adrian kembali." Nadin mengepalkan tangannya erat-erat.

Nadin tidak peduli jika ia harus menyakiti Layla. Ia tidak peduli jika ia harus melanggar semua aturan dan norma yang ada. Yang terpenting bagi Nadin adalah bisa mendapatkan Adrian kembali ke sisinya.

"Layla, sejak awal Adrian adalah milikku, jadi kamu harus mengembalikannya padaku!" Nadin terus bermonolog. Nadin tidak bisa membiarkan Layla merebut Adrian darinya. Adrian adalah miliknya sejak awal, dan Nadin akan melakukan apapun untuk mendapatkan Adrian kembali.

"Mulai besok Layla dan Adrian tidak akan bisa bertemu, ini saat yang tepat untukku meyakinkan Adrian kalau aku jauh lebih baik daripada Layla." Nadin tersenyum licik.

Rencana mulai tersusun di benaknya. Nadin akan menunjukkan pada Adrian bahwa dirinyalah yang lebih layak untuk menjadi istri Adrian dibandingkan dengan Layla.

***

***

Beberapa hari kemudian...

Layla menghela napas panjang, menatap langit-langit kamarnya yang terasa semakin sempit. Beberapa hari menjelang pernikahannya dengan Adrian, ia merasa seperti burung dalam sangkar emas.

"Sebenarnya siapa orang yang menciptakan tradisi yang menyiksa ini? Aku bisa gila kalau terus terkurung di dalam kamar seperti ini." gumam Layla. Tradisi pingitan yang seharusnya menjadi momen sakral, justru menjadi siksaan yang tak berujung bagi gadis cantik itu.

Setiap sudut kamar itu sudah Layla jelajahi, setiap buku telah dibacanya berulang kali. Namun, tak ada yang mampu mengusir kebosanan yang mencengkeram hati Layla. Ia merindukan kebebasan, merindukan sinar matahari dan juga merindukan Adrian.

Di tengah kegelisahan yang Layla rasakan, Layla tidak menyadari bahwa pingitannya justru membuka celah bagi Nadin, adik tirinya. Nadin memanfaatkan kesempatan itu untuk menemui Adrian di kantornya siang itu.

***

Adrian tengah berkutat dengan laporan, pikirannya sepenuhnya terfokus pada data-data yang berderet di layar komputernya. Deadline pekerjaan yang diberikan dad Kenzo semakin dekat, dan Adrian harus memastikan tidak ada sedikitpun kesalahan sebelum dad Kenzo memeriksanya.

"Tok...tok...tok...!" Ketukan pelan di pintu membuat dahi Adrian mengernyit.

"Maaf tuan Adrian, ada tamu yang ingin bertemu," suara lembut Rina, sang sekretaris terdengar dari balik pintu.

"Rina, bukannya aku sudah bilang kalau aku tidak mau menerima tamu hari ini. Katakan saja aku sedang sibuk dan tak bisa diganggu!" titah Adrian tanpa menatap ke arah sang sekretaris.

"Tapi tuan, orang yang ingin menemui anda wajahnya sangat mirip dengan nona Layla." Rina tampak ragu, tapi ia tetap memberanikan diri untuk mengatakannya pada tuan Adrian.

"Wajah yang mirip dengan Layla?" Seketika, jantung Adrian berdegup kencang. Salah satu alasan Adrian menyibukan diri dengan pekerjaan adalah upaya untuk mengalihkan pikirannya dari satu nama yang terus berputar di benaknya, yaitu Layla.

Namun ketika mendengar nama gadis itu disebut, semua data dan laporan yang tadinya memenuhi benak Adrian seketika lenyap, digantikan oleh wajah Layla yang sedang tersenyum manis.

"Satu-satunya orang yang memiliki kemiripan dengan Layla hanyalah Nadin, adik tiri Layla. Apa yang membawa Nadin ke sini? Mungkinkah Nadin membawa pesan dari Layla?" gumam Adrian. Wajahnya terlihat penuh pengharapan mendapat kabar dari sang kekasih hati.

"Baiklah, suruh dia masuk," putus Adrian, rasa penasaran mengalahkan keengganannya menemui Nadin.

"Baik tuan." patuh Rina.

Tak lama setelah Rina pergi, pintu ruang kerja Adrian kembali terbuka, dan sosok yang sangat familiar mulai melangkah masuk. Benar dugaan Adrian, orang yang ingin menemuinya adalah Nadin. Gadis itu tersenyum manis, namun Adrian menangkap sesuatu yang berbeda di mata gadis itu. Bukan tatapan polos seperti yang biasa ia lihat pada Layla, melainkan sorot penuh perhitungan.

"Hai, Adrian," sapa Nadin dengan nada menggoda.

"Apa yang membawamu datang ke sini Nadin? Apa Layla yang menyuruhmu? Apa kamu ingin menyampaikan pesan dari Layla?" tanya Adrian penasaran.

"Tidak, kak Layla tidak menyuruhku. Aku datang atas keinginanku sendiri. Aku datang untuk membawakanmu makan siang, aku sendiri yang memasaknya loh." ucap Nadin dengan senyum menggoda.

"Hari ini aku sedang sibuk, tidak ada waktu untuk makan siang denganmu." Adrian menolak niat baik Nadin mentah-mentah.

"Jika tidak ada yang ingin dibicarakan lagi kau bisa pergi, pintunya ada di sana. Oh ya tutup pintunya kembali setelah kau pergi." Adrian mengusir Nadin secara halus.

"Kenapa sikapmu padaku dingin sekali Adrian?" Nadin tersenyum sinis. "Aku lihat sikapmu pada kak Layla sangat lembut. Apa sih bagusnya dia dariku? Kak Layla itu hanya gadis kampung Adrian, harusnya kamu itu menikah denganku bukan dengan kak Layla." Nadin mencoba merayu pria itu agar membatalkan pernikahannya dengan Layla.

"Apa maksud dari ucapanmu Nadin?" rahang Adrian mengeras.

"Adrian, kamu tahu sendirikan kan seharusnya kamu itu menikah denganku? Dulu, perjodohan ini memang diatur untukku, bukan untuk kak Layla. Dia hanya seorang pengganti," ujar Nadin dengan nada memelas.

"Kamu kan tahu sendiri kalau itu dulu! Ingat Nadin, dulu kamu sendiri yang menolak perjodohan ini. Sekarang, aku hanya mencintai Layla dan aku hanya akan menikah dengannya." Adrian menatap Nadin dengan tatapan dingin.

Grep! Nadin memeluk Adrian ketika pria itu membelakanginya.

"Aku tahu kamu sedang marah padaku Adrian, tidak mungkin kamu lebih memilih gadis kampung itu dari pada aku." ucap gadis itu dengan penuh rasa percaya diri.

"Jangan sentuh aku!" desis Adrian dengan nada dingin yang belum pernah didengar Nadin sebelumnya.

Reaksi Adrian di luar dugaan. Pria bertubuh jangkung itu melepaskan pelukan Nadin dengan kasar, membuat tubuh Nadin terhuyung lalu membentur tembok. Rasa sakit menjalar di punggungnya, namun hatinya lebih sakit lagi.

"Kau kasar sekali Adrian?" Nadin terisak. Nadin tak percaya Adrian bisa bersikap sekasar ini padanya. Selama ini, Nadin selalu melihat Adrian sebagai sosok yang lembut dan penyayang. Ternyata, semua itu hanya berlaku untuk Layla saja.

Bersambung.

1
Anjani
OMG, cuma demi hp Nadin sampel rela tidur sama om-om
Anjani
astaga, ternyata Nadin jadi ani-ani😱
Anjani
semangat Layla💪
Anjani
mungkin ibu kamu kena pelet layla 😂
Dew666
👩‍❤️‍👩👩‍❤️‍👩👩‍❤️‍👩👩‍❤️‍👩👩‍❤️‍👩
Anjani
pak Hendra kayaknya sangat mencintai ibunya Layla, kenapa ibunya Layla malah lebih milih mokondo kaya si indra
Alisha Chanel: Hanya ibunya Layla dan Author yang tahu🤭
total 1 replies
Anjani
pantesan perusahaannya gak berkembang, rupanya di korupsi toh
Alisha Chanel: Susah emang😌
total 1 replies
Anjani
ternyata Indra bisa merasa bersalah juga
Alisha Chanel: Indra juga manusia🤭
total 1 replies
Anjani
dasar laki mokondo gak tahu diri🤬
Anjani
layla keren, gak mudah di tindak kaya pemeran utama waita di novel lain😂
Alisha Chanel: Tapi kurang laris novelnya kak, kayaknya pembaca lebih suka pemeran utama wanita yang teraniaya🤭
total 1 replies
Anjani
semoga ya mom
Alisha Chanel: Aamiin
total 1 replies
Anjani
dasar bucin😂
Anjani
seberat apapun masalah suami istri, akan selesai di atas ranjang 🤭
Alisha Chanel: Betul sekali🤭
total 1 replies
Anjani
suami istri sama saja ternyata
Alisha Chanel: Mereka jodoh😄
total 1 replies
Anjani
emak-emak mau kaya atau miskin mulutnya lemes🤭
Alisha Chanel: Betul, udah bakat alami kayaknya🤣
total 1 replies
Anjani
tidak semudah itu ferguso
Anjani
hebat joshua ush jadi profesor di usia muda, adrian aja blm lulus kuliahnya. semoga layla gak berpaling
Anjani
jangan beri celah pada pebinor
Alisha Chanel: Betul👍
total 1 replies
Anjani
makanya jangan gantung perasaan wanita
Alisha Chanel: Betul
total 1 replies
Anjani
dasar nenek gatel, udah tua pake inplan
Alisha Chanel: Makin dua makin jadi🤔
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!