Pernikahan Aulia di uji melalui suami dan keluarganya. Hidup bahagia yang dia bayangkan kini sirna sejak hadirnya orang ketiga. Bahkan anak kandungnya sendiri pun tak pernah mendapat perhatian dan kasih sayang dari ayahnya. Perhatiannya hanya di tu jukan pada ponakan satu-satunya. Tanpa keluarga sang suami tau jika wanita yang seringkali mereka hina dan rendahkan, bukanlah wanita biasa
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aliyah Ramahdani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Membujuk Aulia
Tok... Tok... Tok...
Suara ketukan di pintu kamar hotel Felix membuatnya tersadar dari tidurnya. Dia meraih ponselnya yang dia letakkan di samping batal. Felix segera bangkit dan meraih kunci mobilnya begitu melihat jam di layar ponselnya
" Jam sembilan? Astaga... Kenapa aku bisa ketiduran begini" ucapnya segera membuka pintu
" Selamat pagi pak fel-"
" Maaf, aku sedang buru-buru" jawab Felix segera berlari. Padahal karyawan hotel belum menyelesaikan ucapannya
Felix segera berlari ke parkiran dan menuju mobilnya. Baru saja masuk ke dalam mobil, ponselnya pun berdering. Nama Rudi terlihat di layar
" Selamat pagi pak Felix, apakah anda masih berada di hotel?" Tanya Rudi dari seberang telepon
" Maaf, hari ini saya ada urusan. Dan jika memungkinkan hari ini juga saya akan kembali. Jadi, saya serahkan semuanya padamu" jawabnya kemudian menutup teleponnya
Dengan laju yang sedikit tinggi, Felix segera ke warung bakso. Dia berharap Aulia akan menemuinya hari ini
Tak lama, dia pun tiba di sana. Dan untung saja warung bakso itu sudah buka. Dengan segera Felix masuk ke dalam warung. begitu melihat Felix, Ibu Rita pun sedikit terkejut
" Bukannya Mas yang kemarin datang menemui neng Aulia, ya?" Tanyanya
" Iya bu, ini saya. apa aulia ada? Saya ingin bertemu dengannya. Ada hal penting yang harus saya katakan padanya" ucap felix
" Maaf Mas, tapi neng aulianya hari ini tidak bisa datang ke sini. dia kurang enak badan katanya" jawab Bu Rita sedikit berbohong
" Lalu, di mana aku bisa menemuinya, Bu?" Tanya Felix terlihat ada rasa kecewa di matanya
" Sekali lagi maafkan saya, Mas. saya tidak bisa memberitahukan mas tentang keberadaan neng Aulia" jawabnya terlihat tidak enak
" Saya mohon bu, tolong beritahu saya. ini menyangkut orang tua Aulia" ucap Felix memohon
" Orang tua neng Aulia? emangnya betul mas mengenal neng Aulia dan keluarganya?" Tanya Bu Rita lembut
" Iya bu, saya mengenal keluarganya. dan dia pun juga mengenal saya. Jadi tolong katakan di mana Aulia"
Mendengar percakapan keduanya, pak Ismail pun menghampiri mereka
" Bu, siapa pria ini? bapak dengar kok sepertinya nama neng Aulia di sebut?" Ucap pak Ismail
" Iya pak, katanya dia mengenal neng Aulia" jawab Bu Rita menatap suaminya
" Apa benar mas ini mengenal neng Aulia? atau hanya mengaku sebagai kenalan neng Aulia? Atau jangan-jangan mas salah satu keluarga mantan suaminya neng Aulia?" Tanya pak Ismail curiga
" Tidak Pak, Saya tidak mengenal suami Aulia" jawabnya
" Saya bahkan keluarga Aulia sudah lama mencari keberadaannya. dan Kemarin, saya tak sengaja melihatnya di sini. kalau bisa saya ingin bertemu lagi dengannya, karena ada hal yang ingin saya katakan dan ini menyangkut orang tuanya" mohon Felix
Kedua pasangan itu saling berpandangan. mereka bingung, apakah harus percaya pada pria ini? atau harus mengusirnya? tapi bagaimana jika perkataan pria ini benar? Pikir mereka
" Baiklah, ibu akan bertanya pada neng Aulia dulu, kalau dia bersedia, ibu akan membawa mas bertemu dengannya" ucap Bu rita
Ibu Rita pun segera melangkah masuk. sementara, pak Ismail kembali melayani pembelinya yang baru saja datang
Melihat keadaan sedikit aman, Felix pun segera masuk diam-diam mengikuti bu Rita dari belakang
" Ternyata ada pintu penghubung di sini" ucap Felix begitu berhasil keluar dari warung melalui pintu belakang
Felix terus mengikuti langkah Bu Rita dari belakang tanpa sepengetahuannya. Hingga Felix melihat sebuah rumah sederhana namun tampak sangat nyaman
" Mungkin kah itu rumah mereka?" Gumamnya terus melangkah Bu rita memasuki rumahnya, dan segera menemui Aulia yang saat itu baru saja menyelesaikan semua pekerjaan rumah dan sedang bermain bersama kayla
" Neng, pria yang kemarin kembali. Katanya ada yang ingin dia sampaikan" ucap Bu Rita begitu menemui Aulia
" Minta saja dia pula-"
" Aulia..!! Keluarlah, aku tau kamu ada di dalam. Tolong temui aku sebentar"
Belum juga Aulia menyelesaikan ucapannya, dari depan sudah terdengar suara Felix memanggilnya
" Sepertinya dia mengikuti ibu untuk datang kemari, neng" ucap Bu Rita tak enak pada aulia
" Lebih baik neng temui saja dia, mungkin saja memang ada yang ingin dia katakan" saran Bu rita
" Baiklah bu" jawabnya dan menitipkan Kayla pada Bu rita
Aulia terpaksa keluar menemui Felix. Sebenarnya dia sangat malu jika harus bertemu Felix dengan keadaan seperti itu. Dia takut jika Felix menertawakannya karena dulu dia lebih memilih vino di bandingkan dirinya
" A-a-a ada perlu apa kamu kemari?" Tanya Aulia terbata-bata sembari menundukkan kepalanya
" Aulia, apa kau baik-baik saja?" Tanyanya
" Seperti yang kamu lihat. Tolong katakan ada perlu apa kamu denganku?"
" Kemana saja kamu selama ini? Kenapa tak pernah memberi kabar? Apa kamu tak pernah memikirkan perasaanku dan juga keluargamu?"
" Maafkan aku"
" Apa yang sebenarnya terjadi? Dimana pria pilihan mu itu?" Tanyanya. dia tak ingin Aulia tau jika dia sudah mengetahui tentang perceraiannya
" Maafkan aku, lebih baik kamu pergi dan aku mohon jangan pernah kembali" ucap Aulia beranjak pergi
" Apa dia menceraikanmu, Aulia?" Ucap Felix membuat langkah Aulia terhenti
" Pergilah" jawab Aulia
Bukannya pergi, Felix malah melangkah menghampiri Aulia dan menarik tangan Aulia sehingga mereka pun saling berhadapan
" Lepaskan aku " ucap Aulia
" Apa yang di lakukan pria itu padamu? Apakah dia menyakitimu? Apa selama ini kamu tidak bahagia, Aulia?" Tanya Felix namun Aulia hanya terdiam
" Jawab, Aulia...!! Apa karena pria itu meninggalkanmu hingga kamu tak bisa bicara lagi? Katakan padaku, apa selama ini kamu bahagia..!!?"
" Maafkan aku"
" Aku butuh jawabanmu, Aulia..!! Agar aku bisa merasa tenang jika memang kamu bahagia bersamanya" ucap Felix tidak sabar
" Iya, aku bahagia bersama pria pilihanku..!! Jadi pergilah" jawab Aulia berusaha menarik tangannya
" Jika memang kamu bahagia, lalu kenapa dia meninggalkanmu? Lihat dirimu yang sekarang, aku yakin kamu tidak pernah bahagia bersamanya"
" Kamu tau, Aulia. Hingga saat ini aku belum bisa melupakanmu, tapi aku berjanji pada diriku sendiri, begitu aku mendengar bahwa kau sangat bahagia dengan pria itu, maka aku akan merelakanmu. Tapi sekarang, tanpa kamu mengatakannya pun aku sudah tau bahwa kau tidak bahagia. Bahkan ada sedikit penyesalan di matamu karena pilihan bodohmu itu" ucapnya mantap
" Cukup..!!! Jangan salahkan dia, ini semua salahku" teriak aulia
" Setelah semua yang dia lakukan padamu, kamu masih saja membelanya? Dimana pikiranmu? Kau tak tau kan kepergianmu membuat semua orang menderita? Termasuk aku...!!!!"
" Aku mohon pergilah jika hanya itu yang akan kau katakan" ucapnya melepaskan cengkraman felix
" Kembalilah, Aulia. Mereka sangat merindukanmu. Sejak kepergianmu, Tante Ratna selalu sakit karena memikirkan dan merindukanmu. Bahkan, hari ini pun Tante Ratna sedang di rawat di rumah sakit. Tak ada obat yang bisa menyembuhkannya, karena kamulah obat itu, Aulia" ucap Felix
Mendengar ucapan Felix, airmata Aulia pun segera mengalir. Ada perasaan rindu yang sangat berat yang dia rasakan untuk keluarganya, tapi dia juga malu untuk pulang
" Aku tau kamu pasti punya rasa malu untuk kembali. tapi percayalah, mereka semua menyayangimu dan menunggu kepulanganmu, meskipun mereka mungkin kecewa padamu. Aku mohon kembali lah" ucapnya lagi dan itu makin membuat Aulia menangis sesenggukan
krsel bgt