NovelToon NovelToon
Belenggu

Belenggu

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Selingkuh
Popularitas:12.3k
Nilai: 5
Nama Author: nenah adja

Dia terjerat dalam sebatas ingatan dimana sebuah rantai membelenggunya, perlakuan manis yang perlahan menjeratnya semakin dalam dan menyiksa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nenah adja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Flashback (1)

Valeri duduk di depan pusara orang tuanya. Setelah satu bulan lalu berita meninggalnya mereka kini Valeri bisa menguburkan keduanya dengan layak.

Valeri tak bisa menghilangkan kekecewaan dan rasa sedihnya saat polisi datang dan mengatakan jika kedua orang tuanya adalah pelaku bunuh diri di hotel Starlight yang ramai di perbincangkan baik itu di media sosial atau televisi.

Setelah satu bulan mayat kedua orang tuanya yang sudah tak berbentuk itu di periksa kepolisian di kembalikan dan dapat di kuburkan dengan layak.

Mayat keduanya tidak utuh bahkan mayat ayahnya hanya di temukan beberapa bagian saja, sebab bagian lainnya sudah hancur. Perkiraan polisi ayahnya adalah yang memasang bom di tubuhnya lalu ibunya hanya menggenggam tangan ayahnya seolah mendukung apa yang ayahnya lakukan.

Meski kepolisian mengungkap kebenaran beserta barang bukti jika orang tuanya yang melakukan bom bunuh diri dan menewaskan puluhan orang disana, Valeri tetap tak percaya jika orang tuanya mampu melakukan itu.

Apa tujuan mereka melakukan hal kejam dan bodoh seperti itu? Sementara selama ini mereka bukan penganut paham terorism.

Valeri meremas gundukan tanah tersebut dengan menunduk hingga di melihat seorang pria tinggi tegap dengan wajah tampan menghampirinya.

"Siapa kau?" tanyanya. pria itu menyeringai.

"Kau putri mereka?" Bukannya menjawab pria itu balik bertanya.

Valeri mengangguk. "Bagus sekali. Kau tahu apa yang mereka lakukan, bukan?" Valeri diam dengan menelan ludahnya kasar. Sejak polisi menyatakan kedua orang tuanya sebagai pelaku kejahatan semua orang menjauhinya bahkan memaki orang tuanya yang telah tiada.

"Karena yang tersisa kau. Kau yang harus menebus dosa mereka."

"Apa maksudmu?" Valeri jelas tak mengerti dengan perkataan pria itu, hingga tubuhnya di seret paksa para pengawal yang sejak tadi berdiri di belakang pria itu.

"Mau apa kalian. Lepaskan aku!" namun mereka tak menghiraukan dan terus membawanya masuk ke dalam sebuah mobil.

Valeri di seret ke sebuah gudang lalu tubuhnya di lempar dengan kasar.

"Apa maumu?" Valeri merasakan sakit di sekujur tubuhnya sebab baru saja di lempar di kerasnya lantai.

Valeri menatap pria tampan tadi duduk dengan tenang di sebuah kursi. "Kau tahu apa yang mereka lakukan membuat aku kehilangan banyak hal." pria itu mencondongkan tubuhnya dengan mencengkram rambut Valeri hingga dia mendongak dengan bibir yang meringis.

"Mereka merenggut hal yang paling berharga dalam hidupku. Aku ingin tahu bagaimana kau menggantinya?"

"Jika itu tentang insiden bom bunuh diri, aku tak tahu apapun. T- tolong lepaskan aku."

"Bagaimana bisa aku melepaskanmu?"

"Aku tidak bersalah."

"Apa orang- orang yang mati karena mereka juga bersalah? Kau tahu siapa saja mereka?" Valeri menggeleng.

"Aku tak tahu siapa saja, tapi aku minta maaf atas nama orang tuaku." Valeri mulai menangis.

Pria itu tiba-tiba tertawa. "Apa maafmu bisa mengembalikan mereka!" bentaknya. "Apa maafmu bisa membuat kekasihku kembali?" Valeri menggeleng. Jelas itu tak mungkin.

"Jadi apa yang bisa kau lakukan untuk menebusnya?" Valeri merasakan tarikan di rambutnya semakin erat. Kulit kepalanya bahkan terasa perih seolah seluruh rambutnya akan tercabut dari akarnya.

"Apa yang bisa aku lakukan?" Valeri bertanya lirih. Dia akui apa yang di lakukan orang tuanya salah. Jika dia bisa menebusnya, akan dia lakukan.

Valeri merasakan kepalanya di hempaskan kasar hingga membuat kepalanya terbentur lantai.

"Kau akan mendapatkan penderitaan yang sangat menyakitkan yang tidak akan pernah kau bayangkan." Pria itu bangkit berdiri. "Ikat dia, jangan beri makan atau minum," titahnya pada pria berbadan besar di belakangnya. Setelah itu Valeri melihat pria itu pergi, sementara tubuhnya di tarik dan diikat dengan rantai.

Berhari-hari Valeri diam dalam kondisi terikat rantai besi yang di bentangkan di kedua sisi tembok, tanpa mendapatkan makan. Bibirnya bahkan berdarah saking keringnya tenggorokannya karena tak mendapatkan minum. Valeri berusaha tetap hidup dengan kondisi tubuh yang lemas.

....

Valeri membuka matanya pelan saat melihat cahaya masuk dari pentilasi kecil di atas ruangan, mata sayunya mengerjap merasakan hangatnya sinar matahari. Valeri terenyuh. Dia kira dia sedang bermimpi, namun saat bangun dan mendapati dirinya masih ada disana Valeri kira ini kenyataan. Saat mengingat dia tak berdaya Valeri akan menangis lalu kembali tertidur karena lelah.

Valeri kira dia akan mati setelah tidak makan berhari-hari, hingga Valeri mendengar suara pintu terbuka. Valeri mendongak saat mendengar langkah kaki pria tinggi besar dengan sebuah nampan di tangannya lalu meletakannya di depan Valeri. Tanpa bicara pria itu mengendurkan ikatan Valeri lalu pergi.

Valeri terduduk dengan kaki yang lemas sebab beberapa hari ini dia diikat berdiri, lalu kini ikatannya di kendurkan hingga dia bisa bergerak meski tubuhnya masih kaku dan lemas.

Valeri melihat makanan di nampan juga air minum dalam botol yang di letakan penjaga. Bukanya segera makan dia justru menangis. "Ayah, Ibu. Kenapa kalian melakukan ini padaku," lirihnya dengan suara lemah.

Valeri mengulurkan tangannya yang masih terikat untuk mengambil botol minuman, lalu meneguknya untuk membasahi tenggorokkannya lalu mulai makan.

Valeri merasakan tubuhnya sedikit segar karena sudah makan dan minum. Meski dia masih merasakan sakit di sekujur tubuhnya tapi Valeri kira dia belum akan mati.

Pintu kembali terbuka dan Valeri melihat pria tampan yang beberapa hari lalu menculiknya masuk dan menghampirinya.

"Aku terkejut kau masih hidup," ejeknya.

"Apa hukumannya sudah selesai?" Valeri sudah disana berhari-hari dan dia kira pria itu kembali untuk melepaskannya.

Pria itu terkekeh. "Kau bermimpi? orang yang membunuh bisa mendapat hukuman bertahun-tahun. Lalu kau ingin aku melepaskanmu dalam satu minggu. Kau tahu berapa orang yang mati disana termasuk kekasihku?" Valeri menelan ludahnya kasar.

"Bahkan seumur hidupmu pun tak akan cukup untuk menebusnya."

Valeri menggeleng. "Tapi itu bukan salahku. Bukan aku yang membunuh mereka."

"Tapi kau anak pembunuh itu. Jadi kau yang harus bertanggung jawab." pria itu bangkit. "Bawa dia!" ucapnya pada pengawal.

"Kemana? Kau akan membawaku kemana?" Valeri menggeleng dan meronta saat rantai di tubuhnya di lepaskan.

"Tidak, lepaskan aku. Aku mohon aku tidak bersalah!" Valeri di seret keluar dan berjalan di atara pepohonan tinggi tak peduli kakinya yang tanpa alas terluka karena menginjak ranting, pengawal terus menyeretnya, hingga dia melihat sebuah mobil lalu tubuhnya terhempas kedalamnya.

Valeri dibawa keluar dari gerbang besar dengan mobil tersebut hingga beberapa jam kemudian dia berhenti di sebuah rumah besar.

Tubuh Valeri kembali di seret masuk ke dalam rumah. "Persiapkan dia," ucap si pengawal kepada wanita paruh baya yang menatapnya dengan raut datar.

Wanita paruh baya itu menggandengnya masuk semakin dalam hingga memasuki sebuah kamar. Wanita paruh baya itu membawa Valeri terus masuk lalu membuka pintu kamar mandi.

"Kau mau apa?" tanyanya saat wanita itu mengulurkan tangannya.

"Aku akan memandikanmu."

Valeri menggeleng. "Aku bisa sendiri."

"Maafkan aku, Nona. Tapi kau harus mengikuti perintah."

Valeri menunduk malu saat wanita paruh baya itu memandikannya hingga bersih dan tubuh kotornya hilang menampilkan kulit putih bersih tanpa cela.

Selesai dengan mandi, Valeri di gandeng kembali ke dalam kamar, disana dia melihat gaun indah berwarna putih yang mengembang cantik. "Gaun pengantin?" gumamnya.

Valeri melihat pada wanita yang sejak tadi mengurusnya. "Untuk apa gaun ini?" tanyanya.

"Untuk anda, Nona."

"Tapi ini gaun pengantin?"

"Karena hari ini adalah hari pernikahan anda."

"Apa!"

....

1
Erna Wati
semoga nanti Mario akan mencintai valery.bahkan lebih dr yg Valery rasakan..Mario akan bucin akut kn Thor?🤣🤣
Dinda Putri
mario mulai goyah... bikin mario bucin akut Thor🤭
mbu ne
penasaran.. dibagian yg Mario menyesal setelahnya....(eh...ada bagian itu nanti ngga Thor?)..🤭
Agus Tina
Aku lebih suka Valerie dan Mario tidak bersatu ... tetlalu biasa cetitanya klu mrk dibiarkan bersatu dan bahagia selamanya ...
Lia Haeliah
nanti omongan valeri jadi kenyataan mario hidup dalam kesendirian kesedihan meratapi Valerie yang ga mau kembali dan terlanjur benci sama Mario
Dinda Putri
bikin Mario cinta mati sama valerry thor biar kapok tuh Mario greget banget 😤😤😤
Saadah Rangkuti
lanjut thor...
mbu ne
deg2an bacanya
Dinda Putri
semangat up thor
Erna Wati
malang sekali sabib Valery
Debu Nakal
nice
rini apriyanti
bagus banget banget ceritanya,alurnya gak monoton dan gak banyak tokoh, recommended
Saadah Rangkuti
akankah valery bisa lari dari Mario?
Saadah Rangkuti
oh ternyata....😭😭😭
Saadah Rangkuti
dan jangan sampai kau menyesal Mario!! 😶😶
Saadah Rangkuti
semoga berhasil valeri
Myra Myra
pergi jauh dari Mario...kasihan vio
Naila Saputri
bagus cerita
Vay
💜💜
mbu ne
Mario, jangan sampai terlambat menyadari perasaan kamu yg sebenarnya ke Valeri ya...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!