NovelToon NovelToon
Jerat Cinta Gadis Desa

Jerat Cinta Gadis Desa

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa pedesaan
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: Ika Dw

Sari, seorang gadis desa yang hidupnya tak pernah lepas dari penderitaan. Semenjak ibunya meninggal dia diasuh oleh kakeknya dengan kondisi yang serba pas-pasan dan tak luput dari penghinaan. Tanpa kesengajaan dia bertemu dengan seorang pria dalam kondisinya terluka parah. Tak berpikir panjang, dia pun membawa pulang dan merawatnya hingga sembuh.

Akankah Sari bahagia setelah melewati hari-harinya bersama pria itu? Atau sebaliknya, dia dibuat kecewa setelah tumbuh rasa cinta?

Yuk simak kisahnya hanya tersedia di Noveltoon. Dengan penulis:Ika Dw
Karya original eksklusif.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ika Dw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19. Cemas

"Mas Jaka, bisa dijelaskan padaku? Mereka itu siapa? Kamu mengenalinya?" tanya Sari.

Perasaan Sari mulai tak tenang mendapati suaminya pulang bersama dua orang yang tak dikenalnya. Ia khawatir mereka memiliki niatan jahat terhadap keluarganya.

"Aku nggak kenal sama mereka, tapi mereka bilang mengenaliku. Awalnya aku nggak mau mereka ikut ke sini, tapi mereka maksa," bantah Jaka.

"Terus mereka bilang apa saja padamu? Mereka nggak ada niatan untuk membawamu pergi dari sini kan?"

Jaka menggeleng. "Mereka nggak bilang apa-apa, katanya cuma mau numpang istirahat sebentar. Oh ya dek, tolong buatin kopi buat mereka dong! Aku mau menemuinya dulu, nggak enak kan, masa ada tamu dicuekin?"

Sari mulai was-was. Ia takut mereka memang mengenali suaminya. Kini yang ia cemaskan bagaimana kalau sampai Jaka dibawa pergi? Di mana ia harus mencarinya? Mungkinkah ia akan meninggalkan kakeknya sendirian dan ikut bersama suaminya?

Melihat istrinya bengong Jaka pun menegurnya. "Dek! Kok malah bengong sih! Ayo sana buatin kopi!"

"A—ah iya, tunggu sebentar."

Dengan perasaan gelisahnya Sari menuju dapur dan membuatkan kopi untuk para tamunya.

Di ruang tamu yang usang Jaka menemani dua pria itu. Meskipun ia tak merasa mengenalnya sebagai tuan rumah ia harus bersikap baik terhadap mereka.

"Em..., kalau boleh tahu kalian ini berasal dari mana? Kenapa kalian bilang kalau aku ini memiliki kemiripan dengan majikan kalian?"

Dua pria itu saling bertatapan. Keyakinan mereka memudar saat pria itu meyakini tidak pernah mengenalinya.

"Maaf Tuan, memang benar kalau anda ini memiliki kemiripan dengan majikan kami. Kami juga memiliki buktinya."

Salah satu dari mereka menunjukkan sebuah foto di galeri dan menyerahkannya pada Jaka. Di situ Jaka terkejut melihat gambar seorang pria yang memiliki kesamaan dengannya.

"Loh, wajahnya kok mirip denganku? Tapi aku yakin ini bukan aku. Kalau boleh tahu di mana keberadaan majikan kalian saat ini?"

"Beliau menghilang Tuan. Mobilnya ditemukan di tepi jurang. Semua orang berpikir majikan kami sudah meninggal, tapi jasadnya sampai sekarang belum diketemukan, dan kami tidak sengaja melihat orang yang sama persis seperti majikan kami, yaitu anda sendiri."

"Di jurang?" Jaka mengerjabkan matanya. Dari cerita dus pria itu ia cukup tertarik. Ia bahkan berpikir apa benar ini ada kaitannya dengan identitasnya?

"Sebagai pegawainya tentu kalian banyak tahu tentang majikan kalian. Kalau boleh tahu dia itu memiliki bisnis apa?"

Untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat Jaka sengaja mengorek informasi dari dua pria itu. Entah benar atau tidaknya, tapi cerita mereka memiliki kesamaan dengan kisahnya.

"Em..., kalau pekerjaan majikan kami itu sebagai pimpinan perusahaan properti, tapi kalau pekerjaan lainnya beliau juga memiliki agen perjudian. Kami dari kalangan mafia."

"Hah? Mafia?"

Jaka refleks mendelik terkejut. Kalau memang benar ia yang dimana, apa iya kalau dirinya dulu seorang mafia? Kenapa ia sangat sulit untuk bisa mengingatnya?

"Serius majikan kalian itu seorang mafia? Berarti serem dong?"

Dua pria itu merasa aneh dengan sikap yang ditunjukkan oleh Jaka. Awalnya mereka sangat yakin kalau Jaka itu adalah majikannya yang hilang, tapi saat pria itu tak menunjukkan reaksinya sebagai mafia, keraguan mereka semakin besar.

"Ini serius bos kita?"

"Enggak tahu, tapi wajahnya sama persis. Bahkan dia memiliki tanda lahir yang sama, nggak mungkin kan kalau kita salah orang?"

"Tapi kalau memang ini bos kita kenapa nggak mengenali kita? Bahkan dia tak pernah tahu dirinya seorang mafia. Memangnya ada yang salah dengan kondisinya?"

Kedua pria itu berbisik pelan menepis keraguannya. Mereka juga lumayan terkejut kenapa pria yang dianggap bosnya tidak bisa mengingat dirinya sama sekali? Padahal jelas-jelas dia seorang mafia yang berhati kejam.

"Jadi kalian ini bekerja di organisasi hitam? Kenapa harus memilih mafia? Kalian kan bisa cari pekerjaan yang lebih halal. Setahuku mafia itu bak iblis, dia tega dan tak pandang bulu. Bahkan organisasinya juga tersembunyi? Kalian nggak salah, memilih mafia sebagai bos kalian? Bukannya sudah baik menjadi pengusaha properti, kenapa harus memilih organisasi hitam?"

Pria itu kembali mendekatkan tubuhnya sembari berbisik. "Waduh, kayaknya salah orang kita. Dia tidak tahu apa-apa tentang mafia, berarti bukan bos kita. Yaudah deh, kita pulang aja. Ini wilayah orang, jangan sampai buat kegaduhan di sini, bisa-bisa pulang tinggal nama!"

"Em..., kalau begitu kami mohon pamit, Tuan. Masih banyak pekerjaan yang belum terselesaikan."

"Loh, kok buru-buru! Tunggulah sebentar," pinta Jaka.

Saat kedua pria itu hendak beranjak berpamitan, tiba-tiba saja Sari keluar dari arah dapur dengan membawa nampan berisi kopi. Jaka meminta mereka untuk kembali duduk dan menawarinya minuman.

"Nah, ini istriku sudah datang membawa minuman. Kalian bilang tadi haus ingin minta air minum. Ini istriku buatkan kopi, ayo diminum dulu."

"Wah, jadi ngerepotin kalau gini. Sebenarnya tadi niat kami cuma bercanda, tapi dibuatin kopi beneran. Terimakasih banyak ya nyonya."

Sari mengangguk. Baru pertama kalinya ada orang yang memanggilnya nyonya. Bahkan tak pernah didapatinya orang sesopan mereka.

"Mari ayo silahkan diminum. Maaf cuma bisa kasih air doang."

"Ah..., nggak apa-apa, ini saja sudah lebih dari sekedar cukup."

Sari ikut nimbrung duduk di sebelah Jaka. Bukan berniat untuk tidak sopan, tapi dia ingin tahu dua pria itu berasal dari mana dan memiliki tujuan apa datang ke rumahnya.

"Maaf Tuan, apakah tuan-tuan ini mengenali suami saya?"

Kedua pria itu saling berpandangan dan mengangguk. "Kami baru mengenalnya nyonya. Kami salah orang. Kami pikir suami nyonya ini majikan kami yang menghilang, soalnya mereka berdua memiliki kemiripan."

"Hah? Serius? Apa mungkin yang mereka katakan itu benar? Mereka ini orang-orang terdekatmu di masa lalu?"

Sari menoleh pada Jaka dengan menatapnya dalam-dalam. Di situ Jaka menggeleng, meyakinkan istrinya bahwa apa yang dikatakan oleh mereka itu tidaklah benar. Ia hanya takut Sari cemas jika sewaktu-waktu akan kehilangannya.

"Tidak mungkin lah! Masa lalu yang mana? Aku nggak pernah memiliki masa lalu!"

"Apa maksudmu bicara seperti itu? Bukankah kamu hilang ingatan? Bukankah kamu tengah mencari tahu tentang identitasmu?"

Sari yang polos tak bisa diajak kompromi. Dia dengan cukup lantang melayangkan teguran pada suaminya.

"Maksud nyonya Tuan Jaka ini hilang ingatan? Sudah berapa lama nyonya?"

Dua pria itu hampir putus asa tidak mendapatkan titik terang, kini mereka sedikit lebih lega saat tahu ternyata Jaka tengah kehilangan ingatannya. Itu artinya Jaka selama hilang dirawat oleh wanita itu dan dijadikan suaminya.

"Belum lama, dia saya temukan di sungai dalam kondisi banyak luka dan saya rawat hingga sembuh. Sekarang kami sudah menikah, tapi dia malah bilang nggak memiliki masa lalu! Bukankah seharusnya lebih baik jujur? Siapa tahu saja kalian memang pernah bertemu sebelumnya."

'mampus! Ini bocah benar-benar nggak bisa diajak kompromi. Dasar Sari!'

Berantakan sudah rencana Jaka yang ingin mencari tahu identitasnya secara diam-diam. Padahal ia masih belum siap untuk kembali pada masa lalunya. Ia khawatir setelah mengingat masa lalunya akan banyak orang yang terlukai hatinya.

1
Ika Dw
Halo, author kembali lagi dengan cerita baru...yuk, mampir simak kisahnya 🙂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!