NovelToon NovelToon
Mafia Itu Kekasihku

Mafia Itu Kekasihku

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Mafia / Hamil di luar nikah / Cinta pada Pandangan Pertama / Roman-Angst Mafia / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:5.5k
Nilai: 5
Nama Author: jasmoone

Farrah, gadis desa yang lugu, berhasil menaklukkan hati seorang Mafia kejam bernama Martin.

Kisah cinta mereka berawal ketika Martin tidak sengaja melihat Farrah menangis histeris di bandara, ia dipaksa ikut dengan seorang pria paruh baya sebagai ganti hutang ayahnya yang tidak bisa dibayar.

Meskipun saling mencintai, namun masalah besar yang dihadapi oleh Martin menjadi kendala dalam hubungan mereka.


Baca selengkapnya di novel ini >>>>>

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon jasmoone, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bayang-bayang masa lalu

   Melihat mbak Ning seperti ketakutan, Martin pun bertanya pada Farrah.

   " Ibu itu siapa?, kenapa ekspresinya gitu amat?. " Tanya Martin penasaran.

   " Itu mbak Ning, pekerja di sini, " jawab Farrah.

   " Kenapa mukanya kayak takut gitu?. " Tanya Martin lagi.

   " Kurang tahu, emang kayak takut gimana maksud kamu?. " Tanya Farrah yang memang tidak melihat wajah mbak Ning saat itu.

   Tak lama kemudian, suara orang minta tolong terdengar lagi, Martin merasa ada yang tidak beres di rumah itu.

   " Kayaknya dari arah sana suaranya. " Ujar Martin sambil menunjukkan ke arah gudang.

   " Martin pun langsung memeriksanya, namun tidak terdapat apa-apa di sana.

   Martin akhirnya kembali ke ruang tamu dan melanjutkan pembicaraannya dengan Anton.

   " Sekali lagi, aku minta maaf ya, Ton. aku enggak tahu kalau begini kronologinya. "Ucap Martin masih tampak merasa bersalah.

   " Enggak apa-apa, bang. Itu bukanlah perkara besar, yang penting abang sudah tahu kebenarannya. " Balas Anton.

   " Terima kasih, kamu sudah jagain Farah selama ini. Kamu tidak harus menjalani pekerjaan ini lagi, saya akan melunasi semua hutang Ibumu!. " Ujar Martin serius.

   "Tapi bang? " Anton seperti ingin mengatakan sesuatu namun Martin langsung memotongnya.

   " Jangan menolak!. " Ucap Martin seraya mengacungkan pistol ke arah Anton.

   " I,, iya, bang. " Jawab Anton gemetar.

   " Pacar mbak Farrah ternyata baik, tapi kok agak seram!. " Gumam Anton dalam hati sambil memegang jari tangannya.

...***...

   Sementara di jakarta, Jarwo baru saja pulih pasca tak sadarkan diri beberapa hari yang lalu.

   Saat terjaga, ia tampak kaget karena mendapati ternyata ranjang tempat Ibunya Martin telah dihuni oleh pasien lain.

   " Kok bukan Sabrina?, Sabrina ke mana?, " gumamnya dalam hati.

   Melihat suaminya tampak termenung setelah menoleh ke arah kanan, Wartini pun menghampirinya.

   " Ada apa, Mas?. " Tanya Wartini lembut.

   " Enggak ada apa-apa, " jawab Jarwo ketus.

   " Pasti nih ulah si mak lampir!, pasti dia yang ngusir Sabrina. " Gumam Jarwo menatap tajam Indira, istri keduanya.

   Tatapan tajam Jarwo itu pun disadari oleh Indira, namun karena tak ingin membuat kekacauan di sana Indira pun diam, walaupun sebenarnya ia rasa ingin mencabik-cabik Jarwo.

   " Apa lah yang dipikirkan si tua bangka ini!!, " Gumam Indira dalam hati.

   Indira sejenak tertegun, teringat Jarwo tampak akrab dengan Ibunya Martin beberapa hari yang lalu.

   " Apa tua bangka ini kenal tante Sabrina? " tanyanya dalam hati.

   Dengan segala keberaniannya, Indira akhirnya menanyakan hal itu pada Jarwo.

   " Sayang, kamu kok tampak akrab sama Ibu yang di ranjang yang berjarak beberapa ranjang di sebelah kanan kamu kemarin itu. " Tanya Indira dengan nada merayu.

   Ekspresi Jarwo seketika berubah, mendengar ucapan istri keduanya itu.

   " Tumben nih mak lampir panggil sayang segala, ada bau-bau tak sedap nih, hahaha. " Gumam Jarwo dalam hati.

   " Sesama pasien kenapa harus sombong!, " jawab Jarwo singkat.

   " Fix, pasti ada yang disembunyikan nih, dasar tua bangka, bau tanah, tunggu kau ya!!!. " gerutu Indira dalam hati.

   Karena kondisi Jarwo sudah sembuh, dokter pun memperbolehkannya pulang.

   Setelah menyelesaikan pembayaran, tiga istri Jarwo pun membawa Jarwo keluar dari rumah sakit.

   Namun tampaknya Jarwo tidak ingin pulang ke pangkalpinang dulu, ia pun mencoba membohongi tiga istrinya itu.

   " Aku sebenarnya ada sedikit urusan di jakarta, kalian pulang duluan saja ya. " Ujar Jarwo.   

   Mendengar itu, Wartini tampak mengernyitkan alisnya.

   " Iya, Mas. " Balas Wartini.

   Jarwo pun kemudian pamit ke toilet pada tiga istrinya itu.

   Respon Wartini langsung ditentang keras oleh Indira, "Kok mbak iyakan sih!. " Ucap Indira dengan nada kesal.

   " Enggak apa-apa, " Balas Wartini tampak tak peduli.

   Indira yang tampak kesal dengan respon madunya itu, sontak merengut.

   " Apa aku kabur juga ya?. " Pikirnya dalam hati.

    Indira pun akhirnya pamit mau ke mini market sebentar pada Wartini dan Rina.

   " Mbak, Rina, aku ke sana bentar ya, mau beli minuman. " Ucap Indira seraya menunjuk ke arah mini market yang ada di sebelah kiri mereka.

   Wartini pun menganggukan kepalanya, Namun Rina yang menyadari gelagat tak biasa Indira, berusaha menahannya.

   " Barengan saja mbak, aku juga ada yang mau dibeli. " Balas Rina penuh curiga.

   Seketika wajah Indira tampak kesal, " nih orang ada-ada saja. " Gumam Indira dalam hati.

   Namun, Indira tampak senang ketika Wartini tampak menghalangi Rina untuk pergi bersama Indira.

   " Rina tolong dulu baju mas Jarwo yang di kresek tuh lipat satukan saja ke dalam tas ini. " Ujar Wartini seraya memberikan tas pada madunya itu.

   " Huhh, mbak kok nyuruh-nyuruh sih!! , " Gumam Rina dalam hati sambil tersenyum palsu.

   Indira pun akhirnya pergi ke arah mini market itu, ia langsung menghampiri taksi yang sedang parkir di sana.

   " Pak, lagi kosong ya?, atau sedang menunggu yang sudah mesan? " Tanya Indira.

   " Lagi kosong, mbak. " Jawab supir taksi itu.

   Indira pun langsung masuk ke dalam taksi itu, " Antar saya ke sini ya, pak. " Ucap Indira seraya menunjukan map di ponselnya.

   " Baik, mbak. " Jawab supir taksi itu, ia pun langsung menyalakan mobilnya lalu pergi menuju alamat tujuan.

...***...

   Tak lama kemudian, Jarwo pun keluar dari toilet dan langsung menghampiri dua istrinya yang setia menunggunya itu.

   " Ayo, saya akan ikut kalian batas bandara saja ya, " Ujar Jarwo.

   " Baik, mas. " Jawab Wartini dan Rina.

   Jarwo baru menyadari bahwa istri ketiganya tidak ada di sana.

   " Si Indira ke mana? " Tanya Jarwo.

   " Lagi beli minuman di sana. " Jawab Wartini seraya menunjuk ke arah mini market di sebelah kiri mereka.

   Mereka pun akhirnya menunggu Indira, hampir setengah jam menunggu namun Indira tak kunjung kembali.

   Wartini akhirnya menyusul Indira ke mini market itu, namun ternyata Indira tidak ada di mini market itu.

   Wartini pun mencoba menanyakan Indira pada petugas mini market itu.

   " Permisi, mbak. ada lihat cewek ini enggak?. " Tanya Wartini seraya menunjukkan photo Indira di ponselnya.

   " Enggak ada, Bu. " Jawab petugas mini market itu.

   Wartini pun keluar, ia mencoba bertanya pada beberapa orang yang ada di depan mini market itu.

   Jawaban tukang becak yang mengatakan bahwa dia melihat Indira pergi dengan taksi, membuat Wartini sontak kaget.

   Ia pun bergegas menghampiri Jarwo dan Rina, lalu menceritakan apa yang ia dengar dari tukang becak tadi.

   " Benar kan feelingku!, " Gumam Rina dalam hati.

   Mereka pun akhirnya memutuskan untuk tetap di jakarta untuk mencari Indira.

...***...

   Singkat cerita, Indira pun akhirnya tiba di alamat tujuan.

   Ia tampak tidak mengenali bangunan di alamat yang ditujunya itu.

   " Benar enggak sih ini?, alamatnya benar tapi kok rumahnya beda . " Pikirnya dalam hati.

   " Ah mungkin sudah direnovasi." Gumamnya.

   Indira pun kemudian memberanikan diri untuk memencet bel rumah itu.

   Tak lama kemudian, keluar beberapa orang lelaki. " Mau cari siapa, Nona? " tanya salah satu dari lelaki itu.

   " Umm,, apakah ini benar rumah tante Sabrina istrinya Wijaya Sebastian?. " Tanya Indira yang juga menyebutkan nama suami wanita pemilik rumah itu untuk memastikan dia salah alamat atau tidak.

   " Iya benar. Nona siapa? "Tanya lelaki itu lagi.

   " Saya kerabatnya, Saya ingin bertemu dengan tante Sabrina. " Ujar Indira.

   Beberapa lelaki itu pun akhirnya mengantar Indira menemui Ibunya Martin.

   " Ma, Ada yang ingin bertemu. " Ucap lelaki itu, yang memang sejak lama memanggil Ibu temannya itu Mama.

   Ibunya Martin pun menyambut Indira dengan baik, " silahkan duduk. " Ucapnya sambil tersenyum.

   Tak menunggu lama, Indira langsung ke inti, " Tante masih ingat aku enggak?, aku pernah ke rumah ini lima belas tahun yang lalu loh, tante. " Tanya Indira, yang mencoba mencolek memori masa lampau.

   Ibunya Martin tampak berusaha mengingat siapa Indira, namun ia tetap tidak ingat.

   Melihat Ibunya Martin berkesulitan mengingat dirinya, Indira pun akhirnya menceritakan kembali kisah masa lalu.

   " Aku Indira, Tante. Gadis yang pernah membuat malu tante sekeluarga. Maafkan aku atas kesalahanku di masa lalu, tante.. " Ucap Indira, menangis pilu.....

...Bersambung.........

1
Roxanne MA
lanjut thor, penasaran aku
Eira
Bagus banget ide ceritanya🫶
jasmoone: makasih kk, salam kenal ya
total 1 replies
Roxanne MA
ak suka sama alur nyaa
jasmoone: Terima kasih, kk..
total 1 replies
Roxanne MA
seru banget plot nya kaa
jasmoone: Terima kasih, kak...mohon kritik dan sarannya juga ya kak. ☺🙏
total 1 replies
Tree
⭐⭐⭐⭐⭐😁🥳🔨
Tree: 🗿semoga~
jasmoone: Terima kasih ya, kk. semoga esok lusa dapat yang beneran, hehe.
total 2 replies
Curtis
Bikin nangis dan senyum sekaligus.
jasmoone: Hehe, terima kasih sudah mampir kak ☺☺
total 1 replies
Lee
Hai..salam kenal ya..
mari saling dukung
dan semangat menulis 💪
jasmoone: Hai kak, salam kenal dari pemula ya 🤝💪
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!