NovelToon NovelToon
Mafia Itu Kekasihku

Mafia Itu Kekasihku

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Mafia / Hamil di luar nikah / Cinta pada Pandangan Pertama / Roman-Angst Mafia / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: jasmoone

Farrah, gadis desa yang lugu, berhasil menaklukkan hati seorang Mafia kejam bernama Martin.

Kisah cinta mereka berawal ketika Martin tidak sengaja melihat Farrah menangis histeris di bandara, ia dipaksa ikut dengan seorang pria paruh baya sebagai ganti hutang ayahnya yang tidak bisa dibayar.

Meskipun saling mencintai, namun masalah besar yang dihadapi oleh Martin menjadi kendala dalam hubungan mereka.


Baca selengkapnya di novel ini >>>>>

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon jasmoone, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mendadak jadi majikan

   Mendapati wajah panik mbak Ning, Farrah sontak bertanya, " kenapa mbak Ning?, " tanya Farrah seraya memeriksa lehernya dengan tangan.

   Dengan suara terbata-bata mbak Ning menjawab, " e, enggak, enggak apa-apa Nyonya, liontin kalung Nyonya bagus sekali, hehe. " Ujar wanita 50 tahun itu sambil tersenyum palsu.

   " Mbak Ning kenapa ya?, kok tiba-tiba jadi panik begitu, kayak melihat hantu saja. " Gumam Farrah dalam hati.

   Farrah pun kemudian meminum ramuan minuman sehat yang dibuat oleh mbak Ning tadi, dari ekspresinya, sepertinya Farrah sangat menyukai minuman itu.

   Setelah menghabiskan minuman itu, Farrah dan mbak Ning pun akhirnya kembali ke ruang tamu.

...***...

   Dua lelaki yang mengantar Farrah dan Anton tadi tampak masih berada di ruang tamu itu.

   Tak lama kemudian, Farrah mendapat SMS dari lelaki yang mengantarnya tadi.

   Dengan menggunakan ponsel dan akun whatsapp Martin, lelaki itu mengirim SMS pada Farrah, ia kembali mengingatkan Farrah atas apa yang telah mereka sepakati sebelumnya.

   " Kalau kau memang ingin Martin tetap hidup, lakukan saja perintahku, bagaimana pun caranya kalian harus benar-benar seperti suami istri." Tulis lelaki itu.

   Farrah tampak tidak membalas pesan dari lelaki itu, ia hanya menatap lelaki itu tanda mengerti.

   Merasa Farrah mengabaikan pesanannya, lelaki itu kembali mengirim pesan pada Farrah.

   " Sekali saja kepalsuan kalian tertangkap kamera CCTV, maka Martin akan selesai!!. " Tulis lelaki itu lagi mengancam Farrah.

   Membaca pesan itu, Farrah tampak panik, ia pun membalas pesan lelaki itu dengan singkat.

   " Iya, mengerti!. " Balas Farrah dengan ekspresi wajah takut.

   Lelaki itu kemudian tampak membisikkan sesuatu pada Anton.

   " Hehh..!, ingat ya, kau harus tegas di sini, karena untuk saat ini kaulah Tuan rumah ini, karena kau keluarga dari pemilik rumah ini walaupun hanya keluarga tiri. " Bisik lelaki itu.

   " Baik, pak. " Balas Anton gugup.

   " Kau harus benar-benar terlihat seperti suami dari wanita ini di depan mereka dan di depan CCTV, mengerti!. " Sambung lelaki itu.

   " Iya Pak, saya mengerti. " Jawab Anton ketakutan.

   Tak lama kemudian, dua lelaki yang mengantar Farrah dan Anton itu pun pamit pulang.

   " Mbak Ning, Pak Anton dan Nyonya. " kami pamit dulu ya, sudah hampir jam 11 malam nih, " ucap lelaki itu sambil tersenyum.

   " Iya, pak. Hati-hati di jalan ya. " Sahut mbak Ning dengan senyum ramahnya.

   " H,hati-hati di jalan pak. " Ucap Anton dengan suara gemetar.

   Mendengar suara Anton tampak gemetar, lelaki itu pun langsung menatap tajam Anton, mengisyaratkan bahwa Anton harus tegas tidak boleh kelihatan takut seperti itu.

   Anton pun mengerti dengan isyarat dari lelaki itu, ia pun mencoba melakukan apa yang diperintahkan oleh lelaki itu.

   " Terima kasih sudah membantu saya dan istri, mari saya antar ke depan. " Ucap Anton terlihat tegas dan berwibawa.

   " Sama-sama, pak Anton. " Balas lelaki itu sambil tersenyum.

   " Nah, begitu dong, kalau tegas begini kan cocok jadi orang kaya beneran. " Gumam lelaki itu sambil berjalan menuju gerbang.

   Setelah mengantar dua lelaki tadi ke depan gerbang, Anton pun kembali ke ruang tamu.

   Karena waktu sudah menujukan hampir jam 11 malam, mbak Ning pun pamit tidur sama Farrah dan Anton.

   " Tuan, Nyonya, saya tidur dulu ya, kalau ada perlu apa-apa panggil saja saya di kamar, kamar saya dekat dapur. " Ujar mbak Ning.

   " Baik, mbak Ning. " Balas Farrah sambil tersenyum.

   Mbak Ning pun kemudian pergi ke kamarnya.

   Farrah dan Anton tampak masih duduk di sofa di ruang tamu itu, bingung dan canggung terlihat jelas di wajah mereka.

   Bak senasib sepenanggungan, Farrah dan Anton rela melakukan apa pun untuk orang yang mereka sayang.

   Tak lama kemudian, Farrah dan Anton pun pergi ke kamar yang telah mereka pilih tadi.

   Dengan mata tampak bersalah, Anton meminta maaf pada Farrah atas masalah yang ia hadapi yang harus melibatkan Farrah.

   " Mbak, maafkan saya, ya. karena masalah saya mbak harus terlibat dalam penderitaan ini. " Ujar Anton dengan wajah sedih.

   " Tidak usah minta maaf, kita dalam misi yang sama, Anton. " Ujar Farrah dengan mata berkaca-kaca.

   Karena malam semakin larut, rasa kantuk pun semakin hebat, akhirnya Farrah dan Anton memutuskan untuk tidur.

   " Mbak tidur di tempat tidur, saya akan tidur di sofa ini. " Ujar Anton sambil meletakan bantal ke sofa panjang yang ada di ujung tempat tidur di kamar itu.

   Farrah pun menganggukkan kepalanya tanda setuju, setelah melepas ikat rambutnya, Farrah pun akhirnya merebahkan badannya ke tempat tidur itu.

   " Sayang, jika suatu hari kau mendapati ku berbeda, percayalah itu semua karena aku ingin kau tetap hidup. " Gumam Farrah dalam hati dengan mata berkaca-kaca.

   Beberapa saat kemudian, Farrah lun akhirnya terlelap.

...***...

   Singkat cerita, waktu menunjukkan pukul 06.00 pagi waktu setempat.

   Farrah sudah bangun, namun ia belum beranjak dari tempat tidur, kondisinya yang sedang hamil membuat suasana hatinya tidak stabil.

   Tak lama kemudian, terdengar suara mbak Ning mengetuk pintu. " Nyonya, Tuan. " Panggil mbak Ning.

   Masih dengan persaan malas Farrah pun akhirnya beranjak dan membuka pintu kamar itu.

   " Selamat pagi mbak Ning, ada apa mbak? " Sapa Anton sambil bertanya.

   " Anuuu, Tuan, sarapannya sudah siap, Tuan dan Nyonya silahkan sarapan dulu mumpung masih hangat. " Ujar mbak Ning sambil tersenyum.

   Anton yang terbiasa bikin apa-apa sendiri, sontak kaget mendengar ajakan mbak Ning, ia pun spontan menjawab, " enggak usah repot-repot mbak Ning kita bisa..., " Balas Anton berniat mengatakan enggak usah repot-repot kita bisa bikin sarapan sendiri

   Namun ia seketika terdiam ketika ingat bahwa dia dan Farrah sedang dalam suatu misi.

   " Maksudnya gimana, Tuan? " tanya mbak Ning yang terlanjur mendengar jawaban spontan Anton itu.

   " Umm, anuu mbak Ning, maksud saya, saya dan istri akan sarapan nanti saja mbak, Kebetulan istri saya sedang tidak enak badan. " Jawab Anton berbohong.

   Mendengar ucapan Anton, mbak Ning pun langsung menghampiri Farrah yang masih terbaring di tempat tidur itu.

   " Nyonya kenapa?, apa yang Nyonya rasakan? " tanya mbak Ning serius.

   Farrah pun menjelaskan dengan jujur aoa yang ia rasakan.

   " Perasaan malas beranjak gitu mbak Ning, bawaannya pengen baringan terus, " Jawab Farrah dengan nada serius.

   Mendengar jawaban Farrah, mbak Ning langsung paham bahwa itu kemungkinan efek hamil.

   Dengan senyum hangat mbak Ning, memberi sedikit tips pada Farrah.

   " Selain mengkonsumsi makanan yang bergizi, menjaga pikiran dari hal yang tak penting dan olahraga ringan juga sangat bagus untuk wanita yang baru menikah. "Ujar mbak Ning sambil tersenyum, yang bermaksud mengatakan untuk wanita yang sedang hamil.

   " Iya, mbak Ning, terima kasih sarannya ya. " Balas Farrah seraya memperbaiki posisi kepalanya di atas bantal.

   Seketika wajah mbak Ning berubah, ia tampak panik melihat Farrah.

   " Kenapa mbak Ning? " tanya Farrah heran.

   Tidak langsung menjawab, mata mbak Ning justru terfokus pada kalung Farrah.

   " Nyonya, kalungnya bagus banget, desain liontinnya kayak enggak pasaran gitu. Beli di mana Nyonya?, pasti mahal ya?. " Ujar mbak Ning sambil bertanya.

   " Enggak mahal kok mbak, ini cuma lima puluh ribu, kalung mainan yang saya beli di mini Market dekat rumah saya. " Jawab Farrah berbohong.

   mendengar jawaban Farrah, mbak Ning pun merasa lega.

   " Huhh, " mbak Ning menghela napas dengan wajah yang tampak lega.

   " Semurah apa pun harganya, kalung ini tetap mahal dan sangat berarti bagiku. " Gumam Farrah dalam hati dengan mata tampak berkaca-kaca.

   Mbak Ning tampak kembali melemparkan pandangannya ke arah kalung Farrah, " tapi liontin dan warnanya?, huhh, enggak, enggak, mungkin hanya sama." Gumam Mbak Ning dalam hati.

   Tengah fokus ke kalung Farrah, mbak Ning dikejutkan oleh teriakan seseorang dan suara seperti barang dibenturkan ke dinding.

Mbak Ning tampak kaget dan langsung berlari keluar....

1
Curtis
Bikin nangis dan senyum sekaligus.
jasmoone: Hehe, terima kasih sudah mampir kak ☺☺
total 1 replies
Lee
Hai..salam kenal ya..
mari saling dukung
dan semangat menulis 💪
jasmoone: Hai kak, salam kenal dari pemula ya 🤝💪
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!