NovelToon NovelToon
Naugthy My Prince

Naugthy My Prince

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / Bad Boy / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: Penulismalam4

Prince play boy tingkat dewa yang sudah terkenal dengan ketampan nya, cukup dengan lirikan nya mampu membuat para kaum hawa menjerit histeris meminta Prince untuk menikahi mereka.

Suatu hari Prince mendapatkan tantangan untuk memacari siswi terjelek disekolah nya selama seminggu, namun jika ia menolak hukuman yang harus ia terima yaitu memutuskan semua pacar nya yang sudah tidak terhitung jumlah nya.
Prince mau tak mau menerima tantangan teman nya yaitu memacari adik kelas nya yang di cap siswi terjelek disekolah.

Berniat untuk mempermainkan adik kelas nya, Prince justru terjebak oleh permainan nya sendiri.

bagaimana kelanjutan nya, langsung cek sendiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Penulismalam4, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

T-Zerds come back

Margaret berjalan dengan lesu menuju kelas nya, diri nya sangat mengantuk karna tidak bisa tidur semalam, Margaret berjalan acuh dengan tatapan orang-orang pada nya.

"Baby girl" Margaret tersentak saat seseorang merangkul bahu nya.

"Lo, ngapain disini?" tanya Margaret.

"Tentu aja sekolah Baby girl" jawab nya tersenyum lebar.

Margaret menggeram marah saat pemuda itu memanggil nya seperti itu, bagaimana tidak semua orang menatap nya dengan penasaran ada juga yang menatap nya sinis.

"Stop calling me that disgusting! " ujar Margaret marah.

"Ok-ok gue gak bakal panggil lo gitu lagi" ujar nya.

Eric melunturkan senyum nya dan menatap tajam para siswa, Margaret hanya mengacuhkan nya saja.

"Lo kelas berapa?" tanya Eric.

"XI MIPA 2" jawab Margaret singkat lalu pergi meninggalakan Eric.

Eric tersenyum lebar dan mengejar Margaret, ia kembali merangkul bahu Margaret, jadilh mereka berjalan menuju kelas Margaret dengan Eric yang terus menempel pada nya.

Di parkiran sekolah, Prince dkk sejak tadi hanya diam melihat hal yang seharus nya tidak di lihat.

"kapan Eric balik? bukan nya dia di skors 1 bulan ?" tanya Gio.

"Wah ini sih parah coy, berani banget tu si anak anjing PDKT sama Margaret" ujar Andrew bergidik ngeri menatap Prince yang hanya diam, namun aura suram nya mampu menekan atmosfer bumi.

"Masalah nya dimana?" tanya Arkan polos.

"Hah?" andrew dan Gio langsung menatap Arkan.

"Itu hak nya, lagian sekarang Margaret jomblo kan, dia bukan pacar Prince lagi" ujar Arkan santai tanpa melihat ekpresi wajah Prince .

"Iya juga ya Prince kan d_"

"Gue gak pernah mutusin Margaret" ujar nya dingin.

Arkan dan yang lain nya langsung menatap Prince, wajah pemuda itu memerah menandahkan dia sedang menahan amarah.

"Tapi satu sekolah tau lo udah mutusin semua pacar lo, termasuk Margaret apalagi lo yang tiba-tiba ngilang kurang lebih dari dua minggu ini" ujar Brian. Prince menatap tajam sahabat nya lalu pergi dari parkiran.

________________

XI MIPA 2 kini melaksanakan ulangan harian, tak ada yang berani bersuara karna yang guru yang mengajar adalah guru killer di sekolah ini.

Margaret menatap kertas ulangan nya dengan diam, kepala nya pusing sehingga tidak terlihat jelas kertas diatas meja.

"mar" panggil Karin

"Mar"

"Margaret!"

Tes!

"Mar lo gapapa? lo sakit?" tanya Karin khawatir saat melihat darah segar keluar dari hidung Margret.

Margaret menggeleng pelan, lalu menatap Karin meski tidak jelas.

"Gue gapapa Rin, mungkin kecapean aja" ujar Margaret pelan.

"Tapi hidung berdarah Mar, ke UKS aja ya, gue anter" ujar Karin khawatir.

"Gak usah Rin, gue mau nyelesain ulangan aja" jawab Margaret

Karin mengambil tisu dalam tas nya lalu mengelap darah yang keluar dari hidung Margaret, beruntung meja nya berada di paling belakang jadi tidak membuat heboh kelas.

"Pegang dulu Mar" ujar Karin.

Margaret memegang tisu yang di hidung nya menahan darah untuk kelar dari hidung nya

Marageret tersenyum melihat Karin yang sedang mengelap tangan nya yang terkena darah milik nya, ternyata masih ada orang yang peduli dengan nya.

"Makasih Rin" ujar Margaret pelan bahkan hampir tak terdengar.

"Kalo masih sakit ijin aja Mar, pulang atau kita kerumah sakit" ujar Karin.

"gapapa Rin, ntar juga berhenti darah nya" ujar Margaret.

Mereka kembali melanjutkan mengerjakan ulangan, untunglah masih tersisa 30 menit.

__________________

Jam istirahat akhir  nya tiba semua murid berhamburan keluar dari kelas mereka, Margaret keluar dari kelas nya, ia berjalan bergandengan dengan Karin. namun di pertengahan jalan, tangan nya ditarik tiba-tiba menuju belakang sekolah.

"Ada apa Kak?" tanya Margaret bingung menatap Andrew.

Andrew tak menjawab pertanyaan Margaret, mereka sampai di belakang sekolah tepat nya di gudang, saat masuk Margaret sudah di suguhi perkelahian didepan nya.

Arkan dkk hanya menatap perkelahian itu tanpa niat melerai, Prince dan Eric sudah sama-sama terluka, tak ada yang menang, kedua nya seri dan sama-sama kuat meski Eric mendapatkan luka yang lebih banyak.

"BERHENTI!" Margaret refleks berteriak saat Prince ingin memukul Eric dengan kursi.

Kedua pemuda itu menatap Margaret terkejut, kedua nya menelan ludah mereka kasar saat melihat Margaret berdiri didepan pintu dengan wajah merah dan tatapan tajam.

"Apa yang kalian lakukan Hah?! Kalian itu bukan anak kecil lagi pakai berantem segala, gak semua masalah harus diselesaikan dengan kekerasan!" ujar nya marah.

Dengan marah Margaret keluar dari sana dan membanting pintu dengan kuat, Margaret meninggalkan Gudang menuju UKS.

Sesampai nya di UKS Ia mengeluarkan P3K dan peraalatan lain nya.

"Masuk dan duduk!" ujar nya dingin.

Kedua pemuda yang penuh luka itu masuk kedalam UKS, kedua nya berjalan mendekat dan duduk di ranjang UKS, Margaret menatap keduanya dengan dingin, sedangkan yang ditatap menundukkan kepala mereka sembari memilin jari masing-masing seperti kedua bocah yang di marahin Emak nya karna ngilangin taperwear Emak nya.

"Maaf" ujar Kedua nya bersamaan.

Margaret menghela nafas panjang, ia mengambil antiseptik dan kapas,lalu mendekat ke Prince.

"Look me" ujwr Margaret.

Prince mendongak menatap Margaret dengan mata berkaca-kaca nya, Margaret mengobati luka Prince dan sesekali meniup luka nya saat mendengar ringgisan dari bibir pemuda tampan itu.

Setelah nya Margaret berpindah ke Eric untuk mengobati luka pemuda itu dan lebih parah dari kondisi Prince.

"Buka" ujar Margaret dingin.

Eric membuka baju nya sehingga terlihat perut kotak-kotak nya membuat Prince melototkan matanya.

Margaret membersihkan luka di wajah Eric terlebih dahulu baru mengobati luka pemuda itu yang kembali terbuka, mungkin karna berkelahi dengan Prince.

"Lain kali awas kalo kaliam berantem lagi" ujar Margaret.

Kedua nya mengangguk bak anak kecil, Margaret mengemasi kembali P3K nya lalu menaruh nya, tanpa di sadari Margaret, kedua pemuda itu justru saling tendang-menendang.

"Marrr Prince jahat pukul Eric, luka nya sampe sakit" aduh Eric membuat Prince memberikan Bogeman ke wajah nya.

Margaret meletakkan kotak P3K nya dengan kasar sehingga membuat kedua pemuda itu terdiam bak patung.

Margaret mendekat menatap tajam kedua nya yang kini menunduk.

"Kenapa?" tanya Margaret dingin.

"Prince pukul Eric sampe sakit luka nya" adu nya.

"Dia duluan Yang! Dia nendang Prince terlebih dulu!" ujar Prince tak mau disalahkan.

"Kalian berdua minta maaf!" ujar Margaret dingin.

Bukan nya menurut kedua nya justru saling buang muka..

Margaret siap untuk marah namun urung saat mendengar isakan kedua Pemuda itu, Margaret memijit kepala nya yang berdenyut sakit, Prince ia memang tau sifat manja pemuda itu, namun Eric? Mereka saja baru kenal kenapa pemuda itu juga ikut bersikap manja pada nya.

"Diam" ujar Margaret dingin.

Kedua nya diam menahan suara isakan mereka, namun tubuh kedua nya masih bergetar.

Margaret duduk di tengah-tengah kedua pemuda itu, ia merangkul kedua bahu pemuda itu memeluknya secara bersamaan.

"Sudah jangan nangis lagi, Gue minta maaf karna bentak kalian" ujar Margaret menenangkan keduanya.

Kedua nya membalas pelukan Margaret membuat gadis itu mematung.

"Hiksss a-ayang jahat bentak Prince hiksss" isak Prince sembari menyembunyikan wajahnya di leher Margaret.

"Hiksss g-gue gak salah hikss Prince dulu yang tiba-tiba narik Eric ke gudang terus mukul Eric hiksss" isak Eric mengadu pada Margaret.

"I-itu karna dia rangkul a-ayang pagi tadi hikss" ujar Prince membela dirinya.

Margaret melepaskan tangannya dari kedua bahu pemuda itu, ia memijit pangkal hidung nya melihat kedua pemuda ini yang saling menyalahkan.

Didepan pintu UKS  Arkan dkk mendengar semua yang terjadi di dalam, Arkan tersenyum tipis mendengar keduanya ynag saling menyalahkan.

"Pesta gak nih?" tanya Gio dengan semangat.

"Pesta kita bro, tanda-tanda ini kali Eric bakal balik sama kita" ujar Andrew ikut senang.

Bian menatap Andrew dan Gio dengan tatapan yang sulit diartikan, lalu beralih menatap Arkan yang masih bersandar di dinding UKS.

"Sepertinya cuma Margaret yang bisa nyatuin kedua monster itu" ujar Brian menatap Arkan.

Arkan menatap Brian lalu mengangguk pelan.

"T-Zerds bakal comeback lagi" ujar Arkan.

Lalu mereka berempat pergi dari sana meninggalkan UKS yang sedang ribut dengan Prince dan Eric yang saling menyalahkan itu.

_________________

1
Faulinsa
apakah Arkan malaikat pencabut nyawa? duh..
penulismalam4: Duh,bahaya ni
total 1 replies
Faulinsa
Arkan tu kayak cenayang gitu kah Thor? kok tahu masa depan??
Shintaa Purnomo
lumayan bagus, tetap semangat karna menulis dan merangkai sebuah cerita itu sulit
penulismalam4: iya, makasih ya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!