Valeria Isabella, wanita cantik yang di khianati oleh kekasihnya dengan sebuah perselingkuhan.
ria, wanita cantik dan kaya. sayangnya dia kalah dengan wanita ketiga yang hadir di hubungan nya dan arlo jasper. entah di mana kelebihan wanita itu sehingga arlo lebih memilih wanita itu dari pada ria.
karena tidak ingin terlihat menyedihkan dan ingin membuat arlo menyesal dan cemburu. ria mengikuti sebuah idel konyol yang muncul di benaknya. dia meminta bosnya Arlo untuk menikahinya.
bagaimana kisah Selanjutnya ? akankah bos nya Arlo mau menikahi ria? atau akankah Arlo menyesal?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Clarissa19, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32_ ingatan Valeria
Ingatan Valeria.....
Bella dan teman teman sekelasnya mendatangi pesta ulang tahun teman mereka yang di panggil Bobby.
mereka semua memasuki sebuah gedung yang katanya adalah tempat ulang tahun itu di adakan. Mereka semua datang tanpa orang tua. Mereka hanya di antar sampai depan gedung.
Saat awal mereka masuk suasananya memang seperti pesta ulang tahun pada umumnya. ruangan ini di hiasi dengan balon balon dan juga stiker Joker.
" aku dengar orang tua Bobby sudah kaya sekarang. Makanya dia bisa membuat acara ulang tahun meriah seperti ini" ujar axel.
" miskin saja dia gendut karena banyak makan, apa lagi jadi kaya. badannya akan semakin gendut " ujar teman nya Axel.
" hahaha, tubuhnya tidak akan muat saat memasuki pintu sekolah " ujar Axel.
axel yang saat itu berusia 11 tahun. Dia anak kecil yang tampan, pintar dan berasal dari keluarga yang kaya. tapi sayangnya dia suka menghina murid lain yang berada di bawahnya. Contohnya seperti Bobby yang berasal dari keluarga kurang mampu dan memiliki tubuh yang gendut. Padahal Bobby adalah siswa yang pintar dan selalu mendapatkan juara.
Klip
Tiba tiba lampu mati. Ruangan itu berubah menjadi gelap gulita. Pintu keluar di tutup rapat.
anak anak itu mulai ketakutan. Bella memeluk erat tangan teman nya. Dia merasa sesuatu yang buruk akan terjadi.
Klik
Lampu kembali menyala. Mereka semua bernafas lega. namun hanya sesaat, karena detik berikutnya suara pistol terdengar.
Dor
" ARGHHHHH!!" teriak mereka semua karna terkejut.
axel terduduk di lantai memegang kakinya yang baru saja tertembak. Mereka semua menatap ketakutan pada anak laki laki yang berpakaian rapi yang di tangan nya terdapat pistol berwarna hitam.
dor
suara pistol kembali terdengar, kali ini mengenai perut Axel. Semua anak anak semakin ketakutan. Mereka mundur perlahan.
ada yang saking berpelukan dan menangis. Ada juga yang melindungi diri sendiri dan ada yang melindungi teman atau adik nya.
" kak Axel!" teriak riya yang saat itu berusia 6 tahun menangis melihat kakaknya terbaring di lantai dengan keadaan mengenaskan.
dor
Dor
Dor
Dor
kaki ini sura pistol terdengar bersahutan. mereka semua ketakutan dan mencari tempat perlindungan. beberapa murid terkena tembakan secara acak .
" ARGHHHHH!!" mereka berteriak histeris.
Mereka semua menangis histeris dan berteriak. Ada yang memanggil mamanya, ada yang memanggil papa nya bahkan ada yang memanggil saudara nya dan juga temanya.
" Bobby hentikan!" teriak Ezra.
dor
Satu peluru mengenai lengan Ezra. Bella berteriak histeris memanggil nama Ezra. Dia menangis dengan kencang melihat kembaran nya terkena peluru.
" kak Ezra!!" teriak Bella.
dor
dor
Dor
Suara tembakan kembali terdengar. tidak ada orang dewasa di sana. Hanya ada mereka saja sehingga tidak ada yang bisa menolong mereka.
" riya awas!" teriak Axel dengan sisa tenaga nya saat melihat Bobby menodongkan pistol ke arah riya.
Dor
sebuah peluru terbang dan bersarang pada bahu riya. Riya berteriak kencang karena rasa takut, sakit dan terkejut yang dia rasakan.
saat ini, ruang yang tadinya di hias selayaknya ruangan yang akan di jadikan tempat ulang tahun. Kini berubah menjadi tempat penuh dengan darah.
Banyak anak anak yang berusia 6-12 tahun tergelak di lantai. Ada yang masih sadarkan diri ada juga yang sudah tidak sadar lagi. Ada yang masih selamat dari peluru namun sangat ketakutan.
Bobby berjalan mendekati Bella sambil menodongkan pistol. Mata Bobby menyorot tajam kearah Bella.
Bella mundur secara perlahan karena ketakutan. Bella yang berusia 6 tahun itu mengeleng keras dan air matanya terus mengalir membasahi pipinya. seluruh tubuhnya bergetar karena ketakutan.
Brak
Ezra menendang kaki Bobby hingga Boby terjatuh dan pistol itu terlepas dari tangannya.
" Bella lari" teriak Ezra.
Bella ketakutan, saking takutnya otaknya sampai tidak bekerja dengan baik. dia tidak tahu harus apa. Kembaran nya memang menyuruhnya lari, tapi kaki Bella seakan berat untuk melakukan nya.
Bobby bangun dan hendak mengambil kembali pistolnya. namun riya dengan cepat menendang pistol tersebut hingga terlempar jauh dari Bobby.
" Bella lari" teriak Ezra lagi.
kali ini Bella menurutinya. dia berlari tanpa arah. dia berlari ke lantai dua yang ternyata di sana sangat gelap tanpa cahaya.
Bobby ingin mengejar Bella. namun kaki nya di tahan oleh Ezra. Karena keadaan lengan Ezra yang sakit dan Bobby yang masih sehat di tambah lagi dengan tubuhnya yang gendut membuat Ezra lebih cepat kalah.
Bobby berhasil melepaskan kakinya dari Ezra dan segera mengejar Bella yang berlari ke lantai 2.
" Bella, dimana pun kamu bersembunyi aku akan menemukan mu dan membunuh mu" ujar Bobby.
" kamu telah menghina ku, kamu mempermalukan ku di depan mereka. kalian semua jahat! kalian harus mati di tangan ku" ujar Bobby mencari keberadaan Bella di ruangan yang gelap itu yang hanya ada cahaya bulan saja.
Bella ketakutan. Tubuhnya benar benar bergetar dengan hebat. dia bersembunyi di balik kardus yang ada di lorong itu.
Brugh.
Kardus Tersebut terjatuh karena di dorong oleh Bella tanpa sengaja. Bobby lansung melihat ke arah suara dan melihat bayangan seseorang di sana.
Bobby tersenyum devil. dia mendekati Bella lalu menarik tangan Bella dengan kasar.
" kamu harus mati Bella, kamu telah mempermalukan ku. kamu menghina ku" ujar Bobby.
Boby melempar tubuh Bella ke lantai dengan kasar sehingga Bella terjatuh dengan keras. Bobby mencekik leher Bella dengan kuat sehingga Bella kesusahan bernafas.
" kamu harus mati" ujar Bobby yang saat ini berada di atas tubuh Bella dengan kedua tangan mencekik leher Bella.
" arghh, le-pas" ujar Bella terbata bata.
" sakit, hentikan. sakit " mohon Bella.
Bobby tidak berhenti. dia terus mencekik Bella sampai Bella hampir kehabisan nafas. Bobby melepaskan Bella saat Bella hampir kehilangan kesadaran nya.
Bobby yang saat itu berusia 11 tahun menyeret tubuh Bella yang berusia 6 tahun di lantai kotor itu kearah tangga. Lalu tanpa ragu dia mendorong Bella hingga terguling guling ke bawah dan berakhir mengenaskan di lantai satu bersama dengan yang lain.
" Bella!!" teriak mereka bersama.
Brugh
Brugh
Brak
Bersamaan dengan itu, pintu di dobrak oleh beberapa pria dewasa hingga terbuka. lalu mereka masuk dan melihat keadaan itu semua.
" kakek, tolong bella" ujar Ezra sambil menangis melihat kehadiran kakek nya bersama dengan orang orang kepercayaan nya.
" bawa mereka ke rumah sakit, dan cari keberadaan anak itu" perintah pria tua itu dengan tegas.
Pria pria dewasa yang bertubuh kekar dan berpakaian hitam itu mulai membawa satu persatu anak anak yang terluka ke dalam mobil. Terutama Bella dan Ezra.
2 pria lainya naik ke lantai dua untuk mencari Bobby. Bella yang sudah tidak sadarkan diri di lansung di larikan ke rumah bersama teman temannya oleh orang suruhan kakeknya Bella dan Ezra.
" suntikan semua anak anak yang tidak terluka dan antarkan ke rumah mereka" perintah pria itu lagi.