+Cinta satu malam】Terjebak Cinta Tuan Presdir
Deskripsi Cerita:
Alana, seorang perempuan cantik yang tumbuh dalam lingkungan keras, tidak pernah menyangka bahwa hidupnya akan berubah dalam satu malam yang tragis. Sejak kecil, ia telah kehilangan kedua orang tuanya dan terpaksa tinggal bersama bibi serta sepupunya yang memperlakukannya dengan buruk. Meskipun hidup dalam tekanan, Alana selalu menjaga kehormatan dan kesuciannya.
Namun, segalanya berubah ketika Clara, sepupunya yang licik, bersama ibunya, Sandra, menjebaknya dalam sebuah rencana busuk demi uang. Dengan tipu daya dan obat bius, mereka menyerahkan Alana kepada seorang lelaki kaya yang haus nafsu. Namun, keberuntungan tampaknya masih berpihak pada Alana—lelaki yang seharusnya menjadi pemilik tubuhnya justru mengembalikan uangnya dan pergi.
Sayangnya, Alana tetap tidak bisa lepas dari jeratan takdir. Dalam keadaan setengah sadar akibat pengaruh obat, ia terbangun di kamar hotel bersama seorang pria asing.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon @Asila27, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
pertemuan cucu dan nenek
Alana yang mendengar cerita ke dua anak nya tersenyum. "sayang mungkin Lelaki yang ada dalam mimpi kalian itu malaikat buat membuat tidur kalian nyenyak.!" Hibur Alana.
"Tapi mom kalau malaikat kenapa sedih." Tanya Dira dengan polos.
Alana yang mendengar pertanyaan putri nya menjadi bingung. Dan lebih memilih mengalihkan pembicaraan. "Oh iya sayang. Hari ini mommy lagi libur, bagai mana kalau kita jalan-jalan ke mall.!" Ucap Alana yang langsung di tanggapi Andra dan dira dengan semangat.
"Mommy serius?" Tanya Andra dan dira bareng.
"Iya sayang mommy serius. Kalau mau kalian ganti baju dulu gih sana." jawab Alana dengan tersenyum.
Andra dan dira yang mendengar perkataan mommy nya langsung berdiri. Dan berlari ke kamar nya.
hingga akhirnya setelah mereka siap. Mereka langsung masuk pergi.
Sedangkan di dalam rumah besar saat ini meilin juga meminta jalan-jalan ke Oma nya.
"Oma Aku ingin jalan-jalan." Rengek meilin sambil menggoyang-goyangkan tangan Oma nya.
"iya-iya ayo kita jalan-jalan, tapi Oma ganti baju dulu." Jawab Oma alea.
Alana sendiri yang sudah sampai di mall. Langsung menggandeng dua anak nya.
Andra dan dira, terlihat sangat bersemangat. berjalan di samping mommy nya sambil berceloteh riang.
Alana yang melihat kebahagiaan anak-anak nya tersenyum bahagia, menikmati momen kebersamaan mereka.
Sementara itu, di tempat lain, Oma Alea juga memenuhi permintaan Meilin untuk pergi ke mall. Mereka berdua diantar oleh beberapa pengawal pribadi, mengingat status keluarga mereka yang terpandang.
Sesampainya di mall, Meilin langsung menarik tangan Oma Alea, meminta untuk pergi ke area bermain. "Oma, aku mau main di sana!" ucapnya dengan mata berbinar.
"Baiklah, sayang. Tapi jangan jauh-jauh dari Oma ya." kata Oma Alea lembut.
Di sisi lain mall, Andra dan Dira juga melihat area bermain yang sama.
"Mom, boleh main di sana?" pinta Dira dengan wajah penuh harap.
Alana menatap anak-anaknya, lalu tersenyum. "Tentu, tapi hati-hati ya?"
Begitu dilepas ke arena bermain, Andra dan Dira langsung berlarian penuh semangat. Namun, secara tidak sengaja, Andra menabrak seorang anak perempuan yang baru saja masuk ke dalam area bermain.
"Ow!" seru anak perempuan itu yang terjatuh.
Andra buru-buru berdiri dan mengulurkan tangan. "Maaf, aku tidak sengaja!"
Anak perempuan itu mendongak, menatap Andra dengan ekspresi penasaran. "Kamu?" tanyanya polos.
"Kamu?" tunjuk meilin balik.
Mereka saling menatap sejenak, lalu tersenyum.
"kamu kemarin yang nabrak om Ronal kan. Kebetulan kita bertemu lagi !" ucap meilin.
"iya maaf ya. Oh iya kenalin aku Andra.!" ucap Andra mengulurkan tangan nya.
"oh iya kak Andra salam kenal aku meilin.!" jawab meilin.
Sedangkan Alana yang melihat anak nya menabrak gadis kecil yang terlihat cantik. Sangat terkejut.
"meilin." Gumam Alana yang langsung melihat ke samping kiri mencari keberadaan Ronal. Alana takut jika putra dan putri nya itu akan bertemu dengan ronal.
Setelah tidak menemukan kalau di sekeliling nya tidak ada ronal ia merasa lega. Dan kemudian Alana mendekati meilin yang sedang ngobrol dengan Andra. "Hay sayang.!" Sapa alana.
Meilin yang mendengar suara alana. Langsung menoleh, saat melihat siapa yang berdiri di samping nya, meilin langsung berseru. "Tante alana,,? Tante alana ada di sini.?" Tanya meilin dengan senang.
Andra yang melihat mommy nya menyapa meilin langsung menyela. "Mommy, mommy kenal dengan dia.?" Tanya andra.
"iya sayang, kemarin mommy yang nolongin mei saat jatuh." Jawab alana tersenyum
Meilin yang melihat obrolan Andra dan Alana bertanya ke Andra.
"Kak, Tante alana mommy kamu.!" Tanya meilin yang merasa iri.
"Iya mei, ini mommy ku. Dan itu adik ku.!" Jawab Andra sambil menunjuk Dira.
"Siapa mereka. Kenapa bisa kenal dengan meilin.!" Gumam Oma Alea.
Oma Alea terus memperhatikan dari kejauhan, namun saat Matanya terpaku pada seorang bocah laki-laki yang sedang berdiri di samping Meilin. Ia merasa ada sesuatu dalam diri anak itu yang membuat hatinya bergetar, Tatapan matanya… ekspresi wajahnya… terasa begitu familiar, seolah mengingatkan pada seseorang.
Oma Alea yang Penasaran, mulai melangkah mendekati mereka, Saat itu,? Alana masih berbicara dengan Meilin dan Andra, memastikan mereka baik-baik saja setelah insiden kecil tadi. Namun, saat ia merasakan kehadiran seseorang di belakangnya, ia langsung menoleh.
Saat matanya bertemu dengan wanita paruh baya di hadapannya, ia merasa sedikit bingung. Wanita ini terlihat anggun dan berwibawa, tetapi ada sesuatu dalam sorot matanya yang membuat Alana merasa sedikit gelisah. Apa lagi terlihat perempuan tua yang terlihat masih sangat cantik itu di kelilingi pengawal pribadi.
"Maaf anda siapa ya.? Ada yang bisa saya bantu.?" Tanya Alana dengan lembut.
Namun tiba-tiba meilin berbicara. "Oma!" seru Meilin dengan senyum ceria.
Alana yang melihat meilin memanggil perempuan yang ada di hadapan nya itu Oma. Terkejut.
"Jadi anda nenek nya meilin.!" Tanya Alana dengan tersenyum.
"Iya saya nenek nya. Saya lihat kamu begitu terlihat akrab dengan cucu saya.!". Ucap Oma Alea tersenyum dengan lembut.
Namun saat Alana ingin berbicara. Meilin tiba-tiba membuka suara. "Oma ini Tante alana. Tante Alana yang aku ceritakan semalam Oma. Yang menolong aku dan mengobati kaki ku kemarin di kantor om Ronal.!" Ucap meilin.
Oma Alea tersenyum tipis, lalu menatap Alana dari ujung kepala hingga kaki. "Begitukah?" ucapnya pelan, tetapi matanya masih dipenuhi rasa penasaran.
Alana tersenyum sopan. "Saya hanya kebetulan ada di sana saat Meilin jatuh nyonya " jawab Alana dengan senyum ramah nya
Oma Alea mengangguk, tetapi tatapannya beralih lagi ke Andra. Wajahnya tampak berubah saat melihat anak laki-laki itu lebih dekat. Ada sesuatu yang menekan dadanya.
"Anak ini putra Anda?" tanyanya tiba-tiba ke Alana.
Alana mengangguk. "Iya, mereka anak saya," jawabnya singkat, merasa ada yang aneh dengan pertanyaan itu.
Oma Alea menatap Andra dengan lebih saksama. Jantungnya berdetak cepat. "Wajah anak ini… tatapan matanya… mengapa begitu mirip dengan dia waktu kecil.." batin Oma Alea yang mengingat Ronal.
Lamunan Oma Alea di buyarkan oleh suara meilin. "Oma aku main lagi ya" ucap meilin.
"Iya sayang main lah.!" Jawab Oma meilin.
meilin langsung menarik tangan Andra dan dira. entah kenapa ke 3 anak itu langsung akrab.
Oma Alea yang melihat cucu nya kembali bermain menatap Alana. "Mari nak kita duduk di sana.!" Ajak Oma Alea. Yang di angguki oleh Alana dengan tersenyum.
Setelah mereka duduk. Alana membuka pembicaraan. "Maaf nyonya, emang nya kemana mama nya meilin kenapa tidak bersama mama nya.?" Tanya Alana dengan lembut dan sopan.
Oma Alea yang mendengar pertanyaan Alana menghela nafas panjang. "Mereka sibuk dengan pekerjaan nya. Entah kapan mereka bisa memberi waktu ke putri nya sendiri." Jawab Oma Alana dengan sedih. Putra, putri nya gila kerja.
Alana yang melihat raut wajah Oma Alea sedih. Langsung merasa tak enak. "Maaf nyonya saya gak bermaksud!" Ucap Alana terhenti.
" gak apa-apa kok." Jawab Oma Alana tersenyum.
"Oh iya, saya gak menyangka meilin bisa langsung akrab dengan anak kamu . Biasa nya mei gak pernah bisa sedekat itu dengan orang yang baru di kenal nya.!" Ucap Oma Alea kembali.
"mungkin itu kebetulan. Kalau boleh tau, tuan Ronal itu apakah ayah nya meilin nyonya.! Soal nya kemarin saya lihat tuan Ronal terlihat sangat khawatir saat meilin jatuh." tanya Alana yang mulai mengulik tentang Ronal melalui meilin. Entah apa yang di rencanakan Alana.
1. Awal kalimat gunakan huruf kapital.
2. Penggunaan tanda baca yang tidak pada tempatnya contohnya di kalimat ini coba perhatikan lagi letak tanda bacanya.
3. Setelah ku baca chapter satu ini aku koreksi untuk penggunaan huruf kapital dan huruf kecilnya masih ada salah tempat
4. Saran aku sih banyak mampir dan baca karya-karya lainnya amati dan perhatikan penulis mereka
Sekian terimakasih🤗