NovelToon NovelToon
Gairah Cinta Sang Mafia

Gairah Cinta Sang Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Romansa / Sugar daddy / Chicklit
Popularitas:7.5k
Nilai: 5
Nama Author: Ibu.peri

Arsenio Wickley, seorang mafia yang berusia 39 tahun. Semenjak kejadian kekasihnya pergi karena kesalahan pahaman, semenjak itu Arsenio menutup hatinya untuk semua wanita. Tapi, kehadiran seorang gadis mengubah pendiriannya. Clara datang kepadanya, dan berniat menjadi sugar baby Arsen. bukan karena uang tapi karena ia butuh kasih sayang yang tidak ia dapat dari orang tuanya.
" Om, aku mau jadi sugar Baby om" ucap Clara sambil menatap wajah Arsen.

" Apa kau tahu, apa yang dilakukan Sugar Baby?" Arsen mendekati wajah Clara, membuatnya sedikit gugup.

" Memang apa yang harus aku lakukan?" tanya Clara yang penasaran, ia hanya tahu sugar baby itu hanya menemani makan, dan jalan-jalan.

" kau harus menemaniku tidur, apa kau mau?" Arsen semakin memojokkan tubuh Clara.

" tidak!! aku tidak mau.." Clara berlari saat mendengar ucapan Arsen.

" Dasar bocah ingusan" ucap Arsen seraya menggelengkan kepala.

Nantikan kisah kelanjutannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ibu.peri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hinaan Sera

Pagi hari di apartemen milik Arsen.

Sinar matahari menyelinap masuk lewat celah tirai jendela, menghangatkan ruangan yang masih sedikit remang. Arsen membuka mata perlahan, tubuhnya yang biasanya tegang terasa sedikit lebih ringan pagi ini. Ia menggeliat kecil, mengusapkan tangan ke wajah, lalu bangkit dari tempat tidur tanpa banyak ekspresi. Kebiasaannya selalu sama: bangun, turun ke dapur, membuat kopi, dan mungkin sarapan ringan kalau mood-nya bagus.

Namun pagi ini berbeda.

Begitu ia turun ke dapur, langkahnya terhenti. Ia sedikit menyipitkan mata, memastikan penglihatannya tidak keliru. Di sana—di balik meja dapur—berdiri seorang gadis dengan celemek putih yang kebesaran. Rambutnya diikat asal, dan ia tampak serius mengaduk sesuatu di wajan.

Clara.

Gadis itu menoleh dan tersenyum kecil begitu menyadari kehadiran Arsen.

“Selamat pagi, Tuan,” sapanya lembut, seraya meletakkan dua piring nasi goreng ke atas meja makan marmer yang dingin dan mewah itu.

Arsen diam. Sorot matanya tajam, namun kali ini bukan karena marah—lebih kepada rasa bingung. Clara yang biasanya gugup setiap melihatnya, kini justru menyapanya dengan santai. Bahkan tersenyum. Tidak seperti gadis yang semalam sempat menangis dalam pelukannya setelah insiden panas yang terjadi antara mereka.

“Kau… memasak?” Arsen melangkah pelan ke meja makan, menatap piring-piring itu dengan keraguan. Aroma nasi gorengnya cukup menggoda, tapi ia bukan tipe pria yang suka makan berat di pagi hari. Biasanya hanya kopi hitam dan roti panggang.

“Iya, Tuan. saya memasaknya sendiri,” jawab Clara sambil tersenyum. “Saya pikir, mungkin Anda mau mencoba sarapan yang berbeda hari ini.”

Arsen menatap nasi goreng itu, lalu kembali menatap Clara. Alisnya mengerut, tubuhnya belum bergerak.

“Kalau Anda tidak mau, saya bisa simpan saja. Mungkin bisa dimakan nanti—”

“Tidak,” potong Arsen cepat. “Aku mau.”

Ia langsung menarik kursi dan duduk. Dengan gerakan sigap namun agak canggung, ia mengambil sendok dan mulai menyuapkan nasi goreng ke mulutnya. Awalnya hanya sekadar menghargai, tapi setelah dua suapan, tatapan matanya mulai berubah.

Clara menyadarinya, dan tertawa kecil.

“Kalau tidak enak, Anda boleh jujur,” godanya ringan.

Arsen meliriknya sekilas sambil mengunyah, lalu mengangkat dagunya dengan angkuh. “Tak buruk… untuk seorang gadis yang biasanya menangis saat disentuh.”

Clara sempat terdiam. Ucapan itu jelas merujuk pada kejadian tadi malam. Tapi alih-alih malu atau marah, ia hanya tersenyum kecil, lalu duduk di seberangnya.

“Saya tidak akan menangis lagi, Tuan. Saya tahu posisi saya di sini,” katanya pelan, matanya menatap nasi gorengnya tanpa benar-benar melihat.

Arsen menatap gadis itu beberapa detik. Ada sesuatu yang berbeda. Entah sejak kapan, tapi Clara tak lagi tampak seperti gadis ketakutan yang dipaksa hidup dalam dunia miliknya. Ia terlihat lebih… tenang. Lebih menerima.

“Bagus, setelah makan bersiaplah. aku akan mengantarmu ke kampus, dan pakai semua barang yang telah aku sediakan untukmu,” jawab Arsen singkat, lalu kembali makan.

Dalam hatinya, Arsen menyadari satu hal: Clara mulai berubah. Dan ia tidak tahu, apakah itu kabar baik... atau justru ancaman terselubung bagi pertahanannya sendiri.

****

Clara berdiri di depan lemari besar di kamar Arsen, menatap deretan pakaian yang menggantung rapi. Semua gaun. Mewah, feminin, dan sangat tidak mencerminkan gayanya yang biasa. Ia lebih nyaman dengan kaos longgar dan jeans belel. Tapi di sini, di apartemen mewah milik pria itu, tidak ada pilihan selain mengikuti aturan.

“Huft…” Clara mendesah pelan, menyerah pada keadaan. Ia menarik satu gaun berwarna lembut, lalu mengamati potongannya. Klasik, elegan, dan sedikit terlalu terbuka menurutnya. Tapi ia tahu, menolak hanya akan menimbulkan masalah. Arsen bukan tipe pria yang suka dibantah. Clara segera berganti pakaian, tapi saat akan menutup lemari.

Tangan Clara tanpa sengaja menyentuh satu set kain tipis di sudut lemari. Ia menariknya pelan dan terbelalak saat menyadari benda apa itu. Lingerie. Hitam, tipis, dan sangat menerawang. Bahkan terlalu seksi untuk ia bayangkan dikenakan di depan cermin, apalagi di depan Arsen.

“Astaga… ini kan…” gumamnya, wajah langsung merah padam. Ia buru-buru hendak mengembalikannya, tapi belum sempat menutup lemari, suara pintu kamar terbuka membuat jantungnya nyaris meloncat.

“Sudah selesai?” tanya Arsen dari ambang pintu.

Clara terkejut dan spontan melempar lingerie itu kembali ke dalam lemari, menutup pintunya dengan cepat seolah menyembunyikan rahasia besar.

“I—Iya! Sudah!” jawabnya gugup, lalu langsung melangkah keluar dari kamar, nyaris berlari melewati Arsen yang masih berdiri tenang di depan pintu dengan ekspresi datarnya.

Arsen menggelengkan kepala pelan. Clara memang sudah sedikit berubah, tapi rupanya rasa takut itu masih ada. Ia melangkah masuk, lalu mengambil tas Clara yang tertinggal di atas tempat tidur, membawanya ke lantai bawah.

****

Dalam perjalanan menuju kampus, suasana di dalam mobil terasa sunyi. Hanya suara mesin dan lalu lintas di luar yang terdengar samar. Clara duduk di kursi penumpang dengan kedua tangan di pangkuan. Sesekali, ia melirik ke arah Arsen yang fokus menyetir.

Pikirannya tak bisa lepas dari lingerie tadi. Bayangan dirinya mengenakan benda tipis itu, berdiri di depan Arsen… membuat wajahnya kembali memerah. Ia bahkan memejamkan mata, menepis bayangan itu.

“Tidak! Tidak!” bisiknya sambil menggelengkan kepala tiba-tiba.

Arsen langsung menginjak rem perlahan dan menghentikan mobil di pinggir jalan. “Ada apa?” tanyanya serius, menoleh dengan pandangan tajam. “Kau sakit? Kita ke rumah sakit sekarang.” ucap Arsen saat melihat wajah Clara yang memerah.

Clara tersentak dan buru-buru menggeleng kuat. “T-tidak, Tuan! Saya cuma… memikirkan tugas kuliah.”

Arsen tidak menanggapi. Ia hanya menatapnya beberapa detik, lalu mengembalikan fokus ke jalanan dan kembali mengemudi.

Clara memeluk tasnya erat-erat, merasa malu setengah mati. Tapi lebih dari itu, ia tahu, sebentar lagi ia akan tiba di depan kampus, dan Arsen pasti akan menurunkannya tepat di gerbang.

Bodoh! Clara merutuki dirinya dalam hati. Ia lupa meminta Arsen berhenti agak jauh dari gerbang, agar tidak menjadi pusat perhatian. Semua orang di kampus mengenalnya. Kalau mereka melihatnya turun dari mobil mewah seperti ini, bersama seorang pria dingin dan tampan seperti Arsen… gosip bisa menyebar dalam hitungan detik.

Begitu mobil berhenti, Clara langsung meraih tasnya dan menutupi depan wajahnya.

“Aku pergi dulu!” ucapnya cepat, lalu membuka pintu dan nyaris lari kecil keluar dari mobil.

Arsen hanya menatap punggung Clara yang menjauh, matanya tenang tanpa ekspresi.

****

Clara baru saja turun dari mobil Arsen saat langkahnya dihentikan tiga sosok yang langsung menghalangi jalannya. Sera, dengan senyum menyebalkan, berdiri di tengah, ditemani Bella dan Shelly yang seperti biasa hanya tahu ikut tertawa.

"Astaga... siapa yang datang pakai mobil mahal? Clara, kamu nyasar ke kampus elite atau nyambi jadi sugar baby sekarang?" sindir Sera lantang, sengaja agar orang sekitar mendengar.

Clara menatapnya tajam. "Kau iri, Sera?" Clara tersenyum kecil. "Iri karena kau harus tidur dengan banyak pria demi sepasang sepatu, sementara aku hanya perlu hidup layak untuk mendapatkannya?"

Raut wajah Sera langsung berubah. Bella dan Shelly terdiam, tak menyangka Clara bisa membalas.

Sera melotot. "Berani sekali kau—"

"Apa aku salah?" Clara menukas cepat. "Semua orang tahu caramu dapat barang mewah itu. Jadi jangan munafik."

"kau—," Sera akan menampar wajah Clara tapi Jodi langsung menangkap lengan itu dan menghempaskannya.

"Cukup Sera! kau selalu saja mengganggu Clara," bentak Jodi.

"Tidak usah ikut campur, aku tahu tentang hidupmu, kalian itu sama. Sama-sama dibuang oleh keluarga," Sera tertawa mengejek, dibarengi tawa kedua temannya.

Semua orang yang melihat berbisik-bisik, mereka tidak pernah tahu kehidupan Jodi seperti apa, apalagi Clara. yang mereka tahu, Clara hanya orang miskin. Tapi melihat penampilannya hari ini, membuat semua orang yakin dengan ucapan Sera. jika Clara merupakan simpanan om-om, alias sugar Daddy.

"Jodi, pergilah. Aku bisa urus mereka sendiri," ucap Clara yang merasa bersalah dengan Jodi. Karena dirinya, Jodi ikut dihina.

"Tapi aku sahabatmu Clara, aku ingin membantumu," bantah Jodi.

Jodi tidak tahu, jika seorang pria sedang mengepalkan tangan dan mengeraskan rahangnya. Matanya menyipit, sorotnya berubah tajam.

1
☠⏤͟͟͞R𝕸y💞𒈒⃟ʟʙᴄ🍎
jgn2 Clara mau kabur.. krn tau siapa sbnrnya arsen
vj'z tri
sera menyerahkan diri ke dewa kematian 🤣🤣🤣🤣🤣
☠⏤͟͟͞R𝕸y💞𒈒⃟ʟʙᴄ🍎
keren... tp knp sera gk sekalian diseret aja.. biar kapok
Dhaa28: nanti kak, bakal ada balasan buat sera🙂
total 1 replies
vj'z tri
wuahhhhh ada yang langsung lega perasaan nya 🤭😁🥳🥳😘
vj'z tri
gak tahu ajj Mr Arsen dah nahan dari malam 🤣🤣🤣🤣🤣🤣
shila fardell
gass thorrr...
shila fardell
crita mu oke thorr ... semangattt 🤗
vj'z tri
ketawan kan pura pura tidur 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
vj'z tri: iya kk sambil nunggu up coba baca karya yang satu lagi seru juga loh 🥳🥳
Yunita Samsung: seru banget ya cerita nya
total 2 replies
Dessy Rinda
lnjt kak thor,up nya jgn lm2 ya..seru ceritanya
Dhaa28: siap kak👍👍
total 1 replies
vj'z tri
auto lari keburu singa ngamok 🤣🤣🤣🤣🤣
Dhaa28: wkwkwkwk.
total 1 replies
vj'z tri
buahahahhaha jadi detektif nya belum sejam dah kebongkar Dady Arsen 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
vj'z tri
jodi bisa tolong minggir sebentar itu yang punya Clara udah membara 😱😱😱
vj'z tri
😭😭😭😭😭😭😭😭😭 bersambung lagi 😭😭😭😭😭🤧🤧🥳
vj'z tri
huawasaaaa alarm bahaya berbunyi ....ayang beb langsung meluncur ✈️✈️✈️✈️✈️✈️🤣🤣🤣🤣
vj'z tri
lanjut Thor 🥳🥳🥳🥳
vj'z tri
lanjut Thor penasaran aku loh 🤭🤭🤣
Dhaa28: jadi semangat buat update 😆
total 1 replies
vj'z tri
🎉🎉🎉🎉🎉🎉
vj'z tri
🤭🤭🤭🤭 ternyata selain aku Vanya juga mendukung 🤭🤭🤭
vj'z tri
lanjut gak pake lama 🥳🥳🥳
vj'z tri
kalau Deket clara ,auto amnesia ya ar🤣🤣🤣🤣
Dhaa28: 🤭🤭🤭🤭🤭
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!