You'Re Mine!

Setelah lima jam mengudara, akhirnya pesawat pribadi milik keluarga Slade tiba di bandar udara Los Angeles. Vynessa sudah bangun sejak 45 menit yang lalu dan kini ia baru saja selesai merapikan kembali pakaian serta make up nya.

Pesawat landing dengan sempurna dilandasan pacu bandara, seorang pramugari membuka pintu nya setelah pesawat benar-benar sudah berhenti.

Sam segera turun untuk memastikan keadaan diluar, kemudian dibelakangnya disusul Vynessa serta Davion.

Ketiga nya berjalan menuju tempat parkir, disana sudah ada taksi online yang Sam pesan sebelumnya.

"Mari tuan..." Sapa Sopir itu membukakan pintu untuk Davion dan mempersilahkan lelaki itu masuk kedalam.

Davion tak segera masuk, melainkan ia meminta Vynessa untuk masuk terlebih dahulu barulah ia menyusul masuk dan mendudukkan dirinya disamping Vynessa. Sedangkan, Sam duduk didepan disamping sopir.

"Ke hotel Fortuna", titah Sam pada sopir taksi tersebut

"Baik tuan". Sahut sopir itu, ia segera menyalakan mesin mobilnya lalu mulai melajukan kendaraan roda empat itu meninggalkan area parkir bandara.

.

Sesampainya dihotel Fortuna, Davion bergegas turun begitu juga dengan Vynessa.

"Tuan muda", panggil Vynessa yang berdiri dibelakangnya

"Hmm.." Sahut Davion berdehem

"Bukankah seharus nya kita langsung ke perusahaan HORISON GRUP? Kenapa kita justru kesini?" ujar Vynessa bertanya-tanya

"Kita akan istirahat dulu". Jawab Davion

Dari arah samping, Sam datang menghampiri keduanya. Ia lalu menyerahkan access card pada Davion.

"Ini tuan". Tukas Sam seraya menyodorkan acces card itu. Davion langsung menerima nya, ia bergegas melangkahkan kakinya menuju kamar yang sudah Sam pesan. Tapi sebelum itu ia sempat mengatakan sesuatu pada asisten pribadinya itu.

"Sam, carikan baju ganti untuk ku dan Vyn, untuk kau juga", titah Davion dengan tegas

Sam mengangguk patuh. "Baik tuan".

Setelah itu, barulah Davion kembali melangkahkan kakinya menuju kamar hotel yang sudah Sam pesan. Sedangkan, Vynessa masih berdiam diri dilobi. Ia bingung ingin melakukan apa, sampai Sam menyodorkan access card pada nya.

"Nona, ini access card anda. Silahkan anda istirahat dahulu, karena pertemuan dengan HORISON GRUP akan dilaksanakan nanti malam". Kata Sam memberitahu

Vynessa menerima access card itu seraya menganggukkan kepalanya paham.

"Terimakasih tuan Sam".

"Sama-sama nona Vynessa".

.

Malam hari pun tiba, Vynessa tengah bersiap untuk mendampingi Davion bertemu dengan CEO HORISON GRUP. Sebenarnya, sedari tadi Vynessa terus bertanya-tanya dalam hatinya kenapa pertemuan dilakukan malam hari jika hanya untuk membahas jalinan kerjasama antar dua perusahaan dan juga kenapa Sam sampai memberikannya sebuah gaun yang cantik, Sam kata itu atas perintah Davion.

Tak ingin memikirkannya terlalu dalam, Vynessa pun hanya menggendikkan bahunya acuh. Saat ini dirinya baru saja selesai memoleskan lipstik dibibir ranum nya itu dan tak lama kemudian terdengar pintu kamar nya diketuk dari luar.

Tok..

Tok..

Tok..

Vynessa menolehkan kepala nya kearah pintu.

"Nona, ini saya Sam", teriak Sam dari balik pintu

Mendengar suara Sam, Vynessa pun lantas segera berdiri dari duduknya lalu melangkah tuk membukakan pintu.

Ceklek..

"Nona.. " sapa Sam

"Ya ?" sahut Vynessa

"Apa anda sudah selesai bersiap ?"tanya Sam

Vynessa menganggukkan kepalanya.

"Baiklah, ayo kita segera turun. Tuan Davion sudah menunggu anda dibawah". Kata Sam

"Tunggu sebentar, aku ambil tas dulu".

Vynessa berbalik badan dan segera mengambil tas miliknya yang ia letakkan diatas ranjang, setelah itu barulah ia kembali menghampiri Sam.

"Ayo.. " Ucap Vynessa seraya menutup pintu kamar nya

Kedua nya berjalan beriringan menuju lift.

Ting!

Pintu lift terbuka, Sam dan Vynessa segera masuk. Kemudian, Sam menekan kembali tombol yang ada disamping pintu lift setelah itu pintu kembali tertutup dan benda berbentuk persegi panjang itu mulai bergerak turun.

"Tuan Sam.. " panggil Vynessa

"Ya nona ?" sahut Sam, ia berdiri disamping Vynessa

"Kenapa kita harus berpakaian sangat rapi dan glamor seperti ini jika hanya untuk menghadiri petemuan dengan HORISON GRUP? bukankah ini terlalu berlebihan ?", ujar Vynessa bertanya-tanya

"Ya nona, kita memang akan menghadiri pertemuan dengan HORISON GRUP tapi juga akan menghadiri acara peresmian kantor baru mereka sekaligus pertunangan putri pertama keluarga Horison  nona". Jawab Sam

Mendengar itu, Vynessa hanya mengangguk-anggukkan kepalanya paham.

Ting!

Lift tiba dilantai lobi, setelah pintunya terbuka Sam segera keluar dan disusul Vynessa dibelakangnya. Disana, Vynessa bisa melihat Davion yang tengah duduk sembari memainkan ponselnya. Terlihat lelaki itu juga sudah rapi dengan setelan tuxedo berwarna marron yang melekat pas ditubuh atletisnya.

Sam dan Vynessa melangkahkan kaki mereka mendekati Davion.

"Tuan.. " panggil Sam, membuat Davion sontak menolehkan kepalanya menatap keduanya.

Sesaat seulas senyum tipis terukur diwajah nya yang tampan kala menatap Vynessa terlihat amat sangat cantik dengan balutan gaun berwarna peach yang memiliki aksen pita dibelakangnya. Wanita itu terlihat seperti boneka barbie yang hidup.

"Cantik.. " lirih nya memuji tanpa sadar

Vynessa yang ditatap seintens itu oleh Davion seketika langsung menundukkan kepalanya malu, apalagi mendengar pujian yang Davion lontarkan, meskipun lelaki itu mengucapkannya lirih tapi ia masih bisa mendengar.

"Ekhem.. " Davion tersadar dari lamunannya lalu berdehem pelan, ia lalu memasukkan lagi ponselnya kedalam saku celana formalnya.

"Ayo kita berangkat sekarang". Tukas Davion

Ketiga nya segera berangkat menuju hotel Phoenix, tempat dimana acara itu akan dilaksanakan. Sebuah mobil berwarna hitam bermerek Mercend*z -Benz S Class berhenti tepat dihadapan Vynessa dan Davion, tentu nya dengan Sam yang mengendarai nya. Tentunya, mobil itu Davion beli secara dadakan agar dirinya tetap bisa merasakan nyaman saat bepergian, meskipun ia melakukan perjalaan bisnis dikota LA hanya beberapa hari saja.

Sam bergegas turun untuk membukakan pintunya dan Davion segera masuk.

"Nona anda duduk disamping saya.. " ucap Sam pada Vynessa

"Baik", sahut Vynessa. Ia lalu membuka pintu mobil bagian samping kemudi setelah itu ia segera masuk dan duduk disana.

Sam mulai melajukan mobilnya membelah jalanan kota LA malam itu. Butuh waktu 30 menit untuk mereka tiba dihotel Phoenix. Davion segera turun dari mobil dan disusul Vynessa dibelakangnya.

"Berikan tangan mu", titah Davion pada Vynessa

"Ya ?" cicit Vynessa masih belum paham maksud Davion

"Berikan tangan mu Vyn.. " Ulangnya sekali lagi, kali ini ia mengucapkannya dengan penuh penekanan.

Vynessa menurut, ia lantas segera memberikan tangannya pada Davion dan lelaki itu langsung menarik tangan Vynessa melingkarkannya dilengannya yang kokoh.

"Tetap seperti ini dan jangan sampai kau melepaskannya, mengerti ?", ucap Davion dengan tegas

"Mengerti tuan"

"Dan lagi, malam ini jangan panggil aku tuan. Panggil saja Davion, hm.. " pinta nya

Vynessa menganggukkan kepalanya paham.

Setelah itu, Davion segera menarik Vynessa mengajak sekretaris nya itu untuk masuk kedalam hotel. Acara diadakan didalam ballroom dan dekorasi semewah mungkin.

"Tuan Davion selamat datang.. " Sapa tuan Horison menyambut kedatangan Davion.

"Tuan Horison.. "Davion membalas sapaan itu seraya mengulurkan tangan nya menjabat tangan tuan Horison

Kedua nya berbincang-bincang sebentar, hingga tak lama kemudian terdengar suara teriakan seorang wanita dari arah belakang Vynessa dan Davion.

"Ayah.. "teriak wanita itu memanggil tuan Horison

"Karen putri ku, kemari sayang.. "

"Tuan Davion perkenalkan ini putri sulung saya yang akan melakukan pertunangan malam ini.. " tuan Horison memperkenalkan putrinya pada Davion

"Karen.. " ucapnya memperkenalkan diri

"Davion.. "balas Davion

"Oh ya, dimana B-"

"Saya disini uncle.. " terdengar suara seorang pria dari arah belakang Vynessa, pria itu berjalan mendekati mereka tapi seketika langkah nya terhenti saat melihat kehadiran Vynessa yang berdiri tepat disamping Davion. lelaki yang terkenal akan kesuksesannya dalam berbisnis dan juga seorang cassanova.

Deg..

"Vynessa... "

.

.

.

To Be Continue..