~Saat berusia 9 tahun Faisal di tinggal oleh sang ayah untuk selama-lamanya. Dan beberapa bulan kemudian, sang ibu pun meninggalkan dia untuk menikah lagi dan memilih hidup bersama keluarga baru nya. Dan karna itu pula, kini Faisal tumbuh menjadi sosok yang pendiam dan juga dingin~
~Yessi adalah seorang gadis polos dan ceria, yang baru bekerja beberapa hari di sebuah restoran, Namun karna sebuah kesalahpahaman ia di paksa menikah dengan teman yang juga bekerja di restoran tersebut~
Gimana kisah mereka selanjutnya? Yuk baca👉
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Adira amna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 17. Positif hamil
Sudah sejak 2 Minggu yang lalu yessi merasakan ada yang tak beres pada tubuh nya. Ia jadi mudah lelah padahal tak melakukan pekerjaan yang berlebihan, di tambah dengan nafsu makan yang sedikit meningkat dari biasa nya.
Yessi yang sedang bengong memikirkan perubahan pada tubuh nya pun, dikejutkan oleh kedatangan Faisal. "Dek..." panggil lelaki itu.
"Astaghfirullah Abang... Ngagetin aja sih." gerutu Yessi sambil memegangi dada nya.
"Loh? Abang udah daritadi ngucap salam adek gak denger emang?" tanya Faisal dengan nada bingung.
Yessi menggeleng dengan ekspresi meringis, akibat keasyikan bengong ia sampai tak dengar suami nya mengucap salam.
"Kenapa sih? Hmm." tanya Faisal lembut.
"Gapapa bang, cuma lagi mikir nanti malem mau makan apa!" jawab Yessi dengan menunjukan deretan gigi nya.
Faisal menggeleng heran dengan tingkah sang istri, namun ia tak memikirkan nya lagi. Lelaki itu segara masuk ke dalam kamar, untuk membersihkan tubuh yang terasa sangat lengket akibat kerja seharian.
Yessi mengikuti Faisal dari belakang, ketika sudah berada di kamar, ia langsung membuka lemari pakaian dan menarik 1 lembar kaos dan juga celana pendek untuk di pakai oleh suami nya nanti.
Begitu Faisal keluar dari kamar mandi, ia melihat sang istri yang tengah duduk dipinggiran kasur sambil menggoyang-goyangkan kaki nya macam anak kecil.
"Adek kenapa sih, kaya lagi ada yang di pikirin gitu?" tanya Faisal sambil menggosok rambut nya menggunakan handuk kecil.
"Kalo tiba-tiba kita punya anak, Abang gimana?" bukan nya menjawab pertanyaan Faisal, Yessi malah balik melempar pertanyaan kepada suami nya itu.
Mendengar Yessi yang bertanya dengan nada murung, Faisal pun langsung berjongkok di depan sang istri.
"Apa yang adek rasain sekarang?" tanya Faisal lembut.
"Adek baru inget, kalo dari bulan kemarin adek belom Dateng bulan.." ujar wanita itu dengan lirih.
Faisal tersenyum lembut, lalu mengusap pipi wanita nya itu. "Mau langsung di periksa ke dokter apa mau Abang beliin testpack dulu? Hmm." tanya Faisal lagi.
"Peluk dulu...!" pinta Yessi yang sudah meneteskan air mata.
Tanpa basa-basi Faisal pun langsung memeluk erat tubuh ringkih sang istri, ia paham apa yang sedang wanita itu khawatirkan.
"Ada Abang dek, jangan takut." bisik Faisal.
Hubungan mereka masih terbilang baru, dan pernikahan mereka pun terjadi akibat kesalahpahaman. Apalagi umur mereka, yang bisa di bilang masih terlalu muda untuk menjadi orangtua. Jadi wajar jika Yessi merasa takut, ia takut tak bisa menjadi ibu yang baik untuk anak nya kelak.
"Abis sholat Maghrib Abang ke apotik ya, sekalian beli makan malem." tutur Faisal seraya menghapus airmata sang istri. Yessi pun hanya mengangguk sebagai jawaban nya.
*****
Faisal melajukan motor nya dengan cepat, menuju tukang sate langganan nya semenjak ia tinggal di rumah baru.
"Sate ayam nya 15 tusuk ya bang." pesan nya pada penjual sate itu.
"Siap mas." kata penjual sate itu dengan ramah.
"Saya tinggal dulu sebentar ya bang!" ujar Faisal dan langsung di iyakan oleh penjual sate itu.
Faisal kembali melajukan motor nya ke arah apotik yang berada tak jauh dari warung sate tadi. Begitu sampai Ia segera memarkirkan motor nya dan langsung masuk ke dalam apotik tersebut.
"Ada yang bisa di bantu mas?" tanya penjaga apotik itu dengan ramah.
"Saya mau beli testpack mbak, yang paling bagus ya merk nya?!" ujar Faisal dengan santai.
Penjaga apotik itupun langsung mengambil testpack seperti yang Faisal inginkan.
"Ini mas merk yang paling bagus." wanita itu menyodorkan 1 buah testpack ke depan Faisal.
Faisal pun langsung membayar nya, dan menaruh benda itu ke dalam saku hoodie nya.
*****
Begitu sampai di rumah, Faisal langsung masuk dan menghampiri sang istri yang masih berada di kamar. Tapi ia lebih dulu menaruh sate, diatas meja makan.
"Dek.?!" panggil Faisal begitu membuka pintu kamar.
"Ada barang nya?" tanya wanita itu, yang sedang tiduran di atas kasur.
"Ada sayang, mau coba sekarang apa besok pagi aja?" sambung Faisal sambil duduk di samping sang istri.
"Besok aja!" jawab Yessi seraya mendudukkan tubuh nya.
Karna sang istri memilih untuk menggunakan testpack nya besok, jadi Faisal mengajak sang istri untuk segera makan.
"Mau Abang suapin?" tanya Faisal sambil membuka bungkusan sate.
"Mau.!" jawab Yessi singkat
Faisal pun langsung mengambil posisi untuk menyuapi sang istri.
*****
Keesokan hari nya, Yessi sengaja bangun lebih pagi dari biasa nya. Ia membuka laci kecil yang ada di samping kasur, lalu mengambil benda yang di beli oleh Faisal semalam.
"Sayang...?" panggil Faisal dengan suara serak khas bangun tidur. "Mau di cek sekarang?" lanjut pria itu.
Yessi menganggukkan kepala nya. "Temenin bang." pinta wanita itu dengan suara pelan.
"Ayo." Faisal langsung bangun dari tidur nya, dan turun dari kasur menuju sang istri yang sudah lebih dulu berdiri.
Faisal menunggu hampir 15 menit di depan pintu kamar mandi, namun istri nya itu belom juga keluar. Disaat ia ingin mengetuk pintu nya, Yessi sudah lebih dulu membuka pintu itu. Wanita itu keluar dengan mata yang terlihat sembab.
"Gapapa sayang dia rezeki kita." Faisal langsung memeluk sang istri setelah menerima testpack dengan 2 garis.
"Adek takut gak bisa jadi ibu yang baik buat dia..." ucap Yessi dengan suara bergetar.
"Kita belajar sama-sama ya sayang, Abang janji bakal temenin adek terus." kata Faisal sambil terus mengusap bahu sang istri.
Karna sudah mendengar suara adzan subuh, maka mereka pun kembali memasuki kamar mandi untuk mengambil wudhu.
Setelah sholat Faisal meminta Yessi untuk kembali istirahat, dan ia yang akan membuat sarapan. Dengan sedikit terpaksa, akhirnya Yessi pun menuruti perintah sang suami.
*****
Pada pukul 7.30 Faisal pamit untuk berangkat kerja, sebenarnya ia tak tega jika meninggalkan sang istri di rumah sendiri dalam keadaan seperti ini. Namun saat di tawarin untuk ke rumah ibu atau bunda wanita itu menolak.
"Abang berangkat dulu, nanti Abang izin sama bang Irgi buat pulang cepet." kata Faisal sambil menyodorkan tangan nya untuk di cium oleh sang istri.
"Gausah bang, pulang kaya biasa nya aja. Adek beneran gapapa kok!" jawab Yessi dengan wajah sedikit cemberut.
"Yaudah... Abang berangkat ya?" pamit Faisal lagi.
Yessi hanya melambaikan tangan saat sang suami sudah berada di ambang pintu, biasa nya wanita itu selalu mengantar sang suami hingga motor nya menghilang dari pandangan mata, tapi kali ini ia tak bisa mengantar nya sebab kepala nya terasa sangat pusing.
......................
Jangan lupa like, komen dan vote ya guys 🥰