NovelToon NovelToon
Identitas Pengganti Nona Pertama

Identitas Pengganti Nona Pertama

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / Pengantin Pengganti / Cinta Seiring Waktu / Identitas Tersembunyi / Fantasi Wanita
Popularitas:22.9k
Nilai: 5
Nama Author: Sri Wulandari

Panglima perang Lei Guiying menyusun rencana menyusup menjadi pengantin wanita agar dapat melumpuhkan musuhnya. Namun siapa sangka aliansi pernikahan yang seharusnya menuju negara Menghua. Justru tertukar dan harus menikah di negara Dingxi sebagai Nona Muda pertama dari kediaman Menteri yang ada di negara Menghua.

Lei Guiying menikah menjadi selir pangeran kesembilan. Begitu banyak intrik dan sekema besar terus terikat. Membuat gadis itu harus terus bertahan menjadi seorang pengantin aliansi dari negara lain.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sri Wulandari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Calon menantu Kaisar

"Tuan muda." Pelayan pria berlari mendekat membantu Tuan mudanya untuk melangkah pelan. "Anda kenapa?"

Tuan muda kedua Jian Huan masih menekan dadanya dengan kuat. Dia menggelangkan kepalanya, "Tidak apa-apa. Kita harus segara kembali ke kediaman."

"Baik."

Mereka berdua bergegas pergi dari istana.

Dari kejauhan seorang wanita berbalutkan gaun sutra biru langit berdiri dengan tatapan penuh cinta. "Dia masih tetap tampan seperti biasanya."

Dari arah belakang seorang pelayan wanita datang. "Tuan putri kedua, tanggal pertunangan telah di tetapkan."

Senyuman Tuan Putri kedua Shui Ahui semakin terlihat sangat indah. Pria yang selalu ada di hatinya selama bertahun-tahun pada akhirnya akan menjadi suaminya. Dia tentu saja sangat menantikan hari itu tiba. "Aku harus segera menyiapkan gaun indah untuk hari pertunangan." Berlari menuju istana tempat tinggalnya lagi di ikuti para pelayan wanita di belakangnya.

Sebaliknya saat Tuan muda kedua Jian Huan sampai di rumah. Dia langsung tergelatak tidak berdaya di lantai kamarnya. Tubuhnya sudah tidak mampu lagi menahan rasa sakit yang di hasilkan dari racun.

"Tuan muda," teriak pelayan laki-laki yang baru saja melangkahkan kakinya masuk ke dalam ruangan kamar. "Tuan muda. Tolong, tolong panggilkan tabib."

Nyonya besar Jian bersama putranya yaitu Tuan pertama Jian Duan segara datang menuju ruangan kamar cucunya. Setelah memerintahkan pelayan untuk membawa tabib datang ke kediaman. Raut wajah kekhawatiran terlihat sangat jelas di saat wanita tua itu menatap wajah pucat cucunya. "Kenapa bisa seperti ini? Dia hanya datang ke istana tapi pulang tanpa tenaga." Mengelap keringat yang jatuh dari kening cucunya.

Pelayan Chan mendekat, "Saat pergi menuju istana tempat Ratu tinggal. Tuan muda masih baik-baik saja. Tapi saat kembali Tuan muda terus menekan dadanya. Hingga pingsan tidak sadarkan diri di kamarnya."

"Ibu." Tuan Jian menatap cemas kearah ibunya. "Keinginan Ratu sudah tidak bisa di celah lagi."

"Hidup mati kita sudah ada di dalam kendalinya." Nyonya besar Jian menatap tidak tega kearah cucunya.

Sekitar satu jam tabib baru bisa datang di kediaman Jian untuk memeriksa keadaan Tuan muda kedua Jian Huan. Setelah resep obat di berikan dan tabib juga pergi dari kediaman. Nyonya besar Jian memerintahkan semua orang untuk kembali ke kamar masing-masing. Agar cucu kesayangannya bisa beristirahat dengan lebih baik.

Di dalam ruangan kamar kini hanya tinggal pelayan Chan yang masih mendampingi. Pelayan itu menunggu hingga Tuan mudanya sadar kembali. "Tuan muda," ujarnya melihat pria muda di atas tempat tidur sudah membuka kedua matanya.

Tuan muda kedua Jian Huan menekan kepalanya perlahan. Rasa sakit di kepalanya cukup menekan kuat. "Sekarang jam berapa?"

"Sudah memasuki tengah malam," saut pelayan Chan.

Pria muda itu bangkit dari tempat tidurnya. "Siapkan makanan, aku merasa lapar."

"Baik." Pelayan Chan bergegas pergi ke arah dapur. Sedangkan Tuan muda kedua Jian Huan masih berusaha untuk menstabilkan nafasnya. Tidak butuh waktu lama pelayan itu datang dengan nampan berisi bubur hangat yang telah di panaskan. "Tuan muda." Menyodorkan nampan kepada pria muda di hadapannya.

Tuan muda kedua Jian Huan mengambil mangkuk berisi bubur. Dengan beberapa kali tiupan dia baru bisa memakan bubur di dalamnya.

Di halaman depan kediaman Jian, Tuan muda pertama baru saja kembali setelah melakukan tugas resmi di pemerintahan.

"Tuan muda pertama." Pelayan pribadinya membisikkan beberapa hal yang langsung membuat wajah pria itu menjadi beku.

"Kamu yakin?" Tuan muda pertama Jian Hunian memastikan kembali. Anggukan pasti dari pelayan setianya membuat kedua tangannya mengepal kuat. "Aku anak tertua di keluarga ini. Tapi selalu di asingkan. Adik kedua ku sudah tidak lagi bisa di biarkan." Melangkah dengan tatapan penuh rasa benci.

Pria itu memilih untuk pergi menuju ruangan kerja miliknya. Tumpukan dokumen di setiap rak adalah berkas penting dari tugas-tugas yang telah ia selesaikan. Sebagai ketua penyidik utama Tuan muda pertama Jian Hunian tentu lebih memiliki hak menjadi kepala keluarga selanjutnya. Namun neneknya juga ayahnya justru lebih menyayangi adik keduanya. Memujinya dalam segala hal dan selalu mengutamakan kebahagiaan adik keduanya. Sedangkan dirinya selalu tidak di perdulikan. Terabaikan tanpa ada yang pernah memuji semua pencapaiannya.

Dia mengambil salah satu berkas dari tumpukan dokumen di rak kedua. Setelah memastikan isi di dalamnya. Tuan muda pertama Jian Hunian pergi lagi dari kediaman.

Keesokan paginya, keluarga Jian mengadakan jamuan besar untuk menyambut kedatangan Tuan putri kedua Shui Ahui. Calon menantu yang sangat di nantikan Nyonya besar. Hanya Tuan muda pertama Jian Hunian yang tetap bersikekeh untuk tinggal di kantor pemerintahan. Sedangkan seluruh keluarga besar Jian menyambut penuh kehangatan juga kebahagiaan.

Sekitar pukul delapan pagi, rombongan Tuan putri kedua Shui Ahui datang dengan dua puluh pelayan wanita. Dan seratus pengawal kekaisaran yang ikut serta. Orang-orang yang ada di luar kediaman melihat arak-arakan kereta dengan penuh kemewahan. Plakat kayu tergantung di kereta bagian depan terukir nama Putri Shui Ahui.

"Kejayaan keluarga Jian akan semakin bertambah setelah Tuan muda kedua menikah menjadi menantu Kaisar."

"Kabarnya Tuan putri kedua sangat mencintai Tuan muda kedua. Sehingga pernikahan tidak lagi bisa di tunda terlalu lama."

Suara riuh kerumunan membuat Tuan kedua Jian Huan menjadi tidak nyaman.

"Berhenti." Teriak salah satu pelayan memberikan instruksi.

Rombongan berhenti tempat di depan kediaman Jian. Dari dalam kereta wanita cantik dengan balutan gaun sutra emas turun perlahan. Karpet merah di tarik membentang dari kereta menuju ke pintu utama kediaman. Baru setelahnya Tuan putri kedua Shui Ahui turun perlahan di bantu dua pelayan pribadinya. Langkahnya halus seperti Dewi langit yang turun kebumi memberikan keberkahan kepada semua orang. Tatapan matanya penuh kelembutan juga ketenangan.

"Tuan putri kedua." Semua orang memberikan hormatnya.

Setiap langkah yang di lakukan wanita itu. Membuat gaun yang ia kenakan terserat perlahan menambah kemewahan juga keagungan dari seorang Tuan Putri.

"Tuan putri," ujar Tuan muda kedua Jian Huan memberikan hormat.

"Huan, kita akan segara menikah. Tidak perlu memberikan hormat atau memanggil dengan gelarku. Kamu bisa memanggiku Ahui." Tatapan malu-malu dari Tuan putri kedua semakin membuat harapan besar bagi keluarga Jian. Karena dengan begitu kemuliaan keluarga Jian akan tetap bertahan.

Pria muda yang masih tidak bisa menerima pernikahan itu hanya bisa tersenyum memberikan tanggapan.

"Tuan putri, kita harus masuk jangan terlalu lama di luar. Kami sudah menyiapkan banyak hidangan enak di dalam." Nyonya besar Jian mempersilahkan.

Tuan putri kedua merangkul lengan wanita tua itu tanpa rasa enggan. "Cucu menantu senang bisa bertemu dengan nenek."

Nyonya besar Jian tertawa senang melihat wanita mulia di sampingnya menyambut baik keluarga calon suaminya. Mereka semua melangkah masuk kedalam dengan seluruh pengawal kekaisaran berjaga mengelilingi kediaman dari luar.

1
Santy Susanti
Aaah kan beneran sakiiiit plus sedih 😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭
Santy Susanti
makin seruuuuuu👍🏻👍🏻👍🏻🤩🤩🤩
Santy Susanti
Adeuuuh Jendral kalian Ber2 masih Hot aja🤪🤪🤪🤪🤪🤪
Suci Muji Asih
hadeuhhhh...ga tega..../Cry//Cry/
Imas Fatimah
wah...detik2 seru nih,lanjut thor,semangat💪
Arix Zhufa
bab ini seperti prolog di bab 1 ya thor?
Sri wulandari: iya kk. Pengembangan cerita dalam prolog
total 1 replies
Arix Zhufa
Terima kasih bnyk double up nya thor 😍
Mommy Ayu
Lei guangyi ketemu jodoh tuh...
lanjut up lagi thor
Santy Susanti
hahahha ketemu jodoh nih🤣🤣🤣🤣
Arix Zhufa
pangeran bakal dpt jodoh juga
Imas Fatimah
deg2an nih klo semuanya terbongkar
Suci Muji Asih
cmn atu...😁, semnangt up lg kak💪💪
Arix Zhufa
Terima kasih tripel up nya thor ❤️
Santy Susanti
Sebetulnya kasian Long Yin di jadiin bidak dalam strategi, Aah pasti sakit banget hatinya klu tau cuma dijadiin batu loncatan walaupun Lei udah mulai cinta tp tetep kebohongannya lebih besar dan menyakitkan😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭
Arix Zhufa
pangeran ke sembilan apa tidak curiga wajah istrinya hampir mirip dengan ke 2 jendral tsb?
Arix Zhufa
1 bab panjang banget, bikin saya senang 😍
Santy Susanti
uuuh penasaran thooor, pliz Up lg yaaaa🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻😘😘😘😘😘😘😘
Santy Susanti
aduuuh bp sm ibu masih bucin ajaaaa😁😁😁😁😁😁
Santy Susanti
waduh belah Duren di tengah hutan🤭🤭🤭🤭
Santy Susanti
Duuuh Maniiiiis bingit ini gula berapa kilobyg di tuang?????😁😁😁😁😁😁😁😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!