NovelToon NovelToon
Dia Yang Tak Biasa

Dia Yang Tak Biasa

Status: sedang berlangsung
Genre:Penyelamat / Duniahiburan / Wanita perkasa / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Showbiz / Cintapertama
Popularitas:28
Nilai: 5
Nama Author: Adrina salsabila Alkhadafi

​Lina adalah pewaris kekuatan supranatural Dorong & Tarik yang hebat, sebuah energi kinetik yang hanya mengalir di garis keturunan perempuan keluarganya. Jika Lina fokus, ia bisa memindahkan truk. Tapi karena ia ceroboh, ia lebih sering menghancurkan perabotan rumah, membuat Ayah dan adiknya, Rio, selalu waspada.
​Kekuatan yang harus ia sembunyikan itu, ia gunakan secara terlalu ikhlas untuk membantu seorang kakek mendorong gerobak rongsokan, yang menyebabkannya melesat kencang di jalanan.
​Insiden konyol ini ternyata disaksikan oleh CEO Aris, seorang pebisnis jenius nan tampan yang sedang diburu musuh misterius. Aris langsung terobsesi dan merekrut, apa yang terjadi di kehidupan lina Bersiaplah mengikuti drama komedi supranatural ini.lerstgooo

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Adrina salsabila Alkhadafi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16: Badai Media,

​Lina terbangun di tempat tidur king size Aris. Kamar mewah itu terasa damai, kontras dengan kegilaan yang baru saja mereka lalui. Ia turun, mengenakan t-shirt oversize Aris yang lembut.

​Di dapur, Aris sudah sibuk di depan laptop sambil mendengarkan berita ekonomi—meskipun sesekali ia menggeser layar untuk melihat trending topic yang berisi wajahnya dan Lina.

​“Selamat pagi, Bodyguard tercinta,” sapa Aris tanpa menoleh. “Aku sudah approve Kontrak Kencanmu. Review-nya bagus: sangat berani dan memuaskan.”

​Lina berjalan mendekat, menyender di bahu Aris, mencuri pandang ke layar berita. “Pagi, CEO Kumat. Dan review saya untuk Kontrak Ciuman Anda: butuh pengulangan intensif untuk verifikasi kualitas.”

​Aris tertawa kecil, memutar kursinya agar Lina berada di pangkuannya. “Deal. Tapi kita punya masalah kecil sebelum verifikasi intensif. Dunia tahu tentang kita.”

​Ia menunjuk running text di TV. “Skandal CEO Phoenix Tech: Raka, mantan petinggi, ditangkap karena terorisme teknologi. Diduga motif utama adalah persaingan bisnis.”

​“Media hanya fokus pada Raka dan data. Mereka tidak menyebutkan chip kuantum atau kinetik,” jelas Aris. “Ini bagus. Rahasia kita aman.”

​Namun, di bawah berita itu, headline gosip: “Pihak kepolisian mengonfirmasi penangkapan dibantu oleh seorang informan tak dikenal, seorang wanita muda yang diduga kuat adalah kekasih gelap CEO Aris. Foto buram keduanya beredar, memicu kegaduhan publik.”

​Lina membelalakkan mata. “Astaga! Kekasih gelap? Mereka menyebutku pelakor? Padahal aku menyelamatkan bokongmu dari teroris!”

​“Chill, Lina. Ini hanya drama media,” Aris mencium kening Lina dengan lembut. “Dika pasti sengaja membocorkan sedikit info ke media, hanya untuk membuat hidupku chaos dan menggambarkanmu sebagai korban yang polos. Bagus. Setidaknya dunia tahu kau milikku, meskipun dengan judul yang salah.”

​Lina memukul pelan lengan Aris. “Ini bukan lucu, Aris! Aku bisa diserang netizen! Aku harus mengendalikan narasi ini!”

​“Tepat sekali,” kata Aris, menarik Lina berdiri. “Kita harus membuat penampilan publik yang meyakinkan. Kontrak Kencan pertama kita harus go public sebagai klarifikasi—menunjukkan bahwa kau adalah pasangan resmi, bukan pelakor.”

​Siang harinya, Aris dan Lina bersiap. Lina mengenakan gaun biru sederhana namun elegan, sementara Aris dalam suit hitamnya yang karismatik. Aris sempat menghabiskan 20 menit hanya untuk menjelaskan mengapa Lina harus membiarkannya memegang pinggangnya di depan umum ("Itu untuk angle foto, Lina! Kontrol kinetik tidak terlihat di kamera!").

​Mereka memilih restoran paling fancy dan penuh paparazzi untuk kencan klarifikasi mereka.

​Begitu duduk, lampu kamera berkedip liar. Lina tersenyum tenang, memegang liontin anti-baper Neneknya.

​Tiba-tiba, Dika menerobos kerumunan media. Wajahnya merah padam, menunjukkan rasa marah dan kecemasan yang sangat protektif.

​“Lina! Aku butuh bicara serius! Sekarang!” Dika membentak, mengabaikan kehadiran Aris.

​Lina menghela napas. Drama segitiga publik dimulai.

​“Dika, ini Kontrak Kencan. Kita sedang off-duty,” kata Lina, berusaha menjaga ketenangan di depan kamera.

​Dika menatap Aris dengan mata penuh kebencian. “Dia mempermainkan kamu, Lina! Dia membuatmu jadi umpan dalam kasus Raka, dan sekarang dia menjadikanmu trofi! Aku tahu kau lugu, Lina, jangan mau dibohongi dia!” Dika meninggikan suara, memastikan paparazzi mendengarnya.

​Aris bersandar di kursi, menyilangkan tangan, memasang ekspresi cool dan provokatif khas CEO sombong. “Detektif Dika. Off-duty berarti off-limits. Bisnis saya dan hubungan pribadi saya bukan urusan kepolisian.”

​Dika mengeluarkan ponselnya, menunjukkan sebuah foto. “Ini bukan hanya urusan pribadi. Kami menemukan simbol aneh di beberapa properti Raka yang kami sita. Kami duga ini adalah kode rahasia yang berhubungan dengan perusahaan Aris!”

​Di foto itu, terlihat simbol kuno yang sama persis dengan ukiran Prasasti Kinetik di desa Nenek. Lina tahu itu Simbol Klan Kinetik, tetapi ia harus berakting polos.

​“Simbol apa ini? Aku tidak mengerti,” kata Lina, acting bingung.

​Dika menghela napas frustrasi. “Aku juga nggak tahu! Tapi ini pasti ada hubungannya dengan rahasia bisnis busuk Aris! Raka bilang dia didanai kelompok yang jauh lebih besar! Lina, aku takut kamu terlibat dalam konspirasi yang terlalu besar untuk kamu tangani! Dia cuma memanfaatkan kamu!”

​Aris langsung berdiri, aura CEO-nya yang berbahaya muncul. Ia harus menghentikan Dika sebelum dia membocorkan detail sensitif lainnya.

​“Dika, cukup! Aku akan melaporkanmu atas dasar pelecehan! Kembali ke kantor dan selesaikan kasus Raka!” Aris membentak.

​Dika menatap Lina, mata penuh penyesalan. Ia melihat Lina sebagai korban yang dibutakan oleh cinta dan kekayaan Aris. “Lina, kalau kau butuh bantuan, hubungi aku. Jangan percaya sama dia!”

​Dika meletakkan foto simbol itu di meja dan pergi. Drama media meledak; Dika berhasil menciptakan narasi hero dan villain yang kuat.

​Aris dan Lina buru-buru meninggalkan restoran, mengambil foto simbol dari meja. Mereka kembali ke penthouse, Lina memegang liontinnya erat-erat.

​“Dia tidak tahu apa-apa tentang kekuatanmu. Dia benar-benar mengira kamu cewek polos yang aku manfaatkan,” kata Aris, sedikit merasa bersalah karena telah memanfaatkan kecemburuan Dika.

​Lina mengangguk. “Ini bagus. Semakin Dika tidak tahu, semakin aman rahasia kita. Tapi simbol ini, Aris… Dika mendapatkannya dari Raka. Berarti Nova Prime tidak hanya mengincar chip kuantum. Mereka mencari Klan Kinetik.”

​Aris mengaktifkan layar hologram besar di ruang tamu. Ia memproyeksikan data yang ia kumpulkan sebelum misi terakhir.

​“Aku sudah mencari tahu tentang pendanaan Orion Corp. Mereka didanai oleh holding company yang terdaftar fiktif, tapi ujungnya selalu mengarah ke satu nama: Nova Prime,” kata Aris, jarinya mengetuk hologram.

​“Nova Prime adalah konsorsium teknologi yang menguasai 80% infrastruktur energi global. Mereka sangat rahasia. Dan mereka punya minat aneh pada energi terbarukan yang tidak terikat, khususnya yang berhubungan dengan geofisika,” Aris menjelaskan.

​Lina langsung menyambung, matanya melebar. “Energi terbarukan yang tidak terikat… maksudnya energi kinetikku! Kekuatan yang bisa memanipulasi objek tanpa sumber daya eksternal!”

​“Tepat. Mereka ingin menguasai semua energi yang ada di alam. Dan Klan Kinetik adalah sumber energi paling murni di planet ini,” Aris memijat pelipisnya. “Raka hanyalah pion yang diberi modal. Ada dalang yang jauh lebih besar yang tahu persis apa formula di balik kekuatanmu.”

​Perang telah berubah. Ini bukan lagi tentang chip kuantum Aris, tetapi tentang perburuan global untuk menguasai sumber daya manusia dan energi.

​“Kita harus cepat, Aris. Nova Prime sudah tahu simbol kuno kita. Mereka akan bergerak cepat melacak pewaris lain,” kata Lina.

​“Kita harus mendirikan Liga Kinetik sebelum Nova Prime membentuk Pasukan Kinetik mereka,” kata Aris, nadanya penuh tekad.

​Aris mulai meretas database global. Ia menggabungkan data genetik keluarga Lina (yang ia dapatkan diam-diam dari Nenek) dengan pola pergerakan seismik aneh di seluruh dunia.

​“Ada beberapa anomali. Pewaris kinetik lainnya tersebar di lokasi-lokasi yang terpencil. Salah satunya, di pedalaman Eropa,” Aris menunjuk sebuah titik di peta hologram. “Remaja bernama Klaus. Pola energinya sangat mirip denganmu, Lina, tapi dia belum menguasainya.”

​“Kita harus pergi! Sekarang!” seru Lina.

​“Tunggu dulu, Bodyguard Lina,” Aris menarik Lina ke balkon penthouse.

​“Aris! Ini darurat! Kita harus pergi!”

​“Chill. Perencanaan perang bisa menunggu dua menit,” Aris mengambil dua kaleng soda dari kulkas. Ia meletakkannya di pagar balkon. “Kontrak Kencan Chaos harus diselesaikan. Aturan nomor satu: Kita harus tetap waras.”

​Lina tersenyum. Komedi alami Aris selalu berhasil membumikannya.

​“Fine! Aku akan selesaikan Kontrak Kencanmu. Dua kaleng soda, tanpa menyentuh bunga.”

​Lina fokus. Ia melakukan Tarik Kinetik yang sempurna. Kedua kaleng soda itu terbang mulus dan mendarat di tangan Aris.

​“Sempurna,” Aris memuji, membuka salah satu soda.

​Lina mengambil soda itu, tetapi ia meraih tangan Aris, memegang telapak tangan Aris erat-erat.

​“Aris, aku tahu ini gila, dan dunia sedang dalam bahaya. Tapi setelah semua yang kita lalui, aku hanya ingin memastikan satu hal,” kata Lina, menatap mata Aris.

​Aris membalas tatapan Lina. “Apa itu, Lina?”

​Lina menyeringai, flirty dan menggemaskan. “Kau harus berjanji, di misi ini, kau akan selalu Tarik aku mendekat, dan tidak akan pernah Dorong aku pergi lagi.”

​Aris tertawa renyah, lalu menarik Lina ke dalam pelukan yang sangat erat. “Kontrak Kencan diterima. Dan mulai sekarang, kita akan menggunakan chemistry kita untuk melindungi dunia. Liga Kinetik akan dipimpin oleh Bodyguard paling keren di dunia.”

​Mereka kembali ke layar hologram. Aris sudah menyiapkan jet pribadi.

​“Nova Prime baru saja mengaktifkan alat pemindai energi kinetik pertama mereka di Eropa. Mereka menargetkan Klaus,” Aris berkata, wajahnya pucat. “Kita harus cepat. Mereka akan mencari tahu cara mengendalikan pewaris kinetik, dan aku tidak akan membiarkan mereka menyakiti anak itu.”

​Lina memegang liontinnya. Ia sudah tidak takut. Ia yakin dan fokus.

​“Siap, Tuan Aris,” kata Lina, nadanya mantap.

​“Pegang erat-erat, Bodyguard Lina. Kita akan terbang ke Eropa. Kontrak Kencan kita di pantai ditunda. Kontrak Penyelamatan Dunia baru saja dimulai.”

​.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!