Kau adalah wanita simpananku, selamanya akan tetap seperti itu. Jangan harap ada cinta di antara kita, atau hubungan kita berakhir detik ini juga! Alfredo Hanscout Smith
Aku mencintaimu, Alfred. Tak bisakah kau membuka hatimu sedikit untukku? Davina Oliver
Mampukah Davina menaklukkan sosok Alfred yang begitu dingin dan alergi dengan seorang wanita? Ataukah cintanya akan kandas dan memilih pergi untuk merahasiakan suatu hal dari Alfred.
Yang penasaran dengan ceritanya langsung saja kepoin ceritanya disini yuk.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bilqies, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Penolakan
"Ingat Alfred aku akan memperkarakan kejadian ini pada pihak yang berwajib! Jadi tunggu saja balasanku," ucap Oma Nanda dengan angkuh.
"Aku tidak terima cucuku di perlakukan seperti ini!" Lanjutnya dengan amarah yang memuncak.
"Silahkan anda lapor, kita tunggu saja. Siapa yang akan menang dalam pertandingan ini," balas Alfred dengan tenang.
"Tunggu Nanda, ini semua salah paham. Aku mohon jangan melaporkan kejadian ini ke pihak yang berwajib. Bukankah mereka akan segera menikah?" Oma Andini berusaha mencegah kepergian Nanda dan Asmirandah. Tak hentinya wanita paruh baya itu terus memohon pada sahabatnya.
Oma Nanda pun hanya terdiam, seolah enggan untuk menjawab permintaan sahabatnya itu. Sungguh dia tak terima dengan perlakuan Alfred pada Asmirandah.
"Asmirandah, Oma mohon Nak jangan laporkan kejadian ini pada pihak yang berwajib. Oma yakin Alfred khilaf, sama sekali tak ada niatan untuk menyakitimu," pinta Oma Andini untuk sekian kalinya. Kini wanita paruh baya itu menatap Asmirandah. Dia rela menjatuhkan harga dirinya di hadapan keluarga Robinson demi sang cucu. Wanita paruh baya itu benar-benar menyayangi Alfred, apapun akan dia lakukan untuk melindungi cucunya.
"Maaf Oma, kali ini aku tidak bisa mentolerir perbuatan Kak Alfred padaku. Hampir saja nyawaku di buat melayang olehnya. Dan detik itu juga keinginanku untuk menikah dengan Kak Alfred telah sirna," tolak Asmirandah mentah-mentah.
"Lebih baik simpan saja keinginan Oma dan cobalah menerima wanita murahan itu sebagai cucu menantu Oma. Wanita yang lebih di pilih Kak Alfred di banding aku." Dengan penuh keberanian Asmirandah menyindir Davina di hadapan Alfred. Tak peduli lagi jika lelaki itu akan marah, baginya dia merasa puas telah berkata seperti itu.
"Dasar wanita j*lang! Kau lah yang murahan! Ku pastikan kariermu akan hancur, Asmirandah!" ucap Alfred kesal.
Sementara Asmirandah yang masih merasa trauma karena Alfred yang mencekiknya, secepat kilat wanita itu pergi dari hadapan Alfred. Sedangkan Oma Nanda hanya terdiam sambil mengekor Asmirandah yang telah berjalan duluan. Wanita paruh baya itu terus memikirkan ucapan Alfred perihal cucunya.
"Apa maksudmu kau mengatakan Asmirandah wanita j*lang? Asal kau tahu dia itu wanita terhormat. Tak mungkin dia seperti itu. Dia juga berasal dari kalangan atas dan dapat di banggakan keberadaannya. Berbeda dengan Davina sekretaris mu itu. Dia hanyalah wanita yang kebetulan saja pernah kaya kemudian bangkrut," ucap Oma Andini yang meminta penjelasan pada cucunya.
"Cukup Oma! Aku sudah mencari tahu semuanya. Bahkan Fani lebih pintar dariku. Selama ini aku terlalu bodoh yang sudah terperdaya oleh foto-foto tak jelas yang di kirimkan Asmirandah. Davina tidak pernah mengkhianatiku, itu artinya hanya akulah satu-satunya lelaki yang ada dalam hatinya."
"Berbeda dengan Asmirandah yang menghalalkan segala cara demi kelancaran kariernya. Banyak di antara orang penting di dunia hiburan telah mencic*pinya. Bahkan tak hanya itu saja, dia adalah wanita simpanan seorang pengusaha yang telah menikah," balas Alfred berapi-api.
"Tidak! Itu tidak mungkin Alfred! Kau salah, Oma mengenal betul siapa Asmirandah sebenarnya. Dengar Oma Alfred, Asmirandah perempuan baik-baik yang Oma pilihkan untukmu. Rasanya tidak mungkin jika Nanda salah mendidik cucunya," ucap Oma Andini yang masih tak percaya dengan fakta perihal Asmirandah.
"Terserah, percaya atau tidak itu hak Oma. Yang penting Alfred sudah mengatakan siapa Asmirandah sebenarnya. Jangan sampai Oma menyesal di kemudian hari," balas Alfred.
"Aku tetap akan membalas perbuatan Asmirandah yang telah menyebabkan ku salah paham dengan Davina. Mulai besok aku akan mencari Davina lagi sampai dapat dan aku ingin Oma merestui hubungan kami," lanjut Alfred yang terus mendesak Oma nya agar merestui hubungan mereka.
Alfred telah menyuruh Damar untuk mengerahkan semua anak buahnya mencari keberadaan Davina. Namun, semuanya sama sekali tak membuahkan hasil. Alfred hanya ingin saat dia bertemu dengan Davina sudah tak ada lagi ganjalan dari restu keluarga, terutama sang Oma yang telah merawat dan membesarkannya selama ini hingga menjadi sosok lelaki yang tangguh.
"Sampai kapanpun Oma tidak akan merestui hubungan mu dengan wanita j*lang itu! Oma tidak sudi kau menikah dengan wanita murahan seperti dia. Kau adalah satu-satunya pewaris keluarga Smith, jadi kau harus menikah dengan wanita yang setara denganmu Alfred!" Sekeras mungkin Oma Andini menolak keinginan cucunya yang terus meminta restu padanya.
"Semua ini Oma lakukan demi kebaikanmu Alfred. Oma tidak ingin hal itu terjadi lagi padamu, Oma tak sanggup bila harus kehilangan dirimu ...." Tanpa sadar butiran kristal pun meluruh membasahi pipi yang sudah mulai keriput. Seketika tangisnya pun pecah saat membayangkan kejadian beberapa puluh tahun silam.
Sebuah peristiwa yang sukses membuat Oma Andini hampir saja kehilangan separuh jiwanya. Sungguh dia tak ingin jika kejadian itu terulang kembali pada cucunya. Hingga dia mati-matian menjodohkan Alfred dengan cucu dari sahabatnya, sebuah perjodohan yang sudah lama dia sepakati dengan Nanda.
"Itu sudah berlalu Oma. Percayalah aku baik-baik saja, Oma tak perlu khawatir soal itu. Aku mohon restui hubungan kami Oma. Setelah aku menemukan Davina, secepatnya aku akan menikahinya," pinta Alfred dengan wajah memelas menatap sang Oma. Berharap dia mendapatkan restu dari Oma nya.
"Tidak Alfred! Sampai kapanpun Oma tidak akan merestui kalian, ingat itu!" tolak Oma Andini yang tetap pada keputusannya. Wanita paruh baya itu tidak ingin mengambil resiko dengan merestui hubungan cucunya itu dengan wanita yang di anggapnya sebagai benalu di keluarganya.
"Meskipun Davina mengandung cicit mu? Keturunan keluarga Smith?" tanya Alfred hati-hati menatap lekat Omanya
"A-apa maksudmu?" Seketika bola mata Oma Andini terbelalak lebar mendengar apa yang Alfred katakan barusan.
"Kemungkinan Davina mengandung anakku Oma. Tapi dengan tega aku telah menorehkan luka yang begitu dalam di hatinya hingga akhirnya dia terpaksa pergi. Tekanan demi tekanan pun dia alami membuatnya pergi begitu saja dari sisiku," lirih Alfred dengan wajah sendu ketika mengingat hal itu.
"Apa! Alfred, katakan kalau semua itu tidak benar. Kau berbohong bukan?"
"Semua itu benar Oma. Davina sedang mengandung anakku, cicit Oma!" jawab Alfred tegas.
"Kalau benar itu terjadi pasti wanita itu pergi dengan membawa semua fasilitas yang telah kau berikan padanya, bukan?' tebak Oma Andini yang masih merendahkan Davina. Hatinya menolak keras Davina menjadi cucu menantunya. Dia tak rela jika keturunan Smith mendapatkan menantu dari kalangan biasa.
Sungguh ucapan Alfred membuat wanita paruh baya itu terkejut luar biasa. Namun ego dan gengsinya yang begitu tinggi membuatnya menolak mentah wanita pilihan cucunya. Dia terus mengultima Davina sebagai wanita murahan yang hanya menginginkan asset Alfred saja.
.
.
.
🌷Bersambung🌷
masa dinsuruh pakai baju keramat mau tempur
Heh kamfreeet kamu bener bener yah DAM STUPID BIN IDIOT yg bikin Davina kabur tuh siapa bukanya intropeksi diri malah balagak jadi korban dasar manusia songong,,ajirrrroooo deh lo