NovelToon NovelToon
Di Antara Berjuta Insan,Kupilih Dirimu

Di Antara Berjuta Insan,Kupilih Dirimu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta setelah menikah / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Suami ideal
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: NAMIFA_88

cerita ini hanya fiktif belaka...mohon ma'af apabila ada kesamaan nama,tempat dan latar belakang.

cerita sederhana tentang dua insan yang disatukan oleh takdir...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NAMIFA_88, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

5.ada apa?

Hari ini aku upnya kemalaman...

tik...tik...tik...

detak jarum jam terdengar nyaring di tengah kesunyian,mata yang sejak tadi terpejam erat,kini mulai terbuka,mengerjap -ngerjap pelan,menyesuaikan cahaya yang memaksa masuk ke dalam retina mata.

"dimana ini?"gumam Senja sedikit linglung,dia mengedarkan pandangan ke sekeliling.

asing dan sunyi...dua kata itu langsung terlintas di kepalanya,tidak ada satupun orang disana selain dirinya.kemudian dia berusaha mengingat apa yang terjadi,seingatnya dia memutuskan pulang ke rumah orang tuanya di Indo,naik pesawat,kemudian dari bandara naik taksi minta di antarkan ke alamat yang pernah di berikan mamanya beberapa tahun lalu,setibanya di alamat yang di tuju,dia turun,setelah membayar taksi,dia berjalan,menyeret dua koper besar miliknya,mencari rumah orang tuanya,tapi tiba -tiba kepalanya terasa pusing,semakin lama padangannya semakin buram,dan akhirnya berubah gelap,dia merasakan tubuhnya ambruk,setelah itu dia tidak ingat apapun lagi,begitu membuka mata sudah berada di tempat ini.

semakin dia berusaha mengingat,kepalanya malah berdenyut,membuatnya meringis,"auwwss..."ringisnya,dia memukul -mukul kepalanya pelan,berharap rasa sakit di kepalanya hilang,namun tidak berhasil,rasa sakit itu malah semakin bertambah.

"astaga Senja,bagaimana lo bisa sampai pingsan"makinya pada diri sendiri,sekaligus merutuki kebodohannya,hanya karena tidak berselera makan,dia melewatkan waktu sarapan dan sekarang sudah sore.

"ma,pa,tolong Senja"

dia mencoba duduk,mengedarkan pandangan sekali lagi ke sekeliling,berharap ada seseorang disana,namun nihil,tidak ada seorang pun yang bisa dia tanyai,di tengah kebingungannya,terdengar derap langkah mendekat.

"Jana,kamu sudah sadar?"

mendengar suara yang sangat familiar,sontak Senja menoleh,disana sosok wanita yang dia panggil mama terpampang nyata di depannya,dan berjalan mendekat ke arahnya,"mama...hikss...hikss...hikss..."ucapnya lirih bersamaan dengan air mata yang mulai menetes dari pelupuk matanya,air mata yang tertahan sekitar satu minggu itu,tidak bisa lagi dia bendung begitu melihat sosok wanita yang melahirkannya.

"kamu kenapa nangis?"panik mama Amelia begitu mendengar isak tangis putrinya,hatinya berdenyut sakit

"Senja nggak lagi mimpikan,ma?"lirih Senja,berharap semua itu nyata bukan sekedar halusinasi seperti yang dia pikirkan.meski andai saja mendengar suara dan melihat sosok mamanya hanya halusinasinya saja,maka dia berharap halusinasi itu tidak pernah hilang selamanya.

Dasar Senja memang keterlaluan,sampai tidak tahu seperti apa rumah kedua orang tuanya,dia benar -benar buta info tentang hal itu,bahkan sampai sekarang,dia masih menganggap berada di tempat asing dan melihat mamanya adalah halusinasi saja.

"nggak sayang,ini mama"

"ada apa hem?kenapa menangis?"

bukannya reda,kemudian menjawab pertanyaan yang di lontarkan mama Amelia,tangisan Senja malah terdengar semakin nyaring

"hikksss....hikksss..."

melihat putri semata wayangnya semakin menangis,mama Amelia semakin panik,kemudian mendekat dan memeluk Senja erat,mencoba menyalurkan kekuatan,berharap tangisan putrinya mereda,sambil mengelus rambut Senja perlahan,penuh kasih sayang hingga isak tangis gadis itu tidak lagi terdengar.

mama Amelia menguraikan pelukannya,sudut bibirnya melengkung ke atas,di satu sisi dia bahagia putrinya datang,namun di sudut hatinya ada perasaan sedih yang dia tidak tahu apa sebabnya.

dia menyeka sisa -sisa air mata Senja di pipi gadis itu,seraya berkata,"jangan nangis lagi ya,mama disini,kamu ada apa hem?kamu bisa cerita sama mama"ulangnya.

Senja menggeleng pelan tanpa mengucapkan sepatah katapun,kemudian berusaha menerbitkan senyum di bibirnya,tidak ingin mamanya khawatir.

"oke,mama tidak memaksa,kalau kamu mau bercerita mama siap mendengarkan"ujarnya,dia mengalah,tidak lagi mengajukan pertanyaan itu,firasatnya mengatakan putrinya itu sedang tidak baik -baik saja,tidak mungkin sekedar rindu saja,kalau tidak,kenapa putrinya itu datang dengan dua koper besar?tapi dia merasa saat ini memang bukan waktu yang tepat,mungkin Senja belum siap untuk bercerita dan dia tidak berniat memaksa.

"kamu sudah makan?"tanya mama Amelia mengalihkan topik pembicaraan,supaya suasana lebih nyaman.

"aku..."

krukk...

belum sempat Senja menjawab,suara nyaring yang berasal dari perutnya sudah mewakili atas jawaban dari pertanyaan yang di lontarkan mama Amelia,mendadak dia malu

mama Amelia yang paham,tidak mengungkit hal itu,dia berpura -pura tidak mendengar apa yang baru saja terjadi,"kamu mau makan dulu atau mandi?"

"terima kasih ma"

"nggak perlu terima kasih sayang,jadi makan atau mandi?"

"mandi,badan aku udah gerah dan lengket"

"yaudah sana,kamar kamu disana,tadi sudah mama bersihkan,koper kamu juga sudah mama taruh disana"Senja mengikuti arah yang di tunjuk sang mama,kemudian melangkah ke arah kamar yang kata mamanya adalah kamarnya.

di rumah itu ada terdapat tidak kamar,kamar mama Amelia dan papa Brian,kamar yang pasangan suami istri itu sediakan untuk putri mereka,Senja dan sekarang kamar itu baru terpakai dan satu lagi kamar kalau ada yang mau menginap.

"aku mandi dulu ya ma"pamitnya sebelum benar -benar menghilang di balik pintu.

"iya,mama tunggu di meja makan"

...****************...

"assalamualaikum..."

"walaikumsalam,papa udah pulang?"sambut mama Amelia,dia mengambil tas kantor yang berada di tangan suaminya,kemudian mengambil tangan suaminya untuk salim.

ceklek...

"sendal siapa di depan,ma?"tanya papa Brian,tadi waktu mau baik di pelataran rumah,dia sempat melihat ada sendal asing,setahunya sang istri tidak punya sendal seperti itu.

"sendal Senja pah"jawab mama Amelia

"Senja?Senja putri kita?"

"iya"

"kapan dia datang?kenapa nggak kasih kabar kalau mau ke sini?"

mama Amelia menggeleng,dia sendiri belum bertanya alasan kedatangan Senja,apa karena ada sesuatu atau sekedar mengunjungi mereka saja,"nggak tau pa,tapi kayaknya lagi ada masalah"

"astagfirullah...semoga baik -baik saja,dimana dia Jana sekarang?"

"baru aja selesai makan,tadi mama suruh istirahat di kamar"

"yaudah,biarkan saja dia istirahat,nanti habis makan malam baru papa sapa"

"iya pa,mama juga berpikir seperti itu"

"papa mau minum apa?biar mama buatin"

"air putih aja ma"

"papa mau mandi dulu,udah lengket sama keringat"lanjutnya.

"oke,nanti mama susul ke kamar,mama ambilin dulu airnya di dapur"

sekitar 30 menit kemudian,papa Brian selesai dengan segala ritual mandinya,dia juga sudah berpakaian rapi memakai pakaian yang sudah di sediakan mama Amelia sebelumnya.

sambil menunggu makan malam tiba,mereka duduk santai di sofa yang ada di dalam kamar,mengobrol ringan,hingga akhirnya mengalirlah cerita mama Amelia tentang bagaimana keadaan putri mereka ketika datang,di temukan tergeletak di depan dalam keadaan pingsan.betapa terkejutnya papa Brian mengetahui hal itu.

"astagfirullah..."ada apa denganmu nak...batinnya.

1
Proposal
🔥5 BINTANG SUPPORT🌟 BUAT KAKANYA 🥰😖
NAMIFA_88: makasih
total 1 replies
Roxanne MA
bagus+seru banget ka, terus semangat untuk berkarya yaaa
NAMIFA_88: makasih
total 1 replies
Roxanne MA
bagus ka lanjutin bab selanjutnya
Aki
Bahasanya keren abis.
Ludmila Zonis
Ngga bisa move on!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!