Keluarga Grand Duke Chamberlain yang hidup dalam keharmonisan dikejutkan dengan kedatangan Putri asli setelah 20 tahun usai insiden yang menewaskan Amrielle, Grand Duchess Chamberlain sebelumnya.
Kedatangan Calista otomatis mengusik Faelynn, Sang Putri palsu yang selama ini di besarkan tanpa kekurangan apapun.
"Apa Kau tidak merasa janggal dengan dirinya yang tiba-tiba ada di Kediaman ini ? Putri asli yang muncul setelah sekian lama, kira-kira apa pemicunya ? Kita tidak akan tahu sampai Dia bertindak. Aku bahkan tidak mendapat gambaran sedikit pun untuk masa mendatang. Calista itu terlalu tenang. Terlalu sunyi. Terlalu tersembunyi. Dia bermain terlalu rapi." —Putra Mahkota, Davendra Czar Aberstwyth
“Jangan sentuh Aku dengan tangan kotor Mu! Ayah tidak mungkin memihak Mu hanya karena hal yang terjadi malam ini!” —Faelynn Lirael Chamberlain
“Tapi Kau di tampar ‘Hanya karena’ hal yang terjadi malam ini Faelynn, sebanyak dua kali malah. Huhuhu," —Calista
=> Silahkan dibaca♥️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Neogena Girl, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 34
Setelah makan siang, Calista beristirahat sejenak di taman rumah kaca milik istana. Rumah kaca yang di bangun karena keinginan almarhumah Permaisuri Nevara, dan secara naluriah... Victoria juga menyukai rumah kaca itu.
“Calista, Kau pasti menjalin hubungan rahasia dengan Kak Davendra kan ?”
“Uhukk Uhukk..!!” Tidak memakan apa-apa, Calista langsung tersedak dengan udara yang sepertinya tidak di saring dengan baik. Pernyataan barusan sungguh datang tanpa aba-aba. “Apa ini juga feeling yang di miliki seluruh keturunan Baginda Raja Victor ?” Batin Calista tidak percaya.
“Tidak masalah, Calista. Aku mendukung Kalian. Sangat malah!”
“Victoria, menjadi teman mengobrol Mu saja sudah sangat cukup bagi Ku.” Tutur Calista yang sudah menarik kesabaran juga ketenangan nya kembali.
“Hahh, tapi bagi Ku tidak cukup. Maafkan Aku , Calista.”
“Untuk apa ?”
“Aku menemui Mu saat Kak Davendra belum bertunangan dengan Faelynn. Aku pasti pernah bertemu dengannya, tetapi karena tidak perduli, Aku bahkan tidak mengingat nya. Mungkin itulah yang membuat Ku merasa pernah melihat Mu saat bertemu di desa nun jauh dari Istana ini. Kalau saja Aku cukup memperhatikan, Kau pasti bisa kembali lebih cepat ke kediaman Chamberlain, dan tidak akan hidup sendirian di sana.”
Srukh
Kali ini seimbang, Calista yang berinisiatif memeluk duluan. Dia berkata dengan sangat tulus. “Terimakasih karena sudah mau kerepotan dengan memikirkan diri Ku di masa lalu, Victoria.”
“Ini bukan apa-apa. Aku sungguh tidak bisa melupakan Mu yang sudah menolong Ku waktu itu.”
Sambil berpelukan, Calista terjun bebas dalam pikiran nya. “Syukurlah Kau tidak tau saat itu, Victoria. Karena pada saat itu aku tengah menyusun puing kecil demi puing kecil, merangkak bak ular untuk mencapai posisi saat ini. Jika saja Aku di tarik tanpa persiapan, hanya ada kematian konyol yang mendatangi Ku.”
“Boleh Aku bergabung dalam pelukan itu ? Seperti nya nampak hangat.” Pungkas Davendra yang membuat pelukan Calista lepas dan tatapan beberapa pelayan melotot melihat ujung sepatu Mereka. Tidak berani menengadah karena kalau ketahuan itu akan di nilai tidak sopan.
“Kau merusak segala nya, Kak Davendra.” Cetus Victoria sambil mencipratkan air ke wajah nya dan berjalan pergi.
Hal itu Membuat otak Davendra langsung berputar cepat dan meringis pelan. Benar-benar sangat pelan sampai hanya Calista saja yang mendengarkan.
“Auuww,”
Perhatian Calista tentu langsung tersedot. Apalagi area yang di tutup dengan tangan adalah mata kanan.
“Aliran air ini mengandung pupuk, bisa jadi beracun kalau tergabung dengan berbagai jenis akar bunga yang ada di rumah kaca ini. Kalau sampai air ini tidak di jaga kebersihan nya, maka...”
Batin Calista terhenti, Dia sudah mendekat dan mengangkat jemari Davendra yang menekan mata yang seharusnya terasa sakit.
“Coba Ku lihat... Tidak apa-apa, coba buka mata Mu sedikit saja. Hanya sedikit saja maka Aku bisa menyimpulkan kondisi mata. Kalau sulit, katakan pada Ku apa yang Kau rasakan. Terbakar ? Perih yang menusuk? Rasa perih yang menyebar penuh atau hanya sebagian ? Atau—”
Perkataan Calista langsung terhenti saat Davendra sudah membuka kedua mata nya yang nampak baik-baik saja. Senyuman yang merekah di wajah tampannya itu sudah memberitahu apa yang sebenarnya terjadi.
“Lanjutkan saja, Kami tidak ada di sekitar kok.” Pungkas Victoria dengan sengaja. Calista langsung menciptakan satu langkah yang berbunyi jelas, menyampaikan kekesalan nya pada Davendra dan langsung bergabung dengan Victoria.
Sia-sia saja Dia khawatir pada racun. Dia juga baru tersadar bahwa tidak mungkin tempat yang di sukai oleh Almarhumah Permaisuri dan Putri Victoria tidak di urus dengan baik. Calista kurang berpikir panjang.
Davendra langsung bergabung dengan Victoria dan Calista, membuat pelayan yang berada di seputar rumah kaca saling menyenggol satu sama lain dan menahan senyum sejak melihat Putra Mahkota menggunakan alibi mata untuk membuat Calista mendekat pada nya.
...***...
Saat petang, barulah Calista pulang. Namun kali ini bukan dengan kereta kuda yang Dia pakai tadi, melainkan Kereta kuda milik Istana Kekaisaran. Di tambah ada yang mengantar Calista. Victoria, juga Davendra.
Kepulangan Calista hanya di antar sampai depan gerbang, Victoria dan Davendra tidak ingin membuat semua orang di Kediaman Chamberlain huru hara menyambut kedatangan Mereka yang tanpa pemberitahuan ini. Setelah Calista turun dan menunduk hormat, kereta kuda kembali ke Istana. Para kesatria di depan gerbang langsung membukakan gerbang untuk Calista, dan Dia pun melenggang masuk. Disusul kereta Kuda berlambang Chamberlain dan juga 4 kesatria yang menunggangi kuda. Mereka berempat langsung turun dari kuda dan berjalan bersama dengan Calista.
Setiap sudut pandang orang itu berbeda-beda. Hal ini mutlak dan sudah terbukti kebenarannya. Seperti saat ini, Faelynn melihat dengan jelas Kereta kuda dengan lambang Istana Kekaisaran berhenti di depan gerbang Kediaman nya. Walau halaman kediaman Grand Duke Chamberlain sangat luas, namun Faelynn dapat melihat hal itu dari jendela kamar lantai tiga nya.
“Dasar murahan! Kau tidak bisa merebut Ayah dan Kak Jayen secara utuh jadi mengincar Tunangan Ku?! HAH! Lihat saja! Nama Mu akan busuk di pergaulan kelas atas. Kau akan di kenali sebagai wanita jahat yang ingin merebut tunangan saudari Mu!”
...***...
Keesokan hari nya, gosip menyebar di seputar lingkungan para Bangsawan kelas atas sampai bangsawan golongan paling bawah. Bahkan sampai tercetak di koran-koran dan tersebar luas di kalangan rakyat biasa.
“Kau sudah dengar itu ? Tentang Putra Mahkota yang jatuh hati pada Putri Grand Duke Chamberlain yang asli."
"Jangan mengada-ada tentang gosip Bangsawan kelas atas."
"Aku serius! Kemarin Putra Mahkota mengantar Putri Grand Duke yang asli pulang dari Istana. Padahal mereka berdua tidak ada hubungan apa-apa."
“Astaga, kasihan sekali..”
Seperti biasa, gosip tersebar dengan potongan Puzzle yang kurang, atau bahkan menambahkan potongan Puzzle baru agar gosip yang di tebarkan semakin bergai*rah untuk di terima.
“Tetapi bukankah ini seru ?”
“Hahaha, Aku juga sudah lama tidak menyukai Faelynn. Dia memiliki segalanya padahal bukan Putri asli dan bertingkah seperti dunia berputar hanya untuk nya."
"Tetapi kita belum tau seperti apa watak dari Putri asli."
"Benar, coba undang Dia dalam pesta teh. Kita harus mengundang kedua Putri bukan ?"
"Kau benar. Dan Putri yang paling cocok mengadakan perjamuan adalah Putri Marquis Brezh."
"Aku bersedia. Ayo kita lihat kedatangan Keduanya di pesta nanti."
"Ini akan sangat seru sekali. Fufufu."
Sedangkan para Rakyat biasa yang sudah membaca koran, sebagian nampak tengah membeli kebutuhan hidup dan sebagian tengah melakukan pekerjaan untuk menghasilkan uang. Tidak seperti biasanya terdapat banyak orang yang tidak peduli. Kali ini Mereka sampai ikut membahas nya.
"Tapi bukankah Yang Mulia Putra Mahkota membutuhkan darah asli ?"
"Ummm.. Aku juga memikirkan itu barusan. Kan sudah terbukti siapa yang asli dan siapa yang palsu, bukankah sudah jelas Yang Mulia Putra Mahkota akan memilih siapa ?"
"Kita berbicara tentang Tahta. Mereka pasti tidak ingin mengotori Tahta dengan keturunan rakyat biasa kan ?"
"Hei, lagi pula... Bukankah ini impas ? Putri palsu sudah menikmati semua milik Putri Asli. Kalau mau pikiran masak-masak, bukankah memang itu posisi Putri Asli?"
"Tapi Kita nampak jahat sekali... Kita tidak memikirkan perasaan Putri Palsu ? Dia pasti terluka."
"Tetapi kalau Dia cukup baik, maka Yang Mulia Putra Mahkota tidak akan berpindah secepat ini kan ?"
"oh! Kau benar. Syukurlah Kau membuat perasaan lemah Ku hilang."
Sayangnya, yang diharapkan Faelynn tidak terwujud. Dia malah dijadikan bahan omongan, dan aliran percakapan yang timbul nampak tidak memihaknya sama sekali. Walaupun memang ada orang-orang yang membelanya, tetapi tidak sebanyak orang-orang yang membela Calista... Sag Putri Asli.
...***...
...Jangan lupa like guys, thank you so much ♥️ ...