*Ini adalah lanjutan dari Kultivasi Raja Bayangan, jadi baca dulu jilid pertama sebelum ke novel ini...
Liu Yuwen adalah seorang kultivator jenius yang pernah lahir di dunia, ia mencapai puncak beladiri sampai dijuluki sebagai kultivator tiada tanding karena hampir tidak ada yang bisa mengalahkannya.
Di puncak kekuatannya, Liu Yuwen tidak menyangka ia justru akan tewas oleh sebuah racun yang diberikan adiknya.
Racun itu membuat Liu Yuwen terbunuh, dalam kematianmya rasa marah dan dendam menguasai hatinya karena pengkhianat sang adik, Liu Yuwen berjanji akan membalas kejahatan adiknya jika diberi kesempatan.
Nyatanya kesempatan itu terwujud saat Liu Yuwen terbangun di tubuh seorang anak kecil berusia sepuluh tahun.
Liu Yuwen yang mengerti dirinya hidup kembali tidak menyia-nyiakan kesempatan itu untuk berencana membalaskan dendamnya pada sang adik, meski kekuatan kembali kesemula namun selama dirinya terus berlatih, Liu Yuwen yakin bisa mencapai puncak kekuatannya seperti di kehi
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon secrednaomi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps. 18 — Pertarungan Diatas Danau
Sebuah gelombang energi tiba-tiba melesat cepat ke arah Liu Yuwen namun pemuda itu nyatanya sudah menunggunya, ia mengeluarkan sebilah pedang dari cincin ruang sebelum menangkis serangan energi itu dengan mudah.
Tidak hanya sekali tetapi beberapa gelombang energi lainnya kembali menyerbu Liu Yuwen.
Liu Yuwen mengalirkan qi ke pedangnya sebelum menahan serangan tersebut satu persatu, di gelombang energi yang terakhir pedang Liu Yuwen mengalami retakan halus.
"Hm? Bukankah sekte ini semuanya adalah perempuan, kenapa ada laki-laki disini terlebih dia memiliki kemampuan yang tak kalah tinggi dengan Nyonya Matriark itu." Taring Ketujuh mengelus dagunya sebelum menoleh pada Tetua Lan.
Tetua Lan tersenyum tipis. "Masalah ini aku juga tidak tahu Tuan, danau suci adalah tempat sakral di Sekte Bunga Anggrek. Aku tidak mengerti bagaimana Ji Xiansun memperbolehkan ia berada disini."
"Aku yakin pilar cahaya tadi berada di sekitaran danau ini, tapi kenapa hanya ada pria itu disini? Mungkinkah dia pemilik Tubuh Surgawi yang kau katakan?"
"Bukan Tuan, pemilik Tubuh Surgawi adalah seorang perempuan yang bernama Ji Yuanyin."
"Lalu siapa pria itu?"
"Maaf Tuan, aku kurang mengetahuinya." Tetua Lan menggelengkan kepala.
Liu Yuwen menyipitkan matanya saat melihat Dua Belas Taring Darah yang berdiri di atas air danau, ia tidak memahami apa yang terjadi di Sekte Bunga Anggrek namun dirinya yakin mereka bukan berasal dari sekte ini apalagi ke 12 orang itu memancarkan aura pembunuh.
Dugaan Liu Yuwen benar-benar terbukti saat mereka langsung menyerang dirinya secara tiba-tiba, untungnya sebelum Dua Belas Taring Darah tiba di danau, ia sudah lebih dulu mengetahui keberadaan mereka berkat instingnya yang tajam.
Liu Yuwen sudah menyuruh Ji Yuanyin untuk bersembunyi dan menghilangkan hawa keberadaannya, setelah berlatih beberapa hari, kemampuan gadis itu dalam menggunakan teknik tersebut sudah hampir menyamai dirinya.
"Aku tidak tahu siapa dirimu, kekuatanmu cukup tinggi tetapi aku tidak takut denganmu. Sekarang jawab pertanyaanku, dimana Tubuh Surgawi itu berada?" Tanya Taring Ketujuh menunjuk Liu Yuwen.
Liu Yuwen menaikan alisnya, melihat sikap mereka ia menyimpulkan bahwa Sekte Bunga Anggrek sedang di susupi atau tengah di serang oleh sebuah kelompok.
Liu Yuwen memejamkan mata, namun ia tidak merasakan ada semacam bahaya kecuali 12 kultivator di depannya.
"Tidak mau menjawab, kalau begitu biar aku yang membuatmu berbicara!" Taring Ketujuh tiba-tiba melepaskan gelombang energi dengan dua belatinya yang membentuk huruf 'X'.
"Adik Ketujuh, apa yang kau lakukan?!" Taring Pertama menatap tajam Taring Ketujuh karena ia menyerang lawan tanpa perintahnya.
Taring Ketujuh hanya mendengus pelan, pandangannya tertuju ke gelombang energi yang dirinya lepaskan dengan kekuatan penuhnya. Taring Ketujuh ingin melihat sehebat apa kekuatan Liu Yuwen.
Liu Yuwen tidak berusaha menghindar, ia menghunuskan pedangnya ke arah gelombang energi itu.
Ketika ujung pedang Liu Yuwen bersentuhan dengan serangan energi tersebut, secara tiba-tiba ia berubah menjadi butiran cahaya.
Mulut Taring Ketujuh dan yang lainnya terbuka lebar menyaksikan hal tersebut, mereka tidak memahami bagaimana Liu Yuwen bisa melakukan hal demikian.
"Tidak buruk, tapi kau masih harus belajar bagaimana seharusnya melepaskan qi dalam bentuk energi..." Pedang Liu Yuwen sudah bercahaya keemasan, ia mengayunkannya dan gelombang energi berwarna keemasan tercipta.
Mata Taring Ketujuh melotot, ia berusaha menahan serangan tersebut seperti yang Liu Yuwen lakukan namun ketika energi emas itu bersentuhan dengan pusakanya, sebuah ledakan hebat terjadi.
Dua Belas Taring Darah terkejut bukan main, mereka refleks melompat ke berbagai arah untuk menghindari ledakan tersebut. Taring Ketujuh yang menahan serangan itu mengalami luka bakar yang tidak ringan.
"Dia bukan kultivator biasa, aku tak bisa meraba kekuatannya tapi yang pasti, kemampuannya kemungkinan lebih kuat dibandingkan Nyonya Matriark itu." Taring Pertama angkat bicara lalu menoleh ke Taring Ketujuh. "Adik Ketujuh, sembuhkan lukamu secepatnya, kita harus menghadapi dia dengan sungguh-sungguh."
Taring Pertama sejak tadi waspada saat melihat Liu Yuwen pertama kali, entah kenapa firasatnya menjadi buruk ketika menghadapi pemuda tersebut.
Taring Pertama memberikan instruksi pada taring yang lain kecuali Taring Ketujuh agar menggunakan formasi mereka. Walau sebelas orang, formasi itu masih bisa digunakan meski tidak akan terlalu sempurna.
Liu Yuwen melihat pergerakan lawan-lawannya, ia menaikan alisnya ketika mereka menyerang dengan sebuah formasi.
"Mereka adalah pembunuh terlatih..." Liu Yuwen mengelus dagunya.
Gerakan Dua Belas Taring Darah terlihat rumit serta sulit ditebak namun Liu Yuwen bukan kali pertama mengahadapi lawan yang menggunakan formasi sehingga ia bisa menemukan celah dibaliknya.
Dalam waktu singkat, Liu Yuwen berada di dalam kepungan lawannya, mereka menyerang Liu Yuwen secara bertubi-tubi namun pemuda itu berhasil menghindari serta menahan serangan mereka tanpa kesulitan.
Liu Yuwen menggunakan pedangnya untuk menangkis serangan yang datang, serangan mereka yang seperti tanpa jeda membuat Liu Yuwen tidak bisa menyerang balik.
"Bagaimana dia bisa membaca serangan formasi kita?" Taring Pertama merasa tidak percaya serta terkejut Liu Yuwen nyatanya bisa bertahan lama dalam kepungan mereka.
Serangan Taring Pertama dan rekan-rekannya memang membuat Liu Yuwen dalam posisi bertahan namun ini jelas lebih dari yang ia bayangkan.
Sebelumnya tidak ada yang bisa bertahan dari formasi Dua Belas Taring Darah meski kekuatan lawannya beberapa kali lebih kuat dari mereka tetapi sekarang, formasi yang dikenal mematikan di dunia persilatan Kekaisaran Langit Selatan justru terlihat lemah dihadapan Liu Yuwen.
Satu-satunya yang membuat Taring Pertama merasa lebih baik adalah kualitas pedang Liu Yuwen.
Setiap kali senjata mereka berbenturan, retakan pada pedang pemuda itu semakin bertambah.
Liu Yuwen menggunakan Pusaka Jiwa yang ia dapatkan dari korban aliansi aliran hitam sebelumnya, kualitasnya lebih rendah dari pusaka belati yang lawannya pakai sehingga tidak heran pusaka tersebut dengan cepat mengalami kerusakan.
Beberapa benturan terjadi hingga akhirnya pedang Liu Yuwen pecah berkeping-keping.
"Habis sudah kau!" Taring Ketujuh yang sudah menyembuhkan sebagian lukanya masuk ke dalam formasi dan langsung menyerang Liu Yuwen.
Liu Yuwen menangkap belati yang hampir menusuk jantungnya itu dengan tangan yang sudah berubah warna seperti logam.
Taring Ketujuh terkejut, ia berusaha menggerakkan pusakanya ke jantung Liu Yuwen namun tidak bisa, tenaga fisik Liu Yuwen diluar perkiraannya.
"Kau dari tadi terlalu banyak bicara!" Liu Yuwen mendengus kesal sebelum memukul perut Taring Ketujuh.
Taring Ketujuh terlempar hingga belasan meter sebelum memegang perutnya, ia sudah menggunakan perisai qi untuk melindungi tubuhnya namun pukulan Liu Yuwen tetap terasa nyeri yang lumayan.
Serangan pada Taring Ketujuh membuah para Taring yang lain segera mengambil jarak dari Liu Yuwen karena terkejut dengan kekuatan fisik pemuda itu.
"Kenapa berhenti, apa ini pertama kali formasi kalian bisa ditebak orang lain?" Liu Yuwen tersenyum mengejek.