NovelToon NovelToon
Lily: Rahasia Gadis Kampung.

Lily: Rahasia Gadis Kampung.

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Identitas Tersembunyi / Wanita Karir / Romansa
Popularitas:45.3k
Nilai: 5
Nama Author: Nuhume

Siapakah gadis kampung bernama Lily ini, sehingga Eko Barata memberikan syarat kepada tiga puteranya? Untuk mendapatkan hak waris kekayaan Barata, salah satu dari mereka harus berhasil menikahi Lily.

"Ingat! Papa tidak akan memberikan kalian warisan jika salah satu dari kalian tidak bisa menikahi Lily, camkan itu!" kata Eko Barata tegas.

Syarat yang diberikan Eko Barata terdengar konyol bagi banyak orang. Mereka menganggap Lily tidak pantas menjadi menantu keluarga Barata. Namun, ketika satu per satu kemampuan hebat Lily terungkap, dia berhasil membungkam semua mulut yang menyepelekannya.

Siapa sebenarnya Lily, dan apa rahasia di balik kehebatannya? Temukan jawabannya dalam "Lily: Rahasia Gadis Kampung".


Selamat membaca ya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nuhume, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18

Daren menjelaskan jika belakangan ini Agam terlihat mencurigakan, dia sedikit mulai kurang ajar dan tidak mematuhi aturan, dia akan segera melaporkan hal tersebut kepada Eko Barata, ayah mereka.

Lily mendengar itu tersenyum geli, dia tidak menyangka jika Daren memang sungguh kekanak-kanakan.

Tidak jauh dari mereka berada, ada Sera yang sedari tadi mendengar percakapan dan pernyataan cinta Agam kepada Lily. Dia sangat geram dan akhirnya menelpon Bagas, dia tahu bahwa Bagas ingin mengalahkan Agam, dia meminta kerja sama dengannya untuk melancarkan rencana pembalasan Sera selanjutnya.

"Awas kau Lily, aku akan membalasmu. Agam itu milikku, hanya milikku," ucap Sera dengan tajam.

Di kamar Lily, dia telah bersiap untuk istirahat. Gaun yang dia kenakan sudah berubah menjadi jubah tidur selutut dengan tali penyangga di pundak yang sangat kecil. Lily ingin merebahkan tubuhnya tapi dia mendengar pintu kamarnya di ketuk. Alis Lily berkerut.

"Siapa?"

"Aku."

Lily tersenyum. Karena suara itu sangat khas di telinga Lily. Suara itu milik Agam. Dia segera membukanya tanpa berpikir panjang bahwa saat itu dia cukup seksi. Lily membuka pintunya dengan menyilangkan tangannya di dada.

"Ada apa?"

Agam terdiam, dia susah menelan ludahnya saat itu melihat penampilan Lily, dia sangat canggung dan beberapa detik melupakan tujuan kedatangannya ke kamar Lily.

"Ada apa?" tanya Lily yang masih melihat Agam terdiam.

Agam kemudian tersadar, dia selangkah memasuki kamar Lily.

"Tadi..."

"Kau mengungkapkan perasaanmu lebih dulu, jangan mengelak," timpal Lily cepat, spontan karena canggung.

"Tidak. Aku tidak mengelak."

Agam maju selangkah lagi dan bertanya tentang perasaan Lily, apakah dia juga memiliki perasaan yang sama dengannya atau tidak. Lily beberapa detik terdiam dan bingung ingin mengatakan apa.

"Aku..."

"Aku..."

"Aku tidak menyukaimu."

"Lalu siapa yang kau sukai?" tanya Agam cepat dengan wajah yang serius.

"Sabar dulu," timpal Lily.

Lily menjelaskan maksudnya, jika ucapannya tadi itu bukan sepenuhnya benar, tapi maksudnya adalah, dia mengizinkan Agam terlebih dulu untuk mengejarnya dan berusaha untuk membuatnya yakin dengan perasaannya,

"Kalau kau mengejarku, aku akan menyukaimu," ucap Lily santai.

"Mengejarmu?" tanya Agam.

Lily kemudian mengangguk. Dalam hati Lily ada rasa uforia atas kemenangannya. Dia sangat bahagia dengan tingkah Agam, ucapan Agam, dan seluruh yang menyangkut tentangnya.

"Aku ingin tahu seberapa mampu kau bisa menaklukkanku, pria es ku," batin Lily.

"Tapi... aku belum pernah mengejar wanita sebelumnya," jelas Agam, datar.

Lily berdecih tidak percaya karena dia mendapatkan informasi jika Agam memiliki beberapa mantan kekasih. Agam mengangguk tapi dia mengaku jika sebelumnya, para wanita yang menyatakan cinta untuknya, dan dia hanya menerima cinta itu tanpa harus mengerti sebuah perasaan. Dia menjalaninya layaknya bisnis perusahan, jika wanita itu menyerah karena Agam tidak peduli dengan mereka, hubungan meraka akan selesai, putus secara sepihak dari pihak wanita.

"Jadi... maksudnya, aku adalah wanita pertama yang tuan Agam ini sukai?" tanya Lily dengan perasaan bahagia jauh di dalam hatinya.

Agam mengangguk.

"Kalau begitu kau harus berusaha untuk meluluhkanku," timpal Lily.

Spontan sikap konyol Agam terlihat. Dia menggaruk kepalanya yang tidak gatal setelah mendengar ucapan Lily.

"Baiklah, tapi... apa pun alasannnya, jangan berikan hati dan tatapanmu kepada pria lain," ucap Agam.

"Aku lihat dulu usahamu," ucap Lily dengan tersenyum menantang.

Agam tidak tahan lagi dengan wajah wanita yang berada di hadapannya, dan rasa manis bibirnya begitu candu. Setelah Lily mengatakan apa yang dia pikirkan, Agam dengan spontan melangkah dan mencium bibir mungil Lily.

"Selamat malam, sampai jumpan besok," ucap Agam kemudian tersenyum dan pergi.

Lily bagaikan patung Liberty. Dia diam terpaku dan mengusap wajahnya yang mulai terasa panas. Ada rasa yang akan meledak di jantungnya karena merasa malu. Dan tidak lupa senyum Agam yang terlihat begitu jelas membuat jantung Lily begitu terasa sangat berdetak kencang.

"Pria es itu, kenapa sikapnya berubah spontan. Rasanya aku akan gila, aaaa..." ucap Lily dengan mengusap wajahnya dan memegang pipinya.

Lily duduk mematung di tepian pembaringannya. Dia berusaha menyadarkan dirinya sendiri.

"Ah, hentikan Lily. Ada hal yang jauh lebih penting harus kau lakukan saat ini," gumam Lily.

Dia meraih ponselnya dan segera menekan nama Ferdi di sana. Dia meminta Ferdi mencari tahu di mana ruangan pemeriksaan nenek Ina. Ferdi harus membawa Nenek Ina keluar dari daftar pasien Barata, di harus dalam naungan keluarga QWERTY, dan setelahnya, bagaimana pun caranya, Ferdi harus berhasil membawanya keluar dari rumah sakit tersebut.

"Baik Bos, akan aku lakukan, berikan aku waktu, tenang saja," ucap FErdi.

"Baik, aku akan menunggu kabar baiknya," ucap Lily.

"Tunggu bos, aku butuh bantuan bos untuk mengambil data milik nenek Ina, karena jika harus dimintai baik-baik sepertinya akan sulit. Bos harus mendapatkannya terlebih dulu, setelah itu aku bisa gunakan landasan hukum yang kuat untuk mengambilnya dari rumah sakit Barata dan memindahkannya ke rumah sakit yang berada di bawah naungan group QWERTY," jelas Ferdi.

Lily menyetujuinya, dia akan berusaha mencari data tersebut, setelah itu akan mengirimnya langsung kepada Ferdi.

...----------------...

Esok hari, seperti biasa. Agam akan berangkat ke kantor bersama dengan Lily, saat mereka berdua berjalan, Agam disibukkan dengan pikirannya sendiri. Dia mengingat ucapan sahabatnya Reno yang memberinya cara untuk menaklukkan hati wanita. Dia harus menggunakan kata yang romantis, memberikan hadiah dan juga sering menyanjungnya.

"Akan aku coba," batin Agam.

Agam spontan berbalik dan mengulurkan tangannya memberikan sebuah card untuk belanja.

"Sayang, ini untukmu, ambillah, kau bisa menggunakan sepuasnya untuk membeli semua kebutuhanmu," ucap Agam dengan menaikkan alisnya.

Lily yang sedari tadi fokus membaca pesan yang berada di ponselnya dan berjalan dibalik punggung Agam, spontan terhenti saat mendengar Agam mengucapkan kalimat tersebut, ditambah tingkah Agam yang aneh, dan satu lagi, Card? Untuk apa? Sayang?

"Apakah kau sakit?" tanya Lily menatap Agam serius yang menampilkan senyum manisnya tidak jelas.

Agam terdiam membuat Lily tertawa dengan puas dan merasa geli. Apapun yang Agam lakukan saat itu sangat tidak cocok dengan wajah dan tingkahnya yang es itu.

"Dari mana kau belajar semuanya?"

"Reno."

"Reno dari perusahaan..."

"Iya, benar."

"Apa? Kau belajar dari Reno yang terkenal hidung belang itu?" ucap Lily.

Agam menjelaskan bahwa Reno memberinya saran untuk memberi seorang wanita sebuah hadiah untuk membuat mereka senang. Lily tersenyum kemudian menggeleng.

"Kelihatan sekali. Kau tidak pernah mengejar wanita," gumam Lily.

Lily menghembuskan nafasnya pelan, dia kemudian meminta Agam mengantarnya ke rumah sakit, dia ingin bertemu dengan Bagas.

"Bagas? Kenapa kau mencarinya? Aku sudah mengungkapkan perasaanku padamu, kenapa kau tidak mencariku saat kau memiliki masalah," ucap Agam dengan sedikit kesal.

Lily menjelaskan jika wanita yang Agam sukai, wanita yang berada di hadapannya itu adalah wanita yang kuat, dia tidak selemah dipikiran Agam. Lily kemudian berganti mode manja, dia menyentuh dada Agam dan mendekat.

"Bagaimana? Kau ingin mengantarku atau tidak? Kalu tidak, aku bisa pergi sendiri," ucapnya manja membuat hati Agam merasa ada letupan petasan yang beradu di dalam sana.

1
Gus
semangat thor💪💪💪💪
Nuhume: Thank you kakkk, smngat kembali
total 1 replies
Yuyun Arianti
bgus ceritanya
Yuyun Arianti
aku suka tipe cwek berani❤❤❤👍👍👍👍
Yuyun Arianti
penasaran
Muh Hasim
keren
Nuhume: Thank youu hahahha
total 1 replies
Dina Chamut
Kecewa
Nuhume: Makasih kak, moga karya selanjutnya makin baik ya🙏🌻
total 1 replies
Dina Chamut
Buruk
Abigail😘
Songong banget
ayularasati91
Di tunggu season 2 nya kak🥰 semangaatt
Nuhume: Season dua sudah rilis ya kak
Nuhume: Baik, terimah kasih❤️❤️❤️
total 2 replies
ayularasati91
jahat bgt si ulet keket
Rizky Sandy
Lily doyan minum ya Thor,,,,
Sary Vya: cerita nya bagus
total 1 replies
ayularasati91
wah ada lagi cewek yg gamon sama Agam
Abigail😘
sera ini emang nyebelin sumpah
Sunaryati
Wah langsung bangkrut, Perusahaan NK do bawah pimpinan CE0 Bagas
Abigail😘
hahaha spontan banget
Abigail😘
mulai cemburu kann
Abigail😘
hahahaha mencurigakan
Abigail😘
hahahahha/Sob//Sob//Sob/
Abigail😘
wanita memng kek gitu gam ga ush heran /Sob//Facepalm//Facepalm/
Abigail😘
hahahaha tim agam
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!