NovelToon NovelToon
Dan Cinta Itu, Kamu

Dan Cinta Itu, Kamu

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Duniahiburan / BTS / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama / Persahabatan
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: Amalia Shah

Jatuh cinta lewat mimpi? Apa itu bisa?Apalagi jatuh cinta pada seseorang yang hanya ditemui lewat mimpi. Itulah yang dialami oleh Yoongi. Jatuh cinta pada seorang gadis yang belum pernah ia temui di dunia nyata.

Persahabatan lawan jenis memang sering kali menimbulkan rasa cinta, entah dari salah satu pihak, atau bahkan keduanya.
Seperti halnya Rangga, sudah lama dia mencintai sahabatnya, Khumaira. Sudah dua kali Rangga menyatakan cintanya pada Khumaira, namun selalu ditolak. Hingga akhirnya mereka bekerja sebagai programmer di salah satu perusahaan di Seoul, Korea Selatan.
Takdir mempertemukan mereka dengan BTS, salah satu boy grup terkenal disana. Antara senang dan tidak percaya, Yoongi menganggap pertemuan itu adalah sebuah keajaiban dari Tuhan.
Siapakah gadis yang ada dalam mimpi Yoongi?
Akankan Rangga mempertahankan cintanya pada Khumaira?
Lalu, siapa sebenarnya yang dicintai Khumaira?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Amalia Shah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sebuah Kenyataan

"Aira-ya."

"Nak, ini eomma." Eomma Yoongi mengusap lembut kepala sang anak. Perlahan Yoongi membuka matanya. Keenam member berebut mendekati Yoongi.

"Syukurlah kau sudah sadar." Eomma tersenyum manis. Yoongi membalasnya, kemudian menatap satu persatu orang yang ada di dalam ruangan.

"Kau mencari siapa Hyung?" Celetuk Jungkook

"Aira. Diaman dia?"

Semua saling pandang. Penasaran dengan sosok yang selalu Yoongi sebut saat tidak sadarkan diri.

"Aira, siapa Hyung? Disini tidak ada yang bernama Aira."

Yoongi mengernyitkan dahi. Menatap heran pada Namjoon, dan member lain.

"Kalian tidak kenal Aira?"

Semua menggeleng kompak.

"Tega sekali kalian. Jungkook-ah, Taehyung-ah, kalian berdua bahkan sudah menganggapnya sebagai kakak kalian. Apa kalian tidak ingat, eoh?"

"Bukan hanya tidak ingat, bahkan kami tidak mengenalnya hyung. Iya kan kook?"

"Hm."

"Yoon, mungkin kau berhalusinasi."

"Tidak eomma."

"Sekarang eomma tanya, kenapa kau berada di rumah sakit?"

"Aku dan Aira mengalami kecelakaan mobil."

Eomma tersenyum. "Tidak nak. Kau dibawa ke rumah sakit karena setelah konser, kau tiba-tiba terjatuh tidak sadarkan diri."

"Betul hyung. Kami semua sangat khawatir. Bahkan Jungkook tidak berhenti menangis." Hobi membenarkan ucapan eomma Yoongi.

Yoongi kembali menatap satu persatu member BTS. Meminta penjelasan lagi.

"Kau tidak sadarkan diri selama tiga hari." Jin memberitahu.

"Dan selama kau tidak sadarkan diri, kau terus memanggil nama Aira, Hyung." Sambung Jimin.

"Jadi, selama tiga hari aku di rumah sakit...." Yoongi tidak melanjutkan ucapannya. Dia kembali mengingat saat-saat bersama Khumaira.

"Apa benar itu halusinasi? Atau, alam bawah sadar membawaku bertemu, dan mengenalnya?" Gumam Yoongi.

"Apa yang terjadi Yoon? Coba ceritakan." Pinta sang eomma.

Yoongi berusaha duduk, bersandar pada brankar. Kemudian dia menceritakan pertemuannya dengan Khumaira/Aira di tahun 2010 saat dia dan member BTS menjadi traine. Khumaira, wanita manis asli Indonesia yang lebih menyukai Bollywood daripada K-Pop. Seorang programmer, punya sahabat bernama Rangga. Tapi persahabatan mereka dibumbui dengan cinta oleh Rangga. Yoongi dan Rangga bersaing untuk mendapatkan Khumaira. Yoongi kalah cepat dari Rangga. Dia kecewa pada Khumaira karena lebih memilih Rangga daripada dirinya. Dia tidak bisa mengontrol dirinya, dia seperti orang lain yang ingin menguasai Khumaira seorang diri. Ditengah pelariannya, Yoongi dan Khumaira mengalami kecelakaan mobil.

Semua yang berada dalam ruangan saling pandang. Apakah mereka harus percaya dengan yang Yoongi ceritakan?

"Mungkin itu seperti bunga tidur saat kau tidak sadarkan diri, nak. Jangan terlalu difikirkan." Eomma Yoongi mengusap lembut punggung tangan sang anak.

"Tapi eomma ......."

"Sudahlah. Lebih baik kau istirahat."

"Tapi aku sudah baik-baik saja eomma. Aku ingin pulang."

Terdengar helaan nafas panjang dari eomma Yoongi.

"Baiklah. Eomma akan bicara dengan dokter terlebih dulu. Kalian temani Yoongi."

"Baik eomma." Jawab keenam member

Pintu ruang rawat inap tertutup.

Jin duduk dibangku yang tadi ditempati oleh eomma Yoongi. Melipat kedua tangan di dada, menatap Yoongi penuh tanya.

"Apa yang ingin kau tanyakan, Hyung?" Yoongi melempar tatapan tidak suka.

"Hm, aku hanya masih penasaran dengan ceritamu tadi. Kalau misalkan, di dunia nyata ini dia ada, bagaimana?"

"Dia siapa Hyung?" Samber Jungkook.

"Aira. Siapa lagi?"

"Kalau Tuhan mentakdirkan kau bertemu dengannya, apa yang akan kau lakukan?" Sambung Jin.

Yoongi menengadah. Tatapannya menerawang langit-langit kamar.

"Kalau dia masih single, dekati saja Hyung." Taehyung angkat suara.

"Tapi kalau dia sudah menikah, bagaimana ya? Apa kau tidak sakit hati Hyung?" Tambah Jimin.

"Yaaa! Kalian bisa diam tidak! Aku bertanya pada Yoongi, tapi kenapa kalian yang bersuara, hah?"

"Hehe maaf Hyung, lagian Yoongi Hyung diam saja." Taehyung nyengir.

Jin mengusap kasar wajahnya.

"Jadi bagaimana Hyung?" Hobi membuyarkan lamunan Yoongi.

"Entahlah. Mungkin eomma benar, itu hanya semacam bunga tidur."

"Aku setuju Hyung." Namjoon mengangguk-angguk.

"Tapi aku heran. Yoongi Hyung tidak sadarkan diri tahun ini, 2019. Tapi kenapa dalam kondisi tidak sadar, dia mengalami kejadian di tahun 2010 sampai 2017 ya. Itu terlalu jauh bukan?" Jungkook sibuk dengan pikirannya.

Yoongi menatap Jungkook. Dia juga bingung dengan apa yang dialaminya. Sebenarnya, dia justru ingin Khumaira ada di dunia nyata ini. Dia sudah terlanjur jatuh cinta padanya.

Sesuai keinginan Yoongi. Hari itu juga dia sudah bisa pulang. Eomma mengajak Yoongi pulang ke Daegu, namun Yoongi keras kepala. Dia hanya ingin di apartment bersama dengan yang lainnya. Dengan terpaksa, eomma menuruti keinginan putranya itu. Eomma kembali ke Daegu bersama Min Geumjae, kakak Yoongi.

Cuaca malam semakin dingin, apalagi setelah diguyur hujan tadi sore. Yoongi masih betah duduk menyendiri di balkon. Meskipun memakai jaket tebal, terlihat sesekali dia menggosok kedua tangannya, mengusir rasa dingin.

"Kalau kedinginan, kenapa tidak masuk ke dalam saja?"

Yoongi menoleh. Jin duduk disebelahnya.

"Apa kau masih memikirkan tentang dia, eoh?"

"Tidak."

"Kau tidak bisa berbohong, Yoon. Mulutmu berkata tidak, tapi hatimu berkata iya. Bukankah begitu?"

Yoongi terkekeh pelan. "Kau benar, Hyung. Jujur, aku ingin dia ada di dunia nyata ini." Mata Yoongi menerawang jauh ke langit gelap.

"Hehe, kalau dia ada di dunia ini, apa kau akan mengejarnya?"

"Bagaimana kalau ternyata, dia sudah menikah dengan sahabatnya itu?" Lanjut Jin, mendekatkan wajahnya ke arah Yoongi.

Yoongi menatap datar Jin. Nafasnya memburu. Entah kenapa rasanya dia tidak suka dengan apa yang Jin katakan.

"Kalau memang dia sudah menikah, biarkan dia bahagia dengan pasangannya. Jangan kau mengacaukannya." Titah Jin. Seakan dia tahu apa yang ada dalam pikiran Yoongi.

"Lagipula, wanita di dunia ini itu banyak. Bukankah fansmu banyak yang ingin dinikahi olehmu?" Jin kembali tertawa pelan.

Yoongi mengalihkan pandangannya ke arah lain. Mencoba mengontrol emosinya.

"Maaf Yoon, aku tidak berniat membuatmu marah. Aku hanya ingin menjadi teman curhatmu saja."

"Tapi dari tadi ucapanmu membuatku kesal, Hyung." Protes Yoongi.

"Hehe, baiklah, sekali lagi aku minta maaf." Jin merangkul bahu Yoongi.

"Jangan pernah dibutakan oleh cinta." Bisik Jin.

"Hmm."

...****************...

Seoul 2020

Kesibukan bersama grup nya, membuat jadwal istirahat seorang idol menjadi tidak menentu. Bisa tidur sampai empat/lima jam saja sudah sangat bersyukur. Pukul 01.30. seorang pria masih asik di depan layar komputernya. Dikejar deadline membuatnya harus lebih sering begadang, dan kurang memperhatikan jadwal tidurnya yang berantakan. Dia bahkan baru bisa tertidur ketika menjelang pagi. Seperti hari-hari sebelumnya, kali ini dia kembali tertidur jam lima pagi.

"Jangan mengganggunya. Dia baru saja masuk kamar jam lima tadi." Sahut Jin, saat melihat Jimin hendak mengetuk pintu salah satu kamar.

"Oh. Kasian, Yoongi Hyung. Demi melupakan mimpinya, dia harus sering bekerja hingga menjelang pagi." Nafas Jimin terdengar berat.

"Sampai hari ini, aku masih heran. Kenapa Yoongi Hyung begitu terbawa emosi dengan sebuah mimpi. Bisa jadi, itu hanya sebuah bunga tidur." Sambung Jungkook yang sibuk membantu Jin memasak.

1
saidah nafisah
next k
Amalia Shah: ok. makasih dukungannya 💜🤗
total 1 replies
saidah nafisah
next k❤
Amalia Shah: ok. makasih dukungannya 💜🤗
total 1 replies
Siti Nina
padahal cerita nya bagus tapi yg like nya dikit bgt,,,🤔
Amalia Shah: semoga nanti bertambah yg like nya. makasih sudah support 😊💜
total 1 replies
saidah nafisah
next k
Amalia Shah: ok. makasih dukungannya 💜🤗
Amalia Shah: ok siap 💜
total 2 replies
Suzanne Milla
Aku selalu menantikan update dari cerita ini. Jangan sampai berhenti menulis, thor!
Amalia Shah: ok. terimakasih 💜
total 1 replies
Gato Piola
Keren abisss! Ga sabar nunggu cerita selanjutnya.
Amalia Shah: terimakasih 💜
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!