NovelToon NovelToon
Descendant Of A Mafia

Descendant Of A Mafia

Status: tamat
Genre:Tamat / cintamanis / Balas Dendam / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Cinta pada Pandangan Pertama / Romansa / Gangster
Popularitas:42.1k
Nilai: 5
Nama Author: Four

Siapa sangka seorang dokter cantik nan muda bisa menarik perhatian bos gangster dalam pandangan pertama hingga membawanya ke dalam cinta segitiga antara sang dokter, bos gangster dan seorang polisi yang merupakan calon suami dari dokter cantik tersebut.

Di sisi lainnya, sebuah pembunuhan brutal terjadi di kalangan konglomerat hingga menggemparkan berita orang-orang kaya. Tidak diketahui motif sang pembunuh, namun hanya ada satu kemungkinan yaitu balas dendam.

Semua yang terjadi rupanya terhubung satu sama lain. Cinta, pembunuhan, kebohongan dan balas dendam.

(Cerita season 2 dari season 1 berjudul Only 200 Days Mr. Mafia) jika belum membacanya, silahkan baca dulu jika berkenan ^^

°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°
Mohon dukungannya ✧⁠◝⁠(⁠⁰⁠▿⁠⁰⁠)⁠◜⁠✧

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Four, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

DOAM — BAB 18

KEDATANGAN POLISI BARU

Suara sebuah tinjuan berulang kali terdengar, tempat yang sepi seperti sebuah gudang khusus, Luca berada di sana. Pria itu berkeringat hingga rambutnya yang selalu rapi terlihat berantakan. Sambil bertelanjang dada, pria itu terus menguji otot-ototnya dan kemampuan pukulannya yang terus ia lampiaskan disebuah samsak tinju.

Brugg!! Brugg!!...

Kali ini dia membiarkan manik matanya tanpa memakai lensa mata seperti biasa. Pria itu terlihat makin mencolok dengan mata silvernya.

“Bos. kita apakan surat-surat ini?” tanya salah satu anak buahnya yang baru saja tiba.

Dengan napas terengah-engah, Luca mengentikan tinjunya. “Kau bakar semuanya.”

“Baik bos.”

Hendak melanjutkan kegiatan tadi, Luca kembali berhenti dan memanggil anak buahnya lagi. “Bagaimana dengan bisnis di darat?” tanya Luca.

“Semuanya masih terkendali seperti biasa.” Jawab penuh ketegasan sangat membuat Luca senang mendengar bisnisnya berjalan lancar.

Setelah itu kedua pria tadi berpisah, Luca melanjutkan tinjunya yang kali ini semakin cepat dan gesit bak suara helikopter. Ingatannya membawanya ke seorang yang sangat dia benci, yaitu ayahnya. Pukulan Luca semakin cepat dan cepat seolah-olah dia memukul ayahnya sendiri. “Yaaa....” teriaknya menahan pukulan yang semakin cepat hingga otot-otot di tangannya terlihat jelas betapa gagahnya pria itu.

Siapa yang menduga bahwa ingatan Luca malah melantur ke seorang wanita berjaket merah yang selalu dia jumpai di apartemen Sarah. Brugg! Satu pukulan terakhir Luca ketika pria itu sadar akan sesuatu lainnya.

Ya! Dia sangat merasa aneh dengan wanita itu. “Who's he?” gumamnya. Jika seseorang berani melukai wanitanya, maka dia pastikan akan membunuhnya.

Luca bergegas pergi meninggalkan samsak tinjunya yang kini mengeluarkan bercak darah dari dalamnya. Sebuah darah manusia.

...***...

Sarah tersenyum lebar ketika dia berhasil mendapatkan hadiah yang sudah dia pesan. Setelah meletakkannya rapi di atas meja, kini wanita dengan senyuman manisnya itu berjalan ke arah dapur dan mengambil sebotol air dingin di kulkas, lalu meneguknya.

Entah kenapa, Sarah mulai teringat dengan wanita yang sama. Sudah berapa kali wanita itu menonjol di ingatannya. Karena penasaran, Sarah mencoba melihat kembali berita-berita dan akhirnya dia menemukan satu berita yang mengatakan bahwa pembunuhan yang terjadi di toko Aren Alberto dilakukan oleh satu orang yang mengenakan jaket merah.

“Jaket merah?” Sarah menutup mulutnya yang hampir saja menganga lebar. Wanita yang dia lihat juga memakai jaket merah.

Tak ingin berbelit-belit dalam pikirannya sendiri, Sarah mencoba menelepon Tobias namun dia urungkan kembali ketika dia ingat kekasihnya sibuk begadang malam ini karena ulah para pembunuh itu. “Aku tidak akan mengganggunya.” Sarah memilih beranjak ke kasurnya dan berbaring melupakan semuanya untuk malam ini.

Sementara di kantor polisi, sudah berulang kali Tobias menelepon Pretty Benito hanya untuk menanyakan soal kertas yang sudah mereka bicarakan bersama, namun jawaban wanita itu masih sama. Dicari!

Tobias mengamati benda berukuran panjang kecil yang merupakan sebuah suntikan kosong. Pria itu memutar-mutar benda tersebut dengan kerutan alisnya yang menunjukkan bahwa dia benar-benar frustasi untuk pertama kalinya.

“Bagaimana pembunuh itu bisa menghilangkan jejak dalam waktu singkat?” gumam Tobias yang benar-benar kesusahan.

Seakan dia tahu bahwa pembunuhnya merupakan seseorang yang sangat cerdik.

Hampir lewat tengah malam, Tobias dan polisi lainnya masih berada di kantor polisi, menangani kasus yang masih menjadi misteri. Tiba-tiba ponsel kantor berdering di atas mejanya.

[“Iya pak?”] tanya Tobias yang nampak ulet dalam pekerjaannya.

[“Kami baru saja mengirimkan seorang kepala polisi dari Roma. Dia sudah lama menjadi seorang polisi dan akan membantumu. ”] Jelas seorang pemerintah.

[“Tapi saya bisa melakukannya sendiri— ”]

[“Ini adalah perintah dari pemerintah. Dia sudah sering menangani kasus pembunuhan berantai. ”] Belum sempat membalasnya, panggilan tertutup begitu saja. Tobias mengumpat kesal dan hanya bisa pasrah karena itu adalah perintah langsung dari pemerintahan.

Pembunuhan konglomerat, tentu saja itu gempar.

Tok! Tok! Mendengar ketukan di pintunya, Tobias menoleh dan melihat seorang pria yang lebih tua darinya, namun brewok serta kumisnya masih terlihat hitam.

Pria berkemeja hitam dengan kacamata hitam yang kini sudah masuk ke ruangannya tanpa izin, pria itu melepaskan kacamatanya dan menatap ke arah Tobias dengan senyuman kecil.

“Senang bertemu denganmu. Namaku Robbie Bell, kepala polisi dari kota Roma! Semoga kita bisa bekerja sama.” Sambil menguyah permen karet, pria bernama Robbie Bell itu berjalan seraya mengamati ruangan Tobias.

Sementara Tobias menatapnya tak suka dengan sikap sombong pria di depannya itu.

“Aku dengar ada pembunuhan dua orang pengusaha. CK, sayang sekali padahal aku ingin sekali bertemu dengan teman lamaku Andriano.” Ujar pria bernama Robbie itu tersenyum tipis nan prihatin.

Tobias memperhatikan polisi tersebut tanpa berkutik apapun. Sementara Robbie, dia mulai berjalan ke arah Tobias sambil mengulurkan tangannya ke depan.

“Semoga kita bekerja sama menangkap si pembunuh cerdik itu pak... ??”

“Tobias.” Pria itu menerima jabatan tangan Robbie.

“Baik, aku tidak suka berlama-lama di kantor polisi. Kita akan bertemu lagi besok. Ciao!” Robbie pergi seraya memakai kembali kacamata nya. Sedangkan Tobias hanya diam dengan wajah kesalnya.

...***...

Menjelang pagi, bahkan sebelum matahari terbit pun Sarah sudah terbangun lebih awal untuk perjalanan nya di rumah panti yang memang sedikit jauh dari kota Verona.

Wanita itu menyiapkan semuanya dan tak sabar menemui mereka, walaupun dia selalu sedih saat memikirkannya karena dia akan teringat dengan keluarganya yang entah kemana mereka dan kenapa meninggalkannya.

Sarah tersenyum tipis, lalu berdiri dan mulai meraih tasnya. Cklek! Wanita itu terkejut melihat kedatangan Tobias yang sudah siap lebih cepat. “Aku pikir kau lupa!” Sarah tersenyum seraya memeluknya. Tobias membalas pelukannya dan memberinya ciuman singkat di bibir.

“Ayo.” Pria itu membawakan tas koper kecil yang Sarah siapkan, tak seperti biasanya, Tobias lebih banyak diam bahkan jarang tersenyum.

Hingga dalam perjalanan pun mereka tak berbincang seperti biasanya. Sarah memberanikan diri untuk bertanya, dia tak mungkin diam saja. -‘Apa Tobias tahu soal Luca?' Kekhawatiran mulai muncul dari benak Sarah. Wanita itu menoleh ke arah kekasihnya yang masih fokus menyetir.

“Tobias— ”

“Sarah aku minta maaf.” Ucapannya dipotong begitu saja dan kini Sarah semakin dibuat bingung oleh kekasihnya.

“Untuk apa?” wanita itu tersenyum bingung mendengar ucapan maaf Tobias.

Cukup lama Tobias terdiam dan enggan melanjutkan ucapannya tadi. “Aku akan katakan setelah kita sampai!” jawabnya menoleh sambil tersenyum lebar.

Dalam hati Sarah, dia sangat-sangat ketakutan hingga membuang napas panjang berulang kali. Sarah pikir Tobias mengetahui sesuatu tentang apa yang sering Luca lakukan kepadanya. -‘Aku harap itu tidak terjadi.’ Batinnya.

Tanpa mereka sadari bahwa sedari tadi sebuah mobil putih mengikutinya dari belakang dengan sangat pelan dan santai.

Sudut bibir Luca terangkat membentuk sebuah senyuman kecil, kedua matanya fokus ke depan. “Aku tidak sabar melihatmu terkejut Dokter!” gumamnya. Tak salah jika Sarah menyebutnya pria gila— Luca benar-benar ingin mendapatkannya.

Apa seperti itukah sikap semua gangster dan mafia yang tak pernah jatuh cinta? Sekali cinta maka dia akan mendapatkannya sampai dapat. Crazy Man!

1
Baiq Rusmiyati
Kereen
Four.: tancuuuu 😘
total 1 replies
Rahma Putri
kern si
Four.: thank you 😘
total 1 replies
Diah Anggraini
maachi ya Ka..
saya seneng bacanya
Four.: terima kasih juga sudah mampir 😁👍
total 1 replies
Endang Buk'e Fatih
baguuuuus bangeeet....
Four.: thank youuuuuuuu 😘
total 1 replies
Karent Donna
apakah Sarah ank nya Ina adik mexi
Four.: 😱 menurutmu.....
total 1 replies
Karent Donna
otak ku juga keras berfikir dan memahami cerita thor .menerka nerka juga .semngat berkarya ...
Four.: nanti juga akan ngerti kok sama alurnya 😁👍
total 1 replies
Mariana Mahulaw
mungkin
Karent Donna
duhhh gemez penasaran Luca ank nya siapa
Four.: yg pasti bukan anakku 🤭😌
total 1 replies
Anonymous
Gilirane tobias seng mati
Four.: ho, oh
total 1 replies
Anonymous
Grey sarah anaknya maxi zoe pacarnya maxi
Four.: Maxi selingkuh 😱😱
total 1 replies
Anonymous
Makin kesini makin penasaran thorrr grey zoe luca warna mata mereka sama sarah anaknya mafia
Four.: anaknya siapa hayoooo
total 1 replies
Anonymous
Kluarga maxi Nadine grey sarah ya thorrr
Four.: kurang satu donggg 🤭
total 1 replies
Siti Kharisyah
Klo aja Maxi ada pasti habis mereka semua.Thor emang Maxi kemana kok ngk cari tau anak nya GK pulang pulang bertahun tahun atau Maxi sama Nadine udah meninggal 🤔
Four.: nanti juga tahu alasan Maxi diam 😌
total 1 replies
jen
bagus bgt cerita nya.... suka bgt... msh penasaran sm luca.

tapi lebih suka cerita klo ada Maxi dan Nadine hehhee

sukses yaaa Thor
Four.: harusss bisa move on huhuhu walaupun syulit 🤧
total 1 replies
jen
yg ditunggu" dtaeng jg kelanjutan nya.... tp kok dikit bgt sih... msh rindu Maxi hehheee

ada cerita yg lain kah tor , tentang Maxi atau anak" nya
Four.: GK ada zayang.... kalo cerita lain ada yg baru 😁
total 1 replies
Dwi Permana
lanjut dong cerita luca sm sarah....plis thor... seru luca sm sarah
Four.: hmm... maunya sih gitu, tapi masih GK ada alurnya buat mereka 😌
total 1 replies
Anonymous
Ayahe Tobias
siti romlah
sangat bagus alur ceritanya......beda dgn yg biasanya...
Four.: thanks bangetttttt ^^
total 1 replies
ArSsyad Adike Asha
aku suka... seru penasarannya dapet akhirnya tak mengecewaka.... tak adalah lanjutannya lgi
sastii
sudah kuduga ternyata Sarah anak adiknya Maxi dan asistennya Maxi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!