NovelToon NovelToon
Dark Chaser

Dark Chaser

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Balas Dendam / Iblis / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan
Popularitas:11.4k
Nilai: 5
Nama Author: Kei L Wanderer

Dark Chaser, sebuah organisasi sekaligus profesi rahasia yang dibuat oleh pemerintah. Mereka bertugas untuk menyelesaikan berbagai kasus tidak lazim dan aneh, yang mungkin ada hubungannya dengan makhluk selain manusia.

Ini adalah kisah William Blackbell, seorang Dark Chaser sekaligus ketua tim dalam menjalankan tugasnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kei L Wanderer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Honest?

Setelah menelepon Michael, William kembali untuk memeriksa perkembangannya.

“Bagaimana Fatty? Informasi apa yang sudah kamu dapatkan?” tanya William.

Baru selesai berbicara, pria itu melihat Amelie langsung berlari ke arahnya lalu bersembunyi di belakangnya. Hal tersebut membuatnya merasa aneh, jadi dia melihat ke arah Erick dan Lorenzo yang berada tidak jauh dari sana.

“Apakah ada yang salah?” William kembali bertanya.

“A-Aku takut. Lorenzo mungkin menyakiti aku dan orang yang kamu minta untuk menginterogasi menatapku dengan cara aneh. Itu sangat menakutkan,” balas Amelie dengan wajah pucat.

Mendengar itu, William langsung menoleh ke arah Erick. Mengingat kebiasaan orang itu, sudut bibirnya berkedut. Pria itu kemudian menghampiri Erick dan memukul ringan kepalanya.

“Lain kali bedakan waktu kerja dan waktu santai,” ucapnya datar.

Erick memegangi kepalanya sambil menunduk. Dia sama sekali tidak membantah. Lagipula, setelah melihat betapa putih dan lembutnya, pria itu benar-benar tidak bisa menahan diri untuk melihatnya.

Walau bisa dianggap perilaku buruk, tetapi William jelas mengenal sifat Erick. Tatapannya jelas begitu membara dan ekspresinya seperti akan memakan seseorang, tapi sama sekali tidak memiliki keberanian untuk melakukannya.

Bisa dibilang, dia tidak akan menjadi penjahat karena begitu pengecut.

“Kalian pergi terlebih dahulu. Fatty, pergi ke gerbang depan sekolah untuk menunggu Yona dan Brian. Omong-omong, besok Michael akan mengirim barang, jadi kamu juga bisa menerimanya.”

Setelah mengatakan itu, William mengalihkan pandangannya pada Lorenzo. Berbeda dengan ekspresi dingin sebelumnya, dia menjadi lebih tenang. Bahkan merasa sedikit simpati.

Walau belum pernah menjalani hubungan romantis karena sibuk bekerja dan mencoba mencapai tujuannya, tetapi William kurang-lebih mengerti. Lebih tepatnya, bisa membayangkan bagaimana sakitnya jika kekasihnya malah mengkhianatinya dan melakukan berbagai hal buruk di belakangnya bersama sahabatnya sendiri.

Jika itu dirinya, mungkin dia akan memukul kepala keduanya sampai hitam dan biru. Mungkin juga mematahkan salah satu tangan dan kaki mereka yang telah melakukan hal-hal buruk di belakangnya.

Oleh sebab itu, William cukup memaklumi dan merasa kalau kemarahan Lorenzo juga wajar.

“Lorenzo kan? Kembalilah terlebih dahulu dan tenangkan pikiran. Setelah semuanya selesai, kamu bisa membicarakan semuanya dengan pacarmu besok. Aku harus menginterogasinya. Lagipula, seperti yang aku katakan sebelumnya-“

“Dia telah memiliki informasi penting tentang penjahat itu, dan memberinya kesempatan untuk melarikan diri.”

Setelah mengatakan itu, William memberi isyarat pada Amelie untuk mengikutinya.

Dia mengajak gadis itu pergi ke gedung kantor. Setelah menjelaskan semuanya pada staf yang ada, pria itu kemudian pergi ke ruang pribadi yang biasa digunakan untuk menjamu tamu di lantai pertama.

William mengamati ruangan. Setelah memastikan tidak ada kamera pengintai, alat perekam suara, atau semacamnya, barulah dia mempersilahkan Amelie untuk duduk.

Gadis itu kemudian duduk di sofa dengan ekspresi gugup di wajahnya. Lagipula, setelah melakukan beberapa hal memalukan, dia langsung diseret menuju ke ruangan dimana hanya ada mereka berdua. Hal tersebut secara tidak sadar memikirkan beberapa hal buruk.

“Sebelum memintamu bercerita, aku harus memberitahu hal penting kepadamu. Seperti yang kamu lihat sebelumnya, kami, Departemen Investigasi Khusus biasanya memang berhadapan dengan makhluk semacam itu. Namun, sudah disepakati kalau informasi tentang makhluk semacam itu tidak boleh disebar, jadi kamu harus tutup mulut.”

“Kamu akan menandatangi surat perjanjiannya nanti. Jika kamu menyebarkan informasi tentang makhluk itu, bahkan jika tidak ada yang percaya, kamu akan menjadi target untuk dibungkam. Kamu tahu maksudnya, bukan?”

Mendengar perkataan William, tubuh Amelie langsung gemetar. Dia jelas mengetahui apa yang dimaksud oleh pria di depannya. Bisa dibilang, pihak atas sudah memberinya izin untuk membunuh jika memang diperlukan.

Amelie terus mengangguk seperti ayam mematuk nasi. Benar-benar merasa sangat takut sehingga hampir menangis.

“Selama kamu diam. Semuanya akan baik-baik saja.”

William tampak tak acuh. Pria itu kemudian kembali mengeluarkan sebatang rokok lalu menyalakannya. Dia menatap gadis yang ketakutan di depannya lalu membuka mulutnya.

“Katakan padaku. Apa yang sebenarnya terjadi dan bagaimana bisa semuanya bisa menjadi seperti ini?”

Mendengar pertanyaan itu, Amelie tampak ragu. Gadis itu melihat ke arah William. Melihat sepasang mata dingin dan tampak tak acuh, dia akhirnya membuka mulutnya.

“Semuanya dimulai saat aku dan Simon membuat janji dan diam-diam keluar dari asrama di malam hari. Saat kami berdua bertemu seperti biasa, tiba-tiba makhluk itu muncul dan menyerang Simon.

Aku benar-benar tidak tahu makhluk macam apa itu, dan juga tidak mengenalnya. Makhluk itu langsung menerkam Simon, melukai leher, dada, dan perutnya. Melihat pemandangan berdarah seperti itu, kakiku lemas dan tidak bisa melarikan diri.

Saat pikirkan ku kosong karena takut dan bingung, kamu dan rekanmu datang.”

Setelah Amelie selesai menjelaskan apa yang dialami olehnya, dia melihat ke arah William. Pria muda itu tidak langsung menjawab, malam memejamkan mata.

Sesaat kemudian, William membuka matanya. Dia menatap Amelie lalu melontarkan beberapa pertanyaan.

“Bukankah kamu pacar Lorenzo? Kenapa kamu keluar dengan Simon? Jika sudah melakukannya beberapa kali, apakah itu berarti pengakuan sebelumnya salah dan kalian sebenarnya bertemu?”

“Itu-“ Amelie tampak ragu, tapi masih menjelaskan. “Ayahku bekerja di bawah Ayah Lorenzo, jadi aku tidak berani menolaknya meski sebenarnya lebih menyukai Simon. Pengakuan sebelumnya, agar tidak ketahuan, aku dan Simon membuat kesepakatan untuk berbohong.”

William mengangguk ringan. Dia melihat Amelie yang berpura-pura menyedihkan, tapi tidak peduli karena sudah melihat berbagai pengakuan serupa.

Sebenarnya, pria itu yakin Amelie sama sekali tidak dipaksa oleh Lorenzo. Sebaliknya, dia enggan mengaku karena sudah mendapatkan banyak hadiah (uang, berbagai barang, dsb) dari pemuda itu. Jadi gadis itu memilih mencari yang lain sambil terus mengambil hadiah dari pacarnya.

Biasanya ada dua jenis perempuan busuk seperti itu.

Pertama, sudah memiliki kekasih yang biasa-biasa saja tetapi bisa dianggap baik, tampan, atau beberapa kelebihan lain, tetapi kurang dalam ekonomi. Jadi dia mencari pria lain untuk mendapatkan hal itu.

Kedua, sama seperti Amelie, dia sudah mendapatkan lelaki yang dianggap kaya dan mapan, tetapi masih kurang puas. Jadi dia mencari orang lain untuk mengisi apa yang kurang untuknya.

Walau menjijikkan, tetapi banyak sekali perempuan semacam itu di masa sekarang.

Bukan mencoba mensyukuri kelebihan dan menerima kekurangan, tetapi mencoba mendapatkan segalanya, serakah, berpura-pura sebagai korban, tidak ingin disalahkan, dan merasa benar sendiri.

Tentu saja, tidak semua perempuan seperti itu. Sedangkan perbandingan, mana yang mayoritas atau minoritas, William tidak mengetahuinya dan tidak peduli.

Pria itu menarik napas dalam-dalam, dan ekspresinya berubah menjadi lebih muram. Pada akhirnya, dia kembali bertanya.

“Itu berarti kalian membuat kesaksian palsu dan perlu didisiplinkan. Selain itu, bisakah aku membuat kesimpulan kalau-“

“Kalian berdua membuat kesaksian palsu untuk menjebak teman sekelas kalian, Theodore Woods?”

Setelah mengatakan itu, William mengambil pistol lalu meletakkannya di atas meja.

“Tolong pikirkan baik-baik sebelum menjawab, karena jawaban itu akan mempengaruhi masa depanmu, bahkan keluarga di belakangmu.”

>> Bersambung.

1
Hijau Muda
gk tau knp suka bngt Sma semua karya mbak key L😭😭😭....gk bisa move on ....
Aini_Via
Kenapa harus maling sih😂😂
wardo.oishi
sejauh ini menarik....
.
lanjut
Luthfi Afifzaidan
lanjutkan
Phoenix
semangatt revisinya Thor,
Just Nokk
🔥🔥
.
sehat sehat thor
Phoenix
Semangaatt Thor, ttp fokus,maaf kebanyakan komen.. bukannya mau menggurui atau sok tau... tp bw gw sayang aja cerita yg bagus keganggu sedikit Typo.../Pray/
Phoenix
kata double Thor...
Phoenix
Thor... Typo Thor..."tunggangan" ?? "menangis" ? ...
Luthfi Afifzaidan
tetap sehat n semangat thor
Luthfi Afifzaidan
lanjut up
Luthfi Afifzaidan
lanjut
.
mantap
Phoenix
Thanks Up nya Thor../Watermalon//Watermalon//Watermalon/
Phoenix
njiirr ....ternyata Theodore & Jean hanya Pion pemirsahh.., tak segampang itu buat main tebak-tebakan sm Author...wkwkwk...
Phoenix
HAH ?? Nolan ??! WTH????!!! 😲🤯
.
lanjut
.
nanggung
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!