NovelToon NovelToon
Jati Diri ALLANSYAH Si Kakak Angkat

Jati Diri ALLANSYAH Si Kakak Angkat

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Balas Dendam / Kaya Raya / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:8.1k
Nilai: 5
Nama Author: saadahrafael

Allansyah seorang anak angkat di Keluarga Nicolas harus terjerat cinta dengan Adik angkatnya, Michaela Nicolas. Berbagai upaya menolak perasaannya untuk tidak mencintai Michaela, namun upayanya selalu gagal. Apalagi Michaela selalu menggoda dan menggodanya, agar tidak mengecewakan orang tua angkatnya, tapi nyatanya perasaan itu tumbuh dan semakin tumbuh.

Di saat Cinta membara di hatinya, perasaannya di ketahui oleh kedua orang tua angkatnya, membuatnya di tolak oleh kedua orang tua Michaela. Hancur, sangat hancur dan akhirnya dengan terpaksa demi membuang perasaan salahnya, Allan pergi dari kediaman Nicolas.

Kepergian Allan dari kediaman Nicolas membawanya mengingat siapa jati dirinya. insiden saat tak sengaja melihat sebuah tato di lengan seseorang mengingatkan akan ingatannya yang sempat hilang. Dan ternyata dirinya adalah pewaris tunggal Keluarga Georlando.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon saadahrafael, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18

Bab 18.

Selama Fernandes dan Margaret di Negara S, Allan dan Michaela tidak segan lagi berduaan dan bermanja di rumah. Bahkan mereka selalu tidur bersama dan melakukan hal yang mereka sukai.

Seperti saat ini mereka sedang bercumbu di kamar mandi, di dalam Bathtub.

Michaela mendongak menikmati setiap sentuhan bibir dan tangan Allan yang semakin hari semakin nakal. Bahkan tangan itu tidak segan lagi menyentuh bagian sensitif Michaela dan memanjakannya.

Oohhh.....

Desah Michaela merasakan nikmat yang luar biasa. Sungguh dirinya menyukai Kakaknya yang seperti ini. Memanjakannya dengan sentuhan-sentuhan lembutnya. Banyak tanda di tubuh Michaela yang Allan berikan.

Allan menyusuri leher dan semakin turun, memberikan kecupan-kecupan hingga ke Dada. Allan menelan ludah saat melihat betapa berisinya Dada Adiknya. Tidak ingin mengabaikan benda menggantung itu, Allan langsung mengulum biji berwarna Pink dan menyesapnya, sambil tangan satunya meremas pelan.

Aaah.....

Michaela di buat gila dengan permainan Allan. Mulutnya terus mendesah dan menyebut namanya, membuat Allan semakin bergairah dan tidak ingin berhenti.

Al...Aaah.....

Michaela menekan kepala Allan memintanya untuk terus melakukan. Sedangkan di bawah sana, jari Allan bermain dengan lembut membuat Michaela semakin bergelinjang.

"Al....Aaah.....Aku ingin,"

Tidak tahan menahan gejolak di dirinya, Michaela mendorong dan naik di tubuh Allan, menatap pria tampan itu dengan tatapan penuh gairah. Kemudian Michaela menyerang Allan, menciumnya dengan rakus dan brutal.

Emh....

"Aku menginginkannya," ucap Michaela menginginkan Allan memasukinya.

Allan diam. Bukan dia tidak mau menuruti permintaan Adiknya. Allan sungguh ingin apalagi miliknya sudah tegang dan ingin di puaskan. Tapi.....

"Kakak akan memuaskan mu,"

Allan mengangkat tubuh Michaela, mendudukkan nya di pinggir Bathtub kemudian mencumbunya dan membuka paha Michaela, memasukkan jarinya, mengobrak abrik lembah tersebut, membuat Michaela terus mendesah dan mendesah.

Tak hanya itu yang di lakukan Allan kepada Michaela, bahkan Allan juga menggunakan Lidahnya untuk memuaskan Adik berstatus kekasihnya itu.

Aaah....Al....Aaah.....

Lama Allan melakukannya, Michaela akhirnya mendapatkan pelepasannya. Allan tersenyum dan memberikan kecupan di kening.

"Bagaimana?"

"Ini sungguh nikmat. Aku menyukainya," Michaela mengecup bibir Allan. "Sekarang biarkan Aku memuaskan mu. Aku ingin menjadi wanita yang bisa Kakak banggakan,"

"Lakukan,"

Allan duduk di pinggir Bathtub, menunggu apa yang akan di lakukan Michaela.

Michaela tersenyum dan melihat ke arah milik Allan yang besar. Sungguh Michaela senang melihat benda besar itu, sesuatu yang pasti nanti bisa membuatnya besar.

"Milik Kakak sungguh sangat besar."

"Apa kamu menyukainya?"

"Sangat. Andai Kakak tidak menolak ku, aku pasti sudah merasakannya,"

"Untuk saat ini Kakak tidak bisa melakukannya. Tunggu sampai waktunya tepat, Kakak janji akan membuat mu puas. Saat itu terjadi, jangan harap kamu bisa menolaknya. Lakukanlah, puaskan Kakak dengan mulut mu,"

Michaela akhirnya melakukannya, memasukkan benda besar itu ke dalam mulutnya. Setiap mulutnya bergerak, Allan mendesah dan meminta terus. Bahkan Allan terus memejamkan mata, menikmati gerakan mulut Michaela.

"Ooh....Sayang. Yah, terus....Aaah.....Ini sungguh nikmat sayang...Oooh....."

Michaela semakin mempercepat gerakannya. Menaik turunkan kepalanya, memberikan kenikmatan untuk Kakaknya.

"Lebih cepat sayang. Kakak hampir sampai."

Michaela melakukan apa yang katakan Allan dan tak lama setelah itu, susu kental manis menyembur dalam mulut Michaela. Michaela menelannya, menikmati sensasi luar biasa milik Kakaknya.

Allan mengangkat tubuh Michaela di atas pangkuannya dan melumat bibirnya.

"Terimakasih kasih sayang,"

"Kakak suka?" Allan mengangguk. "Tapi aku masih ingin. Ingin ini masuk dalam diri ku." tunjuknya pada benda besar yang sudah mulai lemas. Namun mendapatkan sentuhan tangan Michaela, benda itu kembali bangun berdiri dengan tegak.

Sttt....Allan mendesis merasakan sentuhan itu.

"Jangan memancing Kakak. Kakak bisa khilaf dan melakukannya saat ini juga." Michaela tersenyum. Sungguh membuat Kakaknya gila adalah hal yang menyenangkan untuknya.

Sebuah panggilan masuk di ponsel Allan. Allan yang melihat siapa yang menghubunginya langsung menjawab panggilan tersebut.

[ Ada apa?]

[ Tuan, saya sudah menemukan siapa orang yang waktu itu hendak menyerempet anda. Pria itu bernama Zen ]

[ Zen? Kau mengenalnya? ]

[ Dia hanya seorang pemuda yang suka balap liar Tuan. Identitasnya pun hanya pemuda biasa. Tidak ada yang aneh dengan pemuda itu ]

[ Apa kau yakin? ]

[Saya yakin Tuan. Hanya saja, CCTV menunjukkan pria itu pergi ke sebuah tempat. Sepertinya dia bertemu dengan seseorang. Saya tidak tahu siapa orang itu, karena saat saya ingin menyelidiki lebih lanjut, tidak ada informasi apapun tentang siapa orang yang di temuinya itu ]

[ Sepertinya mereka sudah mengetahui jika kita akan menyelidikinya. Kau cari tahu dimana pemuda itu sekarang. Aku ingin secepatnya ]

[ Baik Tuan ]

Setelah mendapatkan panggilan itu, Allan meminta izin keluar. Ada sesuatu yang harus di lakukannya. Michaela mengangguk, biarlah Kakaknya menyelesaikan urusannya.

"Hati-hati. Dan jangan lupa kembali."

"Tunggu Kakak di rumah?"

Allan mengecup kening Michaela kemudian pergi. Allan mengendarai mobilnya dan pergi ke Markas. Dia ingin melihat seperti apa wajah Zen itu.

"Tuan," sapa Varen saat melihat Tuannya datang.

"Tunjukan seperti apa Zen itu. Apa aku pernah bertemu dengannya atau tidak."

Varen memberikan foto Zen dan Allan yang melihat menatap dengan diam. Dia sama sekali tidak mengenal pemuda itu. Lalu kenapa pemuda itu ingin mencelakainya?

"Aku ingin secepatnya kamu membawanya ke hadapan ku,"

"Akan saya usahakan Tuan."

"Oh ya, bagaimana dengan Markas yang berada di wilayah bagian Barat, Apakah Rosetta sudah berhasil menyusupkan anak buahnya?"

"Sudah Tuan. Nathan pun sudah menjalankan tugasnya, memberikan informasi-informasi palsu milik kelompok kita kepada mereka."

"Bagus. Biarkan mereka melaporkan semuanya pada Rosetta. Oh ya, bilang sama Nathan, dua hari lagi aku akan melakukan transaksi senjata api di pelabuhan. Katakan padanya kita hanya akan membawa sedikit pasukan. Aku yakin wanita itu akan datang merebut dan mencoba membunuh ku. Sampai itu waktunya, akulah yang akan menarik nyawanya."

"Baik Tuan,"

Seperti yang di perintahkan Allan , Nathan dan Varen lakukan tugasnya. Nathan mencoba menjebak Rosetta dengan informasinya dan Varen mencari keberadaan Pemuda bernama Zen itu. Allan tidak ingin menunda-nunda lagi. Ingin secepatnya membereskan satu persatu kerikil yang mencoba menjatuhkannya.

Anak buah Varen menyebar mencari keberadaan Zen, ingin segera menangkapnya dan memberikan kepada Tuannya.

Beberapa Jam mencari, pria tersebut kini di lihat berada di sebuah Club malam bersama dengan seorang wanita. Anak buah Varen yang melihat langsung menghampiri.

"Seret pemuda itu," perintah seorang dari mereka.

Dua anak buah Varen langsung menghampiri dan hendak memukul Zen.

"Awas....!!" Teriak seorang wanita yang melihat.

Zen langsung menoleh, dan benar saja. Ada seseorang yang ingin menyerangnya.

"Siapa kau?" tanya Zen tidak mengenal pria tersebut.

Anak buah Varen tersenyum menyeringai dan langsung menyerang Zen. Tidak membiarkan Zen untuk bertanya.

Bugh....

Bugh....

Dua tendangan melayang cepat ke arah Zen. Zen tentu saja terkejut. Siapa sebenarnya orang ini? Dan kenapa menyerangnya.

Zen berlari ke luar, mencoba menghindari pria tersebut. Pria itu menyeringai dan pergi mengikuti arah Zen pergi.

"Jangan harap kau bisa lolos dari ku,"

1
Dzaky Rafif santoso
kapan up nya
merry jen
akhirr y ingtt jgg siapa sbnry jati dri Allan ,,berhrp yg disiksa itu bukan orgtua yy ,,tp dugann SII itu kemungkinan orgtua y Allan klo ia cpt selmtnn kn kedua orgtua muu gntiin kmu siksa org yg UD siksa orgtua mu LAN
merry jen
aduh moga dua orgtua itu bukn orgtua y Allan y kak ,,klo ia kshnn bgtt dechh dsiksa berthn thn
merry jen
kerenn si allann hjrr lann tu roseta
merry jen
lnjtt ,jgn dipshknn psgnn alln dan mich ,
merry jen
slh cr lwnn broo
merry jen
lnjttt kakk
merry jen
klo kmu dktt dgnn Rosetta bgmnn dgnn adikmuu itu si alnn
Mama Muda: itu hanya siasatnya saja. Allan tetap dengan Michaela
total 1 replies
Bunda Sasa
lanjut yuk.
merry jen
jhtt bgttuu tuu org mukull pala nya si allann smpaii hilng ingtnn
merry jen
bajingnn sialan ,,SM ajj nybut namamu sndri alllan ,😂😂😂😂
Bunda Sasa
semangat kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!