seorang gadis yang sangat cantik bernama mayradiana tinggal di sebuah perkampungan harus menerima siksaan dari keluarga hingga dia memutuskan untuk pergi dari rumah.
Dia bertemu dengan seorang pria yang membuat hidup nya berubah menjadi 180°.
seorang laki-laki yang memiliki keanehan yang sangat langka dan sangat membuat seorang mafia bernama lengkap kafiandra putra Sagara merasa frustasi.
bagaimana selanjutnya akan kah mereka berdua bisa lasing membantu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon asnunfatma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 30 rencana bulan madu
Saat ini semua keluarga sudah berkumpul di restoran yang ada di hotel tempat mereka menginap untuk sarapan bersama. Tapi pengantin baru belum terlihat hingga semua keluarga selesai sarapan. Mereka tidak mempermasalahkan dan mereka semua memaklumi semua itu.
" Sebaiknya kita pulang ke rumah saja, kita tidak perlu menunggu mereka" ucap Papa Sagara kepada yang ada di sana.
" Benar kata tuan Sagara lebih baik kita pulang saja. Dan saya juga ingin berpamitan kepada tuan dan nyonya kalau sehabis dari sini, kami sekeluarga akan pulang ke kampung" ucap Paman Mayra.
" Kenapa cepat sekali pak, apa tidak menunggu beberapa hari lagi" tanya Papa Sagara.
" Begini tuan saya dan istri saya di kampung memiliki peliharaan. Itu kami titipkan kepada karyawan saya dan tadi subuh mereka menelpon kalau ada yang mau membeli dalam jumlah besar sedangkan karyawan saya tidak berani memutuskan nya. jadi kami harus segera pulang untuk melakukan transaksi itu" ucap Paman Mayra dengan sopan kepada Papa Sagara.
" Benar tuan nyonya, karena karyawan kami hanya bertugas memelihara dan untuk jual beli itu dilakukan oleh saya atau suami saya" ucap Bibik membenarkan ucapan suaminya.
" Baik lah kalau begitu, setelah dari sini anak buah Andra akan mengantar kalian untuk pulang kampung" ucap Mama Kinara.
" Itu tidak perlu nyonya, kami bisa naik kereta saja" ucap Bibik merasa sungkan.
" Tidak apa-apa, jangan sungkan kita sekarang sudah menjadi keluarga" ucap Mama Kinara kepada Bibik
" Terimakasih banyak atas semuanya tuan nyonya" kata Paman
" Tidak perlu berterima kasih, katakan saja jika kalian butuh bantuan dan kapan pun kalian ingin bertemu Mayra pintu rumah kami selalu terbuka untuk kalian" ucap Mama Kinara sambil tersenyum.
Setelah berbincang Meraka semua sepakat memutuskan untuk pulang ke rumah. Paman dan keluarga nya bersiap untuk pulang kampung. Sedangkan di hotel tepat nya di kamar Mayra baru terbangun karena perutnya merasa lapar dan dia membuka matanya. Hal pertama yang dia lihat adalah wajah tampan suaminya dia langsung mengelusnya.
"Selamat pagi sayang" ucap Andra dengan suara serak khas baru bangun tidur dan perlahan membuka matanya bertatapan dengan istrinya dan memberikan kecupan Sangat lama ke kening Mayra.
Mayra hanya memejamkan mata mendapatkan perlakukan manis dari Andra. Kemudian ia menutupi wajahnya saat mengingat kejadian tadi malam. Mayra merasa sangat malu hingga mukanya memerah. Andra yang melihat itu sedikit khawatir
" Kamu kenapa sayang. Apa kamu sakit muka kamu menjadi merah begini" ucap Andra dengan suara khawatir.
" May tidak sakit mas. May hanya merasa malu mengingat kejadian tadi malam" kata Mayra jujur dengan suara lirih.
Andra yang mendengar itu langsung menarik Mayra kedalam pelukannya dan mengatakan
" Jangan malu sayang. Apa kamu menyesal melakukan itu?" tanya Andra dengan serius.
Tanpa melepaskan pelukan Mayra mendongakkan kepalanya
" May sama sekali tidak pernah menyesali apa yang telah terjadi tadi malam. May hanya merasa sedikit malu karena, ini merupakan pertama kalinya untuk ku" jelas Mayra kepada suaminya. Dia tidak mau Andra sampai salah paham kepada nya.
Saat mereka asik bertatapan tiba-tiba perut Mayra berbunyi dan Mayra tersipu malu.
" Kamu lapar sayang" tanya Andra dan Mayra hanya mengangguk kepalanya.
Andra melirik jam ternyata sekarang sudah pukul 11 siang.
" Pantas saja kamu lapar, kita sudah melewatkan sarapan pagi dan sekarang sudah masuk jam makan siang" kata Andra.
" sekarang kita siap-siap dulu baru kita pergi mencari makan diluar" lanjut Andra sambil mengangkat tubuh Mayra menuju kamar mandi.
Saat ini mereka sudah ada di sebuah ruangan private room di sebuah restoran mahal untuk makan siang bersama.
" Sayang apa kamu mau bulan madu keluar negri?" tanya Andra saat menunggu makanan mereka dihidangkan
" May ikut saja mas, kemana pun pergi asal bersama kamu" ucap Mayra sambil tersenyum.
" Apa kamu memiliki negara impian untuk di kunjungi?" kata Andra bertanya sambil mengelus tangan Mayra
" Ada mas. Dulu May selalu berharap bisa pergi kebeberapa negara seperti Turki" kata Mayra dengan semangat.
" Baiklah aku akan mewujudkan nya. Besok kita akan ke sana untuk bulan madu" kata Andra.
Mendengar perkataan Andra Mayra tersenyum dengan wajah yang berseri. Karena dia bisa mengunjungi negara yang menjadi impian nya.