NovelToon NovelToon
Penakluk Ranjang Bos Mafia

Penakluk Ranjang Bos Mafia

Status: tamat
Genre:Mafia / One Night Stand / Cinta Seiring Waktu / Identitas Tersembunyi / Pemain Terhebat / Mata-mata/Agen / Tamat
Popularitas:63.5k
Nilai: 5
Nama Author: iska w

"Aku dibenci nggak mati, kamu gak suka aku juga nggak tutup usia, selagi rasa nggak suka dan bencimu tidak menutup pintu rezekiku, aku tidak perduli." celetuk Joanna Eden dengan tatapan santai seolah tanpa beban dosa.

Awal mulanya dia masuk kedalam dunia mafia hanya karena sebuah misi pertolongan dengan membantu kakaknya Jordan Eden yang berprofesi sebagai anggota Kepolisian untuk melakukan tipu daya agar bisa meringkus seorang Bos Mafia, tapi siapa sangka hal itu justru membuat Joanna terjerumus dalam gelombang asmara, lalu bagaimanakah kisah cinta Joanna? akankah dia bahagia atau nyawa yang akan jadi taruhannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon iska w, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

18.Karena Gengsi.

Beginilah hal yang paling ditakutkan oleh Anna, jika keadaannya terlalu mendadak dan terjepit, dia sering keceplosan bicara.

"Tentu saja tidak, tapi sepertinya dua pria itu cukup berbahaya bagi kamu, aku hanya mengkhawatirkan kamu saja, bukan mereka, lagian siapa mereka, kenapa aku harus perduli dengannya karena mereka tidak setampan kamu." Ucap Anna yang langsung tersenyum untuk menutupi kekhawatirannya.

"Cukup kamu tahu saja, tidak ada yang aku takutkan didunia ini." Jay mulai berkata sombong, namun memang itu kodratnya selama ini.

"Tapi aku yang takut kehilangan kamu." Celetuk Anna dengan tatapan sayunya, seolah dia mengungkapkan isi hatinya.

Degh!

Serrr!

"Uhuk, uhuk!" Jay sontak terbatuk, dia cukup terkejut dengan pengakuan Anna yang secara langsung seperti ini, bahkan dihadapan wajahnya.

"Kenapa, mau minum? Dimana tempat airnya, biar aku ambilkan?" Ucap Anna yang sebenarnya juga uji keberanian, jika bukan karena misi, dia juga pasti memasang harga tinggi saat berhadapan dengan pria didalam hidupnya.

"Diujung sana." Tunjuk Jay dengan dagunya.

"Tunggu sebentar ya, mau aku ambilkan makanan atau yang lainnya, nanti sekalian aku suapin." Anna benar-benar menawarkan service terbaik bagi Jay layaknya penghuni eksecutive class.

"Tidak, tidak! Aku masih kenyang." Jay langsung menolaknya, karena terus menerus berada dalam jarak terdekat dengan Anna, seoalah menyiksa batinnya yang belum bisa menerima kenyataan, bahwa dia kalah dalam hal percintaan.

"Baiklah!"

Sial, gadis ini benar-benar berbahaya bagi kesehatan jantungku, kenapa aku selalu begini jika berduaan dengan dia, aish!

Jay terus saja merutuki dirinya sendiri, dia ingin melawan semua rasa itu, namun Anna terus saja menggoyahkan benteng pertahanannya.

"Pelan-pelan minumnya ya." Anna sengaja mengusap keringat dikening Jay yang tiba-tiba sebesar biji jagung.

Glek

Glek

Glek

Dengan tiga kali tenggakan saja, habis sudah air minum satu botol kemasan lima ratus ml itu, karena tiba-tiba Jay merasakan hawa panas disekitarnya.

"Kamu haus sekali sepertinya, tidurlah dipangkuanku, aku akan memberikan salep diwajahmu, agar tidak ada bekas lukanya."

Walau sebenarnya Anna pun grogi, namun dia harus terlihat natural, karena memang misinya adalah 'menggatal' dengan Bos Mafia itu, agar dia segera bisa meluluhkan hatinya.

Argh, dia lebih menakutkan daripada senjata tajam rupanya!

"Aku bisa duduk saja!" Tolak Jay kembali saat dadanya benar-benar terasa sesak karena gugup.

Grek!

Anna langsung menarik paksa tubuh Jay yang kini selembek kerupuk yang tersiram air panas, tak bertenaga sama sekali dihadapan Anna.

"Menurutlah, kamu itu terlalu tinggi bagiku, kalau rebahan akan lebih mudah untuk mengobatinya, ini obat keras kalau ketelan bagaimana nanti, hayo?"

Jika itu pria tampan, dia tidak masalah harus bermanja-manjaan dengan gaya seperti apapun itu, lain halnya jika tagetnya berperut buncit dan berwajah sangar, dia pasti akan mempertimbangkan dari segi banyak hal.

Aku harus apa dengan gadis ini, kalau dibiarkan terlalu lama begini, bisa-bisa aku sakit jantung karenanya, tapi aku mulai nyaman dengan keberadaannya, Anna.. siapa kamu sebenarnya, kenapa aku begitu lemah dihadapanmu?

Jay bahkan memejamkan kedua matanya, karena merasakan nyamannya tidur dipangkuan Anna, apalagi merasakan sentuhan lembut dari setiap jemari Anna diwajahnya.

Andai dia pria baik-baik, aku pasti akan mengejarnya sampai keujung dunia manapun, agar dia mau menjadi Imamku, tapi sayang kamu seorang Mafia, mungkin hubungan kita akan tetap indah sebatas sandiwara, hei Anna.. Sadarlah!

Tak bisa dipungkiri, Anna pun selalu lemah didepan pria tampan, menurutnya walau Jay adalah Bos Mafia, dia selalu memperlakukan dirinya dengan baik, hanya mulutnya saja yang pedas, tapi selama ini saat dia terus mencoba untuk merayunya, Jay sama sekali tidak mengambil kesempatan untuk memaksa menidurinya atau melakukan kekerasan secara s e x dan itu merupakan satu nilai plus yang ia lihat dari sosok Jay Alisher.

"Apa kamu sudah mengantuk?" Anna menyadarkan diri dari lamunan panjangnya, saat keduanya terdiam sejenak.

"Hmm." Jay menggangukkan kepalanya, diapun seolah masih berperang batin dengan dirinya sendiri.

"Kalau begitu tidurlah." Anna mengusap lembut rambut Jay yang tebal dan berwarna hitam itu, dia benar-benar mengahayati perannya sebagai pengagum Jay saat ini, lagipula Jay tidak pernah menolak setiap sentuhan darinya dan itu membuat Anna semakin berani bersikap lebih dengannya.

"Nanti saja." Jay masih ingin berlama-lama dalam posisi seperti ini, karena untuk yang pertama kalinya dia merasa sangat disayangi dan diperhatikan oleh sosok lawan jenis.

"Apa kamu ingin aku menginap disini?" Anna sengaja berbisik disamping telinga Jay, sambil terus mencuri-curi menatap wajah tampan Jay saat kedua mata pria itu masih terpejam.

Iya, tentu saja!

"Em.."

"Kalau iya, itu maknanya kamu sudah jatuh cinta denganku dan ingin selalu berduaan denganku, ya kan!" Anna sengaja menantangnya, karena sebenarnya dia memang ingin segera pulang, dan dengan cara seperti itu pasti Jay akan menyuruhnya pulang, karena sedikit banyaknya dia sudah tahu sifat Jay. Anna secepatnya ingin segera kembali untuk mengatur rencana ulang dengan Abangnya dan juga Ghavin.

Ayo berontaklah Anna, lebih bersikeras lagi untuk meminta tetap tinggal bersamaku!

"Eherm, jangan GR kamu, pulanglah! Aku akan menyuruh anak buahku untuk mengantarmu."

Dan benar saja, rasa gengsi Jay saat ini tentu saja masih setinggi gunung, walau sebenarnya dia sangat mengharapkan Anna untuk tetap menemani dirinya yang kesepian selama ini.

"Ck, tidak perlu, Taksiku tadi masih menungguku, tapi kenapa sih kamu ngaku aja susah, tadi aja kelihatan nyaman banget denganku? Gengsi ya?" Ledek Anna saat melihat wajah canggung Jay yang sangat ketara.

"Pulanglah!"

Jay sedikit kecewa, karena harapannya tidak sesuai dengan kenyataan, karena Anna langsung menyetujui untuk pergi meninggalkan dirinya.

"Baiklah, walau aku pulang juga kamu tetap akan menjadi milikku!" Celetuk Anna sambil menoel dagu Jay dengan beraninya.

"Hei, jaga tanganmu itu!" Jay pura-pura marah, walau sebenarnya dia ingin menuntut perhatian lebih dan segala hal yang manis darinya.

"Lain kali jangan berantem lagi, ingat kamu milikku, jadi jaga baik-baik wajah tampanmu itu, dan satu hal lagi."

Anna seolah mampu membaca pikiran Jay, dia kembali bersikap lebih manis dengan mengalungkan kedua tangannya dileher Jay.

"Eherm, apa lagi?"

Grogi sudah pasti, apalagi dalam posisi berhadapan dengan jarak beberapa cm saja seperti ini, siapapun pasti akan salah tingkah karenanya, apalagi Jay memang sudah menyimpan rasa terhadap Anna.

"Tolong kerja samanya ya, saat ini aku berdoa minta kamu, jadi kamu jangan berdoa atau berharap minta yang lain, okey bye!"

Apa dia akan marah? Bodo amat, kabur ajalah!

Anna langsung melambaikan tangan dan segera pergi meninggalkan Jay, yang ternyata tidak sesuai dengan ramalan cuaca BMKG, karena saat ini seutas senyuman dari wajah Jay terlihat melebar, bahkan dia terus saja menggigit bibir bawahnya sendiri saat mengingat wajah cantik Anna dan semua perlakuan manisnya.

"Aish, sial! Sepertinya aku benar-benar jatuh hati dengan gadis gila itu, hahaha!"

Dan akhirnya Jay sendiri yang terlihat seperti orang gila dengan tawanya yang menggelegar dalam ruangan itu, bahkan beberapa anak buahnya yang ingin melapor dengannya sontak mengurungkan niatnya, karena merasa aneh sendiri dengan kelakuan Bosnya yang tidak pernah terjadi selama ini.

***

Tidak semua keadaan harus kita atasi, ada kalanya kita hanya perlu membiarkan keadaan itu berlalu, kita nggak jadi hebat saat bisa mengatasi sebuah masalah, kita juga nggak jadi bego disaat nggak tahu harus bagaimana lagi. Karena sejatinya semua keadaan itu berjalan sesuai dengan kehendak Tuhan, bukan kehendak kita.

1
Rustan Sinaga
dah selesai aja thor
semangat berkarya thor...
Rustan Sinaga
senangnya sudah direstui abang ya dek...
Rustan Sinaga
semangat thor, keren ksta² mutiaranya
Rustan Sinaga
semangat thor
eva setyanita
🤣🤣🤣🤣🤣
Abimanyu Rara Mpuzz
simalakama
Abimanyu Rara Mpuzz
luar biasa
Abimanyu Rara Mpuzz
Luar biasa
Asngadah Baruharjo
ngakak paraahhh thorrr 🤣🤣🤣🤣
Asngadah Baruharjo
Jordan,tak temenin tidur di pos ronda 😀😀😀😀
Asngadah Baruharjo
aku mendukungmu fulllll Jay
Asngadah Baruharjo
jangan sakiti hatinya jay doongg
Asngadah Baruharjo
waduuuuhhhhhhhhhh nanti takutnya jay jadi monster
Asngadah Baruharjo
ngakak paraahhh 😀😀😀
Asngadah Baruharjo
wkwkwkwk
Asngadah Baruharjo
KEREENNNNN thoorrr 👍👍👍
Anik Trisubekti
terimakasih kak Iska 😘😘😘
ditunggu karya selanjutnya
Anik Trisubekti
abang Jordan😘😘😘😘
Hanisah Nisa
thanks Thor...
Susi Akbarini
😀😀😀😀😀😀😍😍😍😍❤❤❤❤❤

yaaaa aammpuunnnnn...
kocak abiz mereka itu...

btwxakhirnya up date...
mkasi byak ya aa kaakkkk
❤❤❤❤
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!