Berlian.... nama yang cantik, secantik wajah dan hatinya. Berlian berasal dari keluarga sederhana, yang menemani masa-masa sulit suami tercintanya tanpa mau mengungkap jati diri mereka ke publik
Rehan..... terlahir dari keluarga kaya raya, menikmati segala fasilitas yang ada dari lahir sampai sekarang saat perebutan kekuasaan dalam keluarganya
Mampukah cinta berlian, menyatukan dan mendorong mereka untuk terus bersama-sama dalam masa sulit ?
Ikuti kisah mereka, jangan lupa berikan koment positif yang membangun
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon little_quen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
18
"Berlian ? Kenapa bisa berlian ?" Rehan makin dibuat bingung dengan ini semua
Mobil yang dikendarai Rehan membelah kota Singapore menuju bandara.
Disisi lain, setelah menyelesaikan makan malam bersama kak Desi istri dari tuan bernard akhirnya berlian dapat bernafas lega karena semua berjalan sesuai rencana.
"kita pulang Dion" ucap berlian
"nona kecil rili ada di rumah utama bersama nyonya besar, apakah kita ke rumah utama nyonya ?"
"ya, kita ke rumah utama, aku merindukan putri kecilku"
"sesuai perintah nyonya" jawab Dion, mobil pun melaju membelah macetnya kota Jakarta menuju rumah utama
Mobil memasuki kawasan rumah mewah, dengan halaman yang sangat luas, berlian memejamkan mata mencoba melupakan hal pahit yang terjadi di rumah ini. Bangunan rumah ini menjadi saksi bisu perebutan kekuasaan penerus Anggara group, bangunan ini pula yang menyaksikan dirinya dan sang suami meninggalkan rumah mewah ini tanpa fasilitas Anggara Group.
Saat mobil sampai di depan pintu utama, berlian turun dengan sedikit ragu. Tapi keraguannya buyar saat suara sang putri memanggilnya
"mama......." teriak rili, gadis cantik yang sedang bersama Omanya sangat antusias menyambut kedatangan sang mama
"halo sayang, apa hari ini rili nakal ?" tanya berlian dengan sayang
"no mama"
"anak mama memang selalu pintar dan baik, good girl" ucapnya sambil memeluk sang putri, kemudian pandangannya tertuju pada sang mama mertua
"mama" sapanya dengan mata berkaca-kaca
"anak bodoh, masih ingat pulang juga rupanya" jawab sang mama sambil menangis, akhirnya berlian meraih tubuh sang mama mertua dan dibawanya dalam dekapannya
"maafkan anakmu yang bodoh ini mah, kami baru pulang sekarang"
"kenapa kamu sangat kurus? bahkan kalian selalu menolak pemberian mama, kenapa si bodoh Rehan itu selalu keras kepala, dan kenapa kamu terlalu bodoh sehingga mau diajak hidup susah bersamanya" ucap sang mama sambil menangis
"ma.... Besok saja kita berceritanya, hari ini berlian sangat lelah, masih adakah kamar untuk kami dirumah ini ? Rasanya berlian ingin pingsan" ucap berlian memasang wajah memelasnya
"dasar anak nakal, kamar kalian masih tetap sama seperti dulu, itupun kalau kamu belum lupa arah menuju kesana" jawab sang mama sambil mencubit berlian, akhirnya mereka tertawa bersama-sama
"baiklah, istirahatlah, malam ini rili biar tidur dengan mama, mama masih kangen dengan si cantik ini"
"terimakasih mama mertuaku yang baik hati"
Akhirnya berlian meninggalkan mama mertua dan putrinya menuju ke lantai 2, dimana kamarnya dan Rehan berada.
Saat membuka pintu kamar, dirinya dibuat kagum dengan isi kamarnya. Mama mertuanya menepati janjinya, tetap menjaga kamar mereka agar tetap sama dengan saat mereka pergi dulu. Dilangkahkan kakinya memasuki kamar mewah itu, terpampang besar foto pernikahannya dengan Rehan diatas tempat tidur. Disisi lain terpampang besar foto mereka bersama rili saat masih bayi. Setetes air mata tiba-tiba jatuh tanpa disadari.
Untuk menenangkan dirinya dan menghilangkan rasa lelahnya, berlian memutuskan untuk mandi. Membuang penat seharian ini, hari ini seperti drama dalam televisi menurutnya, dia yang bangun pagi dikasur yang keras, malam ini akan tidur di kasur luas dan empuk lagi.
30 menit berlian mandi dan berendam, keluar kamar mandi dengan lebih segar. Dia memutuskan menuju balkon kamar, melihat lampu lampu luar, dan menikmati dinginnya angin malam. Melamun sendirian saat tiba - tiba sebuah tangan melingkar di pinggangnya, yang membuatnya hampir berteriak.
Bersambung....
jangan lupa mampir dan ikuti juga "sepotong sayap patah"
mari saling mendukung kak,🤗
happy reading yaa,🥳🥳