NovelToon NovelToon
Belenggu

Belenggu

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Selingkuh
Popularitas:30.8k
Nilai: 5
Nama Author: nenah adja

Dia terjerat dalam sebatas ingatan dimana sebuah rantai membelenggunya, perlakuan manis yang perlahan menjeratnya semakin dalam dan menyiksa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nenah adja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mencari Tahu

Terjadi ledakan di hotel Starlight, New York dan memakan korban sebanyak 58 orang dan puluhan lainnya luka- luka.

Penyebab ledakan tersebut disebabkan bom bunuh diri oleh pasangan suami- istri yang datang untuk menginap di hotel tersebut.

58 korban berhasil di evakuasi dari reruntuhan hotel.

Pengeboman hotel Starlight, terjadi di tahun 2022.

Valeri mengerjapkan matanya saat melihat berita tiga tahun lalu itu di ponselnya. Benarkah orang tuanya meninggal dalam insiden tersebut. Tapi bagaimana bisa? Untuk apa mereka pergi ke hotel itu? Tiga tahun lalu dihari itu bukankah mereka seharusnya merayakan ulang tahun pernikahan? Apakah mereka datang untuk merayakan ulang tahun pernikahan? Tapi dari mana mereka memiliki uang banyak untuk masuk kesana?

Keluarga Valeri bukan keluarga kaya, orang tuanya adalah orang yang hemat bahkan hanya untuk makan di sebuah restoran kecil, lalu untuk apa mereka pergi ke hotel mewah dengan harga fantastis tersebut. Tentu saja Valeri tahu hotel tersebut. Hotel berbintang itu bukan hanya terkenal karena kemewahannya, namun karena yang datang hanya orang- orang kaya dan miliarder dari berbagai negara, mereka membandrol harga fantastis untuk setiap kamar, bahkan menu makanan dalam restoran hotel tersebut. Tentu saja dari yang dia dengar semua sepadan dengan layanan dan kepuasan pengunjung. Tapi, meski orang tuanya dua tahun penuh bekerja tanpa henti, mereka tidak akan mampu masuk kesana sebab saking mahalnya hotel tersebut. Apalagi penghasilan orang tuanya yang hanya sebagai buruh pabrik kecil tentu jauh dari kata cukup. Untuk kuliahnya saja Valeri harus ikut bekerja paruh waktu sebab upah orang tuanya yang tak cukup.

Valeri masih membaca satu persatu artikel yang di terbitkan platform berita online, namun dia jelas tak menemukan nama- nama korban untuk membuktikan orang tuanya turut menjadi korban dalam ledakan besar tersebut. Apakah Mario berbohong? Lalu jika tidak, kemana orang tuanya sekarang?

Setelah Mario pergi, Valeri diam di kamar dan menghabiskan waktunya untuk mencaritahu tentang insiden ledakan di hotel Starlight yang pria itu sebutkan. Namun, hingga matanya lelah dia tetap tak menemukan petunjuk mengenai kedua orang tuanya yang ikut tewas dalam ledakan tersebut. Hingga matanya benar-benar lelah, dan dia pun tertidur.

Mata Valeri terbuka saat mendengar suara gemericik rantai yang beradu dengan lantai terdengar sangat nyaring di antara sunyinya keadaan. Valeri melangkah ke arah sumber suara, hingga dia menemukan sebuah pintu lalu membukanya.

Seorang gadis duduk lemah di sebuah ruangan gelap, kedua tangannya terikat rantai besar lalu di bentangkan di antara kedua sisi dinding.

Gadis itu mendongak saat cahaya memasuki ruangan tersebut lewat sebuah pentilasi kecil yang tersedia. Nampak bibirnya kering bahkan pecah- pecah, deru nafasnya terdengar lemah.

"Siapa kau?" Valeri tak bisa melihat wajah gadis itu, sebab minimnya pencahayaan, juga raut wajahnya yang tertutup rambut panjang yang berantakan. Valeri berjalan mendekat lalu menunduk untuk melihat siapa pemilik raut tersebut, hingga dia semakin dekat dan dekat. Barulah Valeri menghentikan langkahnya saat melihat siapa yang terikat tersebut.

"Kau?" Valeri memundurkan langkahnya saat melihat gadis di depannya memiliki rupa yang sama dengannya.

Meski wajahnya memiliki banyak luka, Valeri jelas masih mengenali wajahnya sendiri. Valeri meraba wajahnya, lalu menoleh pada cermin yang ada di tengah ruangan, lalu menjerit saat wajahnya benar-benar sama. Bukan hanya rupa tapi semuanya sama persis, mulai dan pakaian, bahkan bagian luka yang memang juga ada di wajahnya.

"Lari Valeri ... lari!" teriaknya dengan kencang, hingga Valeri merasakan telinganya berdengung lalu mengeluarkan darah.

"Akh!" Valeri bangun dari tidurnya. Saat menyadari jika dia baru saja bermimpi Valeri menghela nafasnya dalam.

"Lagi- lagi mimpi," ucapnya dengan mengusap dahinya yang basah.

Kenapa dia terus bermimpi buruk? Valeri menurunkan kakinya untuk segera turun. Melihat waktu menunjukkan pukul satu siang, Valeri memutuskan untuk bangun dan membersihkan diri sebelum turun untuk makan siang.

Valeri melihat dirinya di cermin setelah mengenakan pakaiannya, Dress putih selutut melekat di tubuhnya, dan saat melihat dirinya dia jadi mengingat mimpinya yang juga menganakan dress putih. Entah saat berlari di hutan, atau terikat di rantai. Tapi Valeri tak menemukan warna lain saat melihat lemari pakaiannya. semua pakaian perwarna putih, entah itu dress bahkan banyak gaun yang tergantung indah disana.

Valeri meraba wajahnya yang nampak pucat hingga dia meraih bedak untuk memoles sedikit wajahnya dan menyembunyikan lingkaran matanya yang menghitam. Setelah terlihat segar Valeri keluar dari kamar untuk makan siang, sebab beberapa waktu lalu seorang pelayan sudah mengetuk pintu kamarnya untuk segera turun dan makan siang.

Saat menginjakkan kakinya di lantai satu, Valeri melihat beberapa pelayan yang sedang bekerja, mereka memiliki tugas masing-masing mulai dari membersihkan lantai, perabot, bahkan hiasan dinding disana di bersihkan dengan orang berbeda. Saat mereka melihatnya kegiatan berhenti sejenak untuk mengangguk sopan padanya.

Valeri tersenyum, namun justru tak mendapatkan balasan. Semua pelayan itu nampak berwajah datar dan kembali fokus pada bekerja.

"Mari, Nona." seorang pelayan menarik perhatian Valeri kembali.

"Berapa orang yang bekerja disini?" tanya Valeri.

"Sekitar 30 orang, Nona. Tidak termasuk penjaga keamanan di luar sana." Valeri nampak terkejut. Seberapa kaya Mario hingga memperkerjakan banyak pelayan. Tapi, wajar saja mengingat besarnya rumah ini. Tentu satu pelayan mungkin bisa langsung mati karena lelah.

"Kau sendiri? Siapa namamu?"

"Saya, Hilda, Nona. Anda bisa memanggil saya jika membutuhkan sesuatu." Dan wajah Hilda sama seperti pelayan lain. Tak memiliki sikap ramah dan hanya bicara tanpa tersenyum.

"Hm, Hilda setelah makan aku ingin jalan- jalan di luar rumah?"

Hilda nampak tenang dan berkata. "Tuan melarang anda keluar dari rumah, Nona."

Valeri mengerutkan keningnya. "Kenapa?"

"Mungkin beliau masih khawatir dengan kondisi anda." Valeri menghela nafasnya. Mungkin dia terlalu terburu-buru.

"Padahal aku merasa bosan," ucapnya dengan menyuapkan makanan di piringnya yang tentu saja sudah di ambilkan pelayan.

Valeri menyadari jika pelayan- pelayan ini sangat sigap, mereka selalu ada saat Valeri bahkan tidak memakai sandal.

Hanya saat mandi dan di kamar Valeri melakukan semuanya sendiri. Bahkan mungkin jika dia malas mengangkat tangannya mereka akan senang hati menyuapinya.

"Anda bisa meminta izin pada Tuan lebih dulu, Nona."

Valeri menipiskan bibirnya. Meski Mario bilang dia adalah suaminya. Entah kenapa Valeri masih merasa canggung saat berhadapan dengan Mario. Mungkin karena ingatannya tentang pernikahannya hilang.

"Hilda, bolehkah aku bertanya lagi?"

"Saya akan menjawab sebisa saya, Nona."

Valeri meletakan sendoknya lalu mengarahkan tatapannya pada Hilda yang masih setia menundukkan wajahnya.

"Bagaimana sebenarnya hubunganku dengan Mario?"

Hilda menongak. "Maksudku, apakah sebelumnya kami pasangan yang harmonis?" tanya Valeri lagi.

Valeri masih memperhatikan wajah Hilda yang nampak tenang, entah kenapa Valeri merasa di kelilingi wajah- wajah datar, termasuk Mario. Valeri tak mengerti bagaimana sebelumnya dia bertahan dengan suasana itu.

"Saya tidak pantas mengatakannya, Nona."

"Tidak masalah, aku yang bertanya." sungguh Valeri ingin tahu.

"Maafkan saya, Nona. Saya tidak berani."

Valeri berdecak. "Baiklah. Kalau begitu sejak kapan kami menikah?"

1
mbu ne
aaahhhh....
ngga sabar nunggu kelanjutannya...
Dinda Putri
Lanjut up thor
Eris Fitriana
Gak sabar nunggu kelanjutan nya... apa Val akan menerima kebebasannya atau berbalik menjerat Mario akan kesalahan nya... Semangat Othor...💪❤️
Thea_noni
ya ampun thor.....
makin rame ceritanya ..
semangat up ya Kaka author....💪🤗
AZLEN HASLINA BT. AWANG KPM-Guru
up lagi thor....cerita yang cukup menarik
Dinda Putri
penyesalan mulai menghantui Mario🤭🤭lanjut up thor
azalea_lea
lou terbukti orang tua valeri tidak bersalah apa yg akan kamu Kalila mario
yakin pasti nyesel bgt 🤭
Saadah Rangkuti
siap2 aja Mario!! kau akan menyesal 😠
Eris Fitriana
Nah nah naaah...mulai terkuak siapa pelaku nya... akan seperti apa Mario menerima kenyataan itu...dia sudah salah balas dendam selama ini... dan kau jngan jadi pengecut menyembunyikan kebenaran dari Valery... kau hrs menerima balasan penderitaan juga Mario!!!
Siti Nur Janah
hadir kak. komenku yg ke berapa 🤭
penuh teka-teki siapa dalang sebenarnya dalam peristiwa pengeboman 🤔
mbu ne
jangan menyesal ya, Mario. setelah tau semua kebenarannya...😏😏😏

Val, inget ya! kasih Mario balasan dulu..

(balaskan dendam aq ..🤭)
Saadah Rangkuti
langkah awal ya valery,buat sampai dia mengaku cinta padamu...laluuu.... TINGGALKANN!!
Studesyy
dan ternyata dalangnya bukan orangtua Valerie, pengen kulempar cobek batu kau Mario....
Siti Nur Janah
dan aku sungguh Terbelenggu dengan kisah Valeri dan Mario 🥺
mbu ne
semangat nulisnya Ka...
ada aq yg semakin penasaran sama kelanjutannya 🤭
Dinda Putri
semangat up thor.. mario sudah mulai luluh..dan semoga Carlos bukan penjahat yg menargetkan Valery
Bo Ra
𝒍𝒂𝒏𝒋𝒖𝒕 𝒌𝒌,𝒉𝒆𝒃𝒂𝒕 𝒃𝒂𝒏𝒈𝒆𝒕 𝒌𝒌 𝒃𝒊𝒔𝒂 𝒃𝒊𝒌𝒊𝒏 𝒄𝒆𝒓𝒊𝒕𝒂 𝒔𝒆𝒃𝒂𝒈𝒖𝒔 𝒊𝒏𝒊
Dinda Putri
Carlos mungkinkah penolong Valery🤔🤔atau ada udang dibalik bakwan 🤭 bisa jadi carlos musuh Mario 🤔 dan cuma othor yg tau🤭 semangat up thor
nhadian
semoga saja carlos baik kasihan vale lou harus terjebak dengan 2 pria yg hanya menginginkan tubuh vale saja...
Siti Nur Janah
makin penasaran ka
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!