NovelToon NovelToon
Gus Tampan itu Suamiku

Gus Tampan itu Suamiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:59.1k
Nilai: 5
Nama Author: Umul khaira

Syahira Nazira gadis berusia 21 tahun dijodohkan dengan anak pemilik pondok tempat dia menuntut ilmu agama tanpa sepengetahuan darinya.

Namun, dia tetap menjalankan perjodohan tersebut karena tidak mau durhaka dengan orang tuanya. Syahira yang berniat menikah dengan orang yang dia cintai harus menguburkan harapan itu dan mencoba menerima apa yang orang tuanya pilihkan untuknya.

Zaidan pria berusia 28 tahun, juga ikut berkorban untuk bisa melihat orang tuanya bahagia. Zaidan yang baru kembali dari Mesir harus mengorbankan perasaannya sendiri dan menerima permintaan kedua orangtuanya.


Menikah tanpa ada rasa cinta sama sekali bahkan tidak saling kenal satu sama lain. Bagaimana sikap keduanya setelah menikah?.
Ikuti terus!!!






Dukung terus karya remahan author.
berupa! Like, komen, vote, gift, and start. sebagai motivasi dan juga dukungan dari kalian semua.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Umul khaira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 18

Seperti biasa Syahira selalu bangun di saat matahari saja belum muncul dan juga sebagian orang masih saja di alam mimpinya, Namun berbeda dengan istri Zaidan ini ia sudah bangun dan membuka matanya tapi ia tidak melihat sang suami di sampingnya tidak seperti hari sebelumnya.

"Abi pergi kemana pagi-pagi begini" gumam Syahira suara serak-serak basah.

Syahira turun dari tempat tidur masuk ke dalam kamar mandi, Syahira begitu menyukai mandi di waktu subuh-subuh seperti sekarang ini karena sudah terbiasa dan juga baik untuk kesehatan.

Setelah selesai, Syahira keluar dari kamar sudah lengkap dengan baju yang sudah melekat pada tubuhnya. Namun, karena masih berada di dalam kamar Syahira masih belum menggunakan hijab dan cadarnya.

Ceklekkk!

Suara pintu terbuka membuat Syahira menoleh dari cermin yang baru saja ingin memakai jilbabnya, mendapati Zaidan yang baru saja masuk.

" Abi dari mana?" Tanya Syahira masih berdiri di tempat yang sama.

" Abi tadi keluar sebentar ambil minum" balas Zaidan yang memang baru habis dari dapur.

" Tapi kenapa lama, Syahira bahkan udah mandi dan Abi baru kembali" balas Syahira.

" Abi tadi sedang meratapi nasib Abi di teras rumah," ucap Zaidan memeluk sang istri dari belakang.

"Memangnya kenapa dengan nasib baik, perasaan baik-baik aja" balas Syahira memalingkan wajahnya ke samping.

" Siapa bilang hidup Abi, baik-baik aja. Abi tidak akan baik-baik aja sebelum menjadikan kamu milik Abi seutuhnya, dan membuat kamu jadi ibu dari anak Abi" ucap Zaidan.

Blusshhh!

Saat ini Syahira benar-benar dibuat malu oleh Zaidan, Syahira mendorong Zaidan menjauh darinya tapi karena tenaga yang Ia miliki kalah jauh dari sang suami Zaidan bahkan tidak bergerak sama sekali.

Syahira pasti sudah seperti kepiting rebus sekarang karena tidak bisa menyembunyikan rasa malu dan juga gugupnya, apalagi ia belum menggunakan cadarnya pasti Zaidan bisa melihat dengan jelas wajah merahnya.

" Abi ngomong apa sih pagi-pagi begini, udah sana mandi sebentar lagi azan subuh" ucap Syahira agar sang suami melepaskan pelukan darinya.

" Tapi Abi serius sayang, setelah Abi pikir-pikir diluar sana banyak laki-laki yang menginginkan kamu Abi nggak mau kamu pergi dari Abi apalagi sama ustadz Zaki," ucap Zaidan serius.

Semalam bahkan Zaidan tidak bisa tidur dengan baik karena terus memikirkan perkataan umminya kalau Syahira adalah perempuan spesial, meskipun tidak pernah terlihat namanya sudah dikenal di pondok dan banyak yang meminta izin pada mereka untuk men ta'aruf-kan Syahira.

Zaidan masih beruntung karena orang tuanya yang bergerak lebih dahulu melamar perempuan sebaik dan juga sesempurna Syahira untuknya. Tapi sekarang yang menjadi pr baginya adalah mempertahankan Syahira tetap menjadi miliknya.

Zaidan percaya dengan Syahira yang tidak akan pergi darinya tapi Zaidan merasa kurang percaya diri sekarang. Ia sungguh merasa kalau ini bukanlah dirinya sendiri, ia yang dulunya belum pernah tertarik dengan seorang wanita( dalam artian belum pernah pacaran) Ia juga takut kepada sang pencipta kalau melakukan hal itu.

Namun, sekarang setelah bertemu dengan Syahira ia menjadi bukan dirinya sendiri, ia jatuh cinta pada istrinya saat mereka bertatapan mata di rumah Syahira waktu itu. Ia merasa ada yang beda dengan perempuan yang ada di hadapannya saat itu, dan benar saja ketika ia melihat wajah Syahira untuk pertama kali setelah mereka sah sebagai suami istri Zaidan langsung terpana dan ingin terus bersama sang istri.

Sungguh indah pertemuan yang Allah rencanakan daripada kita sendiri yang paksakan. Allah memang tidak pernah ingkar dengan janjinya akan mempertemukan orang yang tepat di waktu yang tepat, dan memberikan yang kamu butuhkan bukan yang kamu inginkan.

" Udah sana mandi, aku mau siap-siap" usir Syahira tapi tidak dihiraukan Zaidan.

" Apa kamu nggak mau punya anak dari Abi?" Tanya Zaidan melonggarkan pelukannya.

" Abi, bukannya aku udah bilang sama Abi aku lagi halangan nanti kalau sudah nggak berhalangan lagi..."

" Boleh," potong Zaidan menyambar omongan Syahira yang belum selesai.

* Sebenarnya Abi hanya takut kamu pergi ninggalin Abi" sambung Zaidan.

" Kenapa Abi bisa kepikiran ke sana, aku nggak mungkin ninggalin Abi kalau Abi nggak buat kesalahan yang fatal, aku juga ingin menikah sekali seumur hidup dan sekarang Abi adalah suami aku. Tolong bimbing aku ke surganya Allah" ujar Syahira meyakinkan Zaidan kalau ia tidak akan meninggalkannya.

" Abi senang dengarnya, kita cari jalan menuju surganya Allah bersama-sama ya! Abi mau mandi dulu, tapi jangan keluar dari kamar sebelum Abi selesai Abi akan nganterin kamu ke tempat sahabat kamu" balas Zaidan meninggalkan Syahira ke kamar mandi.

" Abi ini sebenarnya kenapa sih," gumam Syahira belum mengerti jalan pikiran sang suami yang berubah-ubah.

Setelah memakai jilbab dan cadarnya, Syahira menyiapkan pakaian untuk sang suami. Setelah itu, ia duduk di atas sofa menunggu Zaidan selesai mandi.

Zaidan keluar dari kamar mandi dengan handuk yang terlilit di pinggangnya, Syahira berpaling ke arah lain tidak kuat melihat pemandangan yang begitu indah pada suaminya yang membuat mata sucinya ternodai. Badan Zaidan bak seorang atlet profesional yang sangat indah dan juga proposional.

Syahira bingung karena ia tidak pernah melihat suaminya berolahraga tapi memiliki badan yang sangat indah. Zaidan tau kalau Syahira masih malu saat melihat tubuhnya tanpa pakaian seperti ini. Dan ia bisa memaklumi hal itu karena sang istri selalu menjaga diri dengan baik dan juga tidak pernah bergaul dengan lawan jenis diluar batas.

Zaidan melangkah menuju tempat tidur dimana Syahira menyimpan baju yang akan ia kenakan, Ia tidak pernah komplain apapun yang Syahira siapkan itu yang akan dia pakai.

"Sayang, ayo!" Ajak Zaidan sudah siap pergi ke mesjid, meskipun Syahira belum bisa shalat tapi ia akan ke asrama sengaja ia datang lebih pagi agar tidak ada yang melihatnya dan membuat mereka bertanya-tanya.

" Ayo" balas Syahira beranjak dari duduknya.

Sepasang suami istri yang berjalan menyusuri pagi yang masih gelap, Zaidan mengantar Syahira sampai di depan pintu kamar asrama.

" Jaga diri baik-baik, Abi langsung ke mesjid" ucap Zaidan mencium kening Syahira begitu juga sebaliknya Syahira mencium tangan Zaidan.

" Makasih udah anterin Syahira sampai sini" balas Syahira.

" Ingat, jaga pandangan sekarang kamu udah punya Abi, jaga mata dari ustadz Zaki!" Ujar Zaidan masih membahas yang sama seperti tadi malam.

" Iya Abi sayang, sekarang pergilah nanti ada yang melihat Abi di sini" usir Syahira halus mendorong sedikit badan Zaidan agar cepat pergi.

" Kamu panggil Abi apa barusan?" Tanya Zaidan.

" Apa? Abi!" Balas Syahira tersenyum di balik cadar yang ia kenakan, ia sebenarnya tau apa yang dimaksud oleh sang suami tapi berpura-pura tidak ingat.

" Setelah itu, apa lagi? Kalau kamu nggak ulangi lagi Abi nggak akan pergi dari sini biarin aja ada yang lihat" ancam Zaidan.

" Jangan gitu dong!" balas Syahira.

" Makanya cepat," ucap Zaidan lagi tidak mau kalah dari Syahira yang seolah sengaja ingin menguji kesabarannya.

" Sayang! Pergi sekarang ya, nanti ada yang lihat" ucap Syahira malu-malu.

" Nah gitu dong, baiklah! Abi pergi sekarang Assalamualaikum" ucap Zaidan.

" Waalaikumsalam" balas Syahira.

Zaidan meninggalkan Syahira yang masih berdiri di depan pintu yang melambaikan tangannya, begitu Zaidan menghilang dari pandangannya Syahira mengetuk pintu kamar dan muncullah sosok sahabatnya. Syahira sudah memberitahukan pada Alana kalau subuh ini ia akan ke kamar asrama melakukan aktivitas seperti biasa dan malam hari akan kembali ke rumah kiyai Ahmad teman-teman kamar lainnya juga sudah di kasih diberitahukan kalau untuk beberapa hari Syahira dimintai tidur di rumah kiyai untuk mempersiapkan MTQ.

Mereka juga tidak terlalu peduli karena selama ini Syahira juga sering tidur di tempat ummi Aminah, mungkin karena orang tua Syahira sahabat baik ummi dan kiyai makanya Syahira sedikit diperlukan spesial pikir mereka.

Sambil menunggu author up, mampir di karya teman author

1
Sri Puryani
ayo up thor
Danah
ko ga ada ke lanjutan y si
Erna
Lumayan
Cipa Syifa
afwan kok bikin novel nya setenga sih knp gak sampai tamat aja
Biduri Aura
emang lebih baik jujur,, orang suka atau nggak suka dr pd jadi fitnah, yang rugi diri sendiri
Biduri Aura
mas zaidan emang romantis ya.. 🥰🥰🥰
Biduri Aura
pacaran sesudah nikah itu nikmat 🤭🤭🤭lebih romantis walaupun mau sosoran kyak bebek 😂😂😂
Biduri Aura
aku jadi merona 🤭🤭🤭🤭
Nia Pratama
jadi senyum" sendiri gara" baca ini😁
Sadiah Syarief 🐻😸
next kk
Danah
ko ga lnjut lg si
Danah
lanjut lg dong thour
Siti Rohmah
Luar biasa
Santi
alhamdulillah seru banget cerita nya lanjutkan Kak
Santi
lanjut
Santi
subhanallah klau sudah jodoh gak akan kemana..
Anonymous
menghibur
Anonymous
lanjut Thor...
Ferry Miskalenni
saya suka ceritanya lanjut kak,.
Nofita Sari
percuma kmu hidup d pondok nazila klo hati kmu kyk gtu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!